Mudarris Mudarris, Holil Baita Putra, Zainal Hakim, M. Kholid
{"title":"The Correlation between Gabriel Method Usage And Students' Reading Alqur'an Ability In TPQ Raudlatul Qur'an Arosbaya Bangakalan","authors":"Mudarris Mudarris, Holil Baita Putra, Zainal Hakim, M. Kholid","doi":"10.35719/annisa.v14i2.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v14i2.62","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap masalah pengaruh metode Gabriel terhadap kemampuan membaca Al-Qur’an siswa TPQ Raudlatul Qur’an Karang Duwak, Arosbaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa TPQ Raudlatul Qur’an yang berjumlah 33 siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, wawancara dan dokumentasi skala pengukuran menggunakan Likert, analisis data dengan teknik editing dan tabulasi. Dari penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa pengaruh metode Gabriel terhadap kemampuan membaca Alquran siswa di TPQ Raudlatul Qur'an adalah 89,3%, artinya penerapan Metode Gabriel di TPQ Raudlatul Qur'an Karang Duwek Arosbaya berhasilkarenamemiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan membaca Al-Qur'an siswa.\u0000This study aims to reveal the problem of the correlationof Gabriel method of reading Qur’an ability on TPQ Raudlatul Qur’an students Karang Duwak, Arosbaya. The type of the research is quantitative research using a correlation approach and the population in this study was all students of TPQ Raudlatul Qur’an totally 33 students. The data collection method used were observation, questionnaires, interviews and documentation of the measurement scale using Likert, the data analysis was editing and tabulation techniques. From the research conducted, it was concluded that the correlationof the Gabriel method on the students reading Qur’an ability in TPQ Raudlatul Qur’an was 89.3%, it means that Gabriel Method application in TPQ Raudlatul Qur’an Karang Duwek Arosbaya was successful, considering the method had big influence on the students’ ability in reading Qur’an.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116350632","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agus Miftakus Surur, Titis Wulandari, Tanya Fawzi, Adib Zaimatus Shofa
{"title":"Peran Guru Aqidah Akhlak dalam Menanggulangi Kenakalan Siswa di MTs Hidayatus Sholihin Turus","authors":"Agus Miftakus Surur, Titis Wulandari, Tanya Fawzi, Adib Zaimatus Shofa","doi":"10.35719/annisa.v14i2.61","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v14i2.61","url":null,"abstract":"Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanggulangi kenakalan yang terjadi pada siswa, dan berperan membentuk akhlak yang baik bagi siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab kenakalan siswa dan untuk mengetahui peran guru dalam menanggulangi kenakalan siswa kelas VIII di MTs Hidayatus Sholihin Turus (Gurah). Penelitian ini menggunakan data sebagai informasi yang lengkap dan mendalam mengenai peran guru aqidah akhlak dalam menanggulangi kenakalan siswa kelas VIII di MTs Hidayatus Sholihin Turus (Gurah) sehingga metode yang sesuai digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kenakalan siswa adalah faktor lingkungan dan pengaruh dari teman-temannya. Jenis pelanggaran yang sering dilakukan adalah merokok, membolos, dan pulang sebelum waktunya. Sementara itu guru aqidah akhlak memiliki peran dalam menanggulangi kenakalan siswa melalui proses pembelajaran dengan mengaitkan antara bab yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari dan bekerja sama dengan guru lainnya untuk mengambil suatu tindakan atau untuk memanggil orang tua apabila terdapat siswa yang melakukan pelanggaran cukup berat\u0000 \u0000Teachers have a very important role in overcoming delinquency that occurs in students, and play a role in forming good morals for students. This study aims to determine the factors causing student delinquency and to determine the teacher's role in tackling the delinquency of class VIII students at MTs Hidayatus Sholihin Turus (Gurah). This study uses data as complete and in-depth information about the role of aqidah moral teachers in overcoming delinquency in class VIII students at MTs Hidayatus Sholihin Turus (Gurah) so that the appropriate method used in this study is a qualitative method. The results showed that the factors that influence student delinquency are environmental factors and the influence of their friends. The types of violations that are often carried out are smoking, truancy, and coming home prematurely. Meanwhile, the Aqidah Morals teacher has a role in tackling student delinquency through the learning process by linking the chapters studied with everyday life and collaborating with other teachers to take an action or to call parents if there are students who commit serious violations.