{"title":"Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas di Klasis Telutih, Kabupaten Seram Bagian Timur","authors":"Vera Talimbung","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.104","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.104","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia, dan guru merupakan komponen yang memegang peran penting dalam menentukan kualitas proses pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru harus meningkatkan kompetensinya agar mampu melakukan tugas profesionalnya sebagai seorang pendidik. Salah satu upaya yang dilakukan guru adalah penelitian tindakan kelas. Namun, guru-guru di Klasis Telutih, Kabupaten Seram Bagian Timur belum pernah mengikuti pelatihan penelitian tindakan kelas serta mengalami kesulitan dalam menuangkan ide-ide dalam bentuk penelitian dan tulisan. Tujuan: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk membantu guru dalam merancang dan melakukan penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru. Metode: Kegiatan pengabdian dilakukan melalui tiga tahap yaitu persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Hasil: Menunjukkan bahwa rata-rata respon partisipan 37% menyatakan puas dan 55% menyatakan sangat puas terhadap semua aspek pelatihan yang dilakukan, sedangkan 8% menyatakan kurang puas karena keterbatasan waktu pelatihan sehingga praktik penyusunan PTK kurang maksimal. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian melalui pelatihan penelitian tindakan kelas memberikan manfaat bagi partisipan pelatihan sehingga dapat meningkatkan profesionalisme guru sebagai seorang pendidik.\u0000Kata kunci: pelatihan, penelitian tindakan kelas, profesionalisme guru\u0000__________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: Education and teachers are an important element in determining the quality of human resources and the quality of the learning process. Therefore, a teacher must improve his competence to carry out his professional duties as an educator. One of the efforts made by the teacher is classroom action research. The teachers at Telutih Klasis in East Seram District had never participated in classroom action research training and had difficulties in expressing their ideas in research and writing. Objective: This service activity aims to assist teachers in designing and conducting classroom action research to increase teacher professionalism. Method: Service activities are carried out through three stages, namely preparation activity, implementation activity, and evaluation activity. Result: Shows that the average response of participants was 37% said they were satisfied and 55% said they were very satisfied with all aspects of the training carried out, while 8% said they were not satisfied because of the limited time for training so that the practice of preparing PTK was not optimal. Conclusion: Community service activities through classroom action research training provide benefits for training participants so that they can increase teacher professionalism as an educator.\u0000Keywords: training, classroom action research, teacher professionalism","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126265960","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
None Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia
{"title":"Cover","authors":"None Jurnal Inovasi dan Pengabdian Masyarakat Indonesia","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.125","url":null,"abstract":".","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135170487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pelatihan Manajemen Penyelenggaraan Pertandingan Futsal Bagi Pengurus Organisasi Mahasiswa","authors":"Agung Widodo, Titis Nurina, Tasya Suhandi Putri","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.92","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.92","url":null,"abstract":"Latar belakang: Belum idealnya penyelenggaraan kejuaraan futsal di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Terlihat dari beberapa kondisi yang tidak ideal sejak pada tahap persiapan (technical meeting), tahap pelaksanaan tidak tepat waktu dari jadwal yang ditentukan, dan tahap setelah pertandingan tidak ada laporan pertandingan. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait tanggungjawab dan wewenang panitia sebagai penyelenggara kejuaraan futsal dimulai sejak masa persiapan, saat pelaksanaan, dan seusai pertandingan futsal dengan membuat laporan pertanggungjawaban. Metode: Melalui kegiatan pelatihan dengan metode: (1) ceramah; (2) diskusi; (3) studi kasus; (4) simulasi; (5) praktek; dan (6) tes/ujian tertulis. Materi pelatihan yang disampaikan kepada khalayak sasaran meliputi: (1) tanggungjawab dan wewenang panitia penyelenggara; (2) pengetahuan dasar futsal; (3) peraturan pertandingan futsal; (4) administrasi dan organisasi pertandingan futsal; (5) sistem pertandingan futsal; serta (6) technical meeting kejuaraan futsal. Hasil: Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta tentang manajemen penyelenggaraan pertandingan futsal sebesar 30.80% dihitung dari perbandingan skor pre-test dan post-test. Kesimpulan: Kegiatan ini membekali peserta dengan pengetahuan dan pemahaman penyelenggaraan pertandingan futsal yang dapat diterapkan dalam penyelenggaraan kejuaraan futsal yang akan dilaksanakan. Sehingga, diharapkan pelaksanaan kejuaraan futsal nantinya dapat berjalan dengan baik, lancar, aman, dan tertib.