{"title":"PENGARUH NATURAL LANDSCAPE DAN ENVIRONMENTAL KNOWLEDGE TERHADAP ENVIRONMENTAL AWARENESS DAN GREEN BEHAVIOR SEBAGAI BAGIAN UPAYA MITIGASI PERUBAHAN IKLIM PADA INDUSTRI JASA LINGKUNGAN","authors":"Muhammad Naparin","doi":"10.20527/jht.v10i3.14964","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i3.14964","url":null,"abstract":"Dalam implikasi Triple Bottom Line (People, Planet, Profit), bisnis kehutanan harus berperan dalam memberikan dampak sadar lingkungan (environmental awareness) dan perilaku hijau (green behavior) kepada masyarakat (people) yang pada akhirnya dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi perubahan iklim global. Studi ini membangun konsep bisnis jasa lingkungan yang dapat menciptakan pelanggan-pelanggannya menjadi sadar lingkungan dan berperilaku ramah lingkungan. Studi ini bertujuan untuk menguji pengaruh Natural Landscape dan Environmental Knowledge terhadap Environmental Awareness dan Green Behavior. Selain itu studi ini juga bertujuan untuk mengkaji peran Environmental Awareness dan Green Behavior dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Model diuji pada bisnis industri jasa lingkungan, yaitu di dua lokasi ekowisata. Analisis statistik dilakukan menggunakan software SmartPLS version 3.2.9. Dari tujuan pertama, diketahui bahwa hasil studi menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari Natural Landscape terhadap Environmental Awareness, pengaruh signifikan dari Environmental Knowledge terhadap Environmental Awareness dan Green Behavior, pengaruh signifikan dari Environmental Awareness terhadap Green Behavior. Namun pengaruh langsung Natural Landscape terhadap Green Behavior tidak signifikan. Dari tujuan kedua, diketahui bahwa bisnis jasa lingkungan yang dapat memicu atau meningkatkan kesadaran lingkungan dan perilaku hijau para pengunjungnya akan menjadi bagian penting dari upaya mitigasi perubahan iklim.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43293586","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI JENIS TANAMAN SEBAGAI PAKAN LEBAH MADU KELULUT (Trigona spp.) di KPHP KATINGAN HULU","authors":"Alpian Alpian, Yorlandi Kornelius Yoga, Nuwa Nuwa, Reri Yulianti, Herwin Joni, Wahyu Supriyati","doi":"10.20527/jht.v10i3.14970","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i3.14970","url":null,"abstract":"Identifikasi jenis tumbuhan sebagai pakan lebah kelulut (Trigona spp.) di KPHP Katingan Hulu Unit XVII. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis pakan Lebah Madu Kelulut (Trigona spp.) di KPHP Katingan Hulu Unit XVII dengan metode jalur/metode river survey. Jalur pengamatan ditentukan secara Purposive sampling sebanyak 4 jalur dengan panjang per jalur = 500 m dan jumlah luas jalur secara keseluruhan yaitu 2 Ha. Adapun jumlah seluruh plot pengamatan adalah 21 plot dengan perhitungan luas 21 plot x 400 m2 = 8.400 m2/10.000 m2 = 0,84 Ha dan ukuran plot yaitu 20 m x 20 m dengan jarak antar plot yaitu 100 m. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan didapatkan 25 jenis tanaman yang menjadi pakan lebah kelulut (Trigona spp.). Terdapat 14 jenis vegetasi tingkat semai dengan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi ada pada jenis karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) dengan nilai 71,94% dan yang terendah ada pada jenis belimbing waluh (Averrhoa carambola) dengan nilai 4,81%, putri malu (Mimosa pudica) dengan nilai 4,81%, aster putih (Symphyotrichum ericoides) dengan nilai 4,81% dan bayam duri (Amaranthus spinosus) dengan nilai 4,81%. Pada vegetasi tingkat pancang terdapat 4 jenis tanaman dengan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi ada pada jenis mangga (Mangifera indica) dengan nilai 97,21% dan yang terendah ada pada jenis gaharu (Aquilaria malaccensis) dengan nilai 19,44%. Pada vegetasi tingkat tiang terdapat 6 jenis tanaman dengan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi ada pada jenis akasia (Acacia mangium) dengan nilai 95,81% dan yang terendah ada pada jenis mangga (Mangifera indica) dengan nilai 20,08%. Serta terdapat 10 jenis vegetasi tingkat pohon dengan Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi ada pada jenis akasia (Acacia mangium) dengan nilai 110,91% dan yang terendah ada pada jenis johar (Senna siamea) dengan nilai 10,18%.