Kemas Moh. Ade Isnaeni, F. Hariyanto, Roby Cahyadi
{"title":"A ANALISA TROUBLESHOOTING PADA ROTARY CAR DUMPER DAN PENGARUHNYA TERHADAP WAKTU PEMBONGKARAN BATUBARA DI UNIT PELABUHAN TARAHAN PT BUKIT ASAM, Tbk.","authors":"Kemas Moh. Ade Isnaeni, F. Hariyanto, Roby Cahyadi","doi":"10.52506/jtpa.v12i02.132","DOIUrl":"https://doi.org/10.52506/jtpa.v12i02.132","url":null,"abstract":"PT Bukit Asam, Tbk. adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang pertambangan batubara, pengiriman batubara menggunakan kereta api dari tambang menuju ke Pelabuhan Tarahan. Unit Pelabuhan Tarahan adalah pelabuhan utama milik PT Bukit Asam, Tbk. yang melayani penjualan dalam negeri maupun luar negeri dengan pengiriman menggunakan kapal atau tongkang. Kereta batubara dibongkar di Pelabuhan Tarahan dengan menggunakan alat yaitu Rotary Car Dumper 3. Alat ini memiliki beberapa trouble dan troubleshooting antara lain : 1. masalah kelistrikan (Emergency Stop Relay Trip) yang di akibatkan panel listrik terlalu panas dan dapat diatasi dengan memberikan pendingin ruangan pada ruangan panel listrik; 2. sensor indikasi apron feeders yang terhalang debu yang diakibatkan bongkaran terlalu banyak debu dan dapat diatasi dengan pemberian air menggunakan water spray; 3. positioner berhenti tidak pada tempatnya yang diakibatkan sensor yang error karena pembiasan dan pemantulan terhadap permukaan gerbong yang basah dan dapat diatasi secara manual dengan menempatkan asisten operator di unit tersebut; 4. tunggu pengambilan sampah di gerbong yang diakibatkan terlalu banyak sampah didalam gerbong dan dapat diatasi oleh petugas handpicking. Cycle time yang dibutuhkan untuk sekali proses pembongkaran gerbong batubara adalah sekitar 2 menit 54 detik dengan waktu pembongkaran satu rangkaian 60 gerbong selama 87 menit.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"68 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75042622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"E EVALUASI GEOMETRI JALAN ANGKUT MENGGUNAKAN STANDAR AASHTO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS ALAT ANGKUT OVERBURDEN PADA PIT 1 PT BENAL AITI BARA PERKASA","authors":"Roby Cahyadi, T. Perdana, E. Harsiga","doi":"10.52506/jtpa.v12i02.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.52506/jtpa.v12i02.135","url":null,"abstract":"Pada judul yang diambil geometri jalan angkut overburden merupakan salah satu masalah dengan melihat produktivitas alat angkut overburden pada bulan April. Agar suatu produksi overburden dapat terpenuhi dengan pengeluaran biaya yang sekecil-kecilnya maka harus memperhatikan dan mengoptimalkan suatu keadaan berikut, lebar jalan angkut, kemiringan jalan, waktu edar (cycle time), cross slope dan front kerja yang kurang ideal. Kondisi aktual dari lebar jalan angkut di perusahaan dari front ke disposal area yaitu rata-rata 11 meter untuk jalan lurus dan pada tikungan 13,68 meter, namun berdasarkan perhitungan The American Association of State Highway and Tronsportation Officials (AASTHO) Manual Rural Highway Design 1973, lebar minimum jalan angkut agar dapat dilalui dengan baik oleh alat angkut dump truck Mercedes Benz Axor 2528 C adalah 8,7 meter untuk lajur lurus dan 12,74 meter untuk lajur tikungan. Berdasarkan di lapangan terdapat pada segmen D-E pada lajur lurus dan H-I pada lajur tikungan yang belum memenuhi standar jalan minimum. Disamping itu, ditinjau dari segi waktu edar (cycle time) dari front pit 1 ke disposal area memiliki waktu edar yang cukup lama yang disebabkan oleh antrian pada jalan angkut lajur lurus segmen D-E dan lajur tikungan segmen H-I yang mengakibatkan waktu tempuh (cycle time) alat angkut menjadi lebih lama, yaitu 12,007 menit, setelah dilakukan perbaikan jalan dengan menambah lebar jalan angkut menjadi 9,9663 menit maka waktu tempuh menjadi lebih singkat dengan produksi yang dihasilkan sebesar 222.694,5 BCM/bulan.