{"title":"Evaluasi Pembelajaran Sebagai Sebuah Studi Literatur","authors":"M. R. Fuadiy","doi":"10.58577/dimar.v3i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.83","url":null,"abstract":"This article discusses learning evaluation based on a literature study. Learning evaluation is a systematic process of collecting, analyzing, and interpreting data regarding students' learning achievements. Experts such as Thomas M. Haladyna, Dale H. Schunk, Airasian, R.L. Linn, N.E. Gronland, Mulyasa, and Hamalik emphasize the importance of collecting objective data and conducting in-depth analysis in learning evaluation. The results of evaluation are used for learning improvement and decision-making that impact student progress. The goals of learning evaluation are to obtain accurate information about students' achievement of learning objectives, measure students' understanding, skills, and mastery of the learning material, evaluate students' achievements, gather information about the effectiveness of the learning process, and identify students' needs and weaknesses. The process of learning evaluation involves steps such as identifying evaluation objectives, developing evaluation instruments, collecting evaluation data, analyzing and interpreting the data, providing feedback to students and teachers, and using the evaluation results for learning improvement and better decision-making. The results of learning evaluation include information about individual students' progress, students' success in mastering concepts and skills, assessment of students' progress in achieving learning objectives, the effectiveness of learning methods and strategies, students' competency achievements, students' success in applying knowledge and skills, and students' understanding of the learning material. Overall, learning evaluation plays a crucial role in understanding students' development, improving the quality of learning, identifying students' needs, adjusting learning strategies, and achieving learning objectives optimally. A systematic and planned learning evaluation process provides relevant information that can be used for improvement and adjustments in the learning process.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128115348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efforts to Improve the Quality of Public Services in the Education Sector","authors":"Anita Zuli Rahmawati","doi":"10.58577/dimar.v3i1.54","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.54","url":null,"abstract":"Public service is a product of public bureaucracy that is accepted by users and the wider community. Therefore, public service can be defined as a series of activities carried out by the public bureaucracy, for example making identity cards, birth certificates and so on. Improvements to public services, especially in education, will improve and be more equitable. This is due to many limitations, both in terms of education budget, teaching staff, facilities such as school buildings, libraries, laboratories and scholarships for the poor. Therefore, it is hoped that educational services can be felt equally by the community in meeting their basic needs. In carrying out innovations in the field of education, the Regency Government directs, guides, supervises, supervises, coordinates, monitors, evaluates, and controls the organizers of units, pathways, levels, and types of education in accordance with national policies in the field of education and regional policies in the field of education within the framework of managing the education system. National Analysis of the challenges faced and opportunities for service development of the Kediri District Education Office requires an analysis of internal and external conditions. This requires an analysis of the strengths, weaknesses, opportunities, challenges (Threats), or a SWOT analysis of the conditions of education, youth and sports in Kediri Regency which is basically a description of the service performance of the Kediri Regency Education Office","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130459839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektifitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Wahid Khoirul Anam","doi":"10.58577/dimar.v3i1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.49","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang efektivitas pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19 yang dilaksanakan di SMK Baitul Kirom Subing Karya Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kegiatan pembelajaran daring di rumah peserta didik sebagai upaya mendukung program pemerintah yaitu study from home selama adanya pandemik covid 19 serta menganalisis efektifitas dalam pemebelajaran daring. \u0000Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah tanya jawab kepada narasumber yaitu guru SMK Baitul Kirom Subing Karya melalui wawancara. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang dilakukan dirumah masing-masing membuat peserta didik lebih mandiri dan menciptakan motivasi untuk belajar. Selain itu pembelajaran daring menjadi salah satu keberhasilan untuk menciptakan perilaku social distancing sehingga meminimalisir munculnya keramaian yang dianggap dapat berpotensi semakin menyebarnya covid 19 di lingkungan sekolah. Akan tetapi masih kurang efektif dalam pelaksanaannya disebabkan adanya berbagai kendala seperti kemanpuan ekonomi, penguasaan teknologi, kuota internet, dan jaringan yang belum memadai.