Perempuan Hijrah : Tinjauan Identitas Keagamaan Anggota Komunitas Move Malang

Anata Lu’luul Jannah, Bayu Indra Pratama
{"title":"Perempuan Hijrah : Tinjauan Identitas Keagamaan Anggota Komunitas Move Malang","authors":"Anata Lu’luul Jannah, Bayu Indra Pratama","doi":"10.24042/jwcs.v1i2.10677","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hijrah dalam perkembangannya dapat dipahami melalui tiga perspektif yakni politik, ahli fiqih dan umum. Pada penelitian terdahulu konsep hijrah hanya banyak dibahas dalam perspektif politik dan ahli fiqih yang bermakna migrasi dan perpindahan tempat dari negara kafir menuju negara Islam. Penelitian ini mengambil kekokosongan dari penelitian terdahulu yang jarang membahas makna hijrah dalam perspektif umum. Hijrah dalam perspektif umum adalah perubahan perilaku demi tujuan agama yang sangat berkaitan dengan  fenomena hijrah saat ini. Munculnya fenomena hijrah diiringi dengan ciri lahirnya komunitas hijrah, seruan kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta maraknya penggunaan simbol-simbol keagamaan oleh pelaku hijrah seperti memelihara jenggot, mengenakan celana di atas mata kaki, cadar, dan baju longgar. Melalui pemaparan mengenai perilaku dan atribut, penelitian ini berfokus pada identitas yang bertujuan untuk mengetahui identitas keagamaan pelaku hijrah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode fenomenologi melalui pengalaman pelaku hijrah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas pelaku hijrah sebelum berhijrah adalah individu nakal yang ditunjukkan melalui perilakunya sering berpacaran dan membuka aurat. Faktor yang mendorong pelaku hijrah untuk berhijrah adalah keluarga dan teman serta kesadaran diri dari pelaku hijrah. Saat berhijrah identitas pelaku hijrah merupakan individu yang lebih taat dalam melaksanakan perintah agama melalui perilaku mengurangi interaksi dengan lawan jenis, menutup aurat, meninggalkan musik dan menghadiri majlis ilmu. Tiga informan penelitian ini memiliki identitas sebagai anggota kelompok salafi yang ditunjukkan melalui perilakunya dengan tidak berjabat tangan seusai sholat, tidak membaca do’a qunut dan mengharamkan demo. Perilaku ini didasari oleh keyakinan untuk melaksanakan perintah agama seperti pada zaman Nabi Muhammad dan sahabat. ","PeriodicalId":183729,"journal":{"name":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al Huwiyah: Journal of Woman and Children Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24042/jwcs.v1i2.10677","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Hijrah dalam perkembangannya dapat dipahami melalui tiga perspektif yakni politik, ahli fiqih dan umum. Pada penelitian terdahulu konsep hijrah hanya banyak dibahas dalam perspektif politik dan ahli fiqih yang bermakna migrasi dan perpindahan tempat dari negara kafir menuju negara Islam. Penelitian ini mengambil kekokosongan dari penelitian terdahulu yang jarang membahas makna hijrah dalam perspektif umum. Hijrah dalam perspektif umum adalah perubahan perilaku demi tujuan agama yang sangat berkaitan dengan  fenomena hijrah saat ini. Munculnya fenomena hijrah diiringi dengan ciri lahirnya komunitas hijrah, seruan kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits, serta maraknya penggunaan simbol-simbol keagamaan oleh pelaku hijrah seperti memelihara jenggot, mengenakan celana di atas mata kaki, cadar, dan baju longgar. Melalui pemaparan mengenai perilaku dan atribut, penelitian ini berfokus pada identitas yang bertujuan untuk mengetahui identitas keagamaan pelaku hijrah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode fenomenologi melalui pengalaman pelaku hijrah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa identitas pelaku hijrah sebelum berhijrah adalah individu nakal yang ditunjukkan melalui perilakunya sering berpacaran dan membuka aurat. Faktor yang mendorong pelaku hijrah untuk berhijrah adalah keluarga dan teman serta kesadaran diri dari pelaku hijrah. Saat berhijrah identitas pelaku hijrah merupakan individu yang lebih taat dalam melaksanakan perintah agama melalui perilaku mengurangi interaksi dengan lawan jenis, menutup aurat, meninggalkan musik dan menghadiri majlis ilmu. Tiga informan penelitian ini memiliki identitas sebagai anggota kelompok salafi yang ditunjukkan melalui perilakunya dengan tidak berjabat tangan seusai sholat, tidak membaca do’a qunut dan mengharamkan demo. Perilaku ini didasari oleh keyakinan untuk melaksanakan perintah agama seperti pada zaman Nabi Muhammad dan sahabat. 
海吉拉妇女:贫困移动社区成员的宗教身份审查
海吉拉的发展可以通过政治、法学家和公众专家的三种观点来理解。关于海吉拉概念的早期研究,只有政治观点和对从异教徒国家到伊斯兰国家的移民和迁移进行广泛讨论。这项研究从早期研究中得到的独特性,很少从一般观点来讨论希吉拉的意义。从普遍的观点来看,海吉拉是一种行为上的改变,其目的与今天的海吉拉现象密切相关。随着伊斯兰教诞生的标志,伊斯兰教和圣训的复兴,伊斯兰教教徒对宗教符号的广泛使用,如蓄胡子、戴裤子、戴面纱和宽松的衣服。通过对行为和属性的了解,这项研究集中在旨在确定海吉拉宗教身份的身份的身份上。本研究是一种描述性质的研究,采用一种通过海杰拉经验进行的表现学方法。这项研究的结果表明,希吉拉在移民之前的身份是一个流氓个体,通过他经常求爱和开放光环的行为表现出来。驱使希吉拉人移民的因素是他的家人和朋友,以及希吉拉人的自我意识。当移民者的身份是一个更顺从的人,通过行为减少与异性的互动,关闭男性,放弃音乐,参加科学活动来执行宗教戒律。这三名研究人员的身份证明,他们是萨拉菲派团体的成员,祈祷后不握手,不阅读祈祷文并禁止示威活动。在先知穆罕默德和他的朋友的时代,这种行为是基于执行宗教命令的信念。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信