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115986157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mereduksi Stigma Negatif Pada Perempuan Muslim Pengemudi Ojek Online Di Kota Kediri","authors":"Putri Rosita Maeni, Trimurti Ningtyas","doi":"10.35719/annisa.v14i2.60","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v14i2.60","url":null,"abstract":"Transportasi berbasis online menawarkan berbagai bentuk kemudahan dalam kebutuhan transportasi. Pekerjaan sebagai pengemudi taksi online umumnya dilakukan oleh pria, namun kini juga menjadi pilihan bagi wanita. Artikel ini akan fokus, bagaimana Muslimah yang mengemudikan taksi online mengurangi stigma negatif yang ada di masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dilakukan melalui observasi terhadap aktivitas pengemudi taksi online, wawancara dengan pengemudi taksi online dan dokumentasi. Dalam penelitian ini menggunakan teori gender dari Maxine Molineux. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan praksis gender di kalangan wanita muslimah pengendara taksi online lebih diarahkan pada aktivitas pemenuhan kebutuhan dan optimalisasi peran wanita dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus meninggalkan perannya di dalam rumah. Dalam kebutuhan strategis gender dalam penelitian ini digambarkan dengan upaya perempuan pengemudi taksi online untuk memiliki kendali atas diri mereka sendiri dalam posisinya sebagai penjual jasa transportasi dan tidak perlu dikasihani. Bentuk kelangsungan hidup wanita muslimah yang mengemudikan taksi online ini telah mengurangi stigma masyarakat terhadap mereka atas peran yang dimainkan oleh wanita-wanita tersebut\u0000Online-based transportation offers various forms of convenience in transportation needs. Jobs as an online taxi driver generally performe by a man, but also now an option for women. This article will focus, how Muslim women who drive online taxis reduce the negative stigma that exists in society. This study used a qualitative approach which was carried out through observing the activities of online taxi drivers, interviewing online taxi drivers and documentation. In this study, using the gender theory of Maxine Molineux. The results show that the need for gender praxis among Muslim women who drive online taxis is more directed at activities to meet their needs and optimize women's roles in daily life without having to leave their role in the house. In the strategic needs of gender in this study are illustrated by the efforts of women online taxi drivers to have control over themselves in their positions as sellers of transportation services and not to be pitied. This form of survival of Muslim women who drive online taxis has reduced the stigma of society on them for the roles that these women play.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116981258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TELAAH FATWA MUI NO. 10 TAHUN 2008 TENTANG NIKAH DI BAWAH TANGAN BERBASIS SADD AL-DZARĪ‘AH DAN KEADILAN GENDER","authors":"M. Mohsi, M. M. Rohman, M. Ulum","doi":"10.35719/annisa.v14i1.56","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v14i1.56","url":null,"abstract":"Nikah bawah tangan menjadi isu krusial dalam hukum Islam kekinian. Sadd al-dzarī‘ah merupakan salah satu bentuk metode ijtihad yang yang dapat digunakan sebagai landasan istimbath al-hukm (pengambilan hukum). Secara istilah sadd al-dzarī‘ah merupakan pembahasan seputar upaya untuk menghalangi dan memblokade semua akses dan kemungkinan dari suatu perbuatan tertentu yang pada dasarnya diperbolehkan maupun dilarang untuk mencegah terjadinya segala jenis kerusakan dan kemudaratan. Teori pencegahan ini sering disebut sebagai langkah preventif dalam meminimalisir atau bahkan menutup jalan terjadinya kemudaratan suatu perbuatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan studi pustaka. penelitian pustaka mengacu kepada literatur-literatur sebagai basic of anlisis atas topik yang dijadikan obyek penelitian. Salah satu bentuk langkah preventif pemerintah Indonesia dalam bidang hukum perkawinan adalah menjamin ketertiban dalam sebuah perkawinan melalui undang-undang pencatatan perkawinan, sebagaimana pasal 5 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang berbunyi “Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat islam setiap perkawinan harus dicatat”. Langkah ini bertujuan membentuk keadilan gender, agar diskriminasi terhadap kaum perempuan dalam praktik perkawinan tidak lagi terjadi.