{"title":"ANALISIS KINERJA PENGELOLAAN AIR HUJAN DENGAN SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN DAN INFILTRATION TRENCH DI PERUMAHAN DOSEN UNSRI KELURAHAN BUKIT LAMA","authors":"None Ar Rahman, Muh Sarkawi, Alexander Purba","doi":"10.23960/snip.v3i2.497","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.497","url":null,"abstract":"Perubahan tata guna lahan mempengaruhi jumlah runoff yang dapat meresap ke dalam tanah. Permasalahan ini dapat ditemukan di Perumahan Dosen UNSRI. Hal ini dapat diatasi dengan pengelolaan air dari hujan seperti Infiltration Trench (parit infiltrasi) maupun Rain Water Harvesting (permanen air hujan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis scenario terbaik dalam pengolahan air hujan di daerah penelitian untuk mengurangi runoff berlebih yang terjadi. Data curah hujan harian, tata guna lahan, premeabilitas tanah dan pengukuran lahan serta dimensi drainase existing digunakan dalam analisis algoritma. Penentuan skenario efektif dilakukan dengan analisis algoritma serta dengan memperhitungkan RAB. Skenario yang meliputi infiltration trench kedalaman 1 m serta sistem PAH dengan volume tangki 2 m3 memiliki efektivitas rata-rata terbesar yaitu 55,33%, apabila dibanding dengan skenario Infiltration Trench kedalamam 1 m saja, dapat dikatakan bahwa sistem PAH membawa efektivitas sebesar 23,94%. Sebaliknya dengan penambahan pada implementasi Infiltration Trench hanya meningkatkan efektivitas sebesar 18,4%. Rencana Anggaran Biaya total pada implementasi Infiltration Trench ialah 2 kali lipat dari Sistem PAH. Maka ditetapkan skenario terbaik yaitu implementasi Sistem PAH dengan volume tangki 2 m3. Skenario ini memiliki nilai efektivitas pengurangan runoff rata-rata sebesar 37,05% dari 3 data tahun yang digunakan dan biaya sebesar 1,8 Miliyar Rupiah untuk keseluruhan 194 rumah.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Konsep Bioklimatik dalam Penggunaan Secondary Skin pada Pembangunan Kawasan Perkantoran Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan","authors":"Anik Suryani, Dikpride Despa, Trisya Septiana","doi":"10.23960/snip.v3i2.472","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.472","url":null,"abstract":"Iklim di Indonesia khususnya di Kota Tangerang Selatan adalah iklim tropis dengan kecenderungan panas sehingga dalam proses desain dan pembangunan haruslah memperhatikan unsur bioklimatis. Proses mendesain dan membangun yang tidak mempertimbangkan faktor kondisi alam akan menyebabkan munculnya potensi penurunan kualitas lingkungan hidup yang diakibatkan oleh konsumsi energi pada bangunan. Terjadinya fenomena perubahan iklim global yang menumbuhkan bangunan boros energi dalam kenyamanan fisik bangunan juga melatarbelakangi perlunya penerapan konsep bioklimatik dalam pembangunan khususnya pembangunan gedung pemerintahan. Penerapan Prinsip Bioklimatik pada bangunan sangat penting, Pendekatan Bioklimatik juga dipilih dalam metode desain untuk mencapai penghematan energi dan pengurangan konsumsi energi yang tidak terbarukan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip bioklimatik harus diterapkan pada lingkup bangunan khususnya bangunan pemerintah yang digunakan dalam pelayanan kepada masyarakat khususnya masyarakat Kota Tangerang Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa penerapan konsep Bioklimatik di pembangunan Kawasan Perkantoran Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan dalam penggunaan secondary skin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembangunan Kawasan Perkantoran Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan sebagai objek penelitian ini menerapkan konsep bioklimatik. Penggunaan secondary skin merupakan salah satu penerapan konsep bioklimatik pada pembangunan bangunan pemerintah di Kota Tangerang Selatan.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN PUTARAN BALIK ARAH (U-TURN) DI RE. MARTADINATA PALEMBANG","authors":"Ardinal Saputra, Aleksander Purba, Dikpride Despa","doi":"10.23960/snip.v3i2.509","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.509","url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan yang turut membentuk kondisi lalu lintas adalah manuver kendaraan berbalik arah pada ruas jalan yang padat arus lalu lintasnya. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan kondisi lalu lintas dari arus bebas (uninterrupted flow) menjadi perubahan (interrupted flow), sehingga terjadi hambatan pada ruas jalan. Analisa ini bertujuan mengevaluasi arus lalu lintas akibat U-turn dan antrian yang terjadi akibat kendaraan yang bermanuver. Lokasi analisa dilakukan pasa ruas jalan RE. Martadinata Kota Palembang.
