{"title":"Penyuluhan Dan Bakti Sosial Air Rebusan Kayu Secang Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Pada Lansia","authors":"Nurqalbi Sr, Rahayu Eryanti Kusniyanto, Desti Desti","doi":"10.35334/neotyce.v3i2.3985","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.3985","url":null,"abstract":"Air seduhan kayu secang dapat digunakan sebagai terapi pada beberapa penyakit seperti hipertensi, katarak, dismenorea, kanker, obesitas, dan penyakit vaskular seperti retinopati diabetikum. Beberapa warga, kadang menggunakan tanaman-tanaman herbal untuk mengobati keluhan kesehatan yang dirasakan, namun pemanfaatannya belum terlalu optimal karena selama ini penggunaan tanaman obat tradisional itu hanya didasarkan pada pendapat teman atau tetangga dan tradisi turun temurun. Penggunaan obat tradisional yang tidak sesuai dengan aturan, dikhawatirkan dapat mengurangi khasiat obat itu sendiri. Untuk itu diperlukan edukasi kepada masyarakat, agar pemanfaatan tanaman herbal keluarga dapat optimal, dan derajat kesehatan masyarakat meningkat.Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Februari 2022 pada pukul 09.00 Wita bertempat di Desa Tanakaraeng, Kec.Manuju, Kab. Gowa. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai tanaman yang mempunyai khasiat sebagai tanaman herbal, cara pemanfaatan tanaman herbal khususnya untuk pelayanan kebidanan, yang meliputi cara penggunaan, pengolahan dan dosis/takaran herbal. Proses edukasi ini menggunakan metode ceramah dengan bantuan powerpoint dan leaflet. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah Ibu-ibu peserta kegiatan pengabdian ini menjadi lebih paham dan lebih tahu tentang bagaimana pemanfaatan tanaman herbal dalam pelayanan kebidanan. Penilaian tersebut didasarkan atas respon dan antusiasme peserta dalam menerima materi yang diberikan. Termasuk respon positif peserta dalam menjawab pertanyaan secara benar ketika diberikan pertanyaan oleh pemateri.","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"92 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351671","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Devi Etivia Purlinda, Fitriani Kahar, Ichsan Hadipranoto, W. Widodo
{"title":"Peningkatan Kesehatan Melalui Program LIBAS (Lansia Sehat Bebas COVID-19)","authors":"Devi Etivia Purlinda, Fitriani Kahar, Ichsan Hadipranoto, W. Widodo","doi":"10.35334/neotyce.v3i2.3574","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.3574","url":null,"abstract":"Peningkatan kesehatan bagi lansia di RW 02 Pedurungan Tengah Kota Semarang, melalui Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, melakukan pelatihan senam Libas, skrining kesehatan, pembagian masker, handsanitiser, dan peningkat imun tubuh. Tujuan Kegiatan adalah pelatihan senam Libas untuk lansia agar kebugaran dan imunitas tubuh meningkat. Skrining Kesehatan untuk memantau Indeks Massa Tubuh, kada glukosa darah, hemoglobin dan kolesterol darah pada lansia. Metode kegiatan adalah promosi Kesehatan tentang pencegahan penularan Covid 19, pelatihan Senam Libas dan skrining kesehatan. Hasil kegiatan adalah adanya pemahaman tentang protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 dan praktik senam Libas 100% (50 orang) pada lansia. Hasil skrining terdapat hiperglikemia 8 orang (16%), hiperkolesterol 39 orang (78%), anemia 12 orang (24%), hipertensi 16 orang (23%), obesitas 20 orang (40%) pada lansia. Kesimpulan lansia yang hiperglikemia, hiperkolesterol, anemia, hipertensi agar segera berobat untuk diterapi. Kegiatan pengabdian merupakan bagian peningkatan kesehatan bagi lansia untuk mencegah Penyakit Tidak Menular (PTM).","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"101 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351748","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi Ibu Hamil (Edumil) Cegah Anemia dan Stunting","authors":"Yuni Retnowati, Gusriani Gusriani, N. Umami","doi":"10.35334/neotyce.v3i2.4114","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.4114","url":null,"abstract":"Anemia dan stunting merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil di berbagai negara, terutama di daerah dengan sumber daya kesehatan terbatas. Kedua kondisi ini memiliki dampak serius pada kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang pentingnya menjaga kesehatan mereka dan janin yang dikandungnya. Tujuan dari kegiatan \"Edukasi Ibu Hamil (Edumil) Cegah Anemia dan Stunting\" adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil mengenai pentingnya nutrisi yang seimbang dan perawatan kesehatan selama masa kehamilan. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka anemia dan stunting pada ibu hamil dan bayi serta memberikan kontribusi positif pada kesehatan generasi mendatang. Program Edumil difokuskan pada tiga aspek utama, yaitu pendidikan gizi, perawatan prenatal, dan pemantauan pertumbuhan janin. Ibu hamil diberikan pengetahuan tentang makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan nutrisi penting lainnya. Mereka juga diberikan informasi tentang kunjungan prenatal yang teratur dan perawatan medis yang diperlukan selama kehamilan. Selain itu, ibu hamil diajarkan cara memantau pertumbuhan janin dan tanda-tanda pertumbuhan yang normal. Melalui program Edumil, pengetahuan dan pemahaman ibu hamil tentang nutrisi dan perawatan kesehatan selama kehamilan meningkat secara signifikan. Ibu hamil menjadi lebih sadar akan pentingnya makanan yang sehat dan bergizi, kunjungan prenatal yang teratur, dan pemantauan pertumbuhan janin. Dalam jangka panjang, diharapkan angka anemia dan stunting pada ibu hamil dan bayi dapat dikurangi.","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"89 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Edukasi Masyarakat Siaga (Emas) 1.000 Hari Pertama Kehidupan","authors":"Gusriani Gusriani, Wahida Wahida, N. Noviyanti","doi":"10.35334/neotyce.v3i2.4216","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.4216","url":null,"abstract":"Stunting is a condition of failure to thrive in children under five years old due to chronic malnutrition, especially during the first 1000 Days of Life (1000 HPK). Stunting affects brain growth and development. Stunted children also have a higher risk of suffering from chronic diseases in adulthood. Based on the results of the 2021 SSGI, the prevalence of stunting in Nunukan Regency is the highest in North Kalimantan, reaching 30%. Among the 17 primary healthcare service areas under the Nunukan district health office, the Sedadap primary healthcare service area has one of the highest incidence rates of stunting. Out of 1,817 measured toddlers, 267 (14.7%) were found to be stunted. This is suspected to be due to the lack of knowledge among the cadres and the community about the 1000 HPK concept, insufficient knowledge among cadres and pregnant women about meeting the nutritional needs of toddlers, and partners not knowing about the use of the Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) as an early detection and screening tool for toddlers' status and development. The proposed solutions to these issues are the provision of education and assistance in filling out the KPSP. The training method employed includes interactive lectures and direct demonstration practices, while the mentoring process involves periodic monitoring to ensure the successful and sustainable implementation of the program. Overall, this community partnership program is a positive step towards preventing stunting. Education, child development monitoring, and mentoring are essential components that have effectively increased the knowledge and awareness of the community. Through understanding and appropriate actions, stunting issues in toddlers can be minimized, enabling future generations to grow and develop optimally.","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139351987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penyuluhan Pijat Bayi (Baby Massage) pada Ibu Bayi di Desa Padangsambian Kaja Kota Denpasar Provinsi Bali","authors":"Ni Nyoman Ayuk Widiani, Made Pradnyawati Chania","doi":"10.35334/neotyce.v3i2.3106","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i2.3106","url":null,"abstract":"Baby massage bermanfaat diantaranya penambahan berat badan, pola tidur-bangun yang lebih baik, peningkatan perkembangan neuromotor, perlekatan ikatan emosional yang lebih baik dan mengurangi tingkat infeksi nosokomial, dengan demikian baby massage dapat mengurangi angka kematian pada bayi maupun bayi prematur yang dilahirkan. Desa Padangsambian Kaja mempunyai masyarakat yang heterogen, baik dari kondisi masyarakat, pengetahuan, sosial dan ekonomi yang memunculkan berbagai permasalahan. Berdasarkan hasil studi pendahuluan didapatkan beberapa masalah yang dihadapi mitra yaitu: kurangnya partisipasi ibu bayi dalam melakukan kelas bayi, khususnya pijat bayi, dan kurangnya pengetahuan ibu bayi tentang pijat bayi dan manfaat pijat bayi. Kegiatan yang dilakukan antara lain: (a) Sosialisasi: Melakukan sosialisasi kegiatan Pengabdian Masyarakat kepada ibu bayi di Desa Padangsambian Kaja; dan (b) Pertemuan: Memberikan penyuluhan pijat bayi kepada ibu bayi di Desa Padangsambian Kaja. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa penyuluhan pijat bayi kepada ibu bayi di Desa Padangsambian Kaja diselenggrakan dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Peserta berjumlah 24 orang ibu bayi. Semua peserta penyuluhan antusias mendengarkan dengan baik materi yang disampaikan. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik terbukti dengan keaktifan peserta bertanya lebih lanjut mengenai materi yang diberikan. Diharapkan tenaga kesehatan, khususnya bidan lebih mensosialisasikan terkait baby massage kepada ibu bayi, dan melakukan pelatihan atau kelas rutin terkait baby massage. Bagi ibu atau orang tua diharapkan ibu lebih aktif dalam mencari informasi terkait baby massage dan melakukan baby massage secara rutin kepada bayinya.","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139354843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Suhermi, S. Sunarti, Ernasari Ernasari, Amelia Hartika Rani, Narsiati Narsiati
{"title":"Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok pada Pasien Jiwa di RSKD Dadi Prov. Sul-Sel","authors":"S. Suhermi, S. Sunarti, Ernasari Ernasari, Amelia Hartika Rani, Narsiati Narsiati","doi":"10.35334/neotyce.v3i1.3486","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v3i1.3486","url":null,"abstract":"Manusia sebagai mahkluk sosial yang hidup berkelompok dimana satu dan lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial yang dimaksud antar lain : rasa menjadi milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan penghargaan orang lain dan kebutuhan pernyataan diri. Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok, sebagai contoh individu memerlukan hubungan timbal balik, hal ini bisa melalui kelompok. Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas Kelompok pasien dengan gangguan jiwa dapat tertolong dalam hal sosial dengan cara yang menyenangkan, tentu saja pasien yang mengikuti terapi ini adalah pasien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari halusinasi maupun perilaku kekerasan sehingga pada saat terapi pasien dapat bekerjasama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pasien jiwa dalam bersosialisasi. Metode pengabdian yaitu demonstrasi pelaksaan terapi aktivitas kelompok dengan media musik dan bola. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah : Peserta merespon dengan baik stimulus yang diberikan dan mampu bersosialisasi dengan pasien yang lain, peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Peserta mampu menyebutkan nama, asal daerah serta hobimya","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"374 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139361964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENYULUHAN STIMULASI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA PUTRI DI PESANTREAN ALISYAF KABUPATEN PEKALONGAN","authors":"A. Kamalah, Dafid Arifiyanto, Ayesha Nur Salma","doi":"10.35334/neotyce.v2i2.2861","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v2i2.2861","url":null,"abstract":"Masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja putri adalah kurang percaya diri, merasa malu, mudah tersinggung dan marah. Hal ini akan menghambat remaja putri untuk tumbuh , berkembang dan mengeksplorasi kemampuannya. Sehingga perlu dilakukan penyuluhan tentang stimulasi perkembangan psikososial pada remaja putri di Pesantren Alisyaf Kabupaten Pekalongan. Kegiatan diikuti oleh 66 remaja putri / santriwati. Kegiatan yang dilakukan dibagi mejdai dua sesi. Sesi pertama adalah dengan penyampaian materi terkait perkembangan psikososial dan sesi kedua adalah dengan konsultasi secara langsung. Kegiatan penyampaian materi disampaikan menggunakan media power point yang ditampilkan dalam layar proyektor dilakukan selama 30 menit. Sesi kedua adalah konsultasi dilakukan selama 90 menit. Perlu adanya tindak lanjut terkait peningkatan kesehatan jiwa remaja putri untuk mengatasi masalah psikososial yang terjadi pada remaja putri di lingkungan pesantren Alisyaf Kabupaten Pekalonga","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116596064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ahmat Pujianto, Maria Imaculata Ose, Donny Tri Wahyudi, Nur Hidaya, Fitriya Handayani
