Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara最新文献

筛选
英文 中文
Bāb Sakrah al-Maut: Doktrin “Sakratulmaut” dalam Tradisi Islam di Nusantara dan Pengaruh Penghayatan-penghayatan Spiritual Najm al-Dīn al-Kubrá
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2021-06-01 DOI: 10.37014/JUMANTARA.V12I1.1159
Muhammad Tarobin
{"title":"Bāb Sakrah al-Maut: Doktrin “Sakratulmaut” dalam Tradisi Islam di Nusantara dan Pengaruh Penghayatan-penghayatan Spiritual Najm al-Dīn al-Kubrá","authors":"Muhammad Tarobin","doi":"10.37014/JUMANTARA.V12I1.1159","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/JUMANTARA.V12I1.1159","url":null,"abstract":"Bāb Sakrah al-Maut (BSM) is a manuscript which so far has copies in various places, including: Aceh, Jakarta, Cirebon (West Java), and Sragen (Central Java). The manuscript is also written in various languages: Arabic, Javanese-Cirebon, and Malay. A study of this text is important to show that the sakratulmaut discourse which developed in the Islamic tradition on the Archipelago is an alternative discourse to the doctrine of \"kalěpasan\" which developed in the Śiwa-Buddhist and Islamic Javanese traditions. This study aims to: first, make a comparison to the study of Ahmad Wahyu Sudrajad who called this manuscript as a single manuscript, entitled Sakaratul Maut and written by Sheikh Imam Tabri bin Muhammad Khassan Besari in the middle of the XIX century. Second, making comparisons with the Serat Dewaruci and Fawā'iḥ al-Jamāl wa Fawātiḥ al-Jalāl texts. This was done to examine the characteristics of the sakratulmaut discourse in the BSM text and to test the opinion of Martin van Bruinessen who said that Syarif Hidayatullah had a connection with the Kubrawiah sufi order. Based on the philological and intertextual approaches, this study finds that: first, five BSM manuscripts have been found so far and it is strongly suspected that Syekh Imam Tabri was only a BSM manuscript copyist from existing manuscripts. Second, the comparison between the BSM text, the Serat Dewaruci and Fawā'iḥ al-Jamāl wa Fawātiḥ al-Jalāl text shows that the sakratulmaut discourse in the BSM text is dominated by the similarities with the occult views of Najm al-Dīn al-Kubrá. This led to the assumption that the BSM text was composed by figures in the circles of Syarif Hidayatullah (d. 1568 AD) and Syams al-Dīn al-Sumaṭrā'ī (d. 1630 AD).","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124159430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pakubuwana IV Sebagai Maecenas: Tinjauan Kritis Beberapa Teks Pengětan Sejarah Wayang
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2021-06-01 DOI: 10.37014/JUMANTARA.V12I1.1241
Rudy Wiratama
{"title":"Pakubuwana IV Sebagai Maecenas: Tinjauan Kritis Beberapa Teks Pengětan Sejarah Wayang","authors":"Rudy Wiratama","doi":"10.37014/JUMANTARA.V12I1.1241","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/JUMANTARA.V12I1.1241","url":null,"abstract":"Pakubuwana IV (reigned 1788-1820) despite of his popularity in political history and literature, also considered a founder of the iconography and performance principles of Surakartanese style wayang kulit (shadow puppet) as written in the pengětan (i.e. “memorial”) texts, particularly in Surakarta version. The pengětan text genre as a literary work was rarely studied and only taken for granted by the puppeteers in Java because of its legitimative and semi-mythological nature. It leads to an uncertainty about the facts contained inside and causing a dispute in the society. This article would objectively discover about “how was the real influence of Pakubuwana IV in the Surakartanese style wayang kulit’s history and development?” and “did pengětan text were able to provide objective facts in minor field of historiography, including art history?”  