{"title":"Implementasi Penerapan Metode Pembelajaran Active Knowledge Sharing Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menjelaskan Identitas Diri, Keluarga Dan Kerabat Di Kelas 1 SD Negeri 3 Pasir Panjang","authors":"Latia Latia","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1098","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1098","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian menggunakan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menjelaskan identitas diri, keluarga dan kerabat di kelas I SD Negeri 3 Pasir Panjang. Dengan metode pembelajaran Active Knowledge Sharing dapat meningkatkan hasil relajar siswa dalam belajar IPS kelas 1 khususnya materi identitas diri. Hasil analisis data pada hasil belajar siswa Pada siklus 1 ini menyatakan jumlah siswa yang mendapatkan nilai melebihi standart KKM mengalami peningkatan yaitu sejumlah 8 siswa di bandingkan dengan pra siklus hanya 4 siswa. perolehan hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dimulai dari pelaksanaan pra siklus yaitu hanya ada 4 siswa yang tuntas belajar, kemudian siklus 1 meningkat menjadi 8 siswa sampai pada siklus II mencapai 11 siswa.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128302508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendekatan Client Centered Untuk Membantu Mencapai Aktualisasi Diri Peserta Didik Di SMA Negeri 1 Palangkaraya","authors":"Petronela Anyela Pa’o","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1107","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1107","url":null,"abstract":"Pendekatan Client Centered untuk Membantu Peserta Didik Mencapai Aktualisasi Diri pada Peserta Didik Di SMA Negeri 1 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui pengaruh Pelaksanaan konseling individual dengan pendekatan client centered dalam membantu untuk mencapai Aktualisasi Diri pada peserta didik di SMA Negeri 1. (2) Untuk mengetahui ada perubahan setelah diberikan layanan Pendekatan Client Centered dalam membantu untuk mencapai perilaku aktualisasi diri pada peserta didik.Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan Mix Methoddengan bentuk strategi eksploratoris sekuensial. \u0000Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMA Negeri 1 Palangka Raya yang berjumlah 1488 orang dengan sampel 3 orang peserta didik yang teredentifikasi memiliki pengelolaan aktualisasi diri rendah. Data dianalisis dengan uji test menggunakan aplikasi software spss versi 22.00. Teknik pengumpulan data mengunakan wawancara, observasi, skala aktualisasi diri dan dokumentasi.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114289492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Meningkatkan Motivasi Guru Dalam Akreditasi Sekolah SDN 4 Madurejo Melalui Workshop Di Kecamatan Arut Selatan","authors":"Utin Tekah","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1103","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1103","url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian Tindakan Sekolah yang di lakukan pada guru di SDN 4 Madurejo adalah untuk Meningkatkan Motivasi Guru dalam akreditasi sekolah SD Melalui Workshop. dari hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi pra siklus hanya mencapai skor 5,2 sementara pada siklus I mencapai 9,04 yang artinya Motivasi Guru dalam akreditasi sekolah SD bagus. Hasil observasi siklus II mencapai skor 11,5 artinya Motivasi Guru dalam akreditasi sekolah SD Bagus sekali. Metode Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Sekolah.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126525411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Cara Pandang Beragama Pada Pekerja Pemandu Lagu Menggunakan Konseling Realita Di Sirandu Pemalang","authors":"M. Maufur, Sesya Dias Mumpuni, Zakaria Yahya","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1104","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1104","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pandang beragama pada pemandu lagu karaoke di komplek Sirandu Kabupaten Pemalang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus tunggal holistik tipe observasi Deskriptif dengan menggunakan konseling realita. Dalam penelitian ini ada subjek pemandu lagu karaoke yang memiliki cara pandang agama cukup baik namun ia memilih untuk bekerja sebagai pemandu lagu karaoke karena adanya faktor yang mengharuskan untuk bekerja menjadi pemandu lagu karaoke. Adapun teknik dalam penelitian ini yaitu menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber. \u0000Hasil penelitian menunjukan bahwa masalah ekonomilah yang mengharuskan subjek untuk bekerja sebagai pemandu lagu karaoke. Karena subjek harus menghidupi anaknya selepas perceraiannya terhadap suaminya. Maka dari itu subjek memilih bekerja sebagai pemandu lagu karaoke, karena menurutnya mudah untuk didapat dan mudah untuk mendapatkan penghasilan untuk mencukupi kehidupannya dan anaknya.