Jurnal Veteriner最新文献

筛选
英文 中文
Wound Healing Using White Turmeric (Curcuma zedoaria) Extract Nanoparticles: Macroscopic and Microscopic Observation 使用白姜黄(莪术)提取物纳米颗粒愈合伤口:宏观和微观观察
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-12-31 DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.4.441
Fitri Ariyani, E. Handharyani, L. N. Sutardi
{"title":"Wound Healing Using White Turmeric (Curcuma zedoaria) Extract Nanoparticles: Macroscopic and Microscopic Observation","authors":"Fitri Ariyani, E. Handharyani, L. N. Sutardi","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.441","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.441","url":null,"abstract":"Luka merupakan terjadinya kerusakan jaringan kulit yang disebabkan oleh trauma fisik atau trauma mekanis. Secara alami, penyembuhan luka terjadi sesaat setelah terjadinya luka. Penyembuhan luka dibagi menjadi empat fase yaitu fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi penyembuhan luka yang diberi sediaan gel nanopartikel temu putih (Curcuma zedoaria) dengan melihat gambaran makroskopik dan mikroskopik. Pembuatan luka dilakukan pada 24 ekor tikus Sprague dawley dengan sayatan hingga lapisan dermis sepanjang ± 3 cm dan dijahit dengan jahitan sederhana (simple suture). Tikus dibagi menjadi empat kelompok yaitu kontrol positif (C1), kontrol negatif (C2), pemberian sediaan gel nanopartikel ekstrak temu putih 0,75% (K1) dan pemberian sediaan gel nanopartikel ekstrak temu putih 1,5% (K2). Pemberian sediaan gel dilakukan selama tujuh hari. Pengamatan makroskopik dilakukan pada hari ke-1, 3, 5, dan 7. Pembuatan preparat histopatologi dilakukan pada hari ke-8 dan dilakukan pewarnaan hematoksilin eosin (HE). Parameter pengamatan mikroskopik adalah keropeng, pembentukan epitel, dan neovaskularisasi. Hasil pengamatan makroskopik menunjukkan kelompok perlakuan memiliki penyembuhan luka yang lebih cepat dan tidak adanya respons rasa nyeri, sedangkan kelompok kontrol menunjukkan adanya respons rasa nyeri. Hasil evaluasi mikroskopis dengan pewarnaan HE menunjukkan masih adanya keropeng, perbaikan struktur kulit, dan infiltrasi sel radang yang lebih sedikit pada kelompok perlakuan dibandingkan kelompok kontrol. Secara keseluruhan, penyembuhan luka pada kelompok perlakuan nanopartikel ekstrak temu putih menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139136685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Karakteristik Sendi Siku Anjing Kintamani Dengan Teknik Pencitraan Radiografi 金塔马尼犬肘关节的特征与射线成像技术
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-12-31 DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.4.474
Fitria Senja Murtiningrum, S. Widodo, R. H. Soehartono, D. Rahmiati, Deni Noviana
{"title":"Karakteristik Sendi Siku Anjing Kintamani Dengan Teknik Pencitraan Radiografi","authors":"Fitria Senja Murtiningrum, S. Widodo, R. H. Soehartono, D. Rahmiati, Deni Noviana","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.474","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.474","url":null,"abstract":"Anjing kintamani adalah plasma nutfah asli Indonesia yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Anjing kintamani telah terdaftar secara resmi sebagai Indonesian native world dog oleh Fédération Cynologique Internationale (FCI) pada 20 Februari 2019 dengan nama ras Anjing Kintamani-Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi radiogram sendi siku pada anjing kintamani. Sampel yang digunakan adalah radiogram dari 34 ekor anjing kintamani berumur 12 sampai 24 bulan, yang terdiri dari 19 ekor anjing jantan dan 15 ekor anjing betina. Radiogram kaki depan diambil dengan dua posisi pengambilan, yaitu mediolateral flexion 15° dan cranicaudal pronation 15°. Radiogram diambil dengan digital dan computerized radiografi, kemudian dilakukan interpretasi dan analisis menggunakan