{"title":"Efisiensi Usahatani Padi (Komparatif Antara Anggota Dan Non Anggota Kelompok Tani) Di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat","authors":"Tika Rahmayani, M. Y. Wardhana, Agustina Arida","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.21779","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.21779","url":null,"abstract":"Abstrak Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang unggul dalam perekonomian di Indonesia. Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi di pulau Sumatera yang menunjukkan bahwa budidaya tanaman pangan merupakan salah satu sektor terpenting. Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat merupakan salah satu kabupaten yang masyarakatnya melakukan usahatani padi. Yang terjadi di Kecamatan Pante Ceureumen adalah karena banyaknya penduduk petani padi dan pekerjaan lain, maka lembaga pertanian tidak dapat bekerja secara normal. Perbedaan anggota kelompok tani di Kecamatan Pante Ceureumen menyebabkan perbedaan harga beli input produksi seperti benih, pupuk, pestisida dan lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi usahatani padi dan perbandingan tingkat efisiensi usatani padi petani anggota dan non anggota kelompok tani. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode purposive sebanyak tiga desa yaitu Desa Pante Cermin, Desa Lango, dan Desa Pulo Teungeh. Masing-masing desa dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok anggota kelompok tani dan non anggota kelompok tani. Metode pengolahan data dilakukan dengan analisis fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis Efisiensi Produksi. Hasil dari peneitian ini menunjukkan (1) variabel luas lahan, benih, pupuk kompos, pupuk urea, tenaga kerja pria dalam keluarga dan tenaga kerja wanita luar keluarga berpengaruh terhadap produksi usahatani padi petani anggota dan non anggota kelompok tani di Kecamatan Pante Ceureumen. (2) penggunaan faktor produksi pada usahatani padi di Kecamatan Pante Ceureumen Kabupaten Aceh Barat belum mencapai kondisi efisiensi secara ekonomi (input optimal).Rice Farming Efficiency (Comparative Between Members And Non Members of Farmer Groups) in Pante Ceureumen District, West Aceh RegencyAbstract The agricultural sector is one of the leading sectors in the Indonesian economy. Aceh Province is one of the provinces on the island of Sumatra which shows that food crop cultivation is one of the most important sectors. Pante Ceureumen District, West Aceh Regency is one of the districts where the people do rice farming. What happened in Pante Ceureumen District was that because of the large population of rice farmers and other occupations, agricultural institutions could not work normally. Differences in the members of farmer groups in Pante Ceureumen District cause differences in the purchase price of production inputs such as seeds, fertilizers, pesticides and others. The purpose of this study was to determine what factors affect rice farming and the comparison of the level of efficiency of rice farming between members and non-members of farmer groups. The data collection technique was carried out through a purposive method in three villages, namely Pante Cermin Village, Lango Village, and Pulo Teungeh Village. Each village is grouped into two groups, namely farmer group members and non farmer group members. The data processi","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81451497","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Identifikasi Faktor Faktor Internal dan Eksternal Bisnis Bara Coffee Shop Masa Covid-19","authors":"Suci Fazilah, T. S. Bahri, T. Fauzi","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22126","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22126","url":null,"abstract":"Abstrak. Peran komoditas kopi dalam perekonomian Indonesia sangatlah penting, diantaranya sebagai sumber pendapatan petani kopi, sumber devisa negara, penghasil bahan baku industri serta perdagangan ekspor impor. Adanya permintaan kopi dari dalam negeri maupun luar negeri yang semakin tinggi, membuat peluang bisnis kopi memiliki daya tarik bagi para entrepreneur. Salah satu peluang bisnis kopi yang memiliki prospek yang tinggi yaitu coffee shop. Bisnis coffee shop atau kedai kopi modern merupakan salah satu usaha pemasaran agribisnis yang sedang berkembang cukup pesat seiring meningkatnya konsumsi kopi serta adanya peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat. Namun sejak ditemukannya virus covid-19, membuat UMKM makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang memperoleh imbas yang cukup tinggi sebagai pengaruh dari kondisi pandemi yang berkelanjutan di sepanjang tahun 2019. Kopi Bara adalah salah satu coffee shop yang tetap bertahan masa pandemi. Covid-19 memberikan dampak terhadap penurunan omset penjualan karena berkurangnya jumlah konsumen yang