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"230 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123978975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Upaya Meningkatkan Ketrampilan Guru Dalam Menetapkan Nilai KKM Melalui Workshop Di SDN-5 Mendawai","authors":"Muhammad Rusli","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1102","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1102","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian tindakan sekolah yang di lakukan pada guru di SDN-5 Mendawai adalah untuk meningkatkan meningkatkan ketrampilan guru dalam menetapkan nilai KKM melalui Workshop. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah (School Action Research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah proses pembelajaran di sekolah. Hasil observasi ada peningkatan skor rata-rata dari pra siklus ke siklus I, dimana hasil skor rata-rata observasi pra siklus hanya mencapai skor 5 sementara pada siklus I mencapai 9,3 yang artinya ketrampilan guru dalam menetapkan nilai KKM baik. Selanjutnya pada siklus II hasil observasi mencapai skor 11,2 artinya Ketrampilan guru dalam menetapkan nilai KKM sangat baik.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132657815","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Meningkatkan Etos Kerja Guru Melalui Bimbingan Berkelanjutan Di SDN-1 Suka Makmur","authors":"Mariman Mariman","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1099","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1099","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) melihat apakah terjadi peningkatan etos kerja guru melalui bimbingan berkelanjutan. (2) Kegiatan bimbingan berkelanjutan untuk meningkatkan etos Kerja Guru SDN-1 Suka Makmur berjalan lancar dan sesuai harapan. Metode penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Sekolah. \u0000Hasil observasi yang di lakukan pada siklus 1 terdapat sekitar 60% guru yang dapat meningkatkan etos kerjanya. Sementara hasil observasi pada siswa terdapat sekitar 65 % siswa yang aktif dalam pembelajaran. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan kegiatan bimbingan berkelanjutan berjalan dengan lancar meskipun hasil yang didapatkan pada siklus 1 belum memuaskan. Dari hasil observasi siklus 2 terdapat sekitar 90% guru yang meningkat etos kerjanya. Sementara hasil observasi pada siswa menunjukan bahwa 87% siswa meningkat keaktifan belajarnya. Dari hasil observasi siklus 1 dan sikul 2, dapat di nyatakan bahwa ada peningkatan etos Kerja Guru dari siklus 1 ke siklus 2, juga terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2. Maka Kegiatan kegiatan bimbingan berkelanjutan mampu meningkatkan etos Kerja Guru SDN-1 Suka Makmur.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115035639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tingkat Keterampilan Dasar Konseling Peserta Pendidikan Profesi Guru Bimbingan Dan Konseling","authors":"Juster Donal Sinaga","doi":"10.33084/suluh.v5i1.1108","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/suluh.v5i1.1108","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah (1) menemukan gambaran empirik pengusaan keterampilan dasar konseling guru Bimbingan dan Konseling (BK)/konselor sekolah peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) Angkatan I Tahun 2019 pada tiga Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) di Yogyakarta; (2) menganalisis keterampilan-keterampilan dasar konseling yang dikuasai oleh guru-guru BK/konselor sekolah peserta PPG Angkatan I Tahun 2019 pada tiga LPTK di Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh peserta PPG Dalam Jabatan Angkatan I Tahun 2019 pada tiga LPTK di Yogyakarta yang berjumlah 128 guru. Sampel penelitian berjumlah 32. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan teknik persentase kategorisasi, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 19 (59,37%) guru BK/konselor sekolah peserta PPG Dalam Jabatan Angkatan I Tahun 2019 pada tiga LPTK di Yogyakarta memiliki pengusaan keterampilan dasar konseling kategori sangat tinggi, 12 (37,5% berada pada kategori tinggi, 1 (3,12%) berada pada kategori sedang, dan dan tidak ada yang berada pada kategori rendah, dan sangat rendah. Ditinjau dari analisis per keterampilan, keterampilan dasar konseling yang paling rendah dikuasai oleh para guru dengan kategori sangat tinggi adalah keterampilan dasar kenseling memberi respon (responding), yaitu sebesar (59,37%), sedangkan keterampilan yang lainnya mencapai 75%-87%.