Mochammad Noorreza Pahlevi, N. B. Hartanti, Rita Walaretina
{"title":"IDENTIFIKASI KARAKTER VISUAL ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA BANGUNAN PEMERINTAHAN DI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Mochammad Noorreza Pahlevi, N. B. Hartanti, Rita Walaretina","doi":"10.25105/psia.v3i1.13068","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13068","url":null,"abstract":"Gedung pemerintahan memiliki karakter visual yang khas sebagai cerminan budaya setempat. Prinsip-prinsip arsitektur neo vernakular dapat dijadikan pertimbangan dalam perancangan untuk melestarikan ciri arsitektur lokal yang dapat menjadi ikon daerah setempat. Bangunan gedung pemerintahan di Kalimantan Selatan dijadikan sebagai kasus studi dalam melihat penerapan nilai-nilai lokal yang ada, sebagai upaya untuk mewujudkan ciri khas arsitektur Kalimantan Selatan. Metode diskriptif kualitatif digunakan dalam mengkaji nilai-nilai lokal arsitektur Banjar yang terdiri dari: lansekap, bentuk bangunan, bentuk atap, dan ragam hias melalui komparasi studi literatur. Studi kasus yang akan ditelaah adalah kantor Gubernur Kalimantan Selatan, Kantor DPRD Banjarmasin, dan Kantor Bupati Banjar dengan fokus studi pada penerapan elemen visual arsitektur Banjar. Hasil studi berupa identifikasi karakter visual pada bangunan pemerintahan di Kalimantan Selatan yang dapat dikenali melalui lansekap, bentuk bangunan, bentuk atap, dan ragam hias.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115877733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KOMPONEN PASANG SURUT UNTUK MENENTUKAN ELEVASI DERMAGA PADA PELABUHAN PANGKAL BALAM","authors":"Mochammad Aldo Rizqullah, Suwandi Saputro","doi":"10.25105/psia.v3i1.13027","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13027","url":null,"abstract":"Pelabuhan Pangkal Balam merupakan suatu daerah yang terletak di provinsi Kepulauan Bangka Belitung,. Lokasi pelabuhan yang berbatasan langsung dengan selat, sehingga diperlukan pelabuhan Pangkal Balam sebagai prasarana transportasi laut. Dalam perencanaan dermaga pada pelabuhan ini membutuhkan perhitungan analisis pasang surut dengan menggunakan metode admiralty. Metode ini menggunakan data survei pasang surut selama 29 piantan (29 hari). Metode admiralty membutuhkan 8 skema pada perhitungannya untuk mendapatkan hasil komponen pasang surut yang selanjutnya akan dihitung pasang tertinggi dan pasang terendahnya dalam menentukan elevasi dermaga yang sesuai. Perencanaan elevasi dermaga sangat dibutuhkan untuk fungsi dermaga itu sendiri agar dapat digunakan dalam kondisi surut tertinggi dan terendah. Secara keseluruhan hasil penelitian ini memperoleh tipe pasang surut yang terjadi pada Pelabuhan Pangkal Balam merupakan Tipe Pasang Surut Jenis Campuran Condong ke Harian Ganda (Mixed Semi-Diurnal). Dengan hasil bilangan Formzhal sebesar 0,96. Elevasi muka air laut tertinggi (HWS) diperoleh dengan perhitungan admiralty sebesar 2,096 mLWS. Dengan begitu maka elevasi dermaga diperoleh sebesar 3,096 mLWS dengan Energi Tumbukan sebesar 1,015 ton maka direncanakan Tipe Fender V dengan energi serap 2 ton-m dan reaction force sebesar 18,8 ton.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"312 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131951054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Zelika Salshabilla, Maria Immaculata Winandari Winandari, Sri Handjajanti
{"title":"PENERAPAN RANGKA RUANG PADA ATAP TRADISIONAL MASJID RAYA GORONTALO","authors":"Zelika Salshabilla, Maria Immaculata Winandari Winandari, Sri Handjajanti","doi":"10.25105/psia.v3i1.13080","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13080","url":null,"abstract":"Masjid Raya Gorontalo merupakan masjid tingkat provinsi yang memiliki daya tampung sebanyak 10.000 jamaah. Dengan daya tampung serta fasilitas penunjangnya, dibutuhkan setidaknya bangunan dengan luas sekitar 9.800 m persegi. Sesuai dengan fungsi utamanya yaitu beribadah, pada ruang sholatnya diperlukan area yang luas dan akan sangat baik bila bebas kolom demi kenyamanan pemakainya. Maka dari itu dibutuhkan sistem struktur bebas kolom agar bisa menaungi ruang sholat tersebut. Diantara sistem struktur yang ada, yang dipilih adalah sistem struktur rangka ruang. Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk merancang masjid yang menerapkan sistem struktur space truss yang sesuai untuk kebutuhan fungsinya. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah Metode kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data-data dan teori ahli dari literatur dan metode programatik yang membahas dengan sistematis, rasional, dan analitik dengan cara menggambarkan, mendiagramkan, juga memvisualisasikan desain.. Tujuan yang ingin didapat dari penulisan ini adalah mendapatkan rancangan atap masjid yang sesuai dengan kapasitas, kebutuhan, dan fungsinya dengan menerapkan struktur rangka ruang. Masjid menggunakan rangka ruang dengan bentang terjauh 43 meter, material utama yang digunakan adalah baja hollow, dan sambungan yang dipakai adalah ball joint.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131175984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Laksita Ashiila Widanti, I. Pribadi, Khotijah Lahji
{"title":"ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA RANCANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA","authors":"Laksita Ashiila Widanti, I. Pribadi, Khotijah Lahji","doi":"10.25105/psia.v3i1.13048","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13048","url":null,"abstract":"Pada tahun 2013, Galeri Nasional Indonesia bersama dengan Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta menggagas pengembangan bangunan Galeri Nasional Indonesia bersamaan dengan rencana utama pembangunan kawasan sekitar Monumen Nasional sebagai kawasan kebudayaan nasional. Salah satu tujuan utama dalam pengembangan bangunan Galeri Nasional Indonesia adalah menciptakan koneksi yang selaras antara bangunan pengembangan dengan bangunan cagar budaya yang ada pada tapak. Namun perancangan tersebut juga harus berkaitan dengan lingkungan sekitar, hal tersebut erat kaitannya dengan konsep Arsitektur Kontekstual. Demi mencapai tujuan tersebut penulis hendak menganalisis karakteristik dan citra desain bangunan cagar budaya pada tapak dan bangunan-bangunan bersejarah di sekitar tapak. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi secara daring untuk memperoleh elemen-elemen karakter visual, fungsi, serta tata lingkungan bangunan yang dijadikan objek penelitian, kemudian dilakukan analisa data secara deskriptif untuk menghasilkan kesimpulan dan hipotesa karakteristik bangunan-bangunan tersebut. Hasil dari studi pengamatan ini adalah adanya adaptasi gaya Arsitektur Indische Empire Style dan Arsitektur Modern pada bangunan cagar budaya dan bangunan sekitar dengan ciri khas elemen masing-masing gaya. Implementasi dari ciri khas tersebut secara pendekatan arsitektur kontekstual dapat terlihat pada upaya penciptaan kontinuitas visual antara bangunan baru dengan bangunan lama lewat perancangan detail fasad, atap, serta orientasi bangunan yang harmonis dengan bangunan cagar budaya dan bangunan-bangunan bersejarah di sekitar tapak.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123072413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH JUMLAH LANTAI DAN LUAS AREA TERHADAP BIAYA DAN WAKTU ANTARA METODE KONVENSIONAL DAN PRECAST","authors":"Resa Ahimsa, B. Yuwono, Julia Damayanti","doi":"10.25105/psia.v3i1.13100","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13100","url":null,"abstract":"Pemilihan metode pelaksanaan konstruksi sangat penting untuk dilakukan karena salah satunya untuk menghindari kerugian baik karena biaya dan waktu proyek. Seperti halnya metode precast dan metode konvensional yang dipercepat dengan pembagian zona pekerjaan. Terdapat dua gedung masing-masing menggunakan metode precast dan konvensional, proyek 1 menggunakan metode konvensional dan proyek 2 menggunakan metode precast. kemudian dilakukan simulasi dengan variabel jumlah lantai dan jumlah zona. Hasil simulasi menggunakan analisis regresi dari segi biaya dan waktu terhadap jumlah lantai, luas area dan zona. Analisis regresi memberikan gambaran grafik baik berupa linier atau non linier dan didapatkan nilai prediksi biaya dan waktu jika dapat dikaitkan dengan jumlah lantai, luas area dan zona. Dari penelitian ini telah dilakukan analisis pada proyek 1 dan proyek 2. Dalam analisis waktu, bahwa setiap penambahan jumlah lantai dan luas area akan memperbesar waktu pekerjaan tersebut. Tetapi semakin banyak jumlah zona yang dipakai dalam suatu luasan area dan jumlah lantai maka waktunya nya mengalami penurunan. Dalam analisis biaya, bahwa setiap penambahan jumlah lantai dan luas area akan memperbesar biaya pekerjaan yang dihasilkan. Hal ini berbanding lurus dengan semakin tinggi jumlah zona yang dipakai dalam suatu luasan area dan jumlah lantai maka biayanya juga akan semakin meningkat.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115736252","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Farhan Ahmad Satria, Oka Shindu Pribadi, Dwi Rosnarti
