{"title":"EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN SDM MELALUI KETERAMPILAN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN DI PT. PUPUK ISKANDAR MUDA","authors":"Nani Vivi Yanti, Sukaria Sinulingga, Harmein Nasution","doi":"10.32734/JSTI.V18I2.348","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/JSTI.V18I2.348","url":null,"abstract":"Peningkatan kinerja perusahaan merupakan suatu keharusan bagi perusahaan agar dapat berdaya saing. Dalam meningkatkan kinerjanya perusahaan dituntut membekali karyawannya supaya semakin terampil dalam bekerja. Untuk meningkatkan keterampilan kerja karyawan salah satunya dapat dilakukan dengan pelatihan. Penyelenggaraan pelatihan dikatakan berhasil jika berdampak bagi peningkatan keterampilan kerja karyawan yang pada akhirnya juga meningkatkan kinerja. Ada empat faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelatihan, yaitu: instruktur pelatihan, bahan pelatihan, metode pengajaran, dan fasilitas pelatihan. Penelitian ini ingin mengetahui dampak pelatihan terhadap keterampilan kerja dan kinerja. Untuk mengetahui dampaknya dilakukan evaluasi pelatihan. Evaluasi diawali dengan menyusun instrumen penilaian kemudian dilanjutkan dengan penilaian dalam lima tahapan, yaitu: 1) evaluasi penyelenggaraan pelatihan, 2) evaluasi proses pembelajaran, 3) evaluasi aplikasi pada pekerjaan, 4) evaluasi dampak bagi kinerja perusahaan, dan 5) evaluasi dampak biaya pelatihan dengan pendapatan perusahaan. Data penelitian diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 68 karyawan yang mengikuti pelatihan, pengumpulan dokumen dan laporan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pelatihan yang mempengaruhi keterampilan kerja adalah instruktur pelatihan (0,277), bahan pelatihan (0,575), metode pengajaran (0,545), dan fasilitas pelatihan (0,423). Hal ini sesuai dengan hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa peningkatan rata-rata instruktur pelatihan 2,5%, bahan pelatihan 3,5%, metode pengajaran 1,8%, dan fasilitas pelatihan 3,9% tiap tahunnya juga meningkatkan keterampilan kerja sebesar 0,4%. Dari uji statistik diketahui bahwa keterampilan kerja mempengaruhi kinerja sebesar 0,282. Namun, berdasarkan hasil evaluasi diketahui bahwa pelatihan yang mempengaruhi keterampilan tidak berpengaruh terhadap kinerja. Peningkatan keterampilan kerja sebesar 0,4% tiap tahunnya, menghasilkan kinerja yang fluktuatif tiap tahunnya.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115912083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERBAIKAN PROSES PRODUKSI UKM ROTI DI KOTA MEDAN MELALUI PENERAPAN DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI","authors":"Rosnani Ginting, Ukurta Tarigan, Erwin Sitorus","doi":"10.32734/jsti.v18i2.355","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jsti.v18i2.355","url":null,"abstract":"Tujuan khusus dari ini kegiatan pelayanan masyarakat adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya meningkatkan kualitas kerja dengan menerapkan K3 dan melengkapi APD yag diperlukan, peningkatan kebersihan UKM dan proses produksi, pemahaman kesadaran menjaga pentingnya kerapian dengan menerapkan 5S, perbaikan sistem sirkulasi udara di ruang dan peralatan tambahan yang dibutuhkan Hasil dari komunitas ini kegiatan pelayanan sosialisasi mengenai pelaksanaan K3, 5S dan prinsip-prinsip ilmu Teknik Industri Lainnya dianggap relevan dengan kegiatan produksi, perbaikan tata letak lantai produksi, penyediaan K3 dan Visual diplay sesuai dan memadai, bantu desain , sieving tepung, pengadaan peralatan seperti kipas angin, meja lipat dan papan nama di rak dan ruang peralatan, pengadaan peralatan dan publikasi ilmiah lainnya kebutuhn dengan menerbitkan jurnal ilmiah.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122669058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI KECACATAN COIL BASAH DAN UPAYA PERBAIKAN DENGAN METODE SEVEN TOOLS DAN FAULURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DI PT. XYZ MEDAN","authors":"Tiara Melinda, Elizabeth Ginting","doi":"10.32734/jsti.v18i2.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jsti.v18i2.356","url":null,"abstract":"PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang insektisida dengan produk obat nyamuk bakar (coil). PT. XYZ melakukan proses produksi sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan , namun pada kenyataanya masih ditemukan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan perusahaan (cacat). Identifikasi kecacatan coil basah dilakukan dengan menerapkan metode Seven Tools. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga jenis kecacatan yang terjadi yaitu coil terpotong sebanyak 4757 dc, coil retak sebanyak 3307 dc dan coil renggang sebanyak 2375 dc. Faktor penyebab kecacatan umumnya dipengaruhi viskositas tepung onggok yang berperan sebagai perekat adonan coil. Hasil control chart menunjukkan jumlah produk cacat yang berada diluarcontrol yaitu sebesar71,43%. Hasilbrainstormingyang dirincikan pada cause and effect diagram, didapat beberapa faktor yang menyebabkan tingginya kecacatan yaitu faktor manusia dan mesin. Langkah selanjutnya adalah menetapkan faktor penyebab kecacatan dengan metode FMEA. Jenis kecacatan terpotong memiliki nilai RPN tertinggi pada faktor manusia yang kurang inisiatif sebesar 240.Jenis kecacatan retak memiliki nilai RPN tertinggi pada faktor mould bermasalah sebesar 256.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115073648","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN METODE SERVICE QUALITY & QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA MAHASISWA POLITEKNIK KETAPANG","authors":"Muh Anhar, Syarifah Umi Kalsum","doi":"10.32734/JSTI.V18I2.352","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/JSTI.V18I2.352","url":null,"abstract":"Penggunaan Servqual dan QFD untuk mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan mahasiswa jurusan Perawatan Dan Perbaikan Mesin Politeknik Ketapang serta upaya peningkatan mutu layanan meliputi: penentuan atribut layanan, pembuatan kuesioner, pengumpulan dan pengolahan data, pembuatan HOQ, analisa dan Interprestasi dan identifikasi upaya perbaikan kualitas layanan. Dari hasil penelitian diperoleh servqual-gap secara berurutan adalah: Assurance (-1,491), Empathy (-1,462), Responsiveness (-1,459), Reliability (-1,457) dan Tangibles (-1,422). Hal ini berarti mahasiswa menaruh harapan sangat besar akan pelayanan yang baik dari lembaga. Namun demikian masih ada kesenjangan antara kualitas layanan yang diharapkan oleh mahasiswa dan tingkat kebaikan pelayanan yang diberikan sehingga belum sepenuhnya seperti yang diharapkan. Perbaikan dan peningkatan kualitas layanan sangat mungkin dilakukan mengingat improvement ratio nya sebesar 1,188 (Moderately Difficult Improvement) yang berarti sumber daya yang dimiliki oleh Jurusan perawatan dan perbaikan mesin Politeknik Ketapang mampu menunjangnya dengan baik.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126394894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI KEINGINAN EMOSIONAL PERAWAT PADA ALAT HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT DELI SERDANG","authors":"Khawarita Siregar, Rosnani Ginting, Ikhsan Siregar","doi":"10.32734/JSTI.V18I2.354","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/JSTI.V18I2.354","url":null,"abstract":"Fasilitas kesehatan masyarakat adalah komponen dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit sebagai sarana kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam memberikan layanan berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh masyarakat. Satu instalasi yang membutuhkan peningkatan kualitas adalah instalasi Hemodialisis. Jumlah pasien meningkat setiap tahun harus diikuti dengan peningkatan kualitas layanan instalasi. Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit tidak dapat dipisahkan dari setiap instalasi atau bagian yang terdapat di rumah sakit, salah satunya adalah fasilitas hemodialisis. Penelitian ini berfokus pada kebutuhan emosional operator mesin hemodialisis (perawat) untuk desain mesin hemodialisis melalui Kansei Engineering.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117035038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tiara Rahmania, A. R. Matondang, Nazaruddin Matondang
{"title":"PERBAIKAN SISTEM PERAWATAN MESIN PADA PT XYZ","authors":"Tiara Rahmania, A. R. Matondang, Nazaruddin Matondang","doi":"10.32734/JSTI.V18I2.344","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/JSTI.V18I2.344","url":null,"abstract":"PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri pakan ternak. Proses produksi pada perusahaan ini sering mengalami kendala seperti adanya kerusakan mesin. Hal ini mengakibatkan terjadinya downtime dengan rata-rata per bulan yang terjadi tahun 2014 sampai Oktober 2015 sebesar 11,21% atau 43,05 jam. Perbaikan sistem perawatan mesin dapat dilakukan untuk mengurangi downtime tersebut. Sistem perawatan (maintenance) yang berjalan pada perusahaan ini menerapkan metode corrective maintenance dan preventive maintenance. Sistem perawatan usulan yang diberikan yaitu jadwal penggantian spare part berdasarkan perhitungan Total Minimum Downtime. Interval penggantian yang diusulkan untuk komponen kritis Hammer Mill yaitu Beater PCD 80mm (5x50x150xØ17mm) 288 jam, Screen 695x1120x3DxØ3mm 320 jam, Screen 695x1120x3DxØ8mm 416 jam dan Hammer Bolt 700-2D 480 jam. Selain itu, untuk mendukung sistem perawatan yang diusulkan maka diperlukan persediaan spare part yang optimal. Dengan menerapkan sistem perawatan usulan terjadi penurunan downtime pada perusahaan yang cukup signifikan sebesar 29,97% dan peningkatan nilai keandalan sebesar 37,05%.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121586020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sukaria Sinulingga, Humala L. Napitupulu, F. Sitepu
{"title":"ANALISIS KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MERK FRUIT TEA","authors":"Sukaria Sinulingga, Humala L. Napitupulu, F. Sitepu","doi":"10.32734/jsti.v18i1.342","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jsti.v18i1.342","url":null,"abstract":"Penelitian Ini bertujuan melakukan mengidentifikasi dan menganalisis faktor–faktor Ekuitas Merek(Brand Equity), yang terdiri dari Brand Awareness, Brand Association dan Perceived Quality – Marketing Mix,yang mempengaruhi loyalitas konsumen (Brand Loyalty) didalam membeli suatu produk minuman teh rasa buahdalam kemasan, sehingga diketahui faktor faktor Brand Equity yang paling menentukan keunggulan dankelemahan produk merek Fruit Tea yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro dibandingkan dengan merek Fresteayang diproduksi oleh PT. Coca-Cola Indonesia, berdasarkan preferensi konsumen di didalam memilih merekminuman teh rasa buah dalam kemasan.Dua ratus Responden Mahasiswa Universitas Sumatera Utara dilibatkandalam penelitian yang dipilih menggunakan Teknik Non probability sampling, dimana pemilihan sampelditentukan dengan model Purposive dan Judgment sampling dengan pertimbangan tertentu yaitu pernahmengkonsumsi produk dengan merek Fruit Tea maupun produk merek Fres Tea kemasan apa saja. Pengumpulandata dilakukan dengan menyebar kuesioner, dan metode analisis data dilakukan dengan Analisis Regresi LinierBerganda, Koefisien Determinasi, Signifikansi Simultan (Uji F), Signifikansi Parsial (Uji T), PerbandinganBerpasangan (Paired – Samples t Test), Customer Satisfaction Index, Analisis Tingkat Kepentingan dan KinerjaAtribut Dimensi Kualitas Produk, dan Analisis Loyalitas Konsumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secaragaris besar dari 3 pembentuk variable Brand Equity, diketahui merek Fres Tea unggul pada Brand Awarenessdan Perceived Quality, sedangkan merek Fruit Tea unggul pada Brand Association. Secara keseluruhan atribut–atribut pembentuk Brand Equity produk merek Fres Tea lebih unggul dibanding dengan merek Fruit Teatermasuk tingkat Loyalitas Responden (Brand Loyalty) didalam membeli produk merek Frestea.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127930209","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PRODUKSI GREEN TEA DENGAN PENDEKATAN THEORY OF CONSTRAINT PADA PT. XYZ","authors":"Humala L. Napitupulu, M. T. Sembiring, N. Hidayah","doi":"10.32734/jsti.v18i1.340","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jsti.v18i1.340","url":null,"abstract":"Perencanaan produksi dalam proses produksi manufaktur merupakan salah satu bagian dari sistemproduksi. Perencanaan produksi menentukan pengukuran kemampuan perusahaan dalam penyediaan produk.Pengaturan perencanaan produksi yang tidak baik akan menyebabkan terjadinya penumpukan (bottleneck).Bottleneck stasiun kerja mengakibatkan perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan. PT. XYZ adalahsebuah perusahaan manufaktur dalam bidang produksi green tea yang mengalami masalah tidak mampumemenuhi permintaan akibat adanya bottleneck pada salah satu stasiun. Hal ini dapat dilihat dari jumlahproduksi green tea lebih kecil dari jumlah permintaan produk green tea. Penelitian ini bertujuan untukmenghasilkan penjadwalan produksi green tea dengan menggunakan pendekatan theory of constraint (TOC)untuk menghilangkan kendala (constraint) yang menghambat aliran produksi. Metode penjadwalan denganprinsip-prinsip dasar theory of constraint (TOC) adalah sistem penjadwalan drum buffer rope (DBR) denganmenggunkan time buffer, dimana stasiun kerja yang mengalami bottleneck diperbaiki sehingga menjadi stasiunkerja non bottleneck. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa stasiun kerja IV merupakan stasiun kerjabottleneck. Penyebab bottleneck pada stasiun kerja IV adalah kurangnya kapasitas tersedia (CA).","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123953155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sukaria Sinulingga, A. R. Matondang, Yusnia Sinambela
