{"title":"Karakteristik Tortilla Chips dengan Penambahan Tepung Ampas Kecap","authors":"Titi Rohmayanti, Noli Novidahlia, Imay Damayanti","doi":"10.30997/JAH.V5I1.1695","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V5I1.1695","url":null,"abstract":"Ampas kecap merupakan sisa pembuatan kecap dengan bahan dasar kedelai yang memiliki kandungan protein cukup tinggi. Proses pembuatan ampas kecap melalui beberapa tahap sebelum diperoleh hasil utama kecap dan hasil samping berupa ampas kecap yang berwarna coklat kehitaman. Untuk menambah jenis olahan pangan berbahan ampas kecap ini dilakukan pembuatan tortilla chips. Ampas kecap dapat dijadikan tepung untuk ditambahkan kedalam bahan tortilla chips. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan persentase masa jagung dengan tepung ampas kecap pada pembuatan tortilla chips dengan perbandingan persentase A1 (44,4% : 10%), A2 (36,4% : 18,2%), A3 (33,3% : 25%) dengan dua kali ulangan. Analisis yang digunakan meliputi organoleptik (uji mutu sensori dan skala hedonik), uji kadar protein, dan untuk tortilla chips terpilih yaitu nilai gizi dan uji serat pangan. Perbandingan persentase masa jagung dengan tepung ampas kecap pada tortilla chips berpengaruh terhadap sifat organoleptik tortilla chips. Tortilla chips dengan penambahan tepung ampas kecap yang terpilih adalah tortilla chips dengan formulasi A2 (36,4% : 18,2%) memiliki kadar air 2.35%, abu 5.78%, lemak 19.94%, protein 14.76%, karbohidrat 57.17%, nilai energi 467.18 kkal/100gr, dan serat pangan 6.22%.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114777614","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sintesis Nanopartikel ZnO dan Aplikasinya sebagai Edible Coating Berbasis Pektin untuk Memperpanjang Umur Simpan Buah Belimbing","authors":"Muhammad Fajri Romadhan, S. Pujilestari","doi":"10.30997/JAH.V5I1.1712","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V5I1.1712","url":null,"abstract":"ABSTRAKNanopartikel ZnO (NP-ZnO) merupakan partikel yang mempunyai aktivitas antimikroba cukup luas yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram negatif, Gram positif, khamir dan kapang. Nanopartikel ZnO dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk memperbaiki sifat mekanik dan fungsional dari edible coating yang berbasis pektin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh edible coating pektin+NP-ZnO terhadap masa simpan buah belimbing. Nanopartikel disintesis dengan metode presipitasi menggunakan tiga suhu pemanasan yang berbeda yaitu 60, 80 dan 100°C selama 2 jam dan ditanur pada suhu 500°C selama 5 jam. Nanopartikel yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan Fourier Transform Infra Red (FTIR), Particle Size Analyzer (PSA) dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil analisis FTIR menunjukkan bahwa nanopartikel ZnO telah terbentuk dengan adanya puncak pada panjang gelombang 474 cm-1. Suhu sintesis nanopartikel ZnO terbaik adalah 800C dengan ukuran partikel rata-rata 43.1 nm. Hasil analisis SEM memperlihatkan bahwa nanopartikel yang terbentuk mempunyai morfologi bulat. Hasil uji antimikroba dengan metode Total Plate Count (TPC) memperlihatkan nanopartikel ZnO dapat menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus cereus, Escherichia Coli dan kapang Penicillium Sp. Aplikasi edible coating pektin+ Nanopartikel ZnO 1% pada buah belimbing memperlihatkan penurunan susut bobot, menjaga warna buah lebih stabil dan mencegah kerusakan buah yang ditimbulkan kapang selama delapan hari penyimpanan. Kata kunci: nanopartikel ZnO, edible coating, antimikroba, umur simpan, belimbing","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"424 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132702551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Noli Novidahlia, Titi Rohmayanti, Yuni Nurmilasari