{"title":"PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT PADA RELAWAN PALANG MERAH INDONESIA","authors":"Ahmat Pujianto, Maria Imaculata Ose, Donny Tri Wahyudi, Nur Hidaya, Fitriya Handayani","doi":"10.35334/neotyce.v2i2.2724","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v2i2.2724","url":null,"abstract":"Angka kejadian henti jantung di luar rumah sakit (out of hospital cardiac arrest) cenderung tinggi dan kurang dari 40% dari jumlah korban tersebut diberikan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) oleh masyarakat awam. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa keterampilan bantuan hidup dasar sangat penting dimiliki oleh masyarakat termasuk juga para relawan. Kesiapsiagaan relawan yang didukung dengan kompetensi yang mumpuni menjadi faktor penting bagi relawan dalam memberikan pertolongan pertama. Pentingnya pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar di masyarakat, maka masyarakat termasuk para relawan perlu diberikan pelatihan bantuan hidup dasar. Kegiatan ini diikuti oleh 15 peserta yang merupakan relawan PMI. Kegiatan ini meliputi 2 tahap, diantaranya penyampaian teori/konsep BHD dengan metode ceramah, serta praktik melakukan resusitasi jantung paru (RJP) dan manajemen pembebasan jalan napas pada korban tersedak/chocking. Secara kuantitatif terdapat perbedaan nilai pre dan post test pengetahuan peserta tentang BHD. Untuk aspek keterampilan, rerata nilai peserta setelah pelatihan BHD juga baik. Pelatihan BHD mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta. ","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129897564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ita Sulistiani, Nurdiana Djamaluddin, Nirwanto K. Rahim
{"title":"SKRINING KAKI DIABETES “IPSWICH TOUCH TEST (IpTT)” DALAM MENDETEKSI RESIKO LUKA KAKI PADA PASIEN DM","authors":"Ita Sulistiani, Nurdiana Djamaluddin, Nirwanto K. Rahim","doi":"10.35334/neotyce.v2i2.2815","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v2i2.2815","url":null,"abstract":"Penatalaksanaan penyandang DM perlu melibatkan keluarga sebagai support system, tidak hanya dalam proses pengontrolan gula darah tetapi juga untuk mencegah terjadinya kejadian LKD.Bukti menunjukkan metode yang paling efektif untuk mengurangi peningkatan gejala dari neuropati yang berakibat pada angka kejadian LKD yang terus meningkat adalah dengan melakukan skrining neuropati. Skrining untuk gejala dan tanda-tanda neuropati diabetes penting dalam praktek klinis, karena dapat mendeteksi tahap awal neuropati, yang memungkinkan dilakukannya intervensi awal. Terdapat pemeriksaan sederhana dengan menggunakan Ipswich Touch Test (IpTT), yang dilakukan dimana saja, kapanpun pada pasien DM.IpTT juga dapat diaplikasikan secara langsung oleh tenaga non profesional dan tidak memerlukan alat khusus dan hanya memerlukann sedikit latihan saja. Sehingga dapat diajarkan oleh keluarga yang merupakan orang terdekat dari pasien. Adapun metode yang digunakan dalam program ini adalah sosialisasi yang diberikan pada keluarga pasien . Program ini bekerja sama dengan Puskesmas Kota Selatan. Alur kegiatan meliputi tahap persiapan berupa observasi ke puskesmas dan melakukan penyuluhan dan sosialisai terhadap keluarga pasien DM terkait cara melakukan skrining awal menggunakan IpTT. Dengan adanya partisipasi langsung olehkeluarga, diharapkan dapat mengurangi angka kejadian LKD","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126180073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. Jamaluddin, Sitti Nurbaya, Andi Fajriansi, Najihah Najihah
{"title":"MENINGKATKAN HEALTH LITERACY MASYARAKAT TERKAI PENYAKIT DEGENERATIVE DI MASA PANDEMI","authors":"M. Jamaluddin, Sitti Nurbaya, Andi Fajriansi, Najihah Najihah","doi":"10.35334/neotyce.v2i2.2812","DOIUrl":"https://doi.org/10.35334/neotyce.v2i2.2812","url":null,"abstract":"Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular (PTM) merupakan bagian dari permasalahan kesehatan di Indonesia yang semakin hari semakin bertambah di samping penyakit infeksi atau penyakit menular yang juga belum secara keseluruhan berhasil diturunkan. Cara praktis dan efektif untuk memperbaiki kesehatan masyarakat dan otoritas sektoral dan advokat dapat mengambil tindakan untuk memperkuat literasi kesehatan di berbagai pengaturan telah diidentifikasi. Literasi media dan literasi informasi merupakan kompetensi kritis dalam konteks infodemik. Karena infodemik saat ini adalah infodemik terkait kesehatan. Rendahnya literasi kesehatan, dan berkurangnya minat dalam pengambilan keputusan mengenai kesehatan, menyebabkan perlunya meningkatkan literasi kesehatan bagi masyarakat. Tujuan pengabdian ini adalah untuk membantu masyarakat meningkatkan health literacy terkait penyakit degenerative. Kegiatan dilakukan dengan cara penyuluhan terkait penyakit degenerative yang perlu diwaspadai. Dampak positif dari terselenggaranya program pengabdian masyarakat ini, yakni peserta memiliki pengetahuan yang lebih banyak lagi terkait dengan penyakit degenerative, sehingga masyarakat lebih memahami cara pencegahan dari penyakit degenerative dan tidak hanya berfokus pada masalah Covid-19.","PeriodicalId":201384,"journal":{"name":"Borneo Community Health Service Journal","volume":"9 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130865619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}