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126704187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Pengelolaan Kelas di Paud","authors":"Ardhi Hidayat","doi":"10.58577/dimar.v3i1.50","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.50","url":null,"abstract":"Upaya untuk pembinaan yang dituntut oleh anak sejak dini yakni sejak anak lahir hingga usia enam tahun yang dilaukan melalui pemberian stimulus agar membantu dalam perkembangan dan pertumbuhan anak. Dalam istilah manajemen terdapat tiga pandangan yang berbeda, pertama mengartikan administrasi lebih luas dari manajemen, kedua melihat manajemen lebih luas dan ketiga menyakini bahwa manajemen dan administrasi mempunyai kesamaan. Dengan kata lain organisasi adalah wadah bagi operasionalisasi manajemen karena itu didalamnya ada sejumlah unsur yang membentuk kegiatan manajemen yaitu unsur manusia, barang, mesin, metode serta material yang lan.Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Faktor internal dapat dari anak dan guru sedangkan faktor eksternal dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan belajar yang dapat diatas dengan jalan pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas yang tidak efektif dapat memunculkan berbagai masalah dalam pembelajaran seiring dengan muncul dan meningkatnya perilaku anak yang tidak diinginkan. \u0000Kegiatan pembelajaran di dalam kelas diawali dengan kegiatan relaksasi sehingga anak tidak merasakan tekanan, kegiatan tidak terlalu formal yang dimaksudkan agar anak lebih terdorong untuk melakukan secara spontan dan tidak perlu merasa takut. Musik dan nyanyian merupakan dunia anak-anak yang menjadikan mereka merasakan kenyamanan dalam melakukan kegiatan, karena memang dengan adanya musik atau nyanyian yang sesuai dengan kehidupan mereka maka tingkat kestresan anak-anak dapat diminimalisir. Setelah melakukan pemanasan melalui kegiatan bernyanyi bersama selanjutnya guru mengajak anak-anak di dalam kelas untuk melakukan permainan yang disesuaikan dengan umur mereka, seperti permainan tebak-tebakkan yang mendorong setiap anak dapat ikut andil dan aktif dalam kegiatan tersebut. Permainan bagi anak-anak adalah kegiatan yang sangat serius sehingga mereka melakukannya dengan sepenuh hati, hal ini dapat guru gunakan sebagai sebuah cara agar anak dapat ikut andil dan aktif dalam pembelajaran yakni dengan menyisipkan permainan sesuai dengan materi yang sedang diajarkan.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126443074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Eksperimen Terhadap Model Pembelajaran Anak","authors":"Elvandari Maulana","doi":"10.58577/dimar.v3i1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.48","url":null,"abstract":"Pendidikan telah bergeser pada faktor peserta didik yang harus didorong semakin aktif dalam proses pembelajaran sehingga mereka terlibat secara aktif dan terwujud pembelajaran yang meaningful. Bukan hanya itu pembelajaran juga harus merangsang pemikiran kritis peserta didik, karena dengan hal tersebut akan terbentuk sebuah pola baru dalam aspek keilmuan yang pada saatnya nanti akan lahir sebuah teori-teori baru. Oleh karena itu, perencanaan dan perkembangan pembelajaran harus sesuai dengan perkembangan IPTEK. Pembelajaran harus selalu bergerak dengan keberlanjutan sebuah sistem sehingga pendidikan menghasilkan peserta didik yang dapat menjawab tantangan perkembangan zaman, bahwa yang akan melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. \u0000Ada beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian baik untuk skripsi, tesis, maupun disertasi yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Ciri utama true experimental design ialah sampel yang dipakai untuk kelompok eksperimen maupun kontrol diambil secara acak dari populasi tertentu. Ada dua bentuk true experimental design yakni Posttest Only Control Design dan Pretest Group Design. Faktorial design adalah bentuk modifikasi atas true experimental design. Quasi Experimental Design juga merupakan pengembangan dari true experimental design, namun desain ini cenderung sulit dilaksanakan. \u0000Peserta didik dapat diarahkan untuk melakukan eksperimen terkait dengan materi pembelajaran. Namun dengan metode pembelajaran yang mendorong setiap peserta didik untuk aktif melakukan percobaan mereka akan semakin aktif, tidak lagi anak yang melamun atau mengantuk ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini menjadikan setiap peserta didik semakin antusias dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.Peserta didik melakukan eksperimen dengan mengamati sifat-sifat benda tersebut setelah dilakukan berbagai perlakuan misalnya apakah benda tersebut konduktor atau isolator, peserta didik mendekatkan api pada benda tersebut. Melalui pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen peserta didik menjadi paham terhadap suatu materi karena peserta didik menemukan sendiri.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134017233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengungkap Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Film Tanah Surga Katanya Karya Danial Rifki dan Relevansinya terhadap Pendidikan Anak Madrasah Ibtidaiyah","authors":"Mey Chelya Peny Budiarti, Donny Khoirul Aziz","doi":"10.58577/dimar.v3i1.