{"title":"Kinerja Rantai Pasok Arang Batok Kelapa Industri Kecil Menengah (IKM) Pante Baro di Kabupaten Bireuen","authors":"Angela Putri Edika, Agustina Arida, Romano Romano","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.21883","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Provinsi Aceh merupakan wilayah yang memiliki produksi kelapa dengan produksi rata-rata pada tahun 2015-2019 sebesar 63.3116 ton (BPS, 2016-2021). Sebagai salah satu wilayah Provinsi Aceh, Kabupaten Bireuen menempati urutan pertama produksi kelapa terbanyak dari 23 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Aceh dengan jumlah produksi sebesar 15.411 ton/tahun (BPS, 2021). Pangsa pasar ekspor sangat terbuka untuk semua produk kelapa, khususnya produk ikutan seperti bungkil, arang batok, sabut kelapa, dan air kelapa. . Usaha arang batok kelapa merupakan prospek bisnis yang cukup baik. Produk yang tergolong baru ini, sangat membutuhkan desain jaringan manajemen rantai pasok. Permasalahan rantai pasok terjadi dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif, mengharuskan industri arang batok kelapa untuk meningkatkan kinerja. Cara meningkatkannya yaitu dengan prinsip efisiensi dan efektivitas dengan penerapan evaluasi kinerja rantai pasok yang diukur dengan beberapa indikator yaitu, reliability, responsiveness, agility, dan cost. Tujuam penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja rantai pasok yang diterapkan IKM Pante Baro di Kabupaten Bireuen.Supply Chain Performance of Coconut Shell Charcoal for Small and Medium Industries (IKM) Pante Baro in Bireuen RegencyAbstract. Aceh Province is an area that has coconut production with an average production in 2015-2019 of 63,3116 tons (BPS, 2016-2021). As one of the regions of Aceh Province, Bireuen Regency ranks first for the most coconut production out of 23 regencies/cities in Aceh Province with a total production of 15,411 tons/year (BPS, 2021). The export market share is very open for all coconut products, especially by-products such as cake, shell charcoal, coconut fiber, and coconut water. . Coconut shell charcoal business is a pretty good business prospect. This relatively new product is in dire need of a supply chain management network design. Supply chain problems occur due to increasingly competitive competition, requiring the coconut shell charcoal industry to improve performance. The way to improve it is with the principles of efficiency and effectiveness by implementing supply chain performance evaluation as measured by several indicators, namely, reliability, responsiveness, agility, and cost. The purpose of this research is to analyze the supply chain performance applied by IKM Pante Baro in Bireuen Regency.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.21883","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Abstrak. Provinsi Aceh merupakan wilayah yang memiliki produksi kelapa dengan produksi rata-rata pada tahun 2015-2019 sebesar 63.3116 ton (BPS, 2016-2021). Sebagai salah satu wilayah Provinsi Aceh, Kabupaten Bireuen menempati urutan pertama produksi kelapa terbanyak dari 23 kabupaten / kota yang ada di Provinsi Aceh dengan jumlah produksi sebesar 15.411 ton/tahun (BPS, 2021). Pangsa pasar ekspor sangat terbuka untuk semua produk kelapa, khususnya produk ikutan seperti bungkil, arang batok, sabut kelapa, dan air kelapa. . Usaha arang batok kelapa merupakan prospek bisnis yang cukup baik. Produk yang tergolong baru ini, sangat membutuhkan desain jaringan manajemen rantai pasok. Permasalahan rantai pasok terjadi dikarenakan persaingan yang semakin kompetitif, mengharuskan industri arang batok kelapa untuk meningkatkan kinerja. Cara meningkatkannya yaitu dengan prinsip efisiensi dan efektivitas dengan penerapan evaluasi kinerja rantai pasok yang diukur dengan beberapa indikator yaitu, reliability, responsiveness, agility, dan cost. Tujuam penelitian ini adalah untuk menganalisa kinerja rantai pasok yang diterapkan IKM Pante Baro di Kabupaten Bireuen.Supply Chain Performance of Coconut Shell Charcoal for Small and Medium Industries (IKM) Pante Baro in Bireuen RegencyAbstract. Aceh Province is an area that has coconut production with an average production in 2015-2019 of 63,3116 tons (BPS, 2016-2021). As one of the regions of Aceh Province, Bireuen Regency ranks first for the most coconut production out of 23 regencies/cities in Aceh Province with a total production of 15,411 tons/year (BPS, 2021). The export market share is very open for all coconut products, especially by-products such as cake, shell charcoal, coconut fiber, and coconut water. . Coconut shell charcoal business is a pretty good business prospect. This relatively new product is in dire need of a supply chain management network design. Supply chain problems occur due to increasingly competitive competition, requiring the coconut shell charcoal industry to improve performance. The way to improve it is with the principles of efficiency and effectiveness by implementing supply chain performance evaluation as measured by several indicators, namely, reliability, responsiveness, agility, and cost. The purpose of this research is to analyze the supply chain performance applied by IKM Pante Baro in Bireuen Regency.