\u0000Underhand marriage is a crucial issue in contemporary Islamic law. Sadd al-dzarī'ah is a form of the ijtihad method which can be used as a basis for istimbath al-hukm. In terms of sadd al-dzarī'ah, it is a discussion about efforts to block and block all access and the possibility of a certain act which is basically allowed or prohibited to prevent all kinds of damage and damage. This theory of prevention is often referred to as a preventive step in minimizing or even blocking the path for the occurrence of an act of oblivion. This research uses a qualitative approach, with literature study. literature research refers to the literature as the basic of analysis on the topic which is the object of research. One form of preventive measures taken by the Indonesian government in the field of marriage law is to guarantee order in a marriage through the marriage registration law, as in Article 5 paragraph (1) Islamic Law Compilation (KHI) which reads \"In order to ensure orderliness of marriage for the Islamic community every marriage must noted ”. This step aims to establish gender justice, so that discrimination against women in the practice of marriage no longer occurs.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116670547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENYOAL KONEKSITAS KRITIK HADITS IGNAZ GOLDZIHER DAN JOSEPH SCHACHT","authors":"M. U. Albab","doi":"10.35719/ANNISA.V14I1.42","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ANNISA.V14I1.42","url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang peran orientalis dalam memandang hadits Nabi Muhammad SAW dengan kacamata mereka. Maksud dan tujuan orientalis tentu mempunyai misi khusus dalam menggoyahkan pegangan umat Islam, yaitu hadits. Sosok orientalis seringkali menganggap rendah ajaran Islam lantaran dari sifat kebenciannya yang merupakan warisan akibat kekalahan di pihak Kristen dalam perang salib. Sehingga muncul nama-nama orientalis dengan mentalitas tinggi dalam memerangi Islam. Salah satunya adalah Ignaz Goldziher dan Joseph Schacht yang aktif dalam mengkritik hadits. Keduanya mempunyai koneksitas dalam dalam mempunyai pandangan sama terkait otentitas hadits. Sehingga perlu tinjauan ulang arah kritik mereka untuk bisa menemukan analisa diskriptif dalam membantahnya. Oleh karenanya, kedua tokoh orientalis tersebut mempunyai hubungan erat dalam pandangannya terhadap hadits, sehingga kita sebagai Muslim tentu mempunyai kewajiban dalam memperjelas terkait otentitas hadits dan ilmu sanad yang benar.\u0000This article discusses the role of orientalists in looking at the hadith of the Prophet Muhammad SAW with their views. Orientalist purposes and objectives certainly have a special mission in shaking the grip of Muslims, namely hadith. Orientalist figures often consider the teachings of Islam because of the nature of his hatred which is a legacy of defeat on the war of Christian side. So came the names of orientalists with a high mentality in the fight against Islam. One of them is Ignaz Goldziher and Joseph Schacht who are active in criticizing hadiths. Both have deep connections in having the same view regarding the authenticity of hadith. So it is necessary to review the direction of their criticism to be able to find a descriptive analysis in refusing it. Therefore, the two orientalist figures have a close relationship in his view of the hadith, so that we as Muslims certainly have an obligation in clarifying the authenticity of hadith and the science correct of sanad.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-04-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129197373","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA","authors":"Ade Kartini, A. Maulana","doi":"10.35719/ANNISA.V13I2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ANNISA.V13I2.32","url":null,"abstract":"Cultivating character in children is highly recommended to be formed from an early age. Because early childhood is a critical period that will determine children's attitudes and behavior in the future. Parents need to instill moral values as the basis of religious norms and social norms adhered to by the family. Parents' upbringing for their children determines