disebabkan oleh kebijakan-kebijakan pemerintah, serta terhambatnya distribusi. Oleh karenanya, Kopi Bara harus mengadopsi strategi pemasaran dan pengembangan usaha yang tepat untuk mencapai target penjualan dan produktivitas yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada Bara coffee shop masa covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis SWOT. Hasil dari analisis SWOT didapatkan Kopi Bara berada pada Kuadran I yaitu strategi agresif. Sehingga Bara Coffee Shop dapat memanfaatkan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.Identification of Internal and External Factors of the Bara Coffee Shop Business During The Covid-19 PeriodAbstract. The role of coffee commodities in the Indonesian economy is very important, including as a source of income for coffee farmers, a source of foreign exchange, a producer of industrial raw materials and export-import trade. The increasing demand for coffee from domestic and abroad has made the coffee business opportunity attractive for entrepreneurs. One of the coffee business opportunities that have high prospects is a coffee shop. The coffee shop business or modern coffee shop is one of the agribusiness marketing efforts that is growing quite rapidly along with the increase in coffee consumption and an increase in people's living standards and lifestyles. However, since the discovery of the covid-19 virus, food and beverage MSMEs have become one of the industries that have received a fairly high impact as a result of the ongoing pandemic conditions throughout 2019. Kopi Bara is one of the coffee shops that has survived the pandemic. Covid-19 has had an impact on the declin","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87854021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Ikan dengan Keramba Jaring Apung (Studi Kasus Pada Kelompok Tani Jasa La’ot di Ulee Lheue)","authors":"Raisah Raisah, Anwar Deli, F. Fajri","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22014","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22014","url":null,"abstract":"Abstrak. Perikanan memiliki peranan yang sangat penting, terutama dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi perikanan yang ditujukan agar meningkatnya pendapatan dan taraf hidup para nelayan. Perikanan budidaya terbagi dalam beberapa jenis salah satunya adalah keramba jaring apung atau bisa disebut dengan KJA yang merupakan tempat pemeliharaan ikan secara kurungan dan dibiarkan mengapung diatas permukaan air dengan melalui proses pembuatannya yang cukup lama dan memakai bahan yang berkualitas agar keramba mampu bertahan dalam jangka waktu lama. Kondisi laut di Aceh dinilai sangat cocok diadakan pembukaan keramba ini karena kondisi laut yang tenang., namun kesadaran masyarakat dalam memulainya masih rendah. Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan usaha Budidaya ikan Kuwe, Kerapu dan Lobster dengan Keramba Jaring Apung Pada Kelompok Tani Jasa La’ot di Ulee Lheue dari segi aspek teknis dengan kriteria suhu, kedalaman, kecerahan air, dan kecepatan arus. Hasil dari analisis kelayakan usaha pada aspek teknis usaha budidaya ikan Kuwe, Kerapu dan Lobster layak dilanjutkan dilihat dari syarat tersebuat sesuai dengan kondisi dilapangan.Perikanan, Keramba Jaring Apung, Aspek teknis. Abstract. Fisheries have a very important role, especially in efforts to improve the quality and quantity of fishery production aimed at increasing the income and standard of living of fishermen. Aquaculture is divided into several types, one of which is floating net cages or KJA which is a place for keeping fish in confinement and allowed to float on the surface of the water by going through a long manufacturing process and using quality materials so that the cages can survive for a long time. . The sea conditions in Aceh are considered very suitable for the opening of these cages because the sea conditions are calm, but public awareness in starting this is still low. The purpose of this study was to determine the feasibility of aquaculture Kuwe, Grouper and Lobster with Floating Net Cages at the Jasa La'ot Farmers Group in Ulee Lheue from a technical aspect with the criteria of temperature, depth, water brightness. The results of the business feasibility analysis on the technical aspects of the Kuwe, Grouper and Lobster fish farming business are feasible to be continued in terms of the conditions in accordance with the conditions in the field.Waters, Floating net cages, Technical aspects.