\u0000Kata kunci: futsal, manajemen, pelatihan, pertandingan\u0000____________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: The holding of the futsal championship in Sukabumi City, West Java has not been ideal. It can be seen from several conditions that were not ideal since the preparation stage (technical meeting), the implementation stage not being on time from the specified schedule, and the post-match stage, no match report. Objective: Increase knowledge and skills related to the responsibilities and authorities of the committee as the organizer of the futsal championship starting from the preparation period, during the implementation, and after the futsal match by making an accountability report. Method: Through training activities with methods: (1) lectures; (2) discussion; (3) case studies; (4) simulation; (5) practice; and (6) written test/examination. The training materials delivered to the target audience include (1) responsibilities and authorities of the organizing committee; (2) basic knowledge of futsal; (3) futsal competition rules; (4) administration and organization of futsal matches; (5) futsal match system; and (6) futsal championship technical meeting. Result: Increased knowledge and skills of participants regarding the management of futsal matches by 30.80% calculated from the comparison of pre-test and post-test scores. Conclusion: This activity equips participants with knowledge","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123521191","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angga Pria Sundawa, R. Hastuti, Annisa Nurul Hikmah
{"title":"Penyuluhan Cara Sikat Gigi yang Benar Pada Guru dan Murid di TK Tarbiyatul Athfal 36 di Kecamatan Pedurungan Kota Semarang","authors":"Angga Pria Sundawa, R. Hastuti, Annisa Nurul Hikmah","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.113","url":null,"abstract":"Latar belakang: Masalah kesehatan yang sering timbul pada anak usia sekolah yaitu gangguan perilaku, penyakit infeksi, penyakit saluran pencernaan, penyakit saluran pernafasan, penyakit kulit, penyakit gigi mulut dan malnutrisi. Masalah-masalah tersebut timbul karena kurangnya pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya kesehatan terutama kebiasaan mencuci tangan dan sikat gigi. Tujuan: untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dan siswa tertang cara sikat gigi yang baik dan benar dalam mencegah karies dentis. Metode: Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah menggunakan media powerpoint dan LCD serta diskusi interaktif. Kegiatan diakhiri dengan pemberian pre-test dan post-test. Hasil: semua peserta mendapatkan peningkatan pengetahuan berdasarkan hasil pre-test dan post-test dengan rerata nilai post-test lebih tinggi dari nilai rerata pre-test peserta. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan tentang cara sikat gigi yang baik dan benar guna mencegah karies dentis.\u0000Kata kunci: karies dentis, penyuluhan, sikat gigi\u0000________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: Health problems that often arise in school-age children are behavioral disorders, infectious diseases, digestive tract diseases, respiratory tract diseases, skin diseases, dental and oral diseases, and malnutrition. These problems arise due to a lack of knowledge and awareness of the importance of health, especially the habit of washing hands and brushing teeth. Objective: to increase the knowledge and skills of teachers and students about how to brush their teeth properly and correctly to prevent dental caries. Method: This community service activity is carried out with lectures using PowerPoint and LCD media and interactive discussions. The activity ended with a gift pre-test and post-test. Result: all participants received an increase in knowledge based on the results pre-test and post-test with the average value of the post-test being higher than the average value of the pre-test participant. Conclusion: there is an increase in knowledge about brushing teeth properly and correctly to prevent dental caries.\u0000Keywords: dental caries, counseling, tooth brushing","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122404804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gela Setya Ayu Putri, Nuria Wijayanti, Bintang Satria Purbaya