software Digimizer. Interpretasi sendi siku anjing kintamani dilakukan secara deskriptif berdasarkan adanya lesi primer dan atau osteoarthrosis. Selanjutnya dilakukan analisis secara kualitatif mengenai struktur anatomi normal sendi siku anjing kintamani sesuai standar yang ditetapkan oleh FCI. Berdasarkan skor penilaian FCI untuk kaki depan, 33 ekor anjing kintamani dinilai normal (FCI grade 0). Hanya satu ekor anjing kintamani yang dinilai axmengalami elbow dysplasia ringan (FCI grade 1), yang ditunjukkan dengan adanya osteofit <2 mm. Pengetahuan lengkap mengenai interpretasi radiografi sendi siku sangat diperlukan dalam menentukan prognosis elbow dysplasia dalam rangka mendukung upaya pengembangbiakan anjing kintamani sebagai anjing asli pertama Indonesia yang diakui sebagai anjing ras dunia (the first Indonesian native world dog).","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139130714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penanganan Luka Jeratan Kawat Baja Beserta Manajemen Perawatan Cedera pada Gajah Sumatra Liar Asal Bener Meriah, Aceh 亚齐 Bener Meriah 野生苏门答腊大象的钢丝缠绕管理和受伤护理
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-12-31 DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.4.566
Arman Sayuti, Rian Ferdiyan, B. Panjaitan, Razali Daud, Christopher R. Stremme, R. Ridwan, Rossa Rika Wahyuni, Rika Marwati, Mirranda Fallatanza, Mulyadi Adam, Teguh Tr, Rosmaidar Rosmaidar, Hafizuddin Hafizuddin
{"title":"Penanganan Luka Jeratan Kawat Baja Beserta Manajemen Perawatan Cedera pada Gajah Sumatra Liar Asal Bener Meriah, Aceh","authors":"Arman Sayuti, Rian Ferdiyan, B. Panjaitan, Razali Daud, Christopher R. Stremme, R. Ridwan, Rossa Rika Wahyuni, Rika Marwati, Mirranda Fallatanza, Mulyadi Adam, Teguh Tr, Rosmaidar Rosmaidar, Hafizuddin Hafizuddin","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.566","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.566","url":null,"abstract":"Seekor gajah sumatra berumur sekitar delapan tahun, berjenis kelamin jantan didiagnosis mengalami luka akut accidental akibat jeratan kabel baja pada kaki depan kanan bagian distal (sendi radiokarpal). Kondisi umum fisiologis gajah masih dalam batas normal dan keadaan luka belum memperlihatkan tanda-tanda patologis yang parah sehingga prognosis mengarah ke fausta. Penanganan luka jeratan dilakukan dengan pendekatan konservatif sesuai prosedur. Perawatan satwa gajah dan monitoring kesembuhan dilaksanakan di Pusat Konservasi Gajah Saree, Aceh Besar. Pemeriksaan lanjutan berupa hematologi rutin dan kimia darah juga dilakukan karena penyembuhan luka melewati masa optimal. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan jumlah leukosit dan differensial leukosit cenderung meningkat, sedangkan jumlah platelet, eritrosit, hemoglobin, hematokrit, protein total, albumin, dan glukosa cenderung menurun dari rujukan normal. Hasil pemeriksaan penunjang tersebut kemudian diinterpretasikan sebagai dasar acuan pemulihan satwa yang lebih baik termasuk pemberian nutrisi lengkap pada satwa. Dapat disimpulkan bahwa luka jeratan kawat baja pada kaki dan cidera yang ditimbulkan dapat disembuhkan dengan melakukan perawatan luka dan perbaikan mutu pakan yang diberikan pada pasien gajah sumatra.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Manajemen Kesehatan Ternak Babi yang Berdampak pada Penyebaran African Swine Fever di Kupang, Nusa Tenggara Timur. 影响东努沙登加拉古邦非洲猪瘟传播的猪只健康管理。
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-12-31 DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.4.558
Petrus Malo Bulu, Ewaldus Wera, Hendrina Lero Kaka