{"title":"STRUKTUR SPACE FRAME SEBAGAI ELEMEN ESTETIKA PADA RANCANGAN ATAP STADION AKUATIK CENTER GBK, JAKARTA PUSAT","authors":"Farhan Ahmad Satria, Oka Shindu Pribadi, Dwi Rosnarti","doi":"10.25105/psia.v3i1.13083","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13083","url":null,"abstract":"Sebuah Stadion Aquatic Center berskala internasional dituntut untuk memenuhi standar program ruang yang meminimalisir kolom didalamnya serta desain bangunan yang estetik memiliki makna metafora dalam melambangkan fungsi bangunannya, maka dari itu untuk memenuhi kriteria diatas diperlukan perancangan bentang lebar sebagai atap bangunan dengan menggunakan struktur space frame yang dapat menyelesaikan segala permasalahan diatas serta dapat memenuhi tuntutan estetik yang memiliki makna metafora serta menjadikan ikon fungsi bangunan sebagai Aquatic Center. Kajian ini bertujuan untuk menciptakan hasil studi space frame yang dapat memenuhi kriteria elemen estetika serta fungsionalis dalam memenuhi segala kebutuhan dalam perancangan bangunan Aquatic Center GBK, Jakarta Pusat sehingga dapat memenuhi stadion berstandar internasional. Penelitian dilakukan dengan metode desktiptif kualitatif melalui studi literatur dan analisis tentang bentuk space frame sebagai elemen estetika. langkah-langkah merujuk kepada literatur dan hasil kajian yang didapat kemudian di kaji lebih lanjut dengan analisis terhadap tuntutan fungsi pada bangunan dan tuntutan estetika. Teori acuan space frame diperkaya dengan studi banding bangunan lalu dianalisis untuk mendapatkan desain space frame bentang lebar yang dapat memenuhi kriteria perancangan bangunan Aquatic Center GBK Jakarta Pusat, Jakarta Pusat yang paling sesuai. Berdasarkan studi komparasi yang dilakukan bentuk space frame yang paling sesuai untuk perancangan Akuatik Center di GBK yaitu space frame barrel vault/ freeform lebih unggul dari segi estetika serta fungsionalis, bentuknya yang fleksibel dapat dibentuk menjadi variasi yang mencerminkan tema perancangan bangunan yang ikonik, kelebihan lainnya juga dapat dikombinasikan dengan material lain seperti translucent screen sebagai penyerap sinar matahari. Kesimpulan dari penulisan ini pula dapat menjawab segala permasalahan yang timbul, seperi dengan adanya konstruksi space frame ini dapat menciptakan konektivitas antara penggunaan teknologi yang dikombinasikan dengan bentuk bangunan, fungsionalisme, dan yang terpenting unsur estetik.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126597165","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN VENTILASI SILANG PADA RUANG UNIT KEGIATAN MAHASISWA DI GEDUNG PUSGIWA, UNIVERSITAS INDONESIA","authors":"Anggi Hanggara, A. Purnomo, Rita Walaretina","doi":"10.25105/psia.v3i1.13035","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13035","url":null,"abstract":"Pengoptimalan pengkondisian udara pada bangunan dikenal dengan pemanfaatan pendinginan mekanik seperti AC (Air Conditioner). Tetapi berdasarkan penelitian, penggunaan AC dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan boros energi. Dalam rangka meminimalisir penggunaan energi, salah satu inovasi yang dapat dikemukakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan memanfaatkan pendingan pasif yang mengacu pada penerapan ventilasi silang.Penelitian ini menggunakan metode berupa deskriptif kualitatif melalui studi literatur dengan menganalisis elemen-elemen di sekitar tapak yang berpotensi dalam menghasilkan desain yang sesuai dengan penelitian. Dalam perancangan Pusat Kegiatan Mahasiswa (PUSGIWA) UI, terdapat elemen-elemen yang dianalisis seperti letak Danau Mahoni, orientasi, vegetasi, dan rasio bukaan jendela guna memaksimalkan ventilasi silang.Temuan yang dihasilkan dari penelitian adalah dalam pengimplementasian ventilasi silang pada Ruang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di PUSGIWA UI dapat menghasilkan kenyamanan termal dan penghematan energi. Kenyamanan termal yang dihasilkan dapat membentuk suatu siklus penghawaan alami yang menjadi suatu respon desain terhadap suhu, kelembaban udara, radiasi matahari, serta dampak terhadap kesehatan dan fisiologi penghuni.