{"title":"Edukasi Pencegahan Anemia Pada Remaja Di Masa Transisi Menuju Endemi Covid-19","authors":"Gela Setya Ayu Putri, Nuria Wijayanti, Bintang Satria Purbaya","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.118","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.118","url":null,"abstract":"Latar belakang: Anemia masih menjadi masalah global, termasuk pada remaja di Indonesia. Salah satu dampak anemia yaitu penurunan imunitas yang mana dapat berpengaruh pada status kesehatan remaja selama masa transisi menuju endemi COVID-19. Tujuan: Melakukan penyuluhan kesehatan tentang anemia dan pemeriksaan hemoglobindeteksi anemia pada remaja di Panti Asuhan Darul Falah Al-Hasyimiyah. Metode: Kegiatan dilakukan pada bulan Februari 2023 berupa edukasi tentang anemia dan pemeriksaan hemoglobin pada anak-anak dan remaja di Panti Asuhan Darul Falah Al-Hasyimiyah. Tahap pelaksanaan dimulai dengan observasi lapangan, rencana penyusunan program, pelaksanaan dimulai dengan edukasi dan pemeriksaan Hb, dan evaluasi berupa pre-test dan post-test. Hasil: Tahap observasi didapatkan data awal total anak-anak dan remaja berjumlah 36 orang yang sebagian besar masih asing tentang anemia. Tahap edukasi anemia didapatkan peningkatan pengetahuan responden yang signifikan. Selanjutnya pada pemeriksaan hemoglobin ditemukan 9 remaja (25%) yang mengalami gejala anemia dan 27 remaja (75%) yang memiliki kadar Hb normal. Kesimpulan: Edukasi dapat meningkatkan pengetahuan tentang anemia secara signifikan. Ada 9 orang remaja (25%) mengalami anemia dan 27 orang remaja (75%) dengan kadar Hb normal.\u0000Kata kunci: anemia, endemi covid-19, hemoglobin, penyuluhan\u0000__________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: Anemia is still a global major issue, particularly among adolescents in Indonesia. Anemia causes a decrease in immunity, which can affect the health of adolescents during the transition to the COVID-19 endemic. Objective: Conduct health education about anemia and hemoglobin examination to detect anemia in adolescents at the Darul Falah Al-Hasyimiyah Orphanage. Method: The activity was carried out in February 2023 including anemia education and hemoglobin checks for children and adolescents at the Darul Falah Al-Hasyimiyah Orphanage. The activity phase begins with field observations, programming plans, implementation begins with education and Hb-testing, and evaluation namely pre-test and post-test. Result: The observation phase collected preliminary data on the total number of children and adolescents 36, the majority of whom were unfamiliar with anemia. The respondent's knowledge increased significantly during the anemia education stage. Furthermore, the hemoglobin test showed 9 adolescents (25%) who had anemia symptoms and 27 adolescents (75%) who had normal Hb levels. Conclusion: Education can significantly increase anemia knowledge. There were 9 (25%) anemic adolescents and 27 (75%) with normal Hb levels.\u0000Keywords: anemia, covid-19 endemic, hemoglobin, counseling","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121057505","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eti Rimawati, V. Setyawati, Muhammad Iqbal, Ririn Nurmandhani, Daniel Diyanto, Firmansyah Kholiq Pradana
{"title":"Sertifikasi Ketrampilan Antropometri Kader Posyandu Di Kota Semarang","authors":"Eti Rimawati, V. Setyawati, Muhammad Iqbal, Ririn Nurmandhani, Daniel Diyanto, Firmansyah Kholiq Pradana","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.120","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.120","url":null,"abstract":"Latar belakang: Kader pos pelayanan terpadu (posyandu) balita berperan memantau tumbuh kembang balita. Kemampuan kader dalam melakukan pengukuran antropometri, yaitu: panjang/tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan lingkar lengan atas mempengaruhi deteksi dini masalah tumbuh kembang balita. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan sertifikat ketrampilan antropometri pada kader posyandu balita. Metode: Peserta sejumlah 10 orang kader posyandu di Kelurahan Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah. Kegiatan sertifikasi melalui tahap pre-test dilanjutkan pelatihan dan diakhiri dengan posttest melalui observasi praktik dan studi kasus. Pelatihan dilakukan oleh dosen bersama mahasiswa untuk membantu memantau dan mendampingi kader saat praktik mandiri dari kasus yang diberikan. Penilaian Pre dan posttest antropometri diukur dalam 9 aktivitas dengan 37 indikator kemampuan. Hasil: Hasil Pretest menunjukkan bahwa semua kader telah terampil dalam dua aktivitas yaitu: mengukur panjang badan dan lingkar kepala bayi, sedangkan tujuh aktivitas lainnya belum semua indikator terpenuhi. Hasil posttest menunjukkan bahwa semua kader telah terampil di 9 aktivitas dan berhak mendapat sertifikat dari Forum Posyandu Kota Semarang. Kesimpulan: Semua kader telah terampil dalam melaksanakan 37 indikator ketrampilan antropometri. Sertifikasi ketrampilan antropometri ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menilai kemampuan kader dalam deteksi dini masalah tumbuh kembang balita.