PETROPub Date : 2018-09-12DOI: 10.25105/PETRO.V7I1.3223
Bayu Satiyawira, Havidh Pramadika
{"title":"PENGARUH PERUBAHAN HARGA MINYAK TERHADAP KEEKONOMIAN BLOK XY DENGAN PSC GROSS SPLIT","authors":"Bayu Satiyawira, Havidh Pramadika","doi":"10.25105/PETRO.V7I1.3223","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I1.3223","url":null,"abstract":"PSC gross split merupakan sistem kontrak bagi hasil antara pemerintah kontraktor yang prinsipnya langsung membagi produksi berdasarkan besarnya split tertentu tanpa memperhitungkan cost recovery. Munculnya sistem kontrak ini dikarenakan cost recovery pada sistem kontrak sebelumnya dinilai kurang efektif. Dengan penerapan sistem kontrak ini, diharapkan kontraktor dapat menggunakan biaya investasi dan operasional lebih efisien. Dengan PSC gross split ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat pengembangan lapangan minyak dan gas mengingat birokrasinya yang lebih singkat dibandingkan model kontrak sebelumnya. Pada Blok XY, perhitungan keekonmian menggunakan skema PSC gross split menghasilkan keekonomian yang baik. Namun nilai ini dikaji lebih lanjut terhadap perubahan harga minyak, mengingat harga minyak merupakan salah satu indikator dalam progressive split. Dari analisis tersebut, Blok XY menghasilkan keekonomian yang kurang baik apabila terjadi perubahan harga minyak hingga 20 $/bbl. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan penambahan diskresi pemerintah sebesar 14,955% agar keekonomian Blok XY yang dihasilkan skema PSC gross split tetap menghasilkan nilai yang atraktif","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86126911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-09-12DOI: 10.25105/PETRO.V7I1.3222
Ferdy Muhammad Zakhrifady
{"title":"HIDROLIKA PEMBORAN DAN PENGANGKATAN CUTTING","authors":"Ferdy Muhammad Zakhrifady","doi":"10.25105/PETRO.V7I1.3222","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I1.3222","url":null,"abstract":"Sistem hidrolika lumpur pemboran mempunyai peranan yang penting selama operasi pemboran. Perencanaan dan kontrol yang baik dapat mempercepat operasi pemboran dan secara keseluruhan dapat menghemat biaya. Peranan utama sistem hidrolika lumpur pemboran yaitu pembersihan lubang bor dengan mengangkat serbuk bor (cutting) sampai ke permukaan melalui annulus. Apabila serbuk bor (cutting) yang mengendap tidak segera diangkat, maka akan menyebabkan berbagai macam problem pemboran seperti penggerusan serbuk bor berulang kali oleh pahat (regriding), tersangkutnya serbuk bor pada sela-sela gigi pahat (bit balling), bahkan dapat menyebabkan pipa terjepit (pipe sticking), dan juga hidrolika pahat yang tidak optimum dapat pula menjadi salah satu penyebab turunnya laju penembusan (ROP). Evaluasi perhitungan hidrolika pada pahat aktual menggunakan Metode BHI dengan membandingkan persentase antara hydraulic horse power pada pahat dengan hydraulic horse power pompa di permukaan (BHHP/HHP) x 100 % dan Bit Impact Force (BIF). Metode ini bisa dikatakan optimum jika hasil BHHP/HHP ≥ 48 %. Sedangkan pengangkatan serbuk bor (cutting) adalah menghitung Cutting Transport Ratio (Ft) optimum jika harga Ft > 90 %, menghitung Cutting Concentration (Ca) optimum jika harga Ca < 5 % dan menghitung Particle Bed Index (PBI) optimum jika PBI ≥ 1.","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81805517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-09-12DOI: 10.25105/PETRO.V7I1.3224
Raihan Ramadhan, Bayu Satiyawira, Cahaya Rosyidan
{"title":"PENANGGULANGAN LOSS FORMATION MENGGUNAKAN METODE DUAL STAGE CEMENTING PADA SUMUR AR-001","authors":"Raihan Ramadhan, Bayu Satiyawira, Cahaya Rosyidan","doi":"10.25105/PETRO.V7I1.3224","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I1.3224","url":null,"abstract":"<p>Pada penulisan tugas akhir ini dilakukan evaluasi penyemenan primer dengan menggunakan metode <em>dual stage cementing </em>pada sumur AR-001 lapangan RR di daerah paluh tabuhan barat, kabupaten langkat, sumatera utara yang dikelola oleh PT Pertamina EP. Pada sumur AR-001 pemilihan penggunaan penyemenan primer dengan metode <em>dual stage cementing </em>dilakukan karena pada pemasangan <em>intermediate casing</em> 13 3/8 inch dengan 1623 m yang cukup dalam dan terdapat permasalah <em>loss formation.</em> Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi selama proses pekerjaan <em>dual stage cementing, </em>perbandingan keekonomian biaya yang digunakan, dan dapat menjadi bahan evaluasi serta acuan pada pekerjaan penyemenan dengan metode <em>dual stage cementing</em> berikutnya. Pada pelaksanaan penyemenan sumur AR-001 dengan metode <em>dual stage cementing </em>dibagi menjadi dua tahap pengerjaan, yaitu <em>stage </em>pertama dan <em>stage kedua</em>. Kemudian juga dilakukan pekerjaan penyemenan tambahan seperti <em>top job cementing </em>serta dua kali <em>squeeze cementing</em> pada kedalaman yang berbeda. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan pada pekerjaan penyemenan primer dengan metode <em>dual stage cementing </em>didapatkan <em>volume slurry </em>yang digunakan pada <em>stage </em>pertama sebanyak 595,69 bbl dan <em>stage </em>kedua sebanyak 240,28 bbl serta tambahan pekerjaan <em>top job cementing</em> sebanyak 110,17 bbl. Selanjutnya dapat diketahui selisih perbandingan biaya perhitungan dan pelaksanaan pada pekerjaan <em>dual stage cementing </em>dengan<em> </em>nilai keekonomisan sebesar US$ 115895,56.</p>","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84033584","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-09-12DOI: 10.25105/PETRO.V7I1.3226
Teuku Revi Zuldiyan, M. S. Wahyuni
{"title":"SQUEEZE CEMENTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE BRADENHEAD SQUEEZE","authors":"Teuku Revi Zuldiyan, M. S. Wahyuni","doi":"10.25105/PETRO.V7I1.3226","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I1.3226","url":null,"abstract":"<p><em>Squeeze Cementing</em> merupakan kegiatan penyemenan kedua. Latar belakang dilakukannya <em>squeeze cementing</em> adalah untuk memperbaiki penyemenan primer atau untuk menutup zona produktif yang sudah tidak ekonomis lagi. Tujuan dilakukannya penelitian terhadap pekerjaan <em>squeeze cementing</em> adalah untuk mengetahui dan menganalisa pekerjaan kerja ulang pindah lapisan dan kebutuhan dari pekerjaan <em>squeeze cementing</em> yang dilakukan. Analisa <em>squeeze cementing</em> dilakukan pada sumur T dan sumur R dengan kedalaman <em>true vertical depth</em> sumur T sedalam 4238 feet dan sumur R sedalam 829 feet. Pada sumur T dan sumur R akan dianalisa jenis metode <em>squeeze</em> yang akan dilakukan, teknik pemompaan, <em>injectivity test</em>, kebutuhan <em>spacer</em>, semen dan <em>displacement</em> serta akan dianalisa tekanan dari semen dan tekanan pemompaan. Dari hasil analisa pada sumur T dan sumur R diketahui metode <em>squeeze cementing</em> yang digunakan pada kedua sumur tersebut adalah dengan menggunakan metode <em>bradenhead squeeze cementing</em> dan dengan menggunakan teknik pemompaan tekanan rendah.</p>","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80369709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-08-08DOI: 10.25105/PETRO.V6I2.3102
Fadliah Fadliah
{"title":"SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK REDUKTOR ASAM ORTO HIDROKSI BENZOAT DAN STUDI KEMUNGKINAN APLIKASINYA PADA ENHANCED OIL RECOVERY","authors":"Fadliah Fadliah","doi":"10.25105/PETRO.V6I2.3102","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V6I2.3102","url":null,"abstract":"Sintesis nanopartikel perak dengan mereduksi AgNO3 dengan asam orto hidroksi benzoat sebagai reduktor telah dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek dari gugus hidroksi terhadap ukuran, bentuk, dan stabilitas dari nanopartikel perak yang dihasilkan. Surface Plasmon Resonance (SPR) nanopartikel perak dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV/Vis, bentuk dan ukuran nanopartikel perak menggunakan Transmission Electron Microscope (TEM) dan juga dipelajari aplikasi nanopartikel pada Enhanced Oil Recovery (EOR).Nanopartikel perak terbentuk pada pH basa dengan ukuran 70±4.96 nm. Ukuran yang kecil dari nanopartikel perak yang telah dihasilkan diharapkan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan jumlah minyak mentah yang dapat diekstak.","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73542528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-08-08DOI: 10.25105/PETRO.V6I2.3106
