Johar Ardiansyah, Akhmad Baihaqi, Lukman Hakim
{"title":"Analisis Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie","authors":"Johar Ardiansyah, Akhmad Baihaqi, Lukman Hakim","doi":"10.17969/jimfp.v7i4.22368","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak. Kecamatan Simpang Tiga merupakan salah satu sentral penghasil Bawang Merah di Kabupaten Pidie. Pemasaran hasil panen Bawang Merah selama ini masih dilakukan di tingkat lokal yaitu di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Tujuun penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya margin dan tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Objek pada penelitian ini adalah petani bawang merah dan pedagang perantara bawang merah yang terdapat pada daerah penelitian. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui teknik wawancara dan kuesioner serta pengambilan sampel petani bawang merah dilakukan dengan cara penentuan sampel acak sederhana (perposive sampling) dan Snowball Sampling untuk pengambilan sampel pedagang perantara. Jumlah sampel yang diambil adalah 67 orang petani dan 26 pedagang perantara yaitu 6 pedagang pengumpul dan 20 pedagang pengecer. Terdapat dua jenis saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, dari hasil penelitian diketahui margin pemasaran pada saluran I lebih kecil dibandingkan dengan margin pemasaran saluran II, pada saluran I margin pemasaran bawang merah adalah Rp. 11.000,- /Kg. Sedangkan pada saluran II margin pemasaran bawang merah merah adalah Rp. 12.000,- /Kg. Hal ini disebabkan karena panjangnya saluran pemasaran dan besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang perantara yang terlibat. Pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie sudah efesien, karena nilai efisiensi pamasaran dari saluran pemasaran I dan II adalah 31,4% dan 34,3% lebih kecil dari 50%.Marketing Analysis of Shallot (Allium ascalonicum L.) in Simpang Tiga District, Pidie RegencyAbstract. Simpang Tiga District is one of the central producers of shallots in Pidie Regency. Marketing of Shallots harvest is still carried out at the local level, namely in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The purpose of this study was to determine the margin and level of marketing efficiency in each shallot marketing channel in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The object of this research are shallot farmers and shallot intermediary traders in the research area. The scope of this research is limited to the analysis of marketing margins and marketing efficiency of shallots. The method used in this research is a survey method through interview and questionnaire techniques and the sampling of shallot farmers is done by determining a simple random sample (perposive sampling) and Snowball Sampling for sampling intermediary traders. The number of samples taken were 67 farmers and 26 intermediary traders, namely 6 collectors and 20 retailers. There are two types of shallot marketing channels in Simpang Tiga District, Pidie Regency, from the results of the study it is known that the marketing margin in channel I is smaller than the marketing margin of channel II, in channel I the marketing margin of shallot is Rp. 11,000,- /Kg. While in channel II the marketing margin of shallots is Rp. 12,000,- /Kg. This is due to the length of the marketing channel and the large marketing costs incurred by the intermediary traders involved. The marketing of shallots in Simpang Tiga District, Pidie Regency is already efficient, because the marketing efficiency values of marketing channels I and II are 31.4% and 34.3% are less than 50%.","PeriodicalId":17799,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/jimfp.v7i4.22368","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

抽象。第三个十字路口是摄政时期的洋葱生产中心之一。洋葱收获市场目前仍在当地三工区十字路口的一个十字路口进行。这项研究的目的是了解洋葱行销市场的利润率和效率。这项研究的目标是在研究区域发现的洋葱种植者和洋葱中间商。本研究的范围仅限于对洋葱市场利润率和市场效率的分析。本研究采用的方法是通过访谈技术、问卷调查和采集洋葱种植者样本的方法,采用简单的随机样本(方法样本)和斯诺鲍样本来提取中间商的样本。采集的样本数量为67名农民和26名交易员,其中6名是采集者和20名零售商。在三个选区的侧边市场,有两种洋葱营销渠道,在已知的I频道营销利润率比2频道营销利润率低,而洋葱营销利润率是11000卢比,- /Kg。而在第二频道,洋葱营销利润率是12000卢比/ /公斤。这是因为营销渠道的长度和相关交易员的营销成本。洋葱在三个地区的十字路口的市场已经很好,因为我和II频道的市场效率是34%,34.3%高于50%。沙利分析(Allium ascalonicum L)在三个地区的十字路口,Pidie RegencyAbstract。三区是中部最具讽刺意味的伐木工人之一。肮脏收获的销售还在当地的第三层,位于Pidie Regency的十字路口。这项研究的目的是确定三区每一个小调的市场营销的利润率和水平。这项研究的对象是页数较低的farmers和研究区域的内部追踪者。这项研究的范围仅限于对伊斯兰造币厂和造币厂分析的研究。这项研究中使用的方法是对采访和提问技术的调查方法,以及页岩采样和雪球采样进行的研究。样本编号为67名农民和26名中级商人,namely 6名收藏家和20名难民。营销有两个types of shallot channels在三个地区的十字路口,Pidie丽晶results》从研究是认识那个空白处营销》比《我是小频道频道频道二世之缘,在营销营销边缘》我shallot是Rp 11000, -公斤。在第二频道的市场行销率为12000卢比/ /公斤。这取决于内部经销商参与的市场渠道和大市场的结合。在三个地区的沙漠地区的市场营销,Pidie Regency已经开始意识到,因为我和II的市场价值已经是33.4%和34.3%低于50%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Analisis Pemasaran Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie
Abstrak. Kecamatan Simpang Tiga merupakan salah satu sentral penghasil Bawang Merah di Kabupaten Pidie. Pemasaran hasil panen Bawang Merah selama ini masih dilakukan di tingkat lokal yaitu di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Tujuun penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya margin dan tingkat efisiensi pemasaran pada masing-masing saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie. Objek pada penelitian ini adalah petani bawang merah dan pedagang perantara bawang merah yang terdapat pada daerah penelitian. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada analisis margin pemasaran dan efisiensi pemasaran bawang merah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey melalui teknik wawancara dan kuesioner serta pengambilan sampel petani bawang merah dilakukan dengan cara penentuan sampel acak sederhana (perposive sampling) dan Snowball Sampling untuk pengambilan sampel pedagang perantara. Jumlah sampel yang diambil adalah 67 orang petani dan 26 pedagang perantara yaitu 6 pedagang pengumpul dan 20 pedagang pengecer. Terdapat dua jenis saluran pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, dari hasil penelitian diketahui margin pemasaran pada saluran I lebih kecil dibandingkan dengan margin pemasaran saluran II, pada saluran I margin pemasaran bawang merah adalah Rp. 11.000,- /Kg. Sedangkan pada saluran II margin pemasaran bawang merah merah adalah Rp. 12.000,- /Kg. Hal ini disebabkan karena panjangnya saluran pemasaran dan besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang perantara yang terlibat. Pemasaran bawang merah di Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie sudah efesien, karena nilai efisiensi pamasaran dari saluran pemasaran I dan II adalah 31,4% dan 34,3% lebih kecil dari 50%.Marketing Analysis of Shallot (Allium ascalonicum L.) in Simpang Tiga District, Pidie RegencyAbstract. Simpang Tiga District is one of the central producers of shallots in Pidie Regency. Marketing of Shallots harvest is still carried out at the local level, namely in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The purpose of this study was to determine the margin and level of marketing efficiency in each shallot marketing channel in Simpang Tiga District, Pidie Regency. The object of this research are shallot farmers and shallot intermediary traders in the research area. The scope of this research is limited to the analysis of marketing margins and marketing efficiency of shallots. The method used in this research is a survey method through interview and questionnaire techniques and the sampling of shallot farmers is done by determining a simple random sample (perposive sampling) and Snowball Sampling for sampling intermediary traders. The number of samples taken were 67 farmers and 26 intermediary traders, namely 6 collectors and 20 retailers. There are two types of shallot marketing channels in Simpang Tiga District, Pidie Regency, from the results of the study it is known that the marketing margin in channel I is smaller than the marketing margin of channel II, in channel I the marketing margin of shallot is Rp. 11,000,- /Kg. While in channel II the marketing margin of shallots is Rp. 12,000,- /Kg. This is due to the length of the marketing channel and the large marketing costs incurred by the intermediary traders involved. The marketing of shallots in Simpang Tiga District, Pidie Regency is already efficient, because the marketing efficiency values of marketing channels I and II are 31.4% and 34.3% are less than 50%.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信