This article aims to discover the real influence of Pakubuwana IV in Surakarta-style wayang kulit history and development through textual approach using pengětan texts comparison as the its method, along with contextual approach with the contemporary wayang artefacts. The result of this research shows that Pakubuwana IV gave a crucial contribution in Surakarta-style wayang kulit. On the other hand, critical readings of pengětan manuscripts are needed to analyze the historical and political nature on its narrative so it could give a much comprehensive facts dealing with art and culture historiography.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115752298","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENENTUAN USIA NASKAH PADA PENELITIAN FILOLOGI 语言学研究的手稿年代测定
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v9i1.238
Kamidjan Kamidjan
{"title":"PENENTUAN USIA NASKAH PADA PENELITIAN FILOLOGI","authors":"Kamidjan Kamidjan","doi":"10.37014/jumantara.v9i1.238","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i1.238","url":null,"abstract":"Penentuan usia naskah dalam penelitian filologi sangat penting sebab di dalam naskah tersimpan berbagai nilai yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan bermasyarakat. Penentuan usia naskah dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu evidensi internal dan evidensi eksternal. Evidensi internal adalah penentuan usia naskah berdasarkan keterangan yang terdapat di dalam naskah yang diteliti. Keterangan itu terdapat dalam manggala dan kolofon. Cara tersebut digunakan untuk menentukan saat paling awal karya itu ditulis. Evidensi eksternal adalah penentuan usia naskah berdasarkan data yang yang terdapat di luar naskah. Penentuan ini menggunakan 3 cara, yaitu penyebutan nama karya pada karya sastra lain, pemahatan suatu cerita pada relief candi, dan pembandingan penggunaan bahasa pada karya yang diperkirakan sezaman.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"152 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122663698","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
INVENTARISASI DAN TERJEMAHAN TEKS SAKARATUL MAUT KARYA SYEKH IMAM TABRI (KAJIAN SEJARAH KEPUSTAKAAN ISLAM)
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v9i2.242
A. Sudrajad
{"title":"INVENTARISASI DAN TERJEMAHAN TEKS SAKARATUL MAUT KARYA SYEKH IMAM TABRI (KAJIAN SEJARAH KEPUSTAKAAN ISLAM)","authors":"A. Sudrajad","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.242","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.242","url":null,"abstract":"Kepustakaan Jawa mengalami kebangkitan pada abad ke 18-19. Kebangkitan ini juga mengawali terbentuknya pusat intelektual Jawa di Kerajaan Surakarta. Dalam perkembangannya, Surakarta mampu menelurkan tiga pujangga besar keraton, mulai Yasadipura I sampai Rangga Warsita. Kebangkitan kepustakaan tersebut juga dialami oleh para ulama. Hal ini dikarenakan pada waktu itu genre atau kepustakaan yang sedang ramai dibuat adalah tentang piwulang. Genre itu dibuat karena pada waktu itu kerajaan Surakarta sedang mengalami pergeseran norma akibat kolonialisme Belanda. Tidak heran kepustakaan piwulang ini dibuat untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat Surakarta. Salah satunya adalah ulama Surakarta yang bernama Syekh Imam Tabri bin Muhammad Khassan Besari (pendiri pesantren Tinitar Tegalsari). Keluarga Besari ini mempunyai peranan penting dalam kepustakaan Jawa Islam di Surakarta. Salah satunya adalah dituliskannya teks Sakaratul Maut karya Syekh Imam Tabri di kisaran tahun 1850-an. Naskah ini belum terinventarisasi dan belum diterjemahkan. Oleh karena itu, di sini peneliti akan menuliskan inventarisasi dan juga terjemahan teks tersebut supaya mudah untuk dibaca masyarakat sekarang. Selain itu, peneliti juga akan mendeskripsikan isi dari teks tersebut.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"67 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122189020","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Piwulang dalam Serat Darmasaloka 在Darmasaloka纤维里循环