and influences the child's personality and behavior. Children will be good or not all depending on the parenting style of the parents in the family. Thus, a comprehensive character education model in the family is very necessary and important to understand and actualize. This library research is conducted through documentation study and qualitative data analysis. The findings of the research state that character education that has high values must be designed in an educational model. Goal setting is the first thing to do. These goals will guide where this program is directed. To fulfill this, a character education development model in the family is made through several relevant approaches, methods and strategies.and women so that they can change according to different times. gender that has been outlined by nature. \u0000Penanaman karakter pada anak sangat dianjurkan untuk dibentuk sejak dini. Karena usia dini merupakan masa kritis yang akan menentukan sikap dan perilaku anak di masa yang akan datang. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai moral sebagai dasar dari norma agama dan norma sosial yang dianut oleh keluarga. Pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya sangat menentukan dan memengaruhi kepribadian serta perilaku anak. Anak akan menjadi baik atau tidak semua tergantung dari pola asuh orang tua dalam keluarga. Dengan demikian model pendidikan karakter dalam keluarga yang komprehensif sangat diperlukan dan penting untuk dipahami dan dapat diaktualisasikan. Penelitian kepustakaan ini dilakukan melalui studi dokumentasi dan analisis data kualitatif. Temuan hasil penelitian menyatakan bahwa pendidikan karakter yang mempunyai nilai yang luhur haruslah dirancang dalam sebuah model pendidikan. Penetapan tujuan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Tujuan ini akan menuntun program ke arah yang diinginkan. Untuk memenuhi hal tersebut dibuatlah sebuah model pengembangan pendidikan karakter dalam keluarga melalui beberapa pendekatan, metode, dan strategi yang relevan.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126512166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD PONDOK PESANTREN AL BAROKAH AJUNG JEMBER","authors":"Mahrus Mahrus","doi":"10.35719/ANNISA.V13I2.31","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/ANNISA.V13I2.31","url":null,"abstract":"The problems will be examined in this study are: (1) How understanding the basic concept of the character of early childhood education in boarding school PAUD Al-Barokah, Ajung ? (2) How is implementation of learning methods of early childhood character education in PAUD Al Barokah Boarding School? (3) How to faced constraints in the process of implementation of character education in PAUD Al Barokah boarding school, Ajung.? This Research to know (1) Understanding the basic concept of the character of early childhood education in boarding school PAUD Al-Barokah, Ajung (2) Implementation of learning methods of early childhood character education in PAUD Al Barokah Boarding School (3) Faced constraints in the process of implementation of character education in PAUD Al Barokah boarding school, Ajung. This research was exploratory, qualitative method using the method of data collection by using the observation method, interview and documentation. And analyzed using the descriptive method, preparation of requirement and the validity of the data. Based in the presentation and analysis of data in general it can be concluded that (1) understanding of the basic concepts of early childhood character education in PAUD Al Barokah boarding school are quite diverse, (2) Implementation of learning methods of early childhood character education by using several methods, such as using Conditioning methods, Example, story, field trip and demonstration, (3) As for the barriers are is the language, the number of teachers, APE and textbooks. \u0000Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : (1)Bagaimana pemahaman konsep dasar pendidikan karakter anak usia dini di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung, (2) Bagaimana inplementasi metode pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung, (3) Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam menginplementasi metode pembelajaran pendidikan karakter di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif, metode pengumpulan data dengan menggunakan metode abservasi, interview, dan dokumentasi. Dan dianalisis dengan menggunakan metode diskriptif, penyususnan katagori dan validitas data. Berdasarkan penyajian dan analisis data secara umum dapat disimpulkan bahwa (1) Pemahaman Konsep Dasar Pendidikan Karakter Anak Usia Dini di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung cukup beragam,(2) Implementasi Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter Anak Usia Dini dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah dengan menggunakan Metode Pembiasaan, Keteladanan, Kisah, Karyawisata dan demontrasi, (3) Adapun kendalanya adalah bahasa, jumlah tenaga pengajar, APE dan buku pelajaran.