{"title":"Korelasi Konsentrasi Surfaktan NaLS Ampas Tebu Pada Beberapa Salinitas Terhadap Pengukuran IFT","authors":"Mustamina Maulani, Rini Setiati","doi":"10.25105/petro.v6i2.3105","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Uji tegangan antar muka (Interfacial tension, IFT) antara minyak dan mikroemulsi merupakan salah satu parameter utama dalam proses EOR. Pengukuran tegangan antar muka perlu dilakukan sebelum surfaktan digunakan sebagai fluida injeksi. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan antar muka adalah Spinning Drop yang dapat mengukur tegangan antar muka hingga 10-6 mN/m. Perhitungan IFT pada alat ini menggunakan persamaan Vonnegut. Hasil pengukuran IFT ini kemudian diplot dalam satu grafik untuk mendapatkan persamaan garis yang terbentuk dengan melihat koefisien korelasi (R) dari persamaan garis pada grafik tersebut. Berdasarkan persamaan garis yang terbentuk, koefisien korelasi yang diperoleh untuk salinitas 10.000 ppm dan 20.000 ppm adalah 0.9841 dan 0.9258 dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi. Nilai koefisien korelasi 0.9841 dan 0.9258 keduanya diatas 0.9, maka dapat diartikan bahwa korelasi antara X dan Y sangat kuat sekali. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasa sistem surfaktan NaLs ampas tebu dengan sampel minyak ringan dapat terjadi korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi surfaktan NaLS terhadap nilai IFT pada sistem surfaktan NaLS – minyak. Karena nilai koefisien korelasi diatas 0.9 maka dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi dan rumus persamaan korelasi dapat digunakan untuk menghitung nilai IFT berdasarkan konsentrasi surfaktan yang digunakan. Penentuan nilai IFT pada salinitas larutan 10.000 ppm, dapat dihitung berdasarkan konsentrasi yang digunakan dengan menggunakan rumus Y = 5103,7 X2 - 294,96X + 5,9561. Sedangkan pada salinitas larutan 20.000 ppm, nilai IFT dapat dihitung dengan menggunakan rumus Y = 2666,1 X2 - 249,07X +7,8571","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"101 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PETRO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/petro.v6i2.3105","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Uji tegangan antar muka (Interfacial tension, IFT) antara minyak dan mikroemulsi merupakan salah satu parameter utama dalam proses EOR. Pengukuran tegangan antar muka perlu dilakukan sebelum surfaktan digunakan sebagai fluida injeksi. Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan antar muka adalah Spinning Drop yang dapat mengukur tegangan antar muka hingga 10-6 mN/m. Perhitungan IFT pada alat ini menggunakan persamaan Vonnegut. Hasil pengukuran IFT ini kemudian diplot dalam satu grafik untuk mendapatkan persamaan garis yang terbentuk dengan melihat koefisien korelasi (R) dari persamaan garis pada grafik tersebut. Berdasarkan persamaan garis yang terbentuk, koefisien korelasi yang diperoleh untuk salinitas 10.000 ppm dan 20.000 ppm adalah 0.9841 dan 0.9258 dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi. Nilai koefisien korelasi 0.9841 dan 0.9258 keduanya diatas 0.9, maka dapat diartikan bahwa korelasi antara X dan Y sangat kuat sekali. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasa sistem surfaktan NaLs ampas tebu dengan sampel minyak ringan dapat terjadi korelasi yang sangat kuat antara konsentrasi surfaktan NaLS terhadap nilai IFT pada sistem surfaktan NaLS – minyak. Karena nilai koefisien korelasi diatas 0.9 maka dapat digunakan sebagai sample karena dapat mewakili populasi dan rumus persamaan korelasi dapat digunakan untuk menghitung nilai IFT berdasarkan konsentrasi surfaktan yang digunakan. Penentuan nilai IFT pada salinitas larutan 10.000 ppm, dapat dihitung berdasarkan konsentrasi yang digunakan dengan menggunakan rumus Y = 5103,7 X2 - 294,96X + 5,9561. Sedangkan pada salinitas larutan 20.000 ppm, nilai IFT dapat dihitung dengan menggunakan rumus Y = 2666,1 X2 - 249,07X +7,8571