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"79 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91472709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Modal Sosial Terhadap Eksistensi Kelompok Tani Dalam Program Perkarangan Pangan Lestari (P2l) (Studi Kasus Kwt Mon Crueng Gampong Meunasah Baro, Lamlhom Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar)","authors":"Gusti Niawati, A. H. Hamid, Irfan Zikri","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22145","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22145","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74102683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kangkung Di kecamatan Darussalam Kecamatan Aceh Besar","authors":"Fahrul Fajri, Anwar Deli, Edy Marsudi","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22180","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22180","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kangkung di kecamatan Darussalam kecamatan aceh besar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober dan November tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dan penyebaran kuisioner kepada petani kangkung di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya. Metode pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan metode sensus dengan mengambil seluruh populasi petani kangkung yang menanam kangkung di Kecamatan Darussalam pada desa Tungkop, Lam reh, Lambiheu Sieum, Lambiheu Lambaro Angan, dan Lambada Peukan. Jumlah petani yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 48 petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor luas lahan dan faktor benih berpengaruh terhadap produksi kangkung sedangkan variabel pupuk dan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi kangkung. Sedangkan faktor-faktor produksi belum berada pada kondisi yang efisien, dimana variabel luas lahan nilainya 1,66 yang artinya belum efisien sedangkan variabel benih dengan nilai 0,21 yang artinya tidak efisien. Pada elastisitas penggunaan faktor-faktor produksi kangkung bahwa semua variabel penggunaan faktor-faktor produksi kangkung berada pada kondisi inelastic karna E1. Factors that influence production Kale farming in Darussalam District Aceh Besar Regency This study aims to determine the factors that influence the production of kale farming in Darussalam sub-district, Aceh Besar district. This research was conducted in October and November 2021. The data used in this study were primary data and secondary data. Primary data were obtained from direct interview and distributing questionnaires to kale farmers in Darussalam District, Aceh Besar District. Secondary data is Collected and obtained from the central Statistics Agency and other agencies. The sampling method was carried out using the census method by taking the entire population of kale farmers who grow kale in Darussalam District in the villages of Tungkop, Lam Reh, Lambiheu Sieum, Lambiheu Lambaro Angan, and Lambada Peukan. The number of farmers used in this study were 48 farmers. The results showed that the land area and seed factors had an effect on the production of kale, while the fertilizer and labor variables had no effect on the production of kale. While the production factors are not yet in an efficient condition, where the land area variable is 1.66 which means it is not efficient while the seed variable has a value of 0.21 which means it is not efficient. In the elasticity of the use of kale production factors, all variables using the kale production factors are in inelastic conditions because E1.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89131856","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie","authors":"Johar Ardiansyah, Akhmad Baihaqi, Lukman Hakim","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22368","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22368","url":null,"abstract":"Abstrak. Kecamatan Simpang Tiga merupakan salah satu sentral penghasil Bawang Merah di Kabupaten Pidie. Pemasaran hasil panen Bawang Merah selama ini masih dilakukan di tingkat lokal yaitu di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Tujuun penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya margin dan tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Objek pada penelitian ini adalah petani bawang merah dan pedagang perantara bawang merah yang terdapat pada daerah penelitian. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui teknik wawancara dan kuesioner serta pengambilan sampel petani bawang merah dilakukan dengan cara penentuan sampel acak sederhana (perposive sampling) dan Snowball Sampling untuk pengambilan sampel pedagang perantara. Jumlah sampel yang diambil adalah 67 orang petani dan 26 pedagang perantara yaitu 6 pedagang pengumpul dan 20 pedagang pengecer. Terdapat dua jenis saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, dari hasil penelitian diketahui margin pemasaran pada saluran I lebih kecil dibandingkan dengan margin pemasaran saluran II, pada saluran I margin pemasaran bawang merah adalah Rp. 11.000,- /Kg. Sedangkan pada saluran II margin pemasaran bawang merah merah adalah Rp. 12.000,- /Kg. Hal ini disebabkan karena panjangnya saluran pemasaran