{"title":"PENGARUH PERUBAHAN HARGA MINYAK TERHADAP KEEKONOMIAN BLOK XY DENGAN PSC GROSS SPLIT","authors":"Bayu Satiyawira, Havidh Pramadika","doi":"10.25105/PETRO.V7I1.3223","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"PSC gross split merupakan sistem kontrak bagi hasil antara pemerintah kontraktor yang prinsipnya langsung membagi produksi berdasarkan besarnya split tertentu tanpa memperhitungkan cost recovery. Munculnya sistem kontrak ini dikarenakan cost recovery pada sistem kontrak sebelumnya dinilai kurang efektif. Dengan penerapan sistem kontrak ini, diharapkan kontraktor dapat menggunakan biaya investasi dan operasional lebih efisien. Dengan PSC gross split ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat pengembangan lapangan minyak dan gas mengingat birokrasinya yang lebih singkat dibandingkan model kontrak sebelumnya. Pada Blok XY, perhitungan keekonmian menggunakan skema PSC gross split menghasilkan keekonomian yang baik. Namun nilai ini dikaji lebih lanjut terhadap perubahan harga minyak, mengingat harga minyak merupakan salah satu indikator dalam progressive split. Dari analisis tersebut, Blok XY menghasilkan keekonomian yang kurang baik apabila terjadi perubahan harga minyak hingga 20 $/bbl. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan penambahan diskresi pemerintah sebesar 14,955% agar keekonomian Blok XY yang dihasilkan skema PSC gross split tetap menghasilkan nilai yang atraktif","PeriodicalId":20017,"journal":{"name":"PETRO","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PETRO","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25105/PETRO.V7I1.3223","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Abstract
PSC gross split merupakan sistem kontrak bagi hasil antara pemerintah kontraktor yang prinsipnya langsung membagi produksi berdasarkan besarnya split tertentu tanpa memperhitungkan cost recovery. Munculnya sistem kontrak ini dikarenakan cost recovery pada sistem kontrak sebelumnya dinilai kurang efektif. Dengan penerapan sistem kontrak ini, diharapkan kontraktor dapat menggunakan biaya investasi dan operasional lebih efisien. Dengan PSC gross split ini juga diharapkan dapat meningkatkan semangat pengembangan lapangan minyak dan gas mengingat birokrasinya yang lebih singkat dibandingkan model kontrak sebelumnya. Pada Blok XY, perhitungan keekonmian menggunakan skema PSC gross split menghasilkan keekonomian yang baik. Namun nilai ini dikaji lebih lanjut terhadap perubahan harga minyak, mengingat harga minyak merupakan salah satu indikator dalam progressive split. Dari analisis tersebut, Blok XY menghasilkan keekonomian yang kurang baik apabila terjadi perubahan harga minyak hingga 20 $/bbl. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan penambahan diskresi pemerintah sebesar 14,955% agar keekonomian Blok XY yang dihasilkan skema PSC gross split tetap menghasilkan nilai yang atraktif