{"title":"Karakteristik Fisik dan Penyimpanan Bahan Baku Teh Herbal Healing Tea di PT. Karsa Abadi","authors":"Nina Mustikasari, L. P. Wrasiati","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i02.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i02.p01","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisik dan penyimpanan bahan baku teh herbal Healing Tea di PT. Karsa Abadi. Bahan baku dari teh herbal ini adalah bunga gemitir, bunga kenop, bunga mawar, dan daun serai wangi. Metode penelitian yang digunakan yaitu RHS colour chart pada proses persediaan bahan baku (sortasi), metode gravimetri untuk pengecekan kadar air pada proses pengeringan bahan baku, dan metode FIFO (First In First Out) pada proses penyimpanan bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan intensitas warna bahan baku basah antara lain: bunga gemitir L(77,9), a*(8,2), dan b*(78,6); bunga kenop L(38,8), a*(68,5), dan b*(-29,1); bunga mawar L(41,8), a*(68,5), dan b*(11,0); dan daun serai wangi L(65,3), a*(-17,3), dan b*(36,0). Kemudian, intensitas warna bahan baku kering antara lain: bunga gemitir L(47,8), a*(29,6), dan b*(55,3); bunga kenop L(22,6), a*(47,9), dan b*(-22,3); bunga mawar L(25,3), a*(34,2), dan b*(-13,5); dan daun serai wangi L(51,7), a*(-0,2), dan b*(26,5). Hasil kadar air bahan baku kering yaitu bunga gemitir (7,45%), bunga kenop (7,55%), bunga mawar (7,89%), dan daun serai wangi (7,23%). Sedangkan, proses penyimpanan bahan baku digunakan arus keluar masuk satu arah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu diperoleh karakteristik fisik warna bahan baku basah maupun bahan baku kering teh herbal Healing Tea yang baik dan sesuai kriteria perusahaan, kadar air masing-masing bahan baku kering bernilai <10% dan sudah memenuhi standar SNI teh kering dalam kemasan, serta penerapan FIFO dengan arus keluar masuk satu arah mampu mengurangi penumpukan bahan baku di ruang penyimpanan.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139363439","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nihayah Widayanti, Ayu Saka Laksmita W, Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi
{"title":"Perbandingan Kadar Air, Asam Lemak Bebas dan Bilangan Peroksida Pada Minyak Curah dan Minyak Tandusan di Desa Baluk, Jembrana","authors":"Nihayah Widayanti, Ayu Saka Laksmita W, Desak Putu Risky Vidika Apriyanthi","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p08","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p08","url":null,"abstract":"The scarcity of cooking oil in various regions is a major problem in the food security sector. One alternative that can be done to overcome this phenomenon is to develop tandusan oil as a product of local wisdom in Baluk Village, Jembrana. The purpose of this study was to determine the water content, free fatty acids, and peroxide number of the tandusan oil and compare it with the bulk oil on the market. Testing the oil quality parameters each uses three samples with the AOAC (Association of Official Analytical Chemists) method. The test results from this study obtained that the water content in the three samples of tandusan oil was 0.16%; 0.12%; and 0.14% while in the bulk oil sample it was 0.47%; 0.45%; and 0.48%. The free fatty acid content obtained from the tandusan oil test was 0.49%; 0.42%; and 0.46% while in the bulk oil sample it was 2.39%; 2.41%; and 2.45%. The measured peroxide number in the tandusan oil was 0.52 mg eq/kg; 0.55 mg eq/kg; and 0.50 mg eq/kg whereas in the bulk oil it is 3.49 mg eq/kg; 3.55 mg eq/kg; and 3.59 mg eq/kg. Tandusan oil has better oil quality than bulk oil and meets SNI 2902:2011 and SNI 3741: 2013 so it is safe to use as food.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129143568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Desain Sistem Informasi Pemasaran Produk Agroindustri Berbasis Website Edukasi Pada Gapoktan Minggirsari Blitar","authors":"I. Arnata, I. Satriawan, G. W. Wirayuda","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p05","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p05","url":null,"abstract":"Berkembangnya teknologi internet dengan pesat pada era-modern belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh petani sehingga terjadinya kesenjangan ekonomi pada petani diakibatkan penjualan produk melalui rantai pasok yang panjang sehingga ada perbedaan harga komoditas agroindustri yang signifikan di tingkat petani dan pasar. Sementara itu, petani masih mempunyai minat baca yang kurang, mengakibatkan terbatasnya pengetahuan yang mereka miliki untuk mengolah hasil pertanian agar nilai ekonomis bertambah. Tujuan penelitian untuk mendesain sistem penjualan dan edukasi serta menghasilkan website pemasaran produk agroindustri berbasis website edukasi baik sehingga dapat diterima oleh user. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan yakni, identifikasi masalah, perancangan website dengan metode waterfall, pengujian website dengan metode blackbox, pembuatan kuesioner berbasis user acceptance test (UAT), uji validitas dan reliabilitas, penyebaran kuesioner penerimaan website oleh user berbasis user acceptance test (UAT) dan pengolahan data. Hasil penelitian mendapatkan desain website yang merupakan kombinasi dari sistem penjualan dan edukasi dalam satu website yang sudah berjalan dengan baik dengan mendapatkan hasil nilai 100 persen ketika diuji internal dengan metode blackbox. Uji penerimaan website oleh user dengan metode user acceptance test (UAT) mendapatkan hasil faktor desain 77,86%, faktor konten 78,75%, dan faktor usability 78,24%. Total uji keseluruhan website mendapatkan angka 78,2% dan termasuk dalam kategori baik dan dapat diterima dan diterapkan di masyarakat secara baik.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115707033","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fachriansyah Ismaimoon, Lutfi Suhendra, A. D. Anggreni
{"title":"Pengaruh Rasio Campuran Surfaktan dan Minyak Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth.) terhadap Karakteristik Mikroemulsi Minyak Daun Nilam","authors":"Fachriansyah Ismaimoon, Lutfi Suhendra, A. D. Anggreni","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p07","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p07","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126187552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Rancang Bangun Alat Penyiram Otomatis Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah Berbasis Mikrokontoler pada Tanaman Kopi","authors":"S. Suparman, Dimas Deworo Puruhito, Nuraeni Dwi Dharmawati, Ksatriyo Pinandito, Ayunda Gustiani Putri","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p04","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p04","url":null,"abstract":"Kegiatan penelitian ini dilakukan pada kelompok tani kopi di Mandan Sucen Gemawang Temanggung yang ditekankan pada rancang bangun alat penyiram otomatis menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis mikrokontoler untuk tanaman kopi. Tanaman kopi memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Penyiram tanamam kopi secara manual membutuhkan sumber daya yang cukup, masalah yang ada adalah adanya keterbatasan manusia dalam membantu perawatan dan memerlukan waktu yang cukup lama. Tujuan penelitian ini adalah membantu para petani kopi dengan merancang alat penyiram tanaman kopi secara otomatis. Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini adalah pengembangan rapid application development yang meliputi requirement planning, design workshop, fase instruction dan implementasi. Luaran hasil penelitian adalah sebuah prototype alat sistem penyiram tanaman secara otomatis menggunakan sensor, mikrokontroler, relay serta layar penampil LCD 16x2, menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis mikrokontoler pada tanaman kopi tipe YL-69. Dari hasil kalibrasi diperoleh akurasi alat adalah 97,41 % dan eror 2,59 %. Sistem ini dapat monitoring dan kontroling kebutuhan air pada tanaman kopi dan penyiraman secara otomatis dilakukan pada kelembaban tanah < 40 % pompa akan hidup secara otomatis dan pompa akan mati secara otomatis pada kelembaban tanah > 60 %.Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu telah ada alat penyiram otomatis menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis mikrokontoler untuk membantu kelompok tani kopi di Mandan Sucen Gemawang Temanggung dalam penyiraman kopi.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115781586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kajian Pergerakan Truk Transport TBS Sebagai Bagian Dari Rantai Pasok Bahan Pabrik Kelapa Sawit","authors":"A. Krisdiarto, Irya Wisnubhadra","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p03","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p03","url":null,"abstract":"The transportation of oil palm fresh fruit bunches (FFB) is a crucial stage in the palm oil production system. Productivity and efficiency due to the movement of haul trucks also affect the smooth supply chain of FFB as a material for palm oil mills (PMKS). This paper presents the results of a study that aims to compare the productivity and efficiency of truck movement in the process of evacuating fruit from the yield collection point (TPH) to the PMKS, between direct and transit systems. The efficiency