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132390566","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Implementasi Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri Peserta Didik (Studi Kasus di Sma N 1 Palangkaraya)","authors":"M. Fatchurahman, Rico Saputra","doi":"10.33084/SULUH.V4I2.623","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/SULUH.V4I2.623","url":null,"abstract":"Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui bentuk penyesuaian diri peserta didik kelas X MIA 1 SMAN-1 Palangka Raya dan (2) untuk mengetahui implementasi layanan bimbingan kelompok oleh guru bimbingan konseling terhadap penyesuaian diri peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 1 (orang) kepala sekolah, 1 (orang) guru bimbingan dan konseling dan 6 (enam) orang peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dukumentasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan yaitu: (1) Proses penyesuaian diri dapat dengan cara menerima keadan diri sendiri, mampu terbuka pada teman-teman sebayanya, mampu memilah dan memiliki sesu atau hal yang baik dan yang buruk, serta mampu mengendalikan emosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri yaitu psikogenik (hubungan di dalam keluarga) dan sosiopsikogenik (lingkungan sekolah dan sosial). (2) L ayanan bimbingan kelompok dilaksanakan, akan tetapi tidak secara kontinyu. Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok sudah melewati tahapan yang sudah baku (tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran) akan tetapi kegiatan yang dilakukan di dalam setiap tahapannya belum sesuai dengan konsep yang ideal.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132461208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pradita Anggi Ayungingtyas, Sesya Dias Mumpuni, Achmad Suhud
{"title":"Upaya Meningkatkan Self-Esteem Pada Penampilan Difabel Melalui Konseling Rational Emotive Behavior Therapy di Difabel Slawi Mandiri Kabupaten Tegal","authors":"Pradita Anggi Ayungingtyas, Sesya Dias Mumpuni, Achmad Suhud","doi":"10.33084/SULUH.V4I2.621","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/SULUH.V4I2.621","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kondisi awal anggota difabel, Hubungan antara tingkat self-esteem dengan penampilan dan Proses konseling Rational Emotive Behavior Therapy dalam meningkatkan self-esteem pada penampilan difabel di Difabel Slawi Mandiri Kabupaten Tegal. Metode penelitian ini menggunakan mix methods (kuantitatif dan kualitataif). Sampel penelitian adalah 30-35 anggota difabel menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data berupa skala, observasi dan wawancara. Teknik analisa data Kuantitatif melalui Uji validitas dengan rumus Pearson Product moment, uji reliabilitas dengan rumus alpha cornbach�s dan analisis korelasi. Sedangkan analisis data kualitatif melalui triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung 3,6373 > ttabel 2,042 (df=n-k | 32-2=30), maka ada hubungan antara variabel self-esteem dengan penampilan difabel. Kondisi awal self-esteem difabel dikategorikan sangat rendah (6%), (25%) dalam kategori rendah, (25%) dalam kategori cukup, (22%) dalam kategori sedang, (13%) dalam kategori tinggi, dan (9%) dalam kategori sangat tinggi. Peneliti mengambil satu responden dari dua responden yang memiliki self-esteem sangat rendah untuk di konseling. Dari hasil pengamatan konseling, terdapat perubahan positif dalam diri konseli untuk menjadi pribadi mandiri.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115004507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Konselor Dalam Penanggulangan Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya)","authors":"Heru Nurochman, M. A. Setiawan","doi":"10.33084/SULUH.V4I2.620","DOIUrl":"https://doi.org/10.33084/SULUH.V4I2.620","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana peranan konselor dalam menanggulangi perilaku pergauan bebas yang terjadi di kalangan remaja sekolah. Subyek penelitian guru Bimbingan dan Konseling dan peserta didik SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya. Pengumpulan data dalam penelitinya dengan menggunakan wawancara, obsevasi analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini diharapkan tersusun sebuah laporan fisik penelitian dan ditambah dengan jurnal nasional tidak terakreditasi. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya konselor memiliki peranan yang sangat vital. Faktor penyebab terjadinya pergaulan bebas terdiri dari 2 faktor yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal ialah faktor yang bersumber dari individu itu sendiri seperti kurangnya pemahaman agama dan remaja yang memiliki mental yang lemah. Adapun faktor eksternal ialah faktor yang bersumber dari luar yaitu lingkungan yang tidak kondusif seperti kurangnya perhatian orangtua, keadaan keluarga yang kurang harmonis (broken home), pengaruh lingkungan setempat, dan pengaruh media sosial. Upaya Konselor dalam mengatasi pergaulan bebas remaja di SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya yaitu dengan layana klasikal, konseling individu, dan bimbingan konseling kelompok.","PeriodicalId":205399,"journal":{"name":"Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126138466","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}