Lestari Lestari, Ziad Thoriq
{"title":"KUALITAS AIR SUMUR-SUMUR PENDUDUK DI KELURAHAN JATI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR","authors":"Lestari Lestari, Ziad Thoriq","doi":"10.25105/PETRO.V6I2.3106","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V6I2.3106","url":null,"abstract":"Dari analisa air di kelurahan Jati Pulogadung , kualitas air sebagian besar (13 dari 16 c9ntoh sampel memenuhi standart air bersih. Terdapat 3 contoh air yang tidak sesuai dan 13 contoh air yang sesuai standart baku mutu air bersih yang ditetapkan Departemen Kesehatan . Dua contoh air mempunyai pH lebih rendah dari standart maksimum yang diijinkan yakni pH 6.2 dan 6.4, standart maksimum 6.5 – 9. Dua contoh air mempunyai kadar mangan (Mn) melebihi standart maksimum yang diperbolehkan yakni (1.022 dan 0.970) mg/L, standart maksimum 0.5 mg/L. Tiga belas contoh air mempunyai parameter sesuai standart baku mutu air bersih dengan range, warna <1 – 5, tidak berbau, tidak berasa, kekeruhan (0,17 – 16,20)mg/L,zat padat (115.3 – 419.5)mg/Lm zat organic (1.26 – 2.81)mg/L, pH (6.5 – 7.8), kesadahan (25.84 – 284.27) mg/L, besi (< 0.155 – 0.98), mg/Lm , Mangan (<0.048 – 0.446) mg/L, Sulfat (7 – 52) mg/L, Nitrit (<0.004 – 0.14), mg/L, Chlorida (12.52 – 68.44)mg/L, Fluorida (0.16 – 0.33)mg/L, Nitrat (0.014 -4.441)mg/L, Seng ( <0.080)mg/L dan Sianida (<0.028) ","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89236560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-08-08DOI: 10.25105/petro.v6i2.3105
Mustamina Maulani, Rini Setiati
{"title":"Korelasi Konsentrasi Surfaktan NaLS Ampas Tebu Pada Beberapa Salinitas Terhadap Pengukuran IFT","authors":"Mustamina Maulani, Rini Setiati","doi":"10.25105/petro.v6i2.3105","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/petro.v6i2.3105","url":null,"abstract":"Uji tegangan antar muka (Interfacial tension, IFT) antara minyak dan mikroemulsi merupakan salah satu parameter utama dalam proses EOR. Pengukuran tegangan antar muka perlu dilakukan sebelum surfaktan digunakan sebagai fluida injeksi. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan antar muka adalah Spinning Drop yang dapat mengukur tegangan antar muka hingga 10-6 mN/m. Perhitungan IFT pada alat ini menggunakan persamaan Vonnegut. Hasil pengukuran IFT ini kemudian diplot dalam satu grafik untuk mendapatkan persamaan garis yang terbentuk dengan melihat koefisien korelasi (R) dari persamaan garis pada grafik tersebut. Berdasarkan persamaan garis yang terbentuk, koefisien korelasi yang diperoleh untuk salinitas 10.000 ppm dan 20.000 ppm adalah 0.9841 dan 0.9258 dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi. Nilai koefisien korelasi 0.9841 dan 0.9258 keduanya diatas 0.9, maka dapat diartikan bahwa korelasi antara X dan Y sangat kuat sekali. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasa sistem surfaktan NaLs ampas tebu dengan sampel minyak ringan dapat terjadi korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi surfaktan NaLS terhadap nilai IFT pada sistem surfaktan NaLS – minyak. Karena nilai koefisien korelasi diatas 0.9 maka dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi dan rumus persamaan korelasi dapat digunakan untuk menghitung nilai IFT berdasarkan konsentrasi surfaktan yang digunakan. Penentuan nilai IFT pada salinitas larutan 10.000 ppm, dapat dihitung berdasarkan konsentrasi yang digunakan dengan menggunakan rumus Y = 5103,7 X2 - 294,96X + 5,9561. Sedangkan pada salinitas larutan 20.000 ppm, nilai IFT dapat dihitung dengan menggunakan rumus Y = 2666,1 X2 - 249,07X +7,8571","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"101 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80748740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-08-08DOI: 10.25105/PETRO.V6I2.3103
Lisa Samura, Lilik Zabidi