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89451595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS ESTETIKA FORMALIS VISUAL DESAIN INTERIOR RESTORAN OURA, MALANG, INDONESIA","authors":"Deada Khoirurizka, Nurhayatu Nufut Alimin","doi":"10.35886/patra.v3i2.226","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.226","url":null,"abstract":"Perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia yang gemar bersantap di luar rumah saat ini menjadi salah satu faktor pendorong berkembangnya industri restoran. Salah satu restoran yang cukup menarik adalah Oura yang terletak di Kota Malang dengan bangunan yang didominasi oleh material semen ekspos dan banyak menerapkan bukaan yang cukup lebar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan nilai estetika pada interior restoran Oura berdasarkan prinsip dan unsur desain sesuai dengan teori estetika formalis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Populasi penelitian mencakup seluruh interior restoran Oura, sedangkan sampel pada penelitian ini adalah area main entrance, ruang makan 1 dan ruang makan 2 yang terletak di lantai dasar restoran Oura. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data oleh Miles & Huberman dengan menggunakan teori estetika formalis visual desain interior dan pendekatan elemen desain interior oleh Francis D.K. Ching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga sampel memenuhi nilai estetika formalis, yaitu: (1) Unsur desain (garis, bidang, terang-gelap, bentuk, warna, tekstur, pola), (2) Prinsip dan asas desain (kesatuan, keseimbangan, irama, skala/proporsi, penekanan). Dalam penerapannya, terdapat kesamaan pola estetika pada ketiga ruang yang diteliti, yaitu penggunaan warna, bidang, tekstur, material dan pola. Bidang geometris dan pola garis yang berulang banyak diterapkan di setiap ruang yang diteliti. Selain itu, Oura juga banyak menggunakan material semen ekspos pada dinding dan ceiling ruangan. Penggunaan unfinished material seperti semen ekspos merupakan bagian dari tren desain interior restoran yang berkembang belakangan ini sehingga penerapannya dapat menarik minat konsumen untuk datang.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"72 4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87751192","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TARI JAIPONG SEBAGAI INSPIRASI DESAIN INTERIOR HOTEL DI BANDUNG","authors":"Sherly Virthadani","doi":"10.35886/patra.v3i2.235","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.235","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000Globalization affects all aspects of people's lives, including changes in cultural values. This threatens the diversity and uniqueness of the existing local culture. In general, culture is more focused on universal form and uniformity. For this reason, efforts are needed to introduce and redevelop the cultural diversity of the local area. One of the strategies is to promote traditional culture as a source of inspiration in the interior design concept of a city hotel. This interior design uses the Jaipong Kawung Anten dance as a source of inspiration for City Hotel's interior design. The research method uses a qualitative method with a descriptive approach. Processing the design concept takes the character and philosophy of the Jaipong Kawung Anten dance. The Jaipong Kawung Anten dance tells the story of the daughter of Kawung Anten from the Sumedang Larang kingdom. The character of the dance is dynamic, varied, energetic, and masculine. The elements of the dance are implemented in the treatment of walls, floors, and the selection of furniture. Some elements of the Jaipong Kawung Anten dance are also processed into artwork and hotel interior ornaments. The choice of interior materials and colors also refers to the visualization of the Jaipong Kawung Anten dance. The results of this interior design are expected to become an iconic hotel in Bandung with the theme \"Jaipong Kawung Anten\". Through interior design, this can also be an effort to help preserve traditional Sundanese culture. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80581777","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maysitha Fitri Az Zahra, Ully Irma Maulina Hanafiah, Febri Toni Setiawan