or level of truck utility will affect the supply of FFB for PMKS. In trucks and systems that are less efficient, the FFB supply chain for mills stagnates, which can result in reduced volume and quality of CPO output. The research method is to measure the time of each stage of the FFB evacuation, record the data on the weight of the load, measure the distance traveled, calculate the truck cycle time, productivity level, and the efficiency of the truck movement, then analyze the statistics with the T test. The results showed that there was a difference in performance between transit evacuation system with direct evacuation system to PMKS. In the transit system, truck cycle time = 3.5 hours, truck work efficiency = 44.3%, and truck productivity = 15.4 tons/day. While in direct system, the cycle time = 5.07 hours, work efficiency = 63.3%, and productivity = 12.07 tons/day. Recommendations from the research for improving the FFB supply chain are 1) doubling the supply of FFB from small transport in the transit system, 2) optimizing truck mobility by setting work locations","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131787248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Jenis Pengemasan dan Penyimpanan Terhadap Kualitas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)","authors":"Icha Triska Puteri, R. Hayati, A. Marliah","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p06","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p06","url":null,"abstract":"Cabai merupakan komoditas hortikultura yang mudah mengalami kerusakan baik secara fisik, kimia maupun biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pengemasan, penyimpanan dan interaksinya terhadap kualitas cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hortikultura, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Maret 2022 sampai bulan Mei 2022. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial 6 x 2 dengan 3 ulangan sehingga terdapat 12 kombinasi perlakuan dan 36 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 50 sampel buah cabai rawit, sehingga keseluruhan terdapat 1.800 buah cabai rawit. Adapun parameter yang diamati antara lain pengukuran susut bobot, pengukuran warna, uji organoleptik, pengukuran kadar air, pengukuran kadar capsaicin dan kadar vitamin C. Kualitas cabai rawit terbaik dijumpai pada jenis pengemasan daun pisang. Kualitas cabai rawit terbaik dijumpai pada jenis penyimpanan suhu rendah. Kualitas cabai rawit terbaik dijumpai pada kombinasi antara jenis pengemasan daun pisang dan penyimpanan pada pada suhu rendah.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131193104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sophia Kristin Br Sitepu, I. Widia, I. A. R. P. Pudja
{"title":"Penerapan Metode Qualitty Function Deployment untuk Upaya Peningkatan Mutu Komoditi Bawang Merah (Allium ascalonicum) Varietas Lokal Kintamani","authors":"Sophia Kristin Br Sitepu, I. Widia, I. A. R. P. Pudja","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p02","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p02","url":null,"abstract":"Salah satu pesaing utama komoditi bawang merah Kintamani adalah bawang merah Brebes. Pangsa pasar bawang merah Brebes lebih besar di bandingkan Kintamani baik pada level lokal Bali maupun nasional. Peningatan mutu komoditi bawah merah Kintamani perlu dilakukan melalui serangkaian perbaikan teknis budidaya agar lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kriteria atribut produk bawang merah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen, pembobotan mutu komoditi bawang merah Kintamani dibandingkan bawang merah Brebes, dan aktivitas perbaikan yang harus dilakukan petani Kintamani. Penelitian ini menggunakan metode Quality Fuction Deployment (QFD) dengan alat analisis yaitu matriks House of Quality. Kualitas bawang merah dievaluasi berdasarkan 6 jenis atribut mutu, yaitu kebersihan umbi, warna umbi, ukuran umbi, kesegaran umbi, tidak ada kebusukan pada umbi, dan aroma sedap dengan sekala rating kepentingan 1-5. Responden penelitian adalah 20 orang pedagang sayur di Pasar Kreneng dan Pasar Badung di Kota Denpasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke-6 atribut mutu bawang merah yang dievaluasi, ukuran umbi memperoleh skor tertinggi dengan rata-rata 4,7 (sangat penting), skor tingkat kepuasan konsumen terhadap kualitas bawang merah Kintamai rata-rata 2,85 (kurang puas), lebih rendah dibandingkan bawang merah Brebes dengan skor 4,55 (sangat puas). Hasil analisis matriks House of Quality menunjukkan bahwa upaya perbaikan yang harus dilakukan oleh petani Kintamani adalah pengendalian hama dan organisme penggangu tanaman (OPT) pada tahapan budidaya bawang merah dengan bobot kepentingan tertingi yaitu sebesar 26%, dibandingkan aktivitas lainnya yang disarankan untuk memperbaiki mutu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128893519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yesinta Kristin Tamba, N. Yulianti, I. B. P. Gunadnya