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v9i2.250
Syaiful Rohman, Dewaki Kramadibrata
{"title":"Piwulang dalam Serat Darmasaloka","authors":"Syaiful Rohman, Dewaki Kramadibrata","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.250","url":null,"abstract":"Serat Darmasaloka (selanjutnya disingkat SD) merupakan manuskrip yang ditulis menggunakan bahasa dan aksara Jawa dalam bentuk puisi atau tembang macapat . Teks SD menceritakan kisah Siti Maryam, anak dari Syeh Ngabdullah yang dibuang ke hutan karena difitnah telah berzinah. Teks SD banyak mengandung nasihat-nasihat atau piwulang dan pemikiran-pemikiran agama Islam. Dari berbagai katalog penyimpanan naskah di Indonesia maupun di luar Indonesia tercatat ada 3 naskah yang ditemukan dengan judul Sêrat Darmasaloka. Pertama, yaitu naskah dengan nomor katalog KS 539 B yang berjudul Serat Darmasaloka. Naskah kedua dengan nomor katalog KS 539 C dengan judul Pethikan saking sêrat Darmasaloka. Naskah ketiga dengan judul Sêrat Darmasalokayang tersimpan di Perpustakaan Indonesia dengan nomor katalog PW 26/KS 77. Naskah KS 539 B berdasarkan kolofonnya, selesai ditulis pada 29 Sura tahun Je 1814 AJ, atau 29 Muharram 1302 H, atau 18 November 1884 M. Naskah KS 539 C selesai ditulis pada Senin tanggal 28 bulan Ramadhan tahun 1816 AJ atau pada tanggal 20 Juni tahun 1887 M. Adapun naskah PW 26/KS 77 selesai ditulis pada 25 Jumadilawal tahun Je 1846 AJ, atau 30 Maret 1916 M.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131952057","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
I SAKALA DIHYANG: RELASI PRASASTI AKHIR MAJAPAHIT DAN NASKAH-NASKAH MERAPI-MERBABU
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v9i2.243
Rendra Agusta
{"title":"I SAKALA DIHYANG: RELASI PRASASTI AKHIR MAJAPAHIT DAN NASKAH-NASKAH MERAPI-MERBABU","authors":"Rendra Agusta","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.243","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.243","url":null,"abstract":"Relasi antara kajian arkeologi dan filologi terkait dalam kajian-kajian relief dan epigrafi. Dalam pembangunan candi, biasanya diikuti pemahatan kisah Sastra Jawa dalam relief candi-candi di Jawa. Proses pemahatan juga sejalan dengan pola kebudayaan di masa lampau. Pada masa kemunduran politik Majapahit itu, terjadi peningkatan jumlah pembangunan tempat suci di pegunungan Jawa. Akhir kekuasaan Majapahit menjadi rentang waktu yang penting sebagai penanda transformasi kebudayaaan. Penelitian ini akan menyajikan pembacaan ulang terhadap inskripsi di Candi Sanggar, sebuah candi yang berada di lereng gunung Bromo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Filoarkeologi. Sebuah  perspektif arkeologi terhadap artefak dan naskah. Penelitian ini berusaha memperlakukan, mendekripsikan, dan menginterpretasikan sebagai teks yang merefleksikan kebudayaan pendukungnya. Penelitian terhadap inskripsi pendek Candi Sanggar yang dihanya menempatkan inskripsi sebagai susunan huruf dan bahasa Jawa Kuna. Hal ini tentu membuka untuk pembacaan lain, yakni menempatkan inskripsi sebagai susunan angka atau simbol. Kajian yang kurang komprehensif tentu menyebabkan terjadinya salah tafsir. Maka tulisan ini menempatkan inskripsi pendek Candi Sanggar dalam interpretasi  dengan mempertimbangkan kajian-kajian filologis, utamanya pada naskah-naskah beraksara Buda. Penelitian ini menjajarkan inskripsi Candi Sanggar dengan naskah-naskah koleksi Merapi-Merbabu. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa inskripsi pendek di Candi Sanggar dapat disejajarkan dengan kaidah Sengkalan Dihang. Simpulaninskripsi Candi Sanggar adalah Sengkalan Dihyang berbunyi 75(1,3),  55(3,5),  67(3.3),  57 (3,2).","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131037138","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kewalian Syekh Wali Lanang dalam Babad Gedhongan, Suatu Tinjauan Awal 在Babad gedhang,酋长的监护权由董事会审议