{"title":"Manajemen Kesehatan Ternak Babi yang Berdampak pada Penyebaran African Swine Fever di Kupang, Nusa Tenggara Timur.","authors":"Petrus Malo Bulu, Ewaldus Wera, Hendrina Lero Kaka","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.558","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.558","url":null,"abstract":"African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi semua umur yang disebabkan oleh virus dari famili virus Asfar, dan virus ini tergolong ke dalam kelompok patogen yang penting secara ekonomi. Penyakit ASF ini telah menyebabkan kematian babi di Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk di Kabupaten Kupang. Penyebaran penyakit ASF dapat terjadi apabila pengelola kesehatan hewan termasuk dalam wilayah yang buruk. Informasi mengenai manajemen kesehatan ternak babi di Kabupaten Kupang masih sangat minim. Maka Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor manajemen kesehatan yang berpotensi memengaruhi penyebaran penyakit ASF di Kabupaten Kupang. Penelitian ini dilakukan di dua kecamatan terpilih di Kabupaten Kupang yaitu Kecamatan Kupang Timur dan Kecamatan Amabi Oefeto. Pemilihan kecamatan ini berdasarkan hasil diskusi dengan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Kupang, dan kedua kecamatan ini menjadi sentra produksi ternak babi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen kesehatan ternak babi di kecamatan terpilih Kabupaten Kupang masih sangat kurang, antara lain dalam pengendalian lalu lintas kendaraan dan orang, pengendalian penyakit, limbah ternak, sanitasi dan disinfeksi, pengendalian hama, lalu lintas babi, pemasaran babi, status kesehatan. dan ASF, sistem pembuangan bangkai babi, dan kontak antar babi.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dermatitis dan Gambaran Histopatologi Kulit Anjing yang Ditangani di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Univesitas Udayana 乌达亚纳大学教学动物医院治疗的狗皮肤的皮炎和组织病理学特征
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-12-31 DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.4.498
N. K. Suwiti, I. Besung, S. Widyastuti
{"title":"Dermatitis dan Gambaran Histopatologi Kulit Anjing yang Ditangani di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Univesitas Udayana","authors":"N. K. Suwiti, I. Besung, S. Widyastuti","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.498","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.498","url":null,"abstract":"Telah dilakukan penelitian kejadian dermatitis pada anjing dan gambaran histopatologinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab dermatitis, dan mengetahui gambaran histopatologi kulit anjing yang menderita dermatitis, serta kejadiannya pada anjing betina dan jantan baik pada anjing lokal maupun ras yang dikandangkan atau tidak dikandangkan. Penelitian dilakukan selama 10 bulan, di Rumah Sakit Hewan Pendidikan Universitas Udayana, dengan jumlah sampel 470 ekor anjing. Identifikasi penyebab dermatitis diambil dari kerokan kulit ditambahkan kalium hidroksida (KOH) 10% diamati dengan mikroskop cahaya perbesaran, sedangkan pemeriksaan histopatologi diambil biopsi kulit anjing dan dibuat sediaan histologi, dengan menggunakan metoda pewarnaan Haematoxilin Eosin. Pengamatan preparat dilakukan dengan mikroskop cahaya. Hasil penelitian menunjukkan, gambaran histopatologi kulit anjing yang menderita dermatitis ditemukan: infiltrasi sel-sel radang, hiperkeratosis, nekrosis, hiperplasia dan degenerasi hidrofik dan ditemukan segmen tungau Sarcoptes scabiei. Kuman penyebab dermatitis teridentifikasi: Aspergillus, Microsporum canis, M. gypseum, dan Trichophyton rubrum. Dermatitis lebih sering ditemukan pada anjing lokal (56%), anjing dewasa (68%) dan tidak dikandangkan (63%), sedangkan jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kejadian dermatitis. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran histopatologi dermatitis kulit anjing yang disebabkan oleh jamur maupun parasit adalah mirip.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139135750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pepaya, Daun Kemangi Serta Temu Ireng, dan Madu terhadap Bakteri Serratia marcescens 木瓜叶提取物、罗勒叶和 Temu Ireng 以及蜂蜜对 Serratia marcescens 细菌的抗菌活性