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.52","url":null,"abstract":"Di era globalisasi ini, banyak terjadi kasus kemrosotan moral generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam film Tanah Surga Katanya karya Danial Rifki dan Relevansinya terhadap Pendidikan Anak Madrasah Ibtidaiyah. Metode analisis data yang digunakan adalah Content analysis atau analisis isi. Hasil dari penelitian ini terdapat nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Tanah Surga Katanya karya Danial Rifki yang mencakup, Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa meliputi beriman kepada Allah Swt, ikhlas, syukur, sabar. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri meliputi jujur, disiplin, mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu, bertanggung jawab, percaya diri, dan kreatif. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama manusia meliputi menghargai karya dan prestasi orang lain, tolong-menolong, peduli, komunikatif/bersahabat, dan gotong royong. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan meliputi menjaga kebersihan lingkungan. Nilai karakter dalam hubungannya dengan kebangsaan meliputi nasionalisme, dan menghargai keberagaman. Kemudian terdapat relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam film Tanah Surga Katanya karya Danial Rifki terhadap pendidikan anak madrasah ibtidaiyah.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132538301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mengelola Kelas dengan Strategi Pembelajaran The Power of Two","authors":"Bunayar","doi":"10.58577/dimar.v3i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.51","url":null,"abstract":"Guru sangat berperan dalam pengelolaan kelas, apabila guru terampil mengelola kelasnya dengan baik maka akan mudah bagi guru untuk mencapai tujuan yang telah yang dirumuskan. Kemampuan seorang guru dalam mengelola kelas sangat menentukan hasil pembelajaran yang akan berlangsung, semakin kreatif guru dalam mengelola kelas maka semakin optimal proses pembelajaran yang akan berlangsung. Salah satu strategi pembelajaran active learning yang sering digunakan dalam proses pembelajaran adalah the Power of Two yang mendorong setiap peserta didik untuk memiliki kepercayaan diri dan saling bekerja sama dalam mengutarakan pendapat sehingga menghasilkan hasil pembelajaran yang lebih optimal. Pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni kata pengelolaan dan kata kelas.Untuk mendefenisikan istilah pengelolaan kelas perlu melacak defenisi kedua kata tersebut. Sedikitnya terdapat tujuh hal yang harus diperhatikan untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan yaitu ruang belajar, pengaturan sarana belajar, susunan tempat duduk, penerangan, suhu, pemanasan sebelum masuk materi yang akan dipelajari, dan bina suasana dalam belajar. Berdasarkan beberapa defenisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk suasana belajar yang kondusif sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang.Guru juga harus dapat mengendalikan kelas apabila terjadi gangguan-gangguan yang dapat mengganggu ketenangan siswa dalam mengikuti pembelajaran. \u0000Tugas dan peran guru sebagai pendidik profesional sesungguhnya sangat kompleks, tidak terbatas dalam perencanaan pembelajaran yang menyangkut merumuskan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran menetapkan metode pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi untuk mengetahui hasil pembelajaran. Oleh karena itu pengelolaan sekolah perlu menciptakan suasana gembira di sekolah yaitu suasana kekeluargaan yang akrab, dengan demikian guru termotivasi untuk mengelola kelas dengan baik, karena dengan pengelolaan kelas yang baikakan mempertinggi perkembangan mental dan sosial murid, dan memberi kebebasan intelektual dan pasih dalam karakter yang ditentukan, dan membuat suasana yang hangat antara guru dan murid yang memungkinkan pencapaian tujuan terlaksana.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128025086","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Variasi Metode Pembelajaran Pada Pelaksanaan Pembelajaran Aksara Dasar Pegon","authors":"M. Asep Fathur Rozi, Ahmad Sunoko, Elis Eliana","doi":"10.58577/dimar.v3i1.72","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.72","url":null,"abstract":"The purpose of this research is to find out and understand the application of various learning methods that are implemented to the success of students in the basic learning process of the Pegon script at the fourth grade elementary school level at SDI Terpadu Al Badr Ploso. The method used in this study is the Field Research method and uses a qualitative approach, because this research will emphasize more on collecting qualitative data and using data analysis in making conclusions. \u0000The results of this study indicate that (1) the application of learning methods in the implementation of Pegon learning, students look conducive and enthusiastic in participating in learning, their enthusiasm becomes motivated by the convenience of using the method. (2) The method used at SDI Terpadu Al Badr Ploso is the lecture method, quiz, reward, stupid, question and answer, teacher observation, approach to students, demonstration method, cooperative, drill method. (3) Students are said to be successful if students are able to write without seeing examples, memorize Tarqib (an abbreviation in Pegon learning), understand the meaning of the books, and are able to apply what is obtained in Pegon learning. The purpose of using various methods is so that students do not get bored quickly in learning. In addition, so that the learning conditions of students are comfortable and fun. The importance of learning the Pegon script from an early age is to hope that there will be future generations of the ancestors to make a tradition of learning the meaning of the books. Because in the book there are extraordinary life lessons, from life in the mother's belly to life in another realm","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126628753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan Sejak Dini","authors":"Syaifur Rohman","doi":"10.58577/dimar.v3i1.