\u0000Kata kunci: antropometri, kader, posyandu\u0000__________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: Cadres of Integrated service posts for toddlers (posyandu balita) play a role in monitoring the growth and development of toddlers. The ability of cadres to take anthropometric measurements, i.e.: length/height and weight, accurately affect the early detection of toddler growth and development problems. Objective: This activity aims to provide anthropometric competency certificates to cadres. Method: Participants were ten cadres in the Pendrikan Kidul Village, Central Semarang District. Certification activities go through the pretest stage, followed by training, and end with the post-test. The observation and case studies carried on to measure the pretest and post-test. Lecturers and students train to help monitor and accompany cadres when they practice independently of the cases given. Pre and post-test through observation of anthropometric abilities on nine activities with 37 competency indicators. Result: Pretest results showed that all cadres were skilled in two activities, namely: measuring the baby's body length and head circumference, while the other seven activities had yet to meet all the indicators. At the same time, the post-test results showed that all cadres were skilled in nine activities and entitled to receive a certificate from the Semarang City Posyandu Forum. Conclusion: The results of the activity illustrate that","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123931517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yaya Sulthon Aziz, Nasruhan Arifianto, Dea Hayyu Khofifa Fi’if
{"title":"Peran Apoteker dalam Pengobatan Swamedikasi Diare Anak","authors":"Yaya Sulthon Aziz, Nasruhan Arifianto, Dea Hayyu Khofifa Fi’if","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.101","url":null,"abstract":"Latar belakang: Swamedikasi merupakan penggunaan obat modern, dan tradisional secara selektif oleh individu untuk mengobati penyakit. Berdasarkan data provinsi Jawa Timur, ada 30 kematian terkait diare pada anak usia 12 hingga 59 bulan pada tahun 2020.Peran apoteker dalam hal ini sangat penting untuk memastikan bahwa pasien menerima obat dan perawatan yang tepat, efektif dan aman sesuai dengan tujuan terapeutik. Tujuan: Pengabdian ini adalah untuk mengubah pola piker dan cara pandang masyarakat agar pasien dapat lebih merespon informasi tentang diare anak yang dapat dilakukan sendiri dengan Pedoman Pengobatan LINTAS diare. Metode: Pengabdian ini berupa edukasi Pendidikan Kesehatan di bidang kefarmasian dengan menggunakan metode desaincross sectional yang mengeksplorasi antara factor risiko dan efek melalui pendekatan observasional atau pengumpulan datasekaligus di waktu yang sama. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan pasien pasca pengabdian tentang pengobatan diare pada anak dan pengobatan sendiri untuk diare pada anak lebih unggul dalam hal penggunaan obat yang benar, dan dalam hal penggunaan obat yang tepat dan benar dalam kehidupan sehari-hari pasien sudah melaksanakan dengan benar. Kesimpulan: Peran apoteker mengenai kesesuaian pengobatan sendiri untuk diare dengan menggunakan Pedoman LINTAS diare adalah positif.\u0000Kata kunci: anak, diare, swamedikasi\u0000___________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: Self-medication is the selective use of modern and traditional medicine by individuals to treat disease. Based on data from the province of East Java, there were 30 deaths related to diarrhea in children aged 12 to 59 months in 2020. The role of pharmacists in this regard is very important to ensure that patients receive the right, effective, and safe medicines and treatments in accordance with therapeutic goals. Objective: This service is to change people's mindsets and perspectives so that patients can better respond to information about childhood diarrhea that can be done on their own with the LINTAS Treatment Guidelines for diarrhea. Method: This service is in the form of health education in the pharmaceutical field using a cross-sectional design method that explores risk factors and effects through an observational approach or data collection at the same time. Result: This study shows that post-service patient knowledge about treating diarrhea in children and self-medication for diarrhea in children is superior in terms of using the right medicine, and in terms of using the right medicine in everyday life the patient has carried it out correctly. Conclusion: The pharmacist's role regarding the suitability of self-medication for diarrhea using the LINTAS diarrhea guideline is positive.\u0000Keywords: child, diarrhea, self-medication","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"111 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117189026","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hayyu Failasufa, Fuad Fatkhurrohman, Retno Kusniati, E. Wardhana
