{"title":"Kepuasan Konsumen dan Citra Merek terhadap Loyalitas Merek: Studi pada Mahasiswi Pengguna Lipstik¬ Wardah","authors":"Citra Wahyuni, Dian Ramadani","doi":"10.24042/jwcs.v1i2.10740","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i2.10740","url":null,"abstract":"Loyalitas konsumen terhadap suatu produk merupakan aspek yang paling diinginkan oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasaan konsumen dan citra merek dengan loyalitas merek pada mahasiswi yang menggunakan lipstik Wardah. Sampel dalam penelitian ini adalah 78 mahasiswi pengguna lipstik Wardah yang diambil dengan teknik purposive sampling. Skala yang digunakan adalah skala kepuasan konsumen, skala citra merek, dan skala loyalitas merek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen dan citra merek memengaruhi loyalitas merek sebesar 73,2%. Kepuasan konsumen dan citra merek berhubungan positif dan signifikan terhadap loyalitas merek. ","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114081900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Representasi Kecantikan Dalam Ajang Miss Universe Tahun 2019","authors":"Achmad Kanzulfikar","doi":"10.24042/jwcs.v1i2.10642","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i2.10642","url":null,"abstract":"Penelitian ini hendak mendeskripsikan bagaimana representasi kecantikan yang ditampilkan dalam ajang kontes kecantikan Miss Universe tahun 2019, arti kecantikan, hingga kini masih menjadi persoalan bagi kaum perempuan ditengah masyarakat. Hal tersebut kemudian menjadi objek penelitian ini yaitu “Beauty Pageant”/Kontes Kecantikan, kecantikan perempuan diadu, diperlombakan dan memilih satu perempuan yang memenuhi kriteria dianggap paling sempurna, cantik, mendapat gelar sebagai perempuan terbaik dari kontes tersebut. Menggunakan teori representasi dengan tiga aspek yaitu Reflektif, disengaja, dan konstruktivis, menggunakan pendekatan kualitatif, tipe analisis deskriptif metode yang digunakan yaitu analisis semiotika milik John Fiske. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat konsep dan tema baru pada penyelenggaraan “Miss Universe” tahun 2019, mengusung tema yaitu 3B yang berarti Brain, Beauty, dan Behavior dalam konsep Brain, finalis Miss Universe memiliki fokus berbeda, pengetahuan umum yang up to date. dapat mengedukasi masyarakat mengenai adat dan budaya. Konsep Beauty merepresentasikan perempuan tidak cukup terlihat cantik secara fisik luar, tetapi cantik dengan penuh semangat, aktif dan enerjik dan menggalakan tentang “Inner Beauty”. Konsep Behaviour merepresentasikan bahwa perempuan harus menjadi sosok yang kuat dan berani, dapat bekerja menjadi insan yang berguna, menjadi panutan, memiliki tanda cinta kasih serta peduli terhadap sesama. ","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128297587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perempuan Hijrah : Tinjauan Identitas Keagamaan Anggota Komunitas Move Malang","authors":"Anata Lu’luul Jannah, Bayu Indra Pratama","doi":"10.24042/jwcs.v1i2.10677","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i2.10677","url":null,"abstract":"Hijrah dalam perkembangannya dapat dipahami melalui tiga perspektif yakni politik, ahli fiqih dan umum. Pada penelitian terdahulu konsep hijrah hanya banyak dibahas dalam perspektif politik dan ahli fiqih yang bermakna migrasi dan perpindahan tempat dari negara kafir menuju negara Islam. Penelitian ini mengambil kekokosongan dari penelitian terdahulu yang jarang membahas makna hijrah dalam perspektif umum. Hijrah dalam perspektif umum adalah perubahan perilaku demi tujuan agama yang sangat berkaitan dengan fenomena hijrah saat ini. Munculnya fenomena hijrah diiringi dengan ciri lahirnya komunitas hijrah, seruan kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta maraknya penggunaan simbol-simbol keagamaan oleh pelaku hijrah seperti memelihara jenggot, mengenakan celana di atas mata kaki, cadar, dan baju longgar. Melalui pemaparan mengenai perilaku dan atribut, penelitian ini berfokus pada identitas yang bertujuan untuk mengetahui identitas keagamaan pelaku hijrah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode fenomenologi melalui pengalaman pelaku hijrah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas pelaku hijrah sebelum berhijrah adalah individu nakal yang ditunjukkan melalui perilakunya sering berpacaran dan membuka aurat. Faktor yang mendorong pelaku hijrah untuk berhijrah adalah keluarga dan teman serta kesadaran diri dari pelaku hijrah. Saat berhijrah identitas pelaku hijrah merupakan individu yang lebih taat dalam melaksanakan perintah agama melalui perilaku mengurangi interaksi dengan lawan jenis, menutup aurat, meninggalkan musik dan menghadiri majlis ilmu. Tiga informan penelitian ini memiliki identitas sebagai anggota kelompok salafi yang ditunjukkan melalui perilakunya dengan tidak