 Penilitian menggunakan empat variabel data, dua yang pertama sebagai data untuk tingkat pelayanan ruas jalan RE. Martadinata (Geometrik Jalan dan Volume) dan dua variabel yang kedua ialah (Headway dan Waktu manuver kendaraan) merupakan variabel untuk analisa model teori antrian. Pengumpulan data dilakukan secara bertahap, tahap pertama ialah survey volume lalu lintas yang dilakukan selama satu minggu dan dimulai pukul 06:00 s/d 18:00 WIB. Pencatatan volume kendaraan mengunakan alat yang bernama Counter serta dicatat pada form yang telah disiapkan dengan interval waktu per 15 menit. Tahap berikutnya adalah survey geometrik jalan dan tahap yang terakhir ialah survey headway dan waktu maneuver kendaraan yang dilakukan dengan mengunakan kamera video. Didalam menentukan tingkat pelayanan fasilitas U-turn digunakan metode model antrian Fifo.
 Hasil analisa data perhitungan menghasilkan tingkat pelayanan Jalan RE. Martadinata yaitu 0,56 termasuk dalam kelas C yang berarti stabil, sedangkan tingkat pelayanan untuk fasilitas U-turn yaitu ρ<1,0 yang berarti tidak terjadi antrian.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sudirmansyah Sudirmansyah, Aleksander Purba, Mardiana Mardiana
{"title":"ANALISA PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN JALAN DENGAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)","authors":"Sudirmansyah Sudirmansyah, Aleksander Purba, Mardiana Mardiana","doi":"10.23960/snip.v3i2.450","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.450","url":null,"abstract":"Ruas Jalan Srijaya Negara berada di Wilayah Kecamatan Ilir Barat 1 Kota Palembang. Ruas Jalan Srijaya Negara kurang lebih memiliki panjang sekitar 1.7 KM yang merupakan akses utama menuju Universitas Sriwjaya Kampus Palembang. Dari banyaknya pengguna jalan setiap hari maka ada beberapa bagian jalan yang harus diperbaiki. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui jenis kerusakan jalan serta bagaimana solusi dalam perbaikan, sehingga dapat diketahui anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI). Nilai rata-rata dari 17 segmen yang ditinjau adalah 83,94%, artinya Jalan Srijaya Negara termasuk dengan kata gori kondisi sangat baik (Very good). Langkah perbaikan dan penanganan Jalan Sriwjaya Negara dari STA 0+000 sampai dengan STA 1+700 yaitu sesuai dengan hasil analisa persegmen dengan menggunakan metode PCI yang meliputi pemeliharaan rutin karena nilai PCI tidak ada yang dibawah 80%.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943549","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hadyan Arifin Bustam, Aleksander Purba, Ferdy Zulian Arsy
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN BUS RAPID TRANSIT RUAS MALL BOEMI KEDATON – INSITUT TEKNOLOGI SUMATERA BERDASARKAN BRT STANDARD","authors":"Hadyan Arifin Bustam, Aleksander Purba, Ferdy Zulian Arsy","doi":"10.23960/snip.v3i2.501","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.501","url":null,"abstract":"Mall Boemi Kedaton menuju kampus Institut Teknologi Sumatera menjadi salah satu ruas yang tidak memiliki angkutan umum yang terintegrasi dengan pemerintah daerah langsung. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi permasahalan yang akan peneliti analisis. Penelitian analisis kebutuhan angkutan umum bus untuk ruas Mall Boemi Kedaton - Institut Teknologi Sumatera dibutuhkan guna mengetahui potensi, karakteristik, besarnya permintaan dan bangkitan pengguna angkutan BRT, sistem operasionaI BRT dan BRT Rankings berdasarkan BRT Standards yang didapat dalam menganalisis kebutuhan BRT yang dapat diimplementasikan di ruas tersebut, sehingga dapat mengurangi masalah-masalah transportasi dan ketergantungan pada kendaraan pribadi. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis potensi penumpang ruas MBK – ITERA, menganalisis kebutuhan armada bus yang dibutuhkan, dan merencanakan fasilitas pendukung untuk BRT berdasarkan BRT Standard. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan yaitu potensi penumpang didapatkan sebanyak 5.476 orang dengan menggunakan metode Departemen Perhubungan (2002) dan juga penyebaran kuisioner. Armada yang dibutuhkan untuk trayek BRT ini setelah dihitung dengan metode Departemen Perhubungan (2002) yaitu sebanyak 18 bus dengan waktu antara 8 menit dan 15 trip setiap armada. Halte yang dibutuhkan dalam perencanaan BRT ini yaitu sebanyak 11 halte dengan jarak 0,6 – 1,1 km. Perencanaan fasilitas pendukung sesuai dengan BRT Standard yang disesuaikan dengan keadaan trayek didapatkan sebanyak 68 poin dengan sebanyak 18 elemen dari 30 elemen yang terdapat pada BRT Standard.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA PENATAAN PARKIR DI PASAR BARU KOTA BATURAJA KABUPATEN OGAN KOMERING ULU","authors":"Imron HS, Dikpride Despa, Trisya Septiana","doi":"10.23960/snip.v3i2.443","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.443","url":null,"abstract":"Kondisi fasilitas parkir pada bangunan pelayanan umum seperti pasar memang sering mengalami kendala, hal ini terjadi pada Pasar Baru di Kota Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu, sehingga perlu dilakukan penataan ruang parkir. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk merencanakan penataan parkirnya. Teknik survey dilakukan pada 6 titik pengamatan ruang parkir yang tersedia di lokasi. Lokasi tersebut merupakan parkir untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat. Dengan mengabaikan semua hambatan samping dilokasi seperti pedagang kaki lima didapat hasil bahwa volume parkir yang maksimum terjadi pada hari Sabtu baik untuk kendaran roda dua maupun roda 4, kapasitas parkir maksimal untuk roda dua sebesar 306,06 fasilitas parkir ( pada titik 2), sedangkan untuk roda empat sebesar 66 fasilitas parkir ( pada titik 4 ).Kebutuhan parkir pada dasar nya masih memadai / mecukupi. Hubungan kapasitas parkir dengan kebutuhan parkir yang paling maksimal untuk kendaraan roda 2 terjadi pada titik 2 yaitu sebesar 293,38, sedangkan untuk kendaraan roda 4 terjadi pada titik 4 yaitu sebesar57,58. Hal ini meunjukkan bahwa pada titik titik maksimum tersebut fasilitas parkir masih sangat memadai. Selain itu perlu di ubah pola parkir agar kapasitas parkir mampu menampung lebih maksimal, yaitu pola parkir 900 dan pola parkir dua sis serta pengaturan dengan memberlakukan satu jalur lalu lintas. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten sebaiknya mengeluarkan anturan tentang ruang parkir resmi yang tidak boleh dipergunakan oleh Pedagang Kaki Lima ( PKL ) yang dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah agar aktivitas parkir lancar dan tertata rapi.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"242 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA GEOMETRIK DAN PERKERASAN LENTUR RUAS JALAN PERWARI SEBAGAI JALAN ALTERNATIF DI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN","authors":"Feryadi A., Mardiana Mardiana, Septiana T","doi":"10.23960/snip.v3i2.523","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.523","url":null,"abstract":"Pada ruas jalan AKBP. Cek Agus sering mangalami kemacetan terutama pada jam-jam pagi dan jam-jam sore menjelang malam. Untuk mengurai kemacetan tersebut maka, Pemerintah Kota Palembang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Palembang berupaya membangun ruas jalan alternatif yang baru yaitu Jalan Perwari. Untuk membangun ruas jalan baru tentunya diperlukan metode yang efektif dan perencanaan yang baik guna memenuhi unsur keselamatan dan kenyamanan bagi pengguna jalan. Adapaun hasil penelitian rencana jalan Perwari termasuk kriteria jalan perkotaan yang memiliki superelevasi maksimum 8% dan jalan tersebut termasuk kategori jalan arteri sekunder kelas II yang memiliki kecepatan rencana 30-60km/jam. Panjang rencana jalan tersebut 1,595 m' dengan lebar ideal badan jalan 7 meter serta bahu kiri dan kanan masing-masing 2 meter. Hasil analisis dari perhitungan alinemen menunjukkan bahwa rencana trace jalan mempunyai 6 tikungan dimana tipe spiral-circle-spiral (SCS) 5 tikungan dan full circle (FC) 1 tikungan serta memiliki kelandaian yang relatif datar yaitu 0,0164%. Perkerasan jalan menggunakan perkerasan lentur dengan ketebalan lapis perkerasan AC-WC tebal 40mm, AC-BC tebal 60mm, AC Base tebal 145mm dan lapis pondasi aggregat A tebal 300mm.