dan besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang perantara yang terlibat. Pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie sudah efesien, karena nilai efisiensi pamasaran dari saluran pemasaran I dan II adalah 31,4% dan 34,3% lebih kecil dari 50%.Marketing Analysis of Shallot (Allium ascalonicum L.) in Simpang Tiga District, Pidie RegencyAbstract. Simpang Tiga District is one of the central producers of shallots in Pidie Regency. Marketing of Shallots harvest is still carried out at the local level, namely in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The purpose of this study was to determine the margin and level of marketing efficiency in each shallot marketing channel in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The object of this research are shallot farmers and shallot intermediary traders in the research area. The scope of this research is limited to the analysis of marketing margins and marketing efficiency of shallots. The method used in this research is a survey method through interview and questionnaire techniques and the sampling of shallot farmers is done by determining a simple random sample (perposive sampling) and Snowball Sampling for sampling intermediary traders. The number of samples taken were 67 farmers and 26 intermediary traders, namely 6 collectors and 20 retailers. There are two types of shallot marketing channels in Simpang Tiga District, Pidie Regency, from the results of the study it is known that the marketing margin in channel","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79850869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salma Armina Rianti Lubis, Romano Romano, T. S. Bahri
{"title":"Karakteristik Industri Pengolahan Kelapa (Cocos nucifera L.) di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara","authors":"Salma Armina Rianti Lubis, Romano Romano, T. S. Bahri","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22028","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22028","url":null,"abstract":"Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November tahun 2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer Data primer diperoleh dari pemilik industri pengolahan yang diwawancara langsung menggunakan kuesioner. Data sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan instansi lainnya. Metode pengambilan sampel dilaksanakan dengan menggunakan metode purposive sampling (secara sengaja) yaitu semua industri pengolahan di Kabupaten Aceh Utara atau sebesar 2 sampel dan 5 industri pengolahan di Kabupaten Bireuen. Pengambilan data sampel di Kabupaten Bireuen dipilih yang terletak di Kecamatan Jangka dan Jeumpa dan di Kabupaten Aceh Utara dipilih yang terletak di Kecamatan Seunuddon dan Tanah Luas dengan pertimbangan kecamatan-kecamatan ini merupakan kecamatan dengan produksi tertinggi di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha industri pengolahan kelapa di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara adalah industri rumah tangga (Home Industry) yang jumlah tenaga kerjanya berjumlah 2-5 orang dan sebahagian besar merupakan anggota dalam keluarga dari pemilik industri. Industri ini dikatakan Home Industry juga karena lama berdiri nya industri yang sudah lama dan dilakukan secara turun-menurun.Characteristics of Coconut Processing Industry (Cocos nucifera. L) in Bireuen and North Aceh RegenciesThis study aims to determine the characteristics of the coconut processing industry in Bireuen Regency and North Aceh. This research was conducted in November 2021. The data used in this study were primary data and secondary data. Primary data Primary data were obtained from processing industry owners who were interviewed directly using a questionnaire. Secondary data is collected and obtained from the Central Statistics Agency and other agencies. The sampling method was carried out using a purposive sampling method (deliberately) namely all processing industries in North Aceh Regency or 2 samples and 5 processing industries in Bireuen Regency. The sampling of data in Bireuen Regency was selected which was located in the Districts of Jangka and Jeumpa and in Aceh Utara District was selected which was located in the Districts of Seunuddon and Tanah Luas with the consideration that these sub-districts were the sub-districts with the highest production in the Districts of Bireuen and North Aceh. The results showed that the coconut processing industry in Bireuen and North Aceh is a home industry with a workforce of 2-5 people and most of them are members of the family of the industrial owners. This industry is said to be Home Industry also because of the long standing of the industry which has been around for a long time and has been carried out from generation to generation.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78967247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Juwanda, Irfan Zikri, Agussabti Agussabti