berjabat tangan seusai sholat, tidak membaca do’a qunut dan mengharamkan demo. Perilaku ini didasari oleh keyakinan untuk melaksanakan perintah agama seperti pada zaman Nabi Muhammad dan sahabat. ","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128579219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Orang Tua Dalam Mencegah Penularan Pandemi Covid-19 Pada Anak: Pembiasaan Dan Pendidikan Keluarga","authors":"Renti Oktaria, P. Putra","doi":"10.24042/jwcs.v1i2.9993","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i2.9993","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan sangat besar pada dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani pandemi ini, kebutuhan menjaga jarak, karantina, isolasi dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah bagaimana mencegah antar virus Covid-19 agar tidak menular pada anak-anak dan remaja, orang tua memiliki peranan sangat penting untuk dalam hal tersebut. Penelitian ini menjadi penting untuk diketengahkan karena masih minimnya kajian tentang peran orang tua dikeluarga dalam rangka upaya pencegahan anak tertular pandemi Covid-19. Maka berdasarkan kenyataan itu, penelitian ini memiliki unrgensi dan menjadi sangat penting dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dikeluarga dalam upaya mencegah penularan Covid-19 pada anak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran yang dapat dilakukan orang tua dalam mencegah penyebaran covid-19 pada keluarga, khususnya anak-anak. Penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode eksplorasi dokumen digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai konsep dan implementasi peran orang tua pada keluarga dalam mencegah penularan Covid-19 yang terdokumentasi dalam berbagai publikasi dan terbitan. Dalam penelitian sumber data digali dengan metode studi literature yang dipeloleh di berbagai lembaga informasi dan penelusuran secara online. Hasil penelitian menjelaskan bahwa orang tua memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentengi anak agar terhindar dari penularan virus Covid-19 dalam masa pandemi yang belum kunjung usai ini. Hal tersebut dilatarbelakangi karena karakter anak sebagai peniru yang baik dari apa yang dilakukan orang tua dan keluarga di rumah. Namun, ditemukan pula bahwa ada beberapa kendala yang umumnya ditemui para orang tua dalam mengedukasi anak-anak karena pemaham anak yang masih sangat terbatas terhadap konsep dan bahaya dari Covid-19. Sehingga diperoleh pula suatu rumusan dalam rangka menghadapi tantangan tesebut dapat dilakukan dengan peran yang diambil orang tua agar dapat sepenuhnya mengkondisikan dan berperan selaku pembimbing, pendidik, dan pengawas anak. Kebiasan hidup bersih di dalam keluarga perlu pula untuk dibudayakan di dalam keluarga sebagai upaya keluarga dan peran orang tua dalam mencegah Covid-19Kata kunci: pandemic covid-19, peran orang tua, perlindungan anak.","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"9 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132227596","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Subordinasi Perempuan: Rekonstruksi Peran Perempuan Dalam Pemilihan Umum di Indonesia","authors":"Eka Kurniawati, Siti Samhati","doi":"10.24042/jwcs.v1i2.10145","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i2.10145","url":null,"abstract":"Women's subordination has an impact on political life in Indonesia which is related to the impacts of gender discrimination, namely marginalization of stereotypes and excessive workload. From a methodological point of view, this article will be based on a case study, where the case is used as data showing gender inequality and even gender inequality, to then be analyzed based on a gender justice mechanism. in the positi district Spreading out domestic responsibilities between men and women, as well as increasing the insight of rural women through education will change the number of women who play a role in both the social conomic and poliltic fields will be more in tthe future.Keywords: Subordination, Women, Reconistrustion, General Election","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125707386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN KOMPETENSI SOSIAL DENGAN PERILAKU CYBERBULLYING","authors":"Desi Triani Lestari, M. N. Malay, A. Fitriani","doi":"10.24042/jwcs.v1i1.10024","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i1.10024","url":null,"abstract":"AbstractCyberbullying behavior is behavior that threatens or oppresses someone who will have a bad impact on the victim through their actions through social media. Social competence is thought to be a factor that influences the occurrence of cyberbullying behavior. The study aims to analyze the relationship between social competence and cyberbullying behavior. The population in this study were students of the Muamalah Study Program