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v8i2.258
Taufiq Hakim
{"title":"Kewalian Syekh Wali Lanang dalam Babad Gedhongan, Suatu Tinjauan Awal","authors":"Taufiq Hakim","doi":"10.37014/jumantara.v8i2.258","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v8i2.258","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan memahami teks Babad Gĕdhongan (selanjutnya disingkat BG) yang memuat kisah perjalanan Dyah Rasa Wulan, putri Adipati Tuban, dan Syekh Wali Lanang, seorang pengelana dari Arab yang menyebarkan ajaran Rasulullah. Naskah koleksi pribadi ini ditulis dalam aksara dan berbahasa Jawa, sehingga belum tentu bisa dibaca oleh masyarakat umum. Selain itu, berdasarkan studi katalog, teks BG belum pernah diteliti sebelumnya. Berangkat dari pendekatan filologi dan telaah teks berupa pengklasifikasian alur, kisah, dan telaah naratif, dapat diperoleh keterangan bahwa BG menyajikan fakta lain ikhwal kedatangan Syekh Wali Lanang di Jawa dan tahapan kewalian—dalam pengertian teologis—yang ia capai, dibanding data-data sejarah yang marak diperbincangkan sebelumnya.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122184975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kisah Fir’aun dan Nabi Musa pada Naskah Maslaku Al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā Wafir’awn: Edisi Teks dan Kajian Resepsi 'aun冷杉和先知摩西的故事剧本Maslaku Al -‘Irf FānīSī我要SayyidināMūSāWafir 'awn:文字版和研究招待会
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v9i2.247
Tia Rizki Setiawan, Titin Nurhayati Ma’mun, Hazbini Hazbini
{"title":"Kisah Fir’aun dan Nabi Musa pada Naskah Maslaku Al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā Wafir’awn: Edisi Teks dan Kajian Resepsi","authors":"Tia Rizki Setiawan, Titin Nurhayati Ma’mun, Hazbini Hazbini","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.247","url":null,"abstract":"Pesantren sebagai lembaga pendidikan formal telah banyak mewarnai bentuk-bentuk tradisi yang bersendikan keislaman di Tatar Sunda sejak sekitar abad ke tujuh belas dan delapan belas Masehi (Darsa, 2015:71). Salah satu produk dari pesantren adalah naskah-naskah keislaman yang ditulis dengan aksara Pegon. Salah satu pesantren di Tatar Sunda yang terkenal dengan karya-karyanya, yakni Pesantren Gentur, Desa Jambudipa, Kecamatan Warungkondang, Cianjur. Naskah Maslaku al-‘Irfān Fī Sīrati Sayyidinā Mūsā Wa Fir’aun merupakan salah satu produk pesantren tersebut yang hendak penulis jadikan sebagai objek penelitian. Adanya perbedaan isi antara kisah yang terdapat pada naskah MI dengan Al-Qur’an, salah satunya yakni seperti yang kita ketahui pada Al-Qur’an kisah Nabi Musa dengan Fir’aun tidak diceritakan dari awal, seperti asal-usul Fir’aun, sedangkan pada naskah MI awal mula kisahan menceritakan asal-usul Fir’aun, yakni terlahir dari pasangan suami istri yang tidak mensyukuri apa yang telah Allah beri, mereka iri terhadap binatang. Kemudian pada Al-Qur’an pun dijelaskan bahwa Fir’aun itu bukan hanya satu orang melainkan sebuah gelar raja, sedangkan pada naskah MI Fir’aun hanya satu orang dan merupakan sebuah nama bukan gelar. Perbedaan tersebut menunjukan persepsi si penulis atau penyalin naskah MI yang bersuku Sunda terhadap isi dari Al-Qur’an. Penulis menambahkan unsur rekaan cerita agar kisahan tersebut mudah dipahami dan makna serta tujuannya dapat tercapai. Dalam hal ini, penulis akan terlebih dahulu melakukan penelitian dengan cara metode kajian filologis yaitu metode kajian naskah (kodikologi) dan kajian teks (tekstologi). Selanjutnya akan dilakukan analisis isi dengan teori resepsi untuk mengetahui transformasi persepsi pembaca naskah, di mana pembaca disini adalah si pengarang naskah ini sendiri sebab pengarang membaca kisah Fir’aun dan Nabi Musa dari sumber bacaan lainnya.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126811593","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pretelan Bab Pandjagi Toewin Pangingah Sarta Panangkaring Ayam: Gambaran Beternak pada Ayam Masyarakat Jawa