{"title":"Persepsi Petani Dan Penyuluh Terhadap Teknologi Smart Farming Kentang Di Kabupaten Bener Meriah","authors":"Muhammad Juwanda, Irfan Zikri, Agussabti Agussabti","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22001","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22001","url":null,"abstract":"Abstrak. Sektor pertanian merupakan sumber pendapatan utama bagi sebagian besar penduduk. Kabupaten Bener Meriah adalah salah satu daerah utama pengembangan kentang di Aceh. Namun meskipun demikian, hingga saat ini kentang di Bener Meriah masih tidak dapat memenuhi permintaan kentang di Aceh. Maka dari itu petani kentang di Bener Meriah perlu adanya upaya untuk terus meningkatkan produksi kentang, seperti melibatkan teknologi yang sedang berkembang saat ini, smart farming adalah pengelolaan pertanian yang inovatif dan berbasis teknologi yang menggunakan mesin dan peralatan pertanian serta teknologi digital pada sektor pertanian dalam berusahatani untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah, daya saing, kompetitif dan juga dapat menguntungkan secara berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian awal, dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat persepsi petani dan penyuluh terhadap teknologi smart farming kentang di Kabupaten Bener Meriah, karena yang terjadi saat ini di Bener Meriah yaitu masih kurangnya pengetahuan dan juga masih jauhnya jangkauan penerapan dari teknologi smart farming. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, analisis Statistik Mean, Varian dan Standar Deviasi. Penelitian ini menggunakan 70 sampel petani dan 13 sampel penyuluh, teknik pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu berguna untuk petani, dan persepsi petani dengan nilai mean terendah yaitu dapat mengurangi biaya input. Sedangkan menurut penyuluh persepsi terhadap teknologi smart farming dengan nilai mean tertinggi yaitu dapat meningkatkan kenyamanan kerja, dan persepsi penyuluh dengan nilai mean terendah yaitu dapat meningkatkan dampak positif terhadap alam, dan petani kentang di Kabupaten Bener Meriah menilai bahwa tantangan utama dalam penerapan teknologi smart farming yaitu kurangnya akses demonstrasi penggunaan teknologi smart farming dan juga biaya investasi yang tinggi menjadi tantangan dengan nilai persentase tertinggi, sedangkan nilai tambah yang tidak jelas menjadi tantangan bagi petani dalam penerapan teknologi smart farming dengan nilai rata-rata terendah.Perception Of Farmers And Extenders On Potato Smart Farming Technology In Bener Meriah DistrictAbstrak. The agricultural sector is the main source of income for the majority of the population. Bener Meriah Regency is one of the main potato development areas in Aceh. But even so, until now the potatoes in Bener Meriah still cannot meet the demand for potatoes in Aceh. Therefore, potato farmers in Bener Meriah need efforts to continue to increase potato production, such as involving technology that is currently developing, smart farming is an innovative and technology-based agricultural management that uses agricultural machinery and equipment as well as digital technology in the agricultural sector in farming. to increase pro","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"265 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79580941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Efisiensi Pemasaran Kopi Arabika (Coffea Arabica) Di Desa Merah Mege Kecamatan Atu Lintang Kabupaten Aceh Tengah","authors":"S. Suparman, Widyawati Widyawati, Lukman Hakim","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22069","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22069","url":null,"abstract":"Abstrak. Indonesia adalah negara agraris di mana masyarakatnya banyak menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian. Salah satu hasil pertanian yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia adalah kopi. Jenis kopi yang dikenal di Indonesia sendiri antara lain Arabika, Robusta, Liberika, dan Ekselsa. Kabupaten Aceh Tengah adalah salah satu daerah yang sejak lama sudah di kenal sebagai penghasil kopi. Kopi arabika merupakan varietas kopi yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Aceh Tengah dan di kenal dengan sebutan kopi Gayo. Dalam bidang pertanian, pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting dan merupakan tujuan akhir dalam kegiatan pertanian. Biaya pemasaran yang ada dan harus di bayarkan oleh lembaga pemasaran pada masing - masing saluran pemasaran menyebabkan harga komoditi pertanian menjadi mahal, hal ini yang menyebabkan margin pemasaran menjadi besar. Hal ini tentunya sangat berdampak besar pada efisiensi pemasaran, sementara efisiensi pemasaran pertanian harus diusahakan agar petani mendapatkan keuntungan yang maksimal. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif yang juga didukung dengan metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran yang ditemukan di daerah penelitian. Saluran pemasaran pertama yaitu saluran pemasaran 1 tingkat dengan mengunakan 1 perantara (petani - pedagang kecil - pedagang besar - konsumen). Sedangkan saluran pemasaran kedua yaitu saluran pemasaran 0 tingkat yang tidak menggunakan perantara dalam proses pemasaran kopi arabika ( petani - pedagang besar - konsumen). Nilai margin pemasaran untuk saluran pemasaran pertama adalah sebesar Rp 56,200/Kg dan nilai margin pada saluran pemasaran yang kedua adalah sebesar Rp 50,800/Kg. Adapun nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang pertama yaitu sebesar 50%, sedangkan nilai Farmer Share pada saluran pemasaran yang kedua yaitu sebesar 52,72%. Kedua saluran pemasaran di daerah penelitian sudah efisien dimana pada saluran pemasaran pertama memiliki tingkat efisiensi sebesar 14% dan pada saluran pemasaran yang kedua memiliki tingkat efesiensi sebesar 12%. Dari kedua saluran pemasaran tersebuft, saluran pemasaran yang kedua adalah saluran pemasaran yang paling efisien karena semakin kecil nilai efisiensi suatu saluran pemasaran, maka akan semakin efisien pula saluran pemasaran tersebut.Analysys Of Arabica Coffee (coffea arabica) Marketing Effeciency In Merah Mege Village, Atu Lintang District, Central Aceh RegencyAbstract. Indonesia is an agrarian country where many people depend on agriculture for livehood. One of the agriculture products that are widely cultivated by Indonesian people is coffe. Types of coffe known in indonesia it self include Arabica, Robusta, Liberika, and Ekselsa. Central Aceh Regency is an area that has long been known as a coffe producer. Arabica coffe is a variety that is widely cultivated in Central Aceh Regency and is kn","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90179097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kinerja Rantai Pasok Arang Batok Kelapa Industri Kecil Menengah (IKM) Pante Baro di Kabupaten Bireuen","authors":"Angela Putri Edika, Agustina Arida, Romano Romano","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.21883","DOIUrl":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.21883","url":null,"abstract":"Abstrak. Provinsi Aceh merupakan wilayah yang memiliki produksi kelapa dengan produksi rata-rata pada tahun 2015-2019 sebesar 63.3116 ton (BPS, 2016-2021). Sebagai salah satu wilayah Provinsi Aceh, Kabupaten Bireuen menempati urutan pertama produksi kelapa terbanyak dari 23 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Aceh dengan jumlah produksi sebesar 15.411 ton/tahun (BPS, 2021). Pangsa pasar ekspor sangat terbuka untuk semua produk kelapa, khususnya produk ikutan seperti bungkil, arang batok, sabut kelapa, dan air kelapa. . Usaha arang batok kelapa merupakan prospek bisnis yang cukup baik. Produk yang tergolong baru ini, sangat membutuhkan desain jaringan manajemen rantai pasok. Permasalahan rantai pasok terjadi dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif, mengharuskan industri arang batok kelapa untuk meningkatkan kinerja. Cara meningkatkannya yaitu dengan prinsip efisiensi dan efektivitas dengan penerapan evaluasi kinerja rantai pasok yang diukur dengan beberapa indikator yaitu, reliability, responsiveness, agility, dan cost. Tujuam penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja rantai pasok yang diterapkan IKM Pante Baro di Kabupaten Bireuen.Supply Chain Performance of Coconut Shell Charcoal for Small and Medium Industries (IKM) Pante Baro in Bireuen RegencyAbstract. Aceh Province is an area that has coconut production with an average production in 2015-2019 of 63,3116 tons (BPS, 2016-2021). As one of the regions of Aceh Province, Bireuen Regency ranks first for the most coconut production out of 23 regencies/cities in Aceh Province with a total production of 15,411 tons/year (BPS, 2021). The export market share is very open for all coconut products, especially by-products such as cake, shell charcoal, coconut fiber, and coconut water. . Coconut shell charcoal business is a pretty good business prospect. This relatively new product is in dire need of a supply chain management network design. Supply chain problems occur due to increasingly competitive competition, requiring the coconut shell charcoal industry to improve performance. The way to improve it is with the principles of efficiency and effectiveness by implementing supply chain performance evaluation as measured by several indicators, namely, reliability, responsiveness, agility, and cost. The purpose of this research is to analyze the supply chain performance applied by IKM Pante Baro in Bireuen Regency.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82473161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}