{"title":"Karakteristik Fisikokimia Jelly Drink Daging Semangka, Albedo Semangka, dan Tomat dengan Penambahan Karagenan dan Tepung Porang (Amorphophallus muelleri Blume)","authors":"Noli Novidahlia, Titi Rohmayanti, Yuni Nurmilasari","doi":"10.30997/JAH.V5I1.1694","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V5I1.1694","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan karagenan dan tepung porang terhadap jelly drink. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu A1 (karagenan dan tepung porang 0.10%), A2 (karagenan dan tepung porang 0.15%), A3 (karagenan dan tepung porang 0.20%), dan A4 (karagenan dan tepung porang 0.20%). Analisis data yang digunakan yaitu ANOVA dan uji lanjut Duncan. Analisis produk yang digunakan yaitu uji sensori (mutu sensori dan hedonik), uji kimia (kadar air dan pH) dan fisik (total padatan terlarut). Analisis terhadap produk jelly drink terpilih yaitu kadar serat pangan dan antioksidan. Jelly drink terpilih adalah A3 (karagenan dan tepung porang 0.20%), jelly drink ini memiliki kadar air 89.92%, pH 6.4, total padatan terlarut 8.9 °Brix, serat pangan 4.09%, antioksidan dengan nilai IC50130.42 mg/mL.Kata kunci: karagenan, tepung porang, semangka, tomat, jelly drink","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"126 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126023618","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK KIMIA MINUMAN OKRA DENGAN PENAMBAHAN DAUN STEVIA DAN EKSTRAK JAHE","authors":"Intan Nurul Azni, Julfi Restu Amelia","doi":"10.30997/JAH.V5I1.1467","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V5I1.1467","url":null,"abstract":"Tanaman okra merupakan sayuran yang dapat dimanfaatkan sebagai minuman kesehatan karena kaya akan zat gizi, namun memiliki nilai sensori yang kurang baik, sehingga perlu adanya bahan tambahan untuk memperbaiki hal tersebut. Bahan tambahan yang dapat digunakan adalah daun stevia dan jahe. Daun stevia dapat digunakan sebagai pengganti gula dan memiliki nilai kalori yang rendah. Jahe merupakan tanaman herbal yang memiliki kandungan bioaktif yang baik bagi kesehatan serta memiliki flavor yang khas. Kombinasi buah okra, daun stevia, serta ekstrak jahe dapat dijadikan sebagai minuman fungsional karena tinggi antioksidan, rendah kalori, dan berindeks glikemik rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi sifat kimia minuman fungsional okra dengan penambahan daun stevia dan ekstrak jahe yang ditinjau dari pH, aktivitas antioksidan, dan kadar logam berat. Produk minuman okra yang digunakan pada penelitian ini menggunakan 5 konsentrasi daun stevia yang berbeda, yakni 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi stevia tidak memengaruhi nilai pH dari produk minuman okra. Kadar aktivitas antioksidan dari produk minuman okra dengan penambahan 0%, 1%, 3%, 5%, dan 7% daun stevia sebesar 56.38%, 56.42%, 56.40%, 56.39%, dan 56.41%. Hasil analisis kadar logam berat Pb, Cd, As, Hg, dan Sn menunjukkan hasil negatif di semua konsentrasi stevia. Kata kunci:Aktivitas antioksidan, daun stevia, jahe, minuman fungsional, okra","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127200347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Mucilage Talas (Colocasia esculenta) Sebagai Bahan Pengganti Gelatin Halal dengan Menggunakan Metode Presipitasi Pendinginan","authors":"S. R. Pertiwi, M. Mardiah, Distya Riski Hapsari","doi":"10.30997/JAH.V5I1.1677","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V5I1.1677","url":null,"abstract":"Talas mengandung mucilage yang larut dalam air panas, membentuk larutan kental dalam air dingin, dan tidak larut dalam pelarut organik. Penelitian tentang isolasi mucilage telah banyak dilakukan dengan menggunakan pelarut organik seperti alkohol dan aceton. Titik kritis keharaman dan keamanan isolasi mucilage adalah residu pelarut organik yang digunakan pada tahap presipitasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui metode presipitasi yang mampu menghasilkan mucilage berpotensi sebagai pengganti gelatin halal. Pada penelitian ini, isolasi mucilage dilakukan melalui tiga tahap, yaitu ekstraksi dengan air panas, diikuti dengan presipitasi dan pengeringan. Metode presipitasi yang diteliti ada tiga, yaitu pendinginan, alkohol, dan aceton. Mucilage yang dihasilkan kemudian dianalisis sifat-sifatnya, yaitu sifat sensori, fitokimia, dan fisikokimia. Sifat-sifat Gelatin bloom 200 juga dianalisis dan digunakan sebagai standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mucilage yang dihasilkan dengan presipitasi pendinginan memiliki sifat-sifat lebih baik dibandingkan mucilage dengan presipitasi alkohol maupun aceton dan mendekati sifat-sifat gelatin. Metode presipitasi dengan pendinginan pada isolasi mucilage talas berpotensi menghasilkan mucilage sebagai pengganti gelatin halal. Kata kunci: aceton, alkohol, pendinginan, mucilage, talas.