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v8i2.260
Zainab Susan
{"title":"Pretelan Bab Pandjagi Toewin Pangingah Sarta Panangkaring Ayam: Gambaran Beternak pada Ayam Masyarakat Jawa","authors":"Zainab Susan","doi":"10.37014/jumantara.v8i2.260","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v8i2.260","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul ”Pretelan Bab Pandjagi Toewin Pangingah sarta Panangkaring Ayam: Edisi Teks dan Gambaran Tata Cara Beternak Ayam pada Masyarakat Jawa”, penyebutan naskah pada penelitian ini kemudian disingkat menjadi NPA. NPA merupakan objek utama dalam penelitian ini, dan merupakan salah satu naskah kuno koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor inventarisasi naskah 104G KFH 2_21, termasuk ke dalam kategori naskah berpeti, berbahasa Jawa ragam Krama dan beraksara Jawa, dengan bentuk teks berupa prosa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih dalam mengenai gambaran ternak ayam yang juga disertai dengan penjabaran mengenai latar peristiwa yang terjadi pada masa NPA dibuat. Di dalam katalogus, naskah ini tidak ditemukan dengan judul serupa, melainkan ditulis dengan Pajak Tanah. Hal tersebut menjadi suatu permasalahan tersendiri, lantaran tidak mewakilinya judul tersebut untuk naskah ini, yang notabenenya menjelaskan tentang beternak ayam yang dilakukan masyarakat Jawa. Selain itu ditemukan pula di dalam teks NPA ini mengenai latar belakang sebab naskah ini dibuat, dan hal tersebut menjadi sebuah informasi mengenai pada abad berapa naskah ini lahir, serta informasi tentang awal mula dari perkembangan budidaya ternak ayam. Metode yang digunakan dalam menghasilkan informasi tersebut adalah dengan menggunakan teori sosiologi sastra.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"18 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120906168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Catatan Sejarah dalam Babad Sepehi Babad Sepehi的历史记录
Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara Pub Date : 2019-08-07 DOI: 10.37014/jumantara.v9i2.245
Yudhi Irawan
{"title":"Catatan Sejarah dalam Babad Sepehi","authors":"Yudhi Irawan","doi":"10.37014/jumantara.v9i2.245","DOIUrl":"https://doi.org/10.37014/jumantara.v9i2.245","url":null,"abstract":"Babad Sepehi (disingkat BS) merupakan historiografi tradisional Jawa—biasa disebut babad--yang didalamnya banyak mengandung peristiwa di masa pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Jawa, 1811-1816. BS menceritakan keterlibatan pasukan Sepoy—orang Jawa atau teks-teks Jawa sering kali menuliskan kata Sepoy dengan Sepehi, Sepei, Spehi, Sepahi, atau Sipahi—dalam penyerbuan Keraton Yogya, 18 Juni-20 Juni 1812. Orang Jawa mengenang peristiwa penyerbuan ini sebagai peristiwa “Geger Sepehi”. Naskah-naskah BS kemungkinan disalin dalam kurun waktu antara tahun 1813 sampai dengan awal tahun 1900an. Teks ini dibingkai oleh ragam karya sastra Jawa macapat. Tulisan ini menjelaskan aspek kesejarahan BS yang terdapat dalam naskah PW 141/NR 36, koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia dengan menggunakan metode sejarah. Aspek kesejarahan dalam peristiwa BS memperlihatkan bahwa teks ini banyak mengadung data sejarah atau lebih bersifat sejarah. BS dalam naskah PW 141/NR 36 merupakan model autobiografi penulisan babad, di mana pengarangnya Pangeran Mangkudiningrat—anak dari Sultan Hamengkubuwana II—terlibat langsung dengan peristiwa “Geger Sepehi”.","PeriodicalId":213617,"journal":{"name":"Jumantara: Jurnal Manuskrip Nusantara","volume":"380 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122785360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信