{"title":"Pelatihan Dokter Kecil Untuk Peningkatan Status Kesehatan Umum Dan Kesehatan Gigi Mulut Di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang","authors":"Hayyu Failasufa, Fuad Fatkhurrohman, Retno Kusniati, E. Wardhana","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.105","url":null,"abstract":"Latar belakang: Penyebab permasalahan tingginya kejadian karies (penyakit gigi dan mulut) di wilayah kerja Puskesmas Pegandan yaitu kurangnya edukasi dan kesadaran diri pada anak-anak usia sekolah dasar terkait kesehatan gigi serta kurangnya perilaku dalam menjaga kebersihan gigi & mulut. Tujuan: Melakukan penyuluhan dan pelatihan dokter kecil sebagai kader kesehatan gigi dan mulut siswa-siswi sekolah dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pegandan Kota Semarang. Metode: Metode edukasi yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi penyuluhan secara interaktif, pemberian materi video kesehatan gigi, pemberian buku saku kesehatan gigi dan diskusi. Hasil: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kaderisasi dokter gigi kecil diikuti oleh 20 peserta kader. Seluruh kader bisa mempraktekan penyuluhan kesehatn gigi dengan baik. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kaderisasi dokter gigi kecil sangat bermanfaat bagi siswa-siswi sekolah dasar serta bisa meningkatkan derajat Kesehatan gigi secara mandiri.\u0000Kata kunci: dokter kecil, kesehatan gigi mulut, penyuluhan, puskesmas pegandan\u0000________________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: The cause of the problem of the high incidence of caries (dental and oral disease) in the work area of the Pegandan Health Center is the lack of education and self-awareness in elementary school-age children related to dental health and lack of behavior in maintaining dental & oral hygiene. Objective: To conduct counseling and training small doctors as dental and oral health cadres of elementary school students in the Pegandan Puskesmas Working Area, Semarang City. Method: The educational methods used in this community service include interactive counseling, providing dental health video materials, and giving dental health pocketbooks and discussions. Result: Community service activities for the cadreization of small dentists were attended by 20 cadre participants. All cadres can practice dental health counseling well. Conclusion: Community service activities for the regeneration of small dentists benefit elementary school students and can improve dental health independently.","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"165 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123905393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sri Darnoto, Dwi Astuti, Rika Putri Kinasih, Latifa Putri Cindana
{"title":"Edukasi Keselamatan Penggunaan Tabung Gas LPG Dalam Rumah Tangga","authors":"Sri Darnoto, Dwi Astuti, Rika Putri Kinasih, Latifa Putri Cindana","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.64","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.64","url":null,"abstract":"Latar belakang: Masih rendahnya pengetahuan masyarakat terutama ibu rumah tangga terkait dengan penggunaan kompor gas yang aman dapak meningkatkan risiko kebocoran gas LPG yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Hal lain yang belum banyak diketahui adalah bagaimana upaya apabila terjadi kebocoran gas pada selang dan regulator, maupun upaya apa yang harus dilakukan bila terjadi kebakaran. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman ini akan dapat meningkatkan risiko keselamatan maupaun terjadinya kebakaran. Penggunaan kompor gas yang standar sesungguhnya bila digunakan dengan mentaati prosedur yang tepat sudah dapat mengatisipasi risiko keselamatan maupun risiko kebakaran. Dengan demikian diperlukan upaya guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan teknis dalam menggukan kompor gas serta upaya apa saja yang dapat dilakukan apabila terjadi kebocoran gas maupun kebakaran. Tujuan: Untuk mengenalkan pentingnya upaya keselamatan penggunaan kompor gas pada ibu rumah tangga. Metode: Kegiatan berbentuk sosialisasi dan pemberian informasi serta pelatihan pengunaan kompor gas dan antisipasi kebakaran. Sasaran pada kegiatan ini adalah warga ibu rumah tangga Dusun Sambirejo. Hasil: Kegiatan pengabdian di Dusun Sambirejo RT. 01 RW. 09 melalui edukasi keselamatan dalam penggunaan gas LPG mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pada ibu rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan dengan presentasi dan simulasi. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan secara keseluruhan yaitu rata-rata sebelum edukasi pengetahuan keselamatan penggunaan gas LPG sebesar 75% dan meningkat menjadi 98%. Sedangkan upaya pengendalian kebakaran juga meningkat dari sebelum edukasi sebesar 61% meningkat menjadi 95%. Kesimpulan: edukasi dengan sosialisasi mampu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pada ibu rumah tangga tentang keselamatan dalam penggunaan gas LPG.\u0000Kata Kunci: keselamatan, kebakaran, LPG\u0000____________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: The low level of public knowledge, especially for housewive, regarding the safe use of gas stoves can increase the risk of LPG gas leaks which can trigger fires. Another thing that is not widely known is what to do in the event of a gas leak in the hose and regulator, as well as what to do in the event of a fire. This lack of knowledge and understanding will increase the risk of safety and fire occurrence. The rights procedures of a standard gas stove can anticipate safety and fire risks. Thus, efforts are needed to increase knowledge and understanding as well as technical capabilities in using gas stoves and what efforts can be made in the event of a gas leak or fire. Objective: To introduce the importance of safety measures using gas stoves for housewive. It is through outreach activities and providing information as well as training on using gas stoves and anticipating fires. Method: Activities in the form of outreach and providing in","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132813431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ungsari Rizki Eka Purwanto, Mutmainah, Siti Munisih, I. K. Bagiana, Yuvianti Dwi Franyoto, Aries Koes Soendoro, M. Setiawati H, Sri Haryanti, Lia Kusmita, Ivana Puspitaningrum
{"title":"Edukasi Pemanfaatan Kosmetik Herbal Dan Pembuatan Sabun Beras Pada Kader PKK Desa","authors":"Ungsari Rizki Eka Purwanto, Mutmainah, Siti Munisih, I. K. Bagiana, Yuvianti Dwi Franyoto, Aries Koes Soendoro, M. Setiawati H, Sri Haryanti, Lia Kusmita, Ivana Puspitaningrum","doi":"10.26714/jipmi.v2i2.100","DOIUrl":"https://doi.org/10.26714/jipmi.v2i2.100","url":null,"abstract":"Latar belakang: Desa Dukuh, kecamatan Delanggu merupakan salah satu Desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang terkenal akan produksi berasnya. Inovasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan potensi dan nilai tambah dari beras adalah diformulasikan ke dalam sediaan sabun beras herbal. Tujuan: Memperkenalkan metode pengolahan beras dan tanaman herbal hingga menjadi produk sabun beras herbal yang dapat menciptakan peluang usaha desa. Metode: Kegiatan ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahapan pertama tahapan perencanaan dan persiapan kegiatan, tahapan kedua adalah pelaksanaan meliputi sosialisasi dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal dan tahap ketiga adalah evaluasi akhir. Hasil: Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat diterima dengan antusias dan seluruh peserta aktif dalam kegiatan sosialisasi mengenai kosmetik herbal dan pelatihan pembuatan sabun beras herbal. Lebih dari 90% peserta memahami sosialisasi dan pelatihan yang diberikan. Kesimpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat yang berlangsung sukses dan lancar. Peserta pengabdian juga berharap kelanjutan kegiatan pelatihan kontrol kualitas sediaan sabun dan pelatihan pemasaran produk.\u0000Kata Kunci: beras, herbal, Klaten, sabun\u0000__________________________________________________________________________________________\u0000Abstract\u0000Background: Dukuh Village, Delanggu sub-district is one of the villages in Klaten Regency, Central Java which is famous for its rice production. An innovation that can be given to increase the potential and added value of rice is to formulate it into herbal rice soap preparations. Objective: To introduce methods of processing rice and herbal plants to become herbal rice soap products that can create village business opportunities. Method: This activity is carried out through three stages, namely the first stage is the planning stage, the second stage is the socialization and training stage for making herbal rice soap and the third stage is the final evaluation. Result: The results of the implementation of community service activities were enthusiastically received and all participants were active in socialization activities regarding herbal cosmetics and training in making herbal rice soap. More than 90% of the participants understood the socialization and training provided. Conclusion: Community service activities that took place successfully and smoothly. The participants also hope to continue the quality control training activities for soap preparations and product marketing training.\u0000Keywords: rice, herbs, Klaten, soap","PeriodicalId":226075,"journal":{"name":"JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122423063","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}