at the State Islamic University of Raden Intan Lampung batch 2018 totaling 290 students. Researchers used quantitative research methods with purposive sampling and screening techniques first so that the sample in this study was 73 students. Data collection techniques in this study used a psychological scale including the cyberbullying behavior scale, and social competence. The cyberbullying behavior scale is 38 items (α = 0.963), on social competence there are 31 items (α = 0.901). The analysis technique used is a multiple regression analysis technique assisted by the SPSS 21.0 for windows program. The data analyzed showed the following results: 1. Rx1.2.3-y = 0.911 F = 171.458 with a significance of p = 0.000 (p 0.01). The social competence and parental autonomy support provided an effective contribution of 83% to the dependent variable and 17% generated by other variables outside the study. 2. rx1-y = -0.803 and p = 0.000 (p 0.01) indicates that there is a significant negative relationship between social competence and cyberbullying behavior in adolescents. 3. rX2-y = -0.833. Keywords: Cyberbullying Behavior, Social Competence, Media","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126313731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yunia Purnamasari Putri, S. Supriyati, Rahmad Purnama
{"title":"Perbedaan Perilaku Konsumtif Pada Perempuan Berkerja Dan Perempuan Tidak Berkerja","authors":"Yunia Purnamasari Putri, S. Supriyati, Rahmad Purnama","doi":"10.24042/jwcs.v1i1.10023","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i1.10023","url":null,"abstract":"Consumptive behavior is currently found in various kinds of social status. Both from the businessmen, traders, civil servants, students, men and women. Many women who work or not work always shop. It is possible that women who do not work also have consumptive behavior because in today's sophisticated era, access to purchases is easy. When they are happy or sad, they prefer to shop. But it can make them have the habit of shopaholic aka crazy shopping. The purpose of this comparative research is to reveal or find out the differences in consumptive behavior between working women and non-working women. Researchers used quantitative research methods with purposive sampling technique. The population in this study were women who worked and did not work at Dusun Calling 1 Desa Serbajadi 1. After doing the try out, the researcher did the actual research. The subjects in this study were Serbajadi 2 Hamlet with 80 subjects consisting of 40 working women and 40 unemployed women. Based on the results of data analysis in this study and reinforced by the theoretical basis that has been described, it can be concluded that \"there are differences in consumptive behavior in working women and women not working\". The t-test analysis showed that there was a very significant difference between working women and unemployed women, indicated by 5.722 and p = 0.002 or p 0.05. The average result for working women is 58.48 while the average for women not working is 63.63. It can be concluded that women who do not work have higher consumptive behavior.","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125706143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menyikapi Kebijakan Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19 Dalam Tatanan Budaya Yang Berubah: Penjangkauan Dan Adaptasi Pembelajaran Online Bagi Anak Didik","authors":"P. Putra, Renti Oktaria","doi":"10.24042/jwcs.v1i1.9279","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i1.9279","url":null,"abstract":"Pandemi covid-19 telah menciptakan kebutuhan dan perlunya untuk menjaga jarak dalam interaksi masyarakat, karantina, isolasi dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Hampir di seluruh dunia lembaga-lembaga pendidikan melakukan penyesuaian model pembelajaran sebagai upaya untuk menahan penyebaran pandemi COVID-19. Namun kelangsungan pendidikan bagi anak harus tetap berjalan, UNESCO merekomendasikan agar setiap negara yang terdampak tetap melaksanakan program pendidikan, melalui pembelajaran jarak jauh. Pemerintah Indonesia juga mengambil langkah penerapan kebijakan langkah untuk menerapkan model. Bagaimana Kebijakan Pendidikan Di Tengah Pandemi Covid-19 Dalam Tatanan Budaya Yang Berubah: Penjangkauan Dan Adaptasi Pembelajaran Online Bagi Anak Didik merupakan aspek yang akan dikaji dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat deskriptif menggunkan metode kualitatif dengan tujuan untuk menganalisis adaptasi situasi Covid-19 kedalam kebijakan pembelajaran online (jarak jauh) bagi anak didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi literatur dan kebijakan terkait pendidikan bagi anak dalam masa pandemi Covid-19. Hasil penelitian mencerminkan ada kebutuhan dan saling terhubungan antara kondisi belajar pada masa darurat