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115204634","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MANAJEMEN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA ANAK USIA DINI DI SEKOLAH DASAR KATOLIK SUKORENO UMBULSARI JEMBER","authors":"S. U. L. A. I. M. A. N. S u l a i m a n","doi":"10.35719/annisa.v13i1.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v13i1.28","url":null,"abstract":"This research is motivated by various forms of violence in schools that arise due to the diversity of students in various ways. Thus, multicultural values education is needed in shaping religious character that involves the management process in schools. This research method uses qualitative research methods with the type of field research. Data collection uses observations, interviews and documentaries. the results of this research that management of multicultural education in Catholic Primary Schools (SDK) carried out by maximizing management functions by planning, implementing and supervising the process and results of multicural education itself. \u0000 \u0000Penelitian ini dilatar belakangi dari munculnya berbagai bentuk kekerasan yang cukup beragam di sekolah yang timbul karena adanya keberagaman yang terjadi antar siswa dalam berbagai hal, sehingga sangat diperlukan adanya pendidikan nilai-nilai multikultural dalam pembentukan karakter religius yang melibatkan serangkaian proses manajemen di sekolah. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field reaserch). pengumpulan datanya menggunakan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumenter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajeman pendidikan multikultural di Sekolah Dasar Katolik (SDK) dilakukan dengan memaksimalkan fungsi-fungsi manajeman yaitu dengan merencanakan, melaksanakan dan mengawasi proses maupun hasil dari pendidikan multikural itu sendiri. \u0000 ","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130971953","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POLA ASUH ORANG TUA PEGUNUNGAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA SUKU TENGGER : STUDI DI DUSUN KRAJAN ARGOSARI LUMAJANG","authors":"Fagholi Rohman, Mariam Ismail","doi":"10.35719/annisa.v12i2.20","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i2.20","url":null,"abstract":"Parenting is very urgent thing for the growth and development of children's future.The role of parents to the children's education, social functions, protection, affection, religiosity and economy as well as recreational and biological functions greatly affect how the results of parenting patterns against the child. It can be categorized from several types of parenting. This article discusses about how uniqueness parents' parenting, family custom of tengger krajan hamlet. (1) How the parenting for children in famil Tengger area ?; (2) How is the harmony between parents' expectations and heredity conditions in Tengger area. The discussion approach used by the researcher that is descriptive qualitative approach with the research grounded theory model to get the description of reality that is happening in description and making reader can describe the condition carefully.This research has produced a pattern worthy of being called a new pattern that is static, rooted and related to various aspects of custom so that it is not included in the previous parenting styles and can serve as a guideline for further research assets. With different locations and research subjects, it will give birth to data that supports the existence of other uniqueness that has not been previously covered in existing theories. \u0000 \u0000ang tua merupakan hal yang sangat urgen bagi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk masa depan. peran orang tua terhadap pendidikan anak, fungsi sosial, proteksi, afeksi, religiusitas dan ekonomi serta fungsi rekreasi dan biologis sangat mempengaruhi bagaiamana hasil pola asuh orang tua terhadap anaknya. hal tersebut dapat dikategorikan dari beberapa jenis-jenis pola asuh. artikel ini membahas tentang bagaimana keunikan pola asuh orang tua, adat keluarga tengger dusun krajan. (1) Bagaimana pola asuh anak dalam keluarga di kawasana Tengger?; (2) Bagaimana keselarasan antara harapan orang tua dan kondisi keturunan dikawasan Tengger. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan model penelitian grounded Theory demi mendapatkan gambaran realita yang tengah terjadi secara deskripsi dan memungkinkan pembaca dapat menggambarkan keadaan dengan seksama. Penelitian ini telah menghasilkan bentuk pola yang layak untuk dinamakan pola baru yang bersifat statis, mengakar dan bersangkut paut dengan berbagai aspek adat sehingga tidak termasuk dalam kategori-kategori pola asuh sebelumnya dan dapat menjadi pedoman dalam rangka modal penelitian selanjutnya. Dengan lokasi dan subjek penelitian yang berbeda, akan melahirkan data yang mendukung adanya keunikan-keunikan lain yang belum tercover sebelumnya dalam teori-teori yang ada.","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"307 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114727464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN PEREMPU-AN DALAM KEPEMIMPINAN EFEKTIF","authors":"R. Astuti","doi":"10.35719/annisa.v12i2.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.35719/annisa.v12i2.19","url":null,"abstract":"The challenge in dealing changes and demands in coming era is the rapid change of dynamic times. So that, the role of women is needed in dealing an existing problems in society, such as many social problems that occur in the society. therefore, need a leader who is reliable and resilient. Today, women's leadership is still being debated because some Muslim societies are viewed cynically, even though it has long been found that women have succeeded in being the subject of achieving leadership goals, for example in development, so the term \"Women's Leadership\" is no longer suitable to used, because the more suitable is \"Optimizing the Empowerment of Women's Leadership\". One example in the Jokowi-JK government has been to appreciated the role of women in strategic positions than the previous government. There are eight women ministers in Jokowi government, namely Rini Soemarno (Minister of State-Owned Enterprises), Siti Nurbaya (Minister of Forestry and Environment), Puan Maharani (Coordinating Minister for Human Development and Culture), Nila F Moeloek (Minister of Health), Khofifah Indar Parawansa (Minister of Social Affairs), Yohana Yembise (Minister of Women's Empowerment and Child Protection), Retno LP Marsudi (Minister of Foreign Affairs), and Susi Pudjiastuti (Minister of Maritime Affairs and Fisheries), as well as nine KPK panelists who are women. they can show achievements according to their duties and responsibilities. So far, women's efforts still face many obstacles or challenges. These obstacles or challenges start from external factors and internal factors. In addition, the role of women is needed in the family, this is an asset of the nation that makes the next generation to build a developed, fair, and prosperous country. \u0000 Tantangan dalam menghadapi perubahan dan tuntutan di era mendatang adalah perubahan jaman yang dinamis. Oleh karena itu diperlukan peran perempuan dalam menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat, seperti berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang handal dan tangguh. Kepemimpinan perempuan saat ini masih diperdebatkan karena sebagian masyarakat muslim dipandang sinis, padahal sudah lama ditemukan bahwa perempuan telah berhasil menjadi subjek pencapaian tujuan kepemimpinan, misalnya dalam pembangunan, sehingga istilah \"Kepemimpinan Perempuan\" tidak ada. lagi cocok dipakai, karena yang lebih cocok adalah \"Mengoptimalkan Pemberdayaan Kepemimpinan Wanita\". Salah satu contoh dalam pemerintahan Jokowi-JK adalah mengapresiasi peran perempuan pada posisi-posisi strategis dibanding pemerintahan sebelumnya. Ada delapan menteri perempuan di pemerintahan Jokowi, yakni Rini Soemarno (Menteri Badan Usaha Milik Negara), Siti Nurbaya (Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup), Puan Maharani (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Nila F Moeloek (Menteri Kesehatan). ), Khofifah In","PeriodicalId":191972,"journal":{"name":"An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125127459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}