{"title":"REKAYASA PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN GREEN ENGINEERING PADA PT. ABC","authors":"Sukaria Sinulingga, A. R. Matondang, Yusnia Sinambela","doi":"10.32734/jsti.v18i1.339","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jsti.v18i1.339","url":null,"abstract":"PT.ABC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pembuatan pintu. Dalam melakukanproses produksi perusahaan ini memiliki potensi untuk menghasilkan limbah. Permasalahan yang dialamiperusahaan adalah banyaknya limbah padat berupa scrap kayu yaitu sebanyak 23% dari bahan baku setiapbulannya dan nilai produktivitasnya cendrung tidak stabil. Melalui pendekatan Green Engineering yangdigunakan dalam penelitian ini diharapkan usaha reduksi limbah yang dilakukan dapat berpengaruh terhadapperbaikan kondisi lingkungan sekaligus meningkatkan produktivitas perusahaan. Penelitian diawali denganmengidentifikasi sumber penyebab masalah, menentukan tujuan dan target, menyusun alternatif sertamengestimasi kontribusi alternatif terpilih terhadap produktivitas dan kinerja lingkungan. Alternatif perbaikandirumuskan dan dipilih berdasarkan kelayakan dari segi ekonomi, segi lingkungan, dan segi social, kemudiandilakukan usulan perencanaan implementasi alternatif di dalam lokasi. Hasil penelitian, didapatkan alternatifsolusi untuk mengatasi permasalahan perusahaan dengan melakukan rekayasa berbasis teknologi danpemanfaatan kembali scrap kayu menjadi briket arang kayu. Alternatif ini memberikan kontribusi terhadappeningkatan produktivitas penggunaan material sebesar 17%, manusia 24%, modal 7%, energi 25%, pajakkarbon menurun sebesar 53,29% dan waste menurun sebesar 87,44%. Penerapan Green Engineering danpemantauan rona lingkungan secara keseluruhan dapat membantu perusahaan memenuhi salah satu persyaratanISO 14001.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"47 Suppl 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123308816","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DESAIN EKSPERIMEN EKSTRAKSI DNA BAWANG PUTIH","authors":"Elizabeth Ginting, K. Syahputri","doi":"10.32734/jsti.v18i1.343","DOIUrl":"https://doi.org/10.32734/jsti.v18i1.343","url":null,"abstract":"Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yangberhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan. Percobaan yangdibuat adalah percobaan ekstraksi DNA bawang putih. Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapabanyak takaran garam, sabun, dan kadar alkohol yang efektif agar menghasilkan volume DNA bawang putih yangsebanyak mungkin untuk keperluan medis lanjutan, seperti klonning, untuk menangani kelainan-kelainan genetik danpenemuan obat-obat baru, pada bidang pertanian, peternakan, kehutanan untuk meningkatkan produk-produk baiktanaman maupun hewan unggul maupun di bidang lingkungan dalam hal mengatasi polutan serta perannya dalamkemajuan produksi pangan. Data diperoleh dari percobaan yang dilakukan dengan melihat berapa banyak volumeDNA bawang putih yang keluar. DNA bawang putih yang diamati berupa benang-benang putih dan halus yangmengapung ke permukaan cairan. Volume yang didapat merupakan data primer yang akan digunakan untukpengolahan data keterkaitan antara taraf faktor jumlah garam, jumlah sabun, dan kadar alkohol terhadap volumeDNA bawang putih yang dihasilkan. Hasil pengujian kenormalan data dengan uji Anderson Darling maka diperolehbahwa nilai p-value=0,2540 sedangkan α = 0,05 sehingga data yang didapat berdistribusi normal. Dalam pengujianhomogenitas varians terhadap jumlah sabun, jumlah garam dan kadar alkohol dapat digunakan uji Bartlet. Pengujianhomogenitas varians melalui uji Bartlett, diperoleh bahwa varians untuk interaksi faktor jumlah sabun, jumlahgaram, dan kadar alkohol adalah sama. Hasil perhitungan ANAVA menunjukkan untuk setiap perlakuan didapatkanHo diterima yang artinya setiap taraf faktor tidak memberikan efek signifikan terhadap perubahan volume DNAbawang putih. Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linear berganda, sehingga diperoleh persamaanregresi Y = 9,367+ (-0,079)X1 + 0,975 X2 + 0,625 X3. Dari perhitungan persamaan regresi didapat untuk hubunganjumlah sabun(X1), jumlah garam(X2), dan kadar alkohol (X3). Koefisien korelasi antara jumlah sabun (X1) denganperubahan volume DNA bawang putih (Y) sebesar -0,8679 yang artinya bahwa untuk faktor jumlah sabun memilikihubungan terbalik terhadap perubahan volume DNA bawang putih. Sebaliknya, koefisien korelasi jumlah garam (X2)dan kadar alkohol (X3) dengan perubahan volume DNA bawang putih (Y) didapatkan sebesar 0,411 dan 0,2635 yangartinya bahwa untuk faktor jumlah garam memiliki hubungan searah dengan perubahan volume DNA bawang putih.","PeriodicalId":221079,"journal":{"name":"Jurnal Sistem Teknik Industri","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125654223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}