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129732192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS PENGARUH FAKTOR UDARA RUANG PRODUKSI TERHADAP MUTU CANGKANG KAPSUL KOSONG SECARA MIKROBIOLOGI","authors":"Endrianur Rahman Zain, Yansya Rafaid","doi":"10.30997/JAH.V5I1.1679","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V5I1.1679","url":null,"abstract":"Pengendalian kondisi udara di ruang produksi perlu dilakukan untuk menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan khususnya di industri farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengawasan mutu cangkang kapsul kosong secara mikrobiologis, mendeskripsikan metode yang digunakan pada pengukuran kualitas udara di ruang produksi, menganalisis pengaruh faktor udara terhadap mutu cangkang kapsul yang diproduksi, dan meramalkan mutu produk (nilai TAMC (Y)) berdasarkan variabel-variabel udara (suhu (X1), kelembaban (X2), dan cemaran mikroba udara (X3)). Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode time series, metode settle plate, uji TAMC, dan metode regresi linear berganda. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode regresi liniear berganda dengan taraf nyata 5 persen didapatkan persamaan Y = 19.47 + 5.838X1 – 5.622X2 – 0.054X3 + e, dari model regresi tersebut menghasilkan nilai P (sig. F) sebesar 0.079 dengan nilai koefisien determinasi (R) sebesar 0.284. Dari hasil perhitungan tersebut dapat dinyatakan bahwa faktor udara di ruang produksi tidak berpengaruh nyata secara simultan terhadap nilai mutu produk, serta menunjukkan bahwa secara parsial hanya variabel suhu yang berpengaruh signifikan dengan arah hubungan yang positif.Kata kunci: ruang produksi, sistem AHU, Total Aerobic Microbial Count, regresi linier","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132512963","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Pertiwi, A. Aminullah, Rosy Hutami, D. Nirmala.
{"title":"Application of Non-Gluten Canistel (Pouteria campechiana) Flour-Maizena-Mocaf-Tapioca Composite on the Processing of Steamed Brownies","authors":"S. Pertiwi, A. Aminullah, Rosy Hutami, D. Nirmala.","doi":"10.30997/JAH.V4I2.1279","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V4I2.1279","url":null,"abstract":"This study was aimed to analyze the effect of non-gluten composite and pan size on the quality of steamed brownies. Steamed brownies were prepared with three different non-gluten composites (campolay flour-maizena, campolay flour-mocaf, campolay flour-tapioca) in the proportion of 1:1 and baked in three different pan size (S: 20 cm x 7 cm, M: 22 cm x 9 cm, L: 24 cm x 11 cm). Analysis included physical properties (rising index, spesific volume, hardness, crumb appearance), sensory properties and acceptance, as well as chemical properties for the best steamed brownies. The data were analyzed using ANOVA and the results showed that non-gluten composite, pan size, and interaction of both factors effected significantly some physical properties, sensory properties and acceptance of steamed brownies. The best steamed brownies was the brownies made from non-gluten composite campolay flour-mocaf 1:1 with pan size S (20 cm x 7 cm). The best brownies contained moisture 21,55 %, ash 1,28 %, protein 4,16 %, fat 22,55 %, carbohydrate 50,45 %, dietary fiber 1,75 %, energy 421,39 kcal/100 g, and betacarotene 1,11 mg/100g. Key words: campolay flour, composite, non-gluten, steamed brownies.