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-12-31 DOI: 10.19087/jveteriner.2022.23.4.465
Yovita Devina, Vinsa Cantya Prakasita, Dwi Cahyo Budi Setiawan, A. Wahyuni
{"title":"Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pepaya, Daun Kemangi Serta Temu Ireng, dan Madu terhadap Bakteri Serratia marcescens","authors":"Yovita Devina, Vinsa Cantya Prakasita, Dwi Cahyo Budi Setiawan, A. Wahyuni","doi":"10.19087/jveteriner.2022.23.4.465","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2022.23.4.465","url":null,"abstract":"Antibiotic Growth Promoter (AGP) adalah antibiotik yang sering digunakan pada budidaya ternak untuk memacu pertumbuhan. Saat ini penggunaan AGP sudah dilarang di Indonesia (No.14/Permentan/PK.350/5/2017) karena adanya dampak negatif mengenai residu dan resistansi antibiotik. Pelarangan penggunaan AGP mendorong adanya inovasi untuk mencari alternatif pengganti AGP, salah satunya dengan pemanfaatan bahan alami. Indonesia mempunyai banyak bahan alami yang belum banyak diteliti sebagai alternatif pengganti AGP salah satunya daun pepaya, daun kemangi, rimpang temu ireng dan madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya, daun kemangi, rimpang temu ireng dan berbagai macam madu terhadap pertumbuhan bakteri Serratia marcescens. Identifikasi ulang terhadap S. marcescens dilakukan dengan melihat morfologi koloni, morfologi sel dan uji biokimiawi. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol dan ekstrak aquades herbal serta madu dilakukan terhadap pertumbuhan S. Marcescens, diuji dengan metode difusi disc. Pengujian dilakukan sebanyak dua kali pengulangan. Hasil uji menunjukkan madu lanceng (Trigona bee) yang berasal dari Gunung Kidul, madu hitam lombok, madu putih lombok, madu sumba, ekstrak etanol dan ekstrak aquades daun papaya, daun kemangi serta rimpang temu ireng tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan S. marcescens. Aktivitas antibakteri tertinggi dimiliki madu komersial (7,59±0,22 mm) kemudian diikuti madu yang berasal dari Sumba (6,69±0,21 mm). Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa madu komersial dan madu yang berasal dari Kupang dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. marcescens.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139136674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Analisis Penerapan Biosekuriti Peternakan Babi Terhadap Virus African Swine Fever di Kota Palangka Raya 巴兰卡拉雅市针对非洲猪瘟病毒的养猪业生物安全实施情况分析
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.172
Maria Haryulin Astuti, Ardi Sandriya, Paulini Paulini, Putri Sriwulan
{"title":"Analisis Penerapan Biosekuriti Peternakan Babi Terhadap Virus African Swine Fever di Kota Palangka Raya","authors":"Maria Haryulin Astuti, Ardi Sandriya, Paulini Paulini, Putri Sriwulan","doi":"10.19087/jveteriner.2023.24.2.172","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2023.24.2.172","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan peternak dan penerapan biosekuriti pada peternakan babi terhadap persentase mortalitas akibat virus African swine fever (ASF) di Kota Palangka Raya. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah survei dan observasi. Responden berjumlah 30 orang yang mempunyai peternakan babi di Kota Palangka Raya. Wawancara dilakukan dengan para peternak yang telah dipilih sebagai sampel, untuk memperoleh informasi dan penjelasan langsung mengenai tingkat pengetahuan biosekuriti. Tingkat penerapan biosekuriti diperoleh dengan cara observasi langsung di kandang babi. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh nyata (p<0,05) pada parameter pendidikan terhadap pengetahuan biosekuriti, namun tidak ada pengaruh yang nyata (p>0,05) pada parameter usia dan jenis pekerjaan utama terhadap pengetahuan biosekuriti peternak. Peternak dikelompokkan dalam tiga katagori pengetahuan yaitu buruk (33,3%), sedang (26,7%), dan baik (40%). Tingkat penerapan biosekuriti peternak dibagi menjadi tiga yaitu buruk ada lima (16,6%), sedang 17 (56,7%) dan baik delapan (26,7%). Analisis dilanjutkan untuk melihat pengaruh pengetahuan dan penerapan sekuriti terhadap tingkat mortalitas babi yang disebabkan oleh ASF. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang nyata antara pengetahuan dan penerapan biosekuriti (p<0,05) terhadap tingkat mortalitas babi yang disebabkan oleh ASF. Disimpulkan bahwa peternak babi di Kota Palangka Raya secara umum belum memiliki tingkat pengetahuan dan penerapan biosekuriti yang baik, sehingga perlu adanya peningkatan biosekuriti untuk menanggulangi ASF.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139366463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Uji Kombinasi Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour) dan Jahe Putih (Zingiber officinale) terhadap Kesehatan dan Keamanan Ayam Pedaging 班昆-班昆叶(Coleus amboinicus Lour)和白姜(Zingiber officinale)组合对肉鸡健康和安全的测试
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.164
Andriyanto Andriyanto, Rindy Fazni Nengsih, H. Putra, Silmy Kamila Widyanti, Leliana Nugrahaning Widi, Aulia Andi Mustika, Lina Noviyanti Sutardi, W. Manalu
{"title":"Uji Kombinasi Daun Bangun-Bangun (Coleus amboinicus Lour) dan Jahe Putih (Zingiber officinale) terhadap Kesehatan dan Keamanan Ayam Pedaging","authors":"Andriyanto Andriyanto, Rindy Fazni Nengsih, H. Putra, Silmy Kamila Widyanti, Leliana Nugrahaning Widi, Aulia Andi Mustika, Lina Noviyanti Sutardi, W. Manalu","doi":"10.19087/jveteriner.2023.24.2.164","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2023.24.2.164","url":null,"abstract":"Daging ayam merupakan salah satu produk asal ternak yang memiliki angka konsumsi cukup tinggi, karena mudah diperoleh, pertumbuhannya cepat, dan harganya lebih terjangkau dibandingkan dengan produk asal ternak besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian simplisia kombinasi daun bangun-bangun dan jahe putih (DBJP) terhadap performa ayam pedaging, terutama dalam hal kesehatan dan keamanannya. Sebanyak 60 ekor ayam pedaging day old chick strain Cobb dibagi menjadi empat kelompok perlakuan dengan 15 ulangan. Ayam percobaan diberi DBJP secara oral dengan dosis 0 (kontrol) dan dosis perlakuan dengan rasio DBJP 1:1 (62,5, 125,187,5) mg/100 mL air minum. Pemberian simplisia DBJP dilakukan selama 28 hari melalui air minum yang dimulai pada hari ke-8 sampai dengan hari ke-35. Variabel penelitian yang diukur terdiri atas kesehatan (eritrogram, leukogram, rasio H/L), fungsi hati (SGPT, SGOT), dan fungsi ginjal (ureum, kreatinin). Pemberian simplisia DBJP pada semua dosis tidak menyebabkan perubahan pada profil darah, fungsi hati, dan fungsi ginjal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pemberian simplisia DBJP dengan rasio 1:1 melalui air minum dapat meningkatkan kesehatan dan aman digunakan pada ayam pedaging.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139367553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Ekstrak Daun Pulutan (Urena lobata L.) dalam Memengaruhi Mortalitas dan Morfologi Larva Nyamuk Aedes aegypti Linn. 普鲁坦叶提取物(Urena lobata L.)对埃及伊蚊幼虫死亡率和形态的影响
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.156
{"title":"Ekstrak Daun Pulutan (Urena lobata L.) dalam Memengaruhi Mortalitas dan Morfologi Larva Nyamuk Aedes aegypti Linn.","authors":"","doi":"10.19087/jveteriner.2023.24.2.156","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2023.24.2.156","url":null,"abstract":"Aedes aegypti merupakan spesies nyamuk yang berperan sebagai vektor virus penyebab penyakit demam berdarah dengue. Upaya pengendalian nyamuk telah dikembangkan, seperti penggunaan larvasida sintetis. Namun, upaya tersebut menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Larvasida alami perlu dikembangkan karena bersifat ramah lingkungan. Tumbuhan pulutan (Urena lobata L.) salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai larvasida alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun pulutan terhadap mortalitas dan gambaran morfologi larva nyamuk A. aegypti. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pelarut yang digunakan dalam pembuatan ekstrak adalah etanol 96%. Ekstrak kasar daun pulutan konsentrasi 0%; 0,1%; 0,5%; 1%; 1,5%; 2%; 2,5%; 3%; dan 3,5% diujikan pada 20 larva nyamuk A. aegypti instar 3. Parameter penelitian yang diamati adalah jumlah mortalitas larva dan gambaran kerusakan morfologi larva. Hasil analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang nyata antara kontrol dengan semua perlakuan dalam hal mortalitas. Hasil uji Post-hoc Mann-Whitneymenunjukkan terdapat perbedaan nyata antara kelompok kontrol, konsentrasi 0,1% dan 0,5% (p<0,05), sementara sisanya mengalami mortalitas 100% (p>0,05). Simpulannya adalah ekstrak daun pulutan (U. lobata L.) pada konsentrasi 0,1%; 0,5% dan 1-3,5% menyebabkan mortalitas larva nymuk A. aegypti sebesar 10%, 55% dan 100%. Karakter morfologi larva A. aegypti yang ditemukan adalah perubahan pada warna tubuh, leher larva bertambah panjang, kerusakan pada antena, menyempitnya saluran pencernaan, melebarnya segmen anal, rambut seta dibagian thoraks, abdomen dan segmen anal tidak beraturan, serta kerontokan rambut seta pada segmen 4 hingga 7.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139366881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kajian Pustaka: Kematian Massal pada Burung Gereja (Passer montanus) Akibat Infeksi Salmonella typhimurium 文献综述:鼠伤寒沙门氏菌感染导致麻雀(Passer montanus)大量死亡
Jurnal Veteriner Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.2.254
I. Permana, Umi Reston, Ni Nyoman Widiasih, Makrina Weni Misa, I. W. Batan
{"title":"Kajian Pustaka: Kematian Massal pada Burung Gereja (Passer montanus) Akibat Infeksi Salmonella typhimurium","authors":"I. Permana, Umi Reston, Ni Nyoman Widiasih, Makrina Weni Misa, I. W. Batan","doi":"10.19087/jveteriner.2023.24.2.254","DOIUrl":"https://doi.org/10.19087/jveteriner.2023.24.2.254","url":null,"abstract":"Kasus kematian massal burung gereja di Indonesia telah dilaporkan terjadi di beberapa daerah dalam beberapa tahun terakhir, yaitu di Gianyar (Bali), Sukabumi, dan Cirebon. Penyebab pasti dari kematian burung gereja yang terjadi di Indonesia hingga saat ini belum dapat diungkapkan. Dikarenakan kasus kematian massal burung gereja di Indonesia belum begitu banyak dilaporkan dan dibahas, sehingga parameter yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan agen dari kejadian kematian massal burung gereja di Indonesia dalam artikel ini hanya dari gejala klinis serta keadaan cuaca pada saat terjadinya kejadian kematian massal Kasus kematian massal burung gereja di Indonesia telah dilaporkan terjadi di beberapa daerah dalam beberapa tahun terakhir, yaitu di Gianyar (Bali), Sukabumi, dan Cirebon. Penyebab pasti dari kematian burung gereja yang terjadi di Indonesia hingga saat ini belum dapat diungkapkan. Dikarenakan kasus kematian massal burung gereja di Indonesia belum begitu banyak dilaporkan dan dibahas, sehingga parameter yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan agen dari kejadian kematian massal burung gereja di Indonesia dalam artikel ini hanya dari gejala klinis serta keadaan cuaca pada saat terjadinya kejadian kematian massa.","PeriodicalId":17749,"journal":{"name":"Jurnal Veteriner","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139367021","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信