{"title":"ANALISA STANDARISASI MUSEUM BATIK DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL BUDAYA ARSITEKTUR SURAKARTA","authors":"Maysitha Fitri Az Zahra, Ully Irma Maulina Hanafiah, Febri Toni Setiawan","doi":"10.35886/patra.v3i2.248","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.248","url":null,"abstract":"Batik, which is rich in symbols and philosophies for the Indonesian people, has now been recognized by UNESCO as a Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity. The beginning of the emergence of batik in Indonesia is in the city of Solo, and comes from the Pajang kingdom 400 years ago. With the passage of time, batik continues to grow and produces various variations and innovations, from raw materials to the drawn motifs. However, it is very unfortunate that not all of the previous heritage batik can be maintained. Recently, there has been a batik museum created by individuals or institutions, but in the design, some interior elements are less than optimal in their arrangement. So they don't affect the batik stored or on display. In this research, focus of the discussion is on standardization which discusses spatial planning, facilities, collections, lighting, ventilation, acoustics and museum security, which are combined with local wisdom of Surakarta architecture, so that the data becomes a batik museum with character and can preserve the stored batik. This research uses a case study of the Surakarta batik museum, and the final results of this study can be used as a guide for designing a museum with fabric materials in it.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76428107","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RELIEF PADA INTERIOR VIHARA AVALOKITESVARA","authors":"Farah Salsabila","doi":"10.35886/patra.v3i2.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.240","url":null,"abstract":"Relief is an expression of feelings and thoughts poured on a flat plane whose flat surface becomes arising and its position is higher than its background. Reliefs have been known since the days of Hindu Buddha with the discovery oftangibleand culturalartifacts. In its development relief is also found in the building of Avalokitesvara Monastery, Serang Banten. This research method uses qualitative methods, where the analysis is more descriptive. Avalokitasvara Monastery building is located in Pamarican Village, Dermayon Village of Serang City, Banten Province. The Avalokitesvara monastery was built as a proof of Sheikh Sheikh Syarif Hidayatullah's love for Princess Ong Tien. The placement of reliefs in the Avalokitesvara Monastery is located on the wall of the main tunnel. Where there are 10 panels placed facing the right and left side walls, each has a different story. The relief also uses visualization of perspective techniques. Visualization on relief describes the situation of the community at the beginning of the initial construction of the monastery until today. The existence of reliefs in the monastery in addition to being an aesthetic element in the interior, but also acts as a medium to ensede the history of the monastery's journey.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"138 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86690248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EKSPLORASI PANEL WARNA (FINISHING) MEBEL DAN APLIKASINYA PADA PERANCANGAN STOOL","authors":"Susi Hartanto, Christina Natalia","doi":"10.35886/patra.v3i2.223","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.223","url":null,"abstract":"Bagi kebanyakan orang, finishing tetap menjadi salah satu poin terpenting dalam memilih mebel karena itulah yang pertama kali terlihat. Karena milenial adalah konsumen utama mebel dan pilihan mereka condong ke gaya kasual, pasar mengikuti permintaan dengan menyajikan gaya mebel yang semakin kontemporer dengan garis-garis sederhana, terlebih karena ada teknologi finishing yang semakin maju dan mampu membuat finishing seperti wire-brushed dan distressed. Hal ini yang membuat finishing menjadi semakin penting dalam desain mebel. Berkolaborasi dengan New Elegant, Ltd (dengan akses ke pabrik rekanan dan buyer), penelitian ini bertujuan menghasilkan alternatif finishing kayu yang baru, berdasarkan riset tren pasar US sebagai importir mebel no.1 di dunia. Stool lepas pasang sebagai aplikasinya akan dibuatkan desain dan sample-nya, dan ditawarkan kepada buyer untuk mendapatkan input saat musim pameran.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"6 2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77500542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERANCANGAN FURNITURE DESIGN DARI INSPIRASI GAYA DESAIN SEZESSIONSTIL DENGAN METODE “PRODUCT GIST”","authors":"Devanny Gumulya","doi":"10.35886/patra.v3i2.231","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.231","url":null,"abstract":"Art Nouveau merupakan salah satu gerakan seni yang sangat berpengaruh pada masanya. Hal ini terbukti dari adanya berbagai macam versi Art Nouveau di berbagai negara dan salah satunya di Austria. Di Austria, Art Nouveau dikenal dengan istilah “Sezessionstil” dimana gaya tersebut dikembangkan oleh suatu perkumpulan para seniman di Vienna yaitu “Vienna Secession”. Gaya tersebut cenderung menggunakan rectilinear dan curvilinear sehingga karya bergaya Sezessionstil ini terkesan modern dan minimalis. Hal ini dapat dilihat dari karya-karya seorang anggota dari Vienna Secession yaitu Josef Hoffmann. Product gist adalah metode untuk menganalisa ringkasan tampilan suatu objek 3d. Dengan metode ini karya – karya Hoffmann dianalisa dan ditemukan beberapa elemen desain yang menjadi ciri khas karya Hoffmann. Elemen – elemen inti dari karya Hoffman yang penting untuk dipertahankan adalah elemen kotak, garis vertikal, garis lengkung, detail bentuk bola dengan tone warna gelap. Elemen ini dikembangkan dalam proses desain menghasilkan suatu desain produk rancangan. Hasil akhir yang didapatkan berupa kursi yang terinspirasi dari karya sejarah seorang tokoh pada era Art Nouveau yaitu Josef Hoffmann.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89505269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Wijaya, Ngurah Gede Dwi Mahadipta, Ni Made Sri Wahyuni Trisna
{"title":"PERANCANGAN INTERIOR RIVER CLUB DI SAYAN, UBUD","authors":"I. Wijaya, Ngurah Gede Dwi Mahadipta, Ni Made Sri Wahyuni Trisna","doi":"10.35886/patra.v3i2.215","DOIUrl":"https://doi.org/10.35886/patra.v3i2.215","url":null,"abstract":"Ubud adalah salah satu destinasi wisaya favorit di Bali. Ubud memiliki sumber daya dan keindahan alam potensial yang dapat dikembangkan menjadi industri wisata, contohnya dengan mengelola sungai. Salah satu pengelolaannya dengan mengembangkan sebuah River Club, yang dirancang dengan konsep tidak jauh berbeda dari club pada umumnya, tetapi menawarkan sensasi berbeda karena terletak di pinggir sungai sehingga wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam, namun juga fasilitas yang tersedia dalam club ini. Perancangan interior di River Club di Sayan, Ubud bertujuan agar River Club ini dapat digunakan sebagaitempat hiburan menikmati pesona keindahan alam sungai. Selain itu, dengan perancangan River Club ini akan dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah melalui peningkatakan pendapatan daerah tersebut.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"9 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82546238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"A ANALISIS KARAKTERISTIK KATALIS PERTAMINA UNTUK PROSES HYDROTREATING KEROSIN MENJADI AVTUR","authors":"Euis Kusniawati, Ineke Febrina Anggraini, Riko Saputra","doi":"10.52506/jtpa.v12i01.122","DOIUrl":"https://doi.org/10.52506/jtpa.v12i01.122","url":null,"abstract":"Avtur (Aviation Turbine) merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari kerosin dengan spesifikasi yang diperketat. Selain itu, pengotor yang terdapat pada kerosin seperti belerang (S) dan nitrogen (N) perlu dihilangkan, sehingga proses hydrotreating diperlukan untuk menghilangkan pengotor dengan bantuan katalis. Proses pembuatan avtur dari kerosin selama ini menggunakan katalis impor, maka saat ini dilakukan penelitian terkait pembuatan katalis. Hasil produksi katalis pertamina harus diperiksa agar dapat memenuhi spesifikasi. Sehingga, karakteristik katalis perlu dilakukan. Karakteristik katalis dilakukan dengan menganalisis bentuk, diameter, bulk density, kekuatan mekanik, dan jenis kristal. Setelah dilakukan karakterisasi diketahui bahwa sampel katalis memiliki bentuk trilobe, diameter 1,528 mm, bulk density 0,6880 g/ml, kekuatan mekanik 112,45 N, penyangga katalis merupakan γ-Al2O3. Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa bentuk dan jenis kritsal dari katalis telah memenuhi standar spesifikasi, sedangkan untuk diameter, bulk density dan kekuatan mekanik belum standar spesifikasi.","PeriodicalId":17732,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Patra Akademika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78191544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}