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127661628","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Addition of Red Ginger Powder (Zingiber officinale Rosc.) in Making Herbal Tea of Avocado Leaf (Persea americana Mill.)","authors":"D. F. Ayu, Azmi Wirzan, F. Hamzah","doi":"10.30997/JAH.V4I2.1200","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V4I2.1200","url":null,"abstract":"The purpose of this research was to obtain the best addition of red ginger powder in making herbal tea of avocado leaf. This research used a Completely Randomized Design with five treatments and three replications. The treatments used were BJ1 (without addition of red ginger powder), BJ2 (addition of red ginger powder 2%), BJ3 (addition of red ginger powder 4%), BJ4 (addition of red ginger powder 6%), and BJ5 (addition of red ginger powder 8%). The result showed that addition of red ginger powder significantly effected water content, ash content, antioxidant activity (IC50), polyphenol content, and sensory assesment descriptively and hedonically and also overall assesment. The treatment chosen from the result was BJ5 (addition of red ginger powder 8%). This treatment had water content 4.43%, ash content 5.57%, and antioxidant activity (IC50) 44.63 µg/mL. The best treatment on descriptive test of herbal tea had tawny colour, no rotten flavour, and rather bitter and spicy. The result of hedonic test showed that colour, flavour, and taste of herbal tea were preferred by panelists and also assessment overall preferred by panelists.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"31 Suppl 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116791854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lia Amalia, S. R. Pertiwi, D. Wulandari, A. Aminullah
{"title":"Isolasi dan Karakterisasi Asam Hialuronat dari Talas Belitung (Xanthosoma sagittifolium)","authors":"Lia Amalia, S. R. Pertiwi, D. Wulandari, A. Aminullah","doi":"10.30997/JAH.V4I2.1290","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V4I2.1290","url":null,"abstract":"Talas dikenal mengandung mucilage yang memiliki sifat mirip dengan asam hialuronat penyusun gelatin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu ekstraksi mucilage talas terhadap sifat asam hialuronat yang dihasilkan. Pada penelitian ini asam hialuronat diisolasi dengan menggunakan air destilata pada suhu 70 dan 90oC selama 30 dan 60 menit dan dikoagulasikan menggunakan alkohol sebanyak 1:1, kemudian endapan dikering-anginkan pada suhu ruang selama 12 jam dan dilanjutkan dengan waterbath shaker pada suhu 40°C selama 30 menit. Asam hialuronat kering kemudian dihaluskan dan diayak 80 mesh, dianalisis sifat fitokimia, fisikokimia, dan sensorinya. Asam hialuronat talas dari semua perlakuan positif mengandung karbohidrat, protein, glikosida dan gula pereduksi, tetapi tidak mengandung alkaloid dan flavonoid. Hasil uji fisikokimia menunjukkan bahwa suhu dan waktu tidak berpengaruh terhadap bulk density, tap density, dan kadar abu, tetapi berpengaruh terhadap kadar air, residu alkohol, dan pH. Asam hialuronat tidak larut dalam alkohol tetapi larut dalam air panas mulai 40°C.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133096134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Sucipto, Dimas Reditya Laksmana Putra, M. Effendi
{"title":"Analisis Risiko Produksi Daging Sapi di Rumah Potong Hewan Menggunakan Metode Fuzzy FMEA (Studi Kasus di RPH X)","authors":"S. Sucipto, Dimas Reditya Laksmana Putra, M. Effendi","doi":"10.30997/JAH.V4I2.1248","DOIUrl":"https://doi.org/10.30997/JAH.V4I2.1248","url":null,"abstract":"Penyembelihan penting dikontrol untuk memproduksi daging sapi yang halal, aman, dan berkualitas. Risiko produksi daging sapi perlu diidentifikasi dan diantisipasi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi risiko dan memberi usul perbaikan untuk pencegahan dini. Risiko diananlisis menggunakan metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (F-FMEA) dengan pembobotan tiap faktor dan kompetensi setiap pakar. Setiap risiko dibuat prioritas dengan Fuzzy Risk Priority Numbers (F-RPN). Hasil penelitian menunjukkan dari 10 risiko terdapat 3 risiko dengan nilai F-RPN tertinggi yaitu pekerja tidak taat aturan, pekerja kurang terampil, dan kondisi fisik daging buruk. Risiko tersebut diberi usul perbaikan berupa penyuluhan dan pelatihan berkala mengenai kehalalan, higienitas, dan mutu daging sapi pada pekerja, pembenahan fasilitas, dan pemberian poster standard operational procedure (SOP) di setiap ruang proses produksi. Selain itu, reward and punishment yang jelas dan tegas penting diterapkan.","PeriodicalId":178436,"journal":{"name":"JURNAL AGROINDUSTRI HALAL","volume":"116 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128056497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}