{"title":"PENGUJIAN COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G DENGAN PENAMBAHAN ADDITIF RETADER","authors":"Lisa Samura, Lilik Zabidi","doi":"10.25105/PETRO.V6I2.3103","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V6I2.3103","url":null,"abstract":"Penggunaan additif pada semen biasa dilakukan dalam operasi penyemenan sumur minyak,gas,dan panas bumi. Sifat bubur semen harus disesuaikan dengan kondisi formasi. Kualitas bubur semen yang digunakan akan ditinjau dari parameter kualitasnya yaitu nilai compressive strength yang cukup besar dan thickening time yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya peningkatan compressive strength dan thickening time pada sampel semen yang ditambahkan additif retarder jenis calcium carbonate, hydrated lime dan lignosulfonate .Selanjutnya diselidiki additif yang paling efektif dalam peningkatan compressive strength dan thickening time.Dari penelitian dihasilkan additif hydrated lime dengan konsentrasi 1.5% pada temperature 140 F sebagai aditif dengan compressive strength paling besar. Dan aditif hydrated lime dengan konsentrasi 1.5% pada temperature 80 F sebagai aditif yang memiliki thickening time paling lama.","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84830616","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PETROPub Date : 2018-08-08DOI: 10.25105/PETRO.V6I2.3104
S. Subandrio, W. Dahani, T. T. Purwiyono
{"title":"Optimasi Pengolahan Bijih Kromit Secara Gravity Dengan Meja Goyang (Optimization Of Gravity Chromite Processing With Shaking Table)","authors":"S. Subandrio, W. Dahani, T. T. Purwiyono","doi":"10.25105/PETRO.V6I2.3104","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V6I2.3104","url":null,"abstract":"Peningkatan kadar unsur atau mineral dari bijih/ ore hasil penambangan biasanya selalu dilakukan dalam industri pertambangan, bagaimana menggoperasian peralatan secara optimal diperlukan kajian yang mendalam. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengamati parameter-parameter mempengaruhi peningkatan kadar dengan mengunakan alat meja goyang (shaking table) yang merupakan alat yang mengunakan prinsip metoda grafitasi, bijih yang digunakan pada penelitian adalah bijih kromit yang berasal dari Kabupaten Morowali - Sulawesi Tengah. Percobaan dilakukan dengan memvariasikan ukuran feed/ umpan dengan rentang 106 - 900 µm (mikron) hasil crushing dan grinding yang sudah dilakukan pengayakan, kemiringan deck/meja dengan rentang 5 O -15 O dan frekuensi stroke 35 rpm - 50 rpm. Hasil percobaan memperlihatkan bahwa makin kecil ukuran umpan, kadar Cr (%) makin meningkat nilai optimal pada ukuran -150 + 106 µm, hal ini disebabkan makin bebasnya mineral kromit terpisah dari gangue mineral juga meningkatnya derajad liberasi. Kemiringan meja antara 5O-10O meningkatkan kadar konsentrat Cr (%) namun mengalami penurunan 10O-15O nilai optimal dicapai pada kemiringan 10O. Frekuensi stroke rentang 35 rpm -50 rpm memberikan hasil optimal pada kadar Cr (%) pada stroke 35 rpm. Perhitungan recovery pada hasil optimal /kadar Cr (%) paling tinggi memberikan hasil 44,92 % masih tergolong rendah, memungkinkan diperbaiki dengan peningkatan homogenitas ataupun pengaturan persen solid umpan yakni dengan penambahan conditioning tank.","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88982392","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN PEROLEHAN MINYAK MENGGUNAKAN INJEKSI SURFAKTAN AOS KONSENTRASI RENDAH","authors":"Pauhesti Pauhesti, Sugiatmo Kasmungin, Kartika Fajar Hartono","doi":"10.25105/PETRO.V6I2.3107","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V6I2.3107","url":null,"abstract":"Penelitian di laboratorium ini menggunakan surfaktan AOS konsentrasi rendah sebagai upaya untuk meningkatkan perolehan minyak. Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan untuk mengetahui pengaruh surfaktan konsentrasi rendah terhadap perolehan minyak pada suhu tinggi (70 0C). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh injeksi surfaktan anionic dengan konsentrasi rendah terhadap perolehan minyak dan menetukan konsentrasi surfaktan optimum untuk mendapatkan perolehan minyak yang tinggi. Penggunaan surfaktan bertujuan untuk menurunkan tegangan antarmuka antara minyak dan air, sehingga mampu membawa minyak keluar dari pori batuan reservoir.Dari penelitian di laboratorium ini didapat hasil perolehan terbesar pada temperatur 70 0C yaitu pada larutan dengan konsentrasi 0,3 % yaitu sebesar 65 %.","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"2010 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78669845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}