Covid-19, transisi pembelajaran BDS menjadi BDR demi memperkuat kemampuan literasi anak dan kebutuhan pembelajaran online yang inovatif dan berkualitas untuk masa yang akan datang. Kesimpulan dari tulisan ini dibutuhkan Kolaborasi dan sinergisitas berbagai elemen untuk mensukseskan penerapan kebijakan pembelajaran online pada masa pandemi Covid-19. Kedepan perlu dirumuskan secara mendasar tentang strategi pembelajaran online yang sesuai dengan karakter anak dan budaya masyarakat Indonesia. Sebagai langkah awal untuk inovasi pendidikan dan pengajaran yang sesuai realitas kekinian demi menghasilkan sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kompetensi sesuai dengan semangat Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat Informasi 5.0.","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126786898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Materi Kajian Keagamaan dalam Perspektif Kesetaraan Gender (Studi pada Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia di Propinsi Lampung)","authors":"Siti Masykuroh","doi":"10.24042/jwcs.v1i1.9961","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i1.9961","url":null,"abstract":"Kuatnya dominasi laki-laki atas perempuan dalam keluarga, suami sebagai kepala rumah tangga dan isteri diposisikan sebagai ibu rumah tangga, sementara peran ganda masih dibebankan kepada kaum perempuan (isteri) yang meniti karier (bekerja) di luar rumah, merupakan ketidak-adilan dalam pembagian hak dan kewajiban sebagai pribadi. Begitu juga masih kurangnya pengakuan atas potensi dan prestasi perempuan. Itu merupakan bentuk-bentuk ketimpangan gender dalam hukum fiqih yang selama ini masih kuat mengakar di masyarakat. Persoalan lain yang perlu dicermati dalam memahami ketidak-adilan yang dialami perempuan adalah bahwa dalam tradisi Islam (Fiqih) masih dipahami perempuan sebagai ‘pelayan kebutuhan seksual laki-laki’. Hal ini tampak pada doktrin dilaknatnya perempuan oleh malaikat akibat menolak ‘melayani’ hubungan seksual, ketika suami membutuhkannya. Selain itu ada larangan perempuan menjadi imam sholat dengan dokumen pembangkit syahwat laki-laki. Akibatnya ketetapan hukum yang dihasilkan tidak menyentuh akar persoalan yang sebenarnya, yang memungkinkan terjadinya bias gender dan ketidak-adilan. Bahkan tidak jarang mereka ‘melupakan’ esensi hukum itu sendiri yang mengemban amanah untuk mewujudkan kemaslahatan manusia. Padahal kemaslahatan itu merupakan muara dan tujuan dari setiap ketetapan Hukum. Dari sinilah kemudian hukum pemahaman agama ikut terlibat dalam menghambat proses pembentukan hukum yang berkeadilan gender.","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123053487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kekerasan Simbolik Pada Fasilitas Ladies Parking","authors":"Vito Frasetya, Nadya Amalia Nasution","doi":"10.24042/jwcs.v1i1.9963","DOIUrl":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i1.9963","url":null,"abstract":"Semangat kesetaraan gender menjadi perhatian masyarakat luas. Seperti kita ketahui, isu tentang perempuan menjadi isu yang sensitif di berbagai diskusi akademis. Salah satu perbincangan kesetaraan gender yang banyak di bahas adalah pembuatan ruang publik seperti fasilitas parkir khusus perempuan. Fasilitas parkir khusus perempuan, yang biasa dikenal dengan ladies parking ini, disediakan oleh para pengembang pusat perbelanjaan dan apartemen sebagai privilese perempuan untuk lebih mudah mendapatkan tempat parkir. Fasilitas ini ditandai dengan simbol perempuan warna merah jambu. Simbol ini diletakkan di tempat yang strategis dan dekat dengan pintu masuk. Fasilitas ini sungguh memudahkan dan membantu perempuan untuk memarkir mobilnya. Dalam jurnal ini pendekatan teori yang digunakan adalah teori kekerasan simbolik dari Pierre Bourdieu, yang berfokus pada persembunyian kekerasan simbolik melalui fasilitas ladies parking. Kekerasan simbolik sendiri dapat diartikan kekerasan yang tidak dirasakan oleh objek penderita, dalam hal ini perempuan. Hal ini berbanding terbalik terhadap semangat emansipasi dan empowerment perempuan dalam berkendara. Metode yang dilakukan dalam jurnal ini adalah dengan studi literatur. Metode pengumpulan data menggunakan buku teks, jurnal, artikel berita, dan opini. Dari hasil analisis menggunakan teori kekerasan simbolik yang dilakukan, bahwa fasilitas ladies parking merendahkan kemampuan perempuan berkendara mobil. Hal ini merupakan bentuk dominasi patriarki terhadap perempuan dalam berkendara. Konstruksi makna yang kebanyakan para pengamat isu kesetaraan gender memandang fasilitas ini tidak sesuai dengan semangat emansipasi dan empowerment terhadap perempuan. Perempuan dianggap tidak memiliki kecakapan mengemudi yang sama dengan para pria. ","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129663714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}