{"title":"Analisis Karakteristik Pengeringan dan Sifat Fisik Kimia Teh Herbal Kulit Buah Naga Merah dengan Variasi Irisan Ketebalan dan Suhu Pengeringan","authors":"Yesinta Kristin Tamba, N. Yulianti, I. B. P. Gunadnya","doi":"10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p01","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa/2023.v08.i01.p01","url":null,"abstract":"Pengolahan kulit buah naga merah menjadi teh herbal yakni memanfaatkan bahan sebagai minuman dan dapat diterima oleh masyarakat. Pengelolaan ini membuat awet hasil panen dalam proses pengeringan. Penelitian ini tujuannya mencaritahu Karakteristik Pengeringan dan Sifat Kimia Teh Herbal Kulit Buah Naga Merah Dengan Variasi Irisan Ketebalan dan Suhu Pengeringan. Penelitian ini di susun memakai (RAL) dengan dua faktor, yaitu faktor suhu pengeringan (50oC, 60oC dan 70oC) dan faktor tebal irisan (3mm dan 5mm). Ada 6 interaksi perlakuan dan Perlakuan di ulang tiga kali guna memperoleh 18 unit percoban. Data hasil pengamatanya di analisa memakai ANOVA dan di lanjutkan uji DMRT pada taraf 5%. Ukuran yang di amati terdiri dari panas sensibel, kadar air, kadar abu, dan organoleptik. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa interaksi suhu pengeringan dan irisan ketebalan pada teh herbal kulit buah naga merah memberi dampak nyata dalam ukuran panas sensibel, kadar air, kadar abu, warna, rasa dan aroma. Hasil penelitian yang memiliki perlakuan terbaik ditinjau dari syarat mutu teh kering yaitu suhu pengeringan 70oC dengan irisan ketebalan 3 mm. Hasil penelitian membuktikan perlakuan paling baik ada pada kadar air 8,055%, kadar abu 6,418%, uji hedonik dan skoring warna seduhan teh herbal kulit buah naga merah cukup khas dengan nilai 4,46 (suka) dan 4,46 (merah kekuningan), uji hedonik dan skoring aroma teh herbal kulit buah naga merah dengan nilai 4,13 (suka) dan 4,46 cukup khas dengan produk teh kering, uji hedonik dan skoring pada rasa teh herbal kulit buah naga merah bernilai 4,26 (suka) dan 4,4 memiliki rasa agak sepat.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121860306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putri Nabila Sukma Al Yamani, R. Hayati, Marai Rahmawati
{"title":"Pengaruh Berbagai Jenis Larutan Pengawet alami dan Lama Perendaman terhadap Kualitas Bunga Mawar Potong (Rosa hybrida L.)","authors":"Putri Nabila Sukma Al Yamani, R. Hayati, Marai Rahmawati","doi":"10.24843/jitpa.2022.v07.i02.p11","DOIUrl":"https://doi.org/10.24843/jitpa.2022.v07.i02.p11","url":null,"abstract":"Roses are flowers with high economic value but the freshness period is relatively short. The quality of cut roses can be maintained by treating the preservative solution with natural ingredients that are more practical and economical as well as long soaking. This study aims to determine the effect of various types of natural preservative solutions and immersion time on the quality of cut roses. This research was conducted at the Horticulture Laboratory, Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University, Darussalam Banda Aceh from December 2021 - January 2022. The factor studied was the type of natural preservative solution which consisted of 4 levels (control, 10% granulated sugar solution + 5% lemon extract, 40% young coconut water + 30% betel leaf boiled water and 10% sugar solution + 40% young coconut water + 30% betel leaf boiled water + lemon extract 5%) and immersion time consisting of 3 levels (2, 4 and 6 hours). The results showed that the type of natural preservative solution and the immersion time had a very significant effect (P<0,01) on the diameter of the bloom, the change in the cooling angle and the freshness of the cut roses. A solution of 10% granulated sugar + 40% young coconut water + 30% betel leaf boiled water + 5% lemon extract with 4 hours of immersion resulted in the largest flower diameter of 90mm with a freshness period of 8.33 days. Changes in the coolant angle can be maintained at 53.33° at 7 DAP with 10% granulated sugar + 5% lemon extract treatment with 2 hours of immersion.","PeriodicalId":182038,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Teknologi Pertanian Agrotechno","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126612558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}