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"99 3-4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131490158","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN ARSITEKTUR REGIONALISME PADA RANCANGAN BANGUNAN HOTEL DAN RESORT DI KUTA BALI","authors":"Muhammad Hadi Rizqi, Mohammad Ischak","doi":"10.25105/psia.v3i1.13091","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13091","url":null,"abstract":"Kondisi hotel dan resort di Bali pada masa kini banyak menerapkan arsitektur regionalisme sebagai implementasi terhadap nilai budaya. Terdapat beberapa bangunan yang berpotensi untuk melestarikan budaya Bali akan tetapi kurang memperhatikan elemen-elemen tradisional Bali dan cenderung kearah modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengjkaji penerapan arsitektur regionalise dengan fokus pada penerapan konsep padaTri Hita Karana yang akan diterapkan pada rancangan hotel dan resort di kuta Bali. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana data diperoleh dari studi referensi dan preseden. Temuan penelitian menggambarkan bahwa penerapan arsitektur regionalisme pada rancangan hotel resort dapat dicapai dengan perencanaan tapak, penerapan ornamen, dan bentuk atap.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121302222","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI TINGKAT FAKTOR DOMINAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR TEMPAT WISATA CAGAR ALAM","authors":"Reky Prayogo, Darmawan Pontan","doi":"10.25105/psia.v3i1.13095","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13095","url":null,"abstract":"Pengertian dari pariwisata sendiri merupakan tempat yang memiliki daya tarik untuk menarik wisatawan mengunjungi tempat tersebut, jadi pengembangan infrastruktur di tempat wisata juga merupakan salah satu faktor untuk menarik wisatawan yang ingin mengunjungi tempat wisata. Pariwisata khususnya di indonesia merupakan salah satu sektor yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor dominan pengembangan infrastruktur tempat wisata, dengan dua tempat tinjauan yang memiliki tipe wisata yang sama. Hasil dari penelitian ini didapat variabel dengan nilai dominan dari 6 faktor yang ditinjau, untuk wisata yang berlokasi di taman safari faktor air dengan variabel kebutuhan air menjadi indeks tertinggi dengan nilai 4,49 sedangkan untuk wisata yang berlokasi di ragunan yaitu faktor akomodasi dengan variabel kebutuhan hotel mendapatkan nilai indeks sebesar 4,44.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121652343","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR KEPUASAN PENGGUNA FASILITAS BANGUNAN HIJAU UNTUK PONDOK PESANTREN (STUDI LOKASI: JAKARTA)","authors":"Fachri Adisaputra, Susianti Winoto","doi":"10.25105/psia.v3i1.13099","DOIUrl":"https://doi.org/10.25105/psia.v3i1.13099","url":null,"abstract":"Kualitas bangunan yang ditempati sangat berhubungan terhadap kepuasan penghuni. Kepuasan penghuni akan tercapai apabila harapan terhadap kualitas bangunan sama dengan kondisi nyata yang didapatkan dan dirasakan oleh penghuni. Ada cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan yaitu konsep Bangunan Hijau atau Green Building. keadaan ini mampu memberikan dampak yang baik untuk segi finansial maupun pengguna gedung. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui faktor yang paling dominan pada pengguna fasilitas pondok pesantren. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah tinjauan pustaka (literature review), metode ini digunakan dalam tahap pengumpulan data sekunder. Kuesioner merupakan teknik yang dibentuk dalam suatu pertanyaan logis dan setiap pertanyaannya mempunyai maksud untuk menguji hipotesis. Importance Performance Analysis (IPA) menggabungkan perhitungan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan kedalam grafik dua dimensi. Berdasarkan hasil perhitungan didapati hasil bahwa jumlah tingkat nilai kepuasan terhadap bangunan gedung pondok pesantren diperoleh hasil dengan rata-rata 89.01, dapat diartikan dengan sangat memuasakan.Untuk penelitian berikutnya dapat diteliti lebih dalam dengan menambahkan indikator setiap variabel untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan tepat.","PeriodicalId":178748,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Intelektual Muda","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131253828","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}