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.53","url":null,"abstract":"Negara membutuhkan generasi terbaik yang mempunyai kemampuan memimpin bangsa ini guna mencapai kejayaan di masa depan. Pemuda-pemuda saat ini adalah pemimpin bangsa di masa depan, mereka akan menerima tongkat estapet kepemimpinan bangsa sehingga mereka harus dibekali dengan kecakapan-kecakapan dasar kepemimpinan .Inilah cita-cita pemuda yang akan menjadi pemimpin bangsa masa depan. Kepemimpinan dalam bahasa inggris disebut Leadership dan dalam bahasa arab disebut Zi’amah atau Imamah . dalam terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi, memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha bersama. Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen yang menduduki posisi strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan tanggung jawab pada sebuah organisasi. Seorang pemimpin harus sanggup bekerja dalam jangka panjang dan dalam waktu yang tidak tertentu. Hal tersebut tercermin dalam keteguhan pendiriannya, kemauan yang keras dalam bekerja dan penerapan sifat-sifat pribadi yang baik dalam pekerjaannya \u0000Inti pelajaran kepemimpinan untuk siswa SD adalah kegiatan menghormati dan saling mempercayai, serta membuat koneksi emosional dan komitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas. Dalam kehidupan di kelas, penting bagi siswa SD untuk merasakan atmosfer kepemimpinan, dimana guru harus memberikan kesempatan yang menjanjikan bagi siswa untuk memperbesar konsepsi kepemimpinan mereka dengan menghubungkan emosi dirinya sendiri dengan gairah untuk melayani teman sebaya, disiplin dalam mendengarkan pendapat guru ataupun teman sebayanya, dan berani dalam bertanya. Mendengarkan dengan rasa ingin tahu adalah tindakan kreatif yang paling kuat yang dapat dilakukan, karena mendengarkan adalah pintu dimana anak membiarkan dunia luar untuk masuk. Kegiatan mendengarkan dapat meningkatkan komunikasi interpersonal, memperkuat keterampilan anak, menciptakan makna bersama, mengembangkan kemitraan bersama, dan berpartisipasi dalam kegiatan kepemimpinan bersama di dalam kelas ataupun di sekolah. Pemecahan masalah, imajinasi, dan perilaku prososial adalah aspek kepemimpinan yang dapat dipelajari pada anak sekolah dasar. Tapi hal seperti itu bukan prioritas kebutuhan anak, anak harus diberikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan sikap kepemimpinan mereka di sekolah, karena anak memiliki kecerdasan untuk memberikan kepemimpinan, dan mereka juga harus mengembangkan keterampilan sosial yang efektif dalam rangka untuk mengambil posisi kepemimpinan dimasa yang akan datang.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128972080","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Manajemen Pengembangan Sarana dan Prasarana Dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah","authors":"Lukman Abdul Majid","doi":"10.58577/dimar.v3i1.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.58577/dimar.v3i1.47","url":null,"abstract":"In relation to the implementation of facilities and infrastructure, the availability of facilities and infrastructure is one of the important components that must be met in supporting the education system. Management of educational facilities and infrastructure can be defined as the entire process of procurement and utilization of components that directly or indirectly support the educational process to achieve educational goals effectively and efficiently. School-based management (SBM), is an approach to improving the quality of education through the granting of authority to schools to manage school resources in accordance with the conditions and demands of the school environment. SBM gives schools greater authority to manage their own schools. Schools are seen as more aware of their own strengths, weaknesses, threats, opportunities and needs, so that the management of school resources will be more effective and efficient at the school level. \u0000This study concludes that the implementation of infrastructure management at MA Al-Mubarok is always carried out optimally. This can be seen in the completeness of the infrastructure owned by MA Al-Mubarok in handling the infrastructure, which is directly handled by the respective field of study teachers under the supervision of the Deputy Head of Infrastructure. Al-Mubarok carried out sequentially, starting from planning procurement, procurement, maintenance, inventory and elimination. This process is carried out so that the infrastructure in the madrasa is always in a neat, orderly and orderly condition.","PeriodicalId":229700,"journal":{"name":"DIMAR: Jurnal Pendidikan Islam","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127342098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}