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENYUSUNAN MASTERPLAN AGROWISATA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN","authors":"Aryan Saruhian, Sri Waluyo, Ratna Widyawati","doi":"10.23960/snip.v3i2.436","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.436","url":null,"abstract":"Agrowisata merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif di sektor pertanian yang dapat memberikan nilai tambah bagi usaha agribisnis dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani. Beberapa dampak positif pengembangan agrowisata antara lain meningkatkan nilai jual komoditi pertanian yang dihasilkan dan berkembangnya sumber sumber pendapatan lainnya yang dapat dinikmati oleh masyarakat setempat seperti penyewaan homestay dan lain lain.
 Pembuatan Agrowisata Kalianda pada tahun 2020 ini dimulai dengan pembuatan masterplan Agrowisata Kalianda. Rencana Induk (Masterplan) Agrowisata kalianda disusun dalam rangka pengembangan terhadap kegiatan pembuatan Agrowisata Kalianda. Oleh karena itu, kegiatan penyusunan Masterplan Agrowisata Kalianda Kabupaten Lampung Selatan ini menjadi langkah awal terwujudnya Agrowisata Kalianda. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah melakukan penyusunan Masterplan Agrowisata Kalianda di Kabupaten Lampung Selatan sebagai langkah awal pembuatan Agrowisata Kalianda.
 Masterplan Agrowisata ini meliputi sektor perkebunan, pertanian, dan perikanan yang diimplementasikan ke dalam 5 zona yakni Zona A (Entrance), Zona B (Pertanian), Zona C (Taman Bunga), Zona D (Embung), dan Zona E (Perikanan dan Kolam Renang). Zona A (Entrance) mencerminkan ciri khas Lampung Selatan. Zona B (Pertanian) mencakup beberapa tanaman seperti durian, kelengkeng, jambu air, dan kelapa puan. Zona C (Taman Bunga) terdiri dari aneka bunga dan dilengkapi dengan menara pandang setinggi 16 m yang mampu menjangkau seluruh kawasan perencanaan. Zona D (Embung) terdapat embung permanen seluas 500 m2 dengan kedalaman 3 m. Zona terakhir yakni Zona E (Perikanan dan Kolam Renang). Di zona ini terdapat beraneka macam kolam ikan serta kolam renang baik untuk dewasa maupun anak-anak. Secara teknis masterplan agrowisata dapat dilaksanakan.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Potensi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pringsewu","authors":"Cicih Daniasri, Ika Kustiani, Gigih Forda Nama","doi":"10.23960/snip.v3i2.490","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.490","url":null,"abstract":"Pertanian tanaman pangan merupakan produk yang menjadi bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat dan memenuhi gizi bagi konsumsi masyarakat. Kabupaten Pringsewu memiliki posisi strategis untuk menjaga ketersediaan tanaman pangan dan arah pengembangan wilayah Kabupaten Pringsewu yaitu di Kecamatan Gadingrejo. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2011 – 2031 bahwa Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp) dikawasan perkotaan Kecamatan Gadingrejo berfungsi sebagai pusat agropolitan. Artinya, pengembangan wilayah budidaya sektor pertanian tanaman pangan dapat dilakukan melalui pendekatan agropolitan. Pengembangan Kawasan Agropolitan merupakan salah satu pendekatan pembangunan perdesaan berbasis pertanian. Metode penelitian yang digunakan adalah mix method dengan pendekatan deduktif. Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik sektor pertanian tanaman pangan di Kecamatan Gadingrejo serta mengidentifikasi peran dan pengaruh sektor pertanian tanaman pangan di Kecamatan Gadingrejo sebagai kawasan agropolitan terhadap pengembangan wilayah Kabupaten Pringsewu. Hasil Penelitian ini menunjukkan pertanian tanaman pangan di Kecamatan Gadingrejo memiliki posisi strategis dan berperan sebagai sektor basis yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan perekonomian wilayah Kabupaten Pringsewu.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135943820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HARMONISASI TARIF JASA KE PELABUHANAN YANG BERBASIS MODEL SUSTAINABLE SURVEILANCE PADA PENYEDIA JASA /PENGGUNA JASA/OWNER CARGO DALAM RANGKA EFISIENSI DAN PEMANGKASAN BIAYA LOGISTIK DI PELABUHAN UTAMA","authors":"Andi Fiardi, Herry Wardono, Dikpride Despa","doi":"10.23960/snip.v3i2.495","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i2.495","url":null,"abstract":"Berbagai permasalahan di banyak Pelabuhan di Indonesia yang di antaranya diindikasikan masih terdapat double cost dan markup cost antara Penyedia Jasa yang dikenakan kepada Pengguna Jasa (Owner Cargo) serta kurang keterbukaannya para penyedia jasa atas biaya dikenakan kepada pengguna jasa sehingga pengawasan tidak efektif. Sementara itu, Pelabuhan merupakan salah satu dari program Presiden yang termasuk program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) yang salah satu tujuannya adalah pemangkasan biaya logistik kepelabuhanan. Sebagai upaya menindaklanjuti permasalahan dan mendukung program tersebut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) baik Pelabuhan Utama maupun Kelas I yang mempunyai tugas pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan di Pelabuhan melalui fungsi pengawasan terhadap Tarif Jasa Kepelabuhanan berupaya untuk mewujudkan efisiensi dan pemangkasan biaya logistik melalui Harmonisasi Tarif Jasa Kepelabuhanan di seluruh Pelabuhan. Adapun Harmonisasi Tarif merupakan suatu langkah dalam upaya identifikasi dan mengetahui kepastian komponen tarif biaya pada siklus jasa di ekosistem logistik kepelabuhanan yang meliputi jasa kepelabuhanan, jasa terkait dengan kepelabuhanan dan jasa terkait dengan angkutan di peraian, yang dikenakan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa (owner cargo) dan memberi pengaruh terhadap biaya logistik di sektor transportasi laut. Harmonisasi Tarif dilaksanakan dengan berbasis model sustainable surveillance yang diharapkan menjadi metode pengawasan yang terkonsolidasi dan mapan dalam penerapannya sehingga dapat mewujudkan peningkatan fungsi pengawasan Kantor Pelabuhan di setiap Pelabuhan.
 Tahap awal sustainable surveillance terhadap tarif ini dilaksanakan dengan melaksanakan metode kausal komparatif, pengumpulan data-data tarif dari seluruh asosiasi penyedia jasa dan/atau sebagian perusahaan dan owner cargo, pelaksanaan wawancara penyedia jasa dan owner cargo dan penegasan terhadap peraturan-peraturan serta ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan ekosistem logistik kepelabuhanan yang cukup luas beserta pelaku usahanya, pada tahap ini dimulai dari pelaksanaan tinjauan dan kajian oleh KSOP Kelas I Panjang dan mengambil sampel di beberapa Provinsi terutama di setiap Pelabuhan Utama, antara lain jasa Depo Petikemas di Pelabuhan yang nanti akan dilanjutkan terhadap jasa-jasa lainnya yang berperan langsung memberikan dampak kepada biaya logistik di setiap Pelabuhan
 Adapun hasil didapat antara lain diperoleh beberapa data jenis tarif dan hal-hal yang menjadi perhatian dalam penentuan tarif jasa pada Depo Petikemas yaitu perlunya diatur batas bawah dan batas atas tarif serta ditetapkannya standar layanan minimum pelayanan untuk menjamin persaingan usaha yang sehat dan tarif pelayanan jasa yang wajar serta perlunya penegasan peran asosiasi pengguna jasa dan penyedia","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135942937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}