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48074258","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POTENSI TUMBUHAN OBAT DI AREAL PT. WIJAYA SENTOSA, PAPUA BARAT","authors":"F. Hutapea","doi":"10.20527/jht.v10i3.14974","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i3.14974","url":null,"abstract":"Papua merupakan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang membawa manfaat yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat lokal. Salah satu hasil hutan yang memberikan manfaat yang tinggi bagi masyarakat lokal adalah tumbuhan obat. Beberapa tumbuhan obat Papua telah dimanfaatkan secara luas oleh Masyarakat Indonesia. Namun demikian, Papua masih memiliki berbagai jenis tumbuhan berpotensi obat yang belum dikenal luas oleh Masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi berbagai jenis tumbuhan yang terdapat di areal konsesi PT. Wijayaya Sentosa sebagai tumbuhan obat. Data sekunder berupa data jenis tumbuhan yang terdapat di areal PT. Wijaya Sentosa diperoleh dari laporan penilaian nilai konservasi tinggi di PT. Wijaya Sentosa. Data ini kemudian diolah secara deskriptif dengan melakukan berbagai studi pustaka. Hasil studi menunjukkan bahwa dari 401 jenis tumbuhan yang terdapat di areal perusahaan, sebanyak 203 jenis (±50%) diantaranya merupakan tumbuhan berpotensi obat. Tumbuhan berpotensi obat di areal perusahaan ini didominasi oleh pohon dan berasal dari famili Fabaceae. Tumbuhan obat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Pemanfaatannya dapat dilakukan secara tunggal atau dan dicampur dengan bagian tumbuhan berpotensi obat lainnya. Bagian tumbuhan yang paling umum digunakan sebagai obat adalah daun. Pada umumnya, pemanfaatan tumbuhan obat oleh berbagai masyarakat tradisional cukup sederhana. Status konservasi Sebagian besar tumbuhan obat di areal PT. Wijaya Sentosa berada dalam kategori risiko rendah. Namun demikian, 4 jenis tumbuhan telah masuk dalam kategori hampir terancam. Oleh sebab itu, upaya konservasi perlu dilakukan untuk melindungi keempat jenis tumbuhan ini.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41392575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"SKRINING FITOKIMIA DAN PENENTUAN NILAI SPF LOTION EKSTRAK ETANOL 96% DAUN TANJUNG (Mimusops elengi Linn.)","authors":"Kurdiansyah Kurdiansyah, Dyera Forestryana, Aditya Noviadi","doi":"10.20527/jht.v10i3.14968","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i3.14968","url":null,"abstract":"Pemaparan sinar ultraviolet dari matahari dapat menimbulkan efek seperti eritema, pigmentasi, fotosensitivitas serta penuaan dini. Daun tanjung (Mimusops elengi Linn.) diketahui memiliki khasiat sebagai antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 10,6 ppm, sehingga dapat dikembangkan menjadi sediaan lotion tabir surya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining fitokimia dan menentukan nilai sun protecting factor dari sediaan. Skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif terhadap senyawa metabolite skunder dan penentuan nilai SPF secara in Vitro menggunakan Spektofotomer UV Vis. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak daun Tanjung mengandung flavonoid, alkaloid, saponin, steroid dan tannin. Nilai SPF optimal diperoleh pada formula 6 dengan konsentrasi ekstrak daun tanjung sebesar 0,5 g dan dihasilkan nilai SPF sebesar 24,5455 yang termasuk ke dalam katagori proteksi ultra. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh variasi konsentrasi ekstrak etanol 96% daun tanjung yang digunakan terhadap efektivitas tabir surya.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45880651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Anggraini, Dian Iswandaru, C. Wulandari, N Novriyanti
{"title":"KERAGAMAN SPESIES TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT BERDASARKAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DESA PENYANGGA EKOSISTEM GAMBUT TAHURA OKH PROVINSI JAMBI","authors":"D. Anggraini, Dian Iswandaru, C. Wulandari, N Novriyanti","doi":"10.20527/jht.v10i3.14963","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i3.14963","url":null,"abstract":"Berbagai spesies tumbuhan sebenarnya telah dimanfaatkan oleh berbagai tipologi masyarakat di dunia karena diyakini dapat memelihara kesehatan dan meringankan bahkan mengobati berbagai masalah tubuh. Akan tetapi pengetahuan mengenai hal ini pada masyarakat yang tinggal di sekitar ekosistem gambut belum terdokumentasikan secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengulas keragaman spesies tumbuhan berkhasiat obat atau pemelihara kesehatan masyarakat sekitar gambut Tahura Orang Kayo Hitam (OKH). Salah satu desa di Tahura OKH Provinsi Jambi dipilih untuk diteliti dengan pemilihan responden secara purposive. Data mengenai berbagai spesies tumbuhan berkhasiat obat atau pemelihara kesehatan, khasiat tiap spesies tumbuhan, bagian tubuh spesies tumbuhan yang sering digunakan, teknik pemanfaatan, dan intensitas penggunaannya digali melalui wawancara terbuka dengan panduan kuisioner. Temuan penelitian menunjukkan sebanyak 31 spesies tumbuhan digunakan masyarakat untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan. Masalah kesehatan yang paling banyak diobati menggunakan tumbuhan diantaranya ialah tekanan darah tinggi (hipertensi), nyeri kaku pada sendi, radang sendi, dan demam. Spesies yang paling banyak disebut bermanfaat berdasarkan pengetahuan masyarakat ialah kunyit (Curcuma longa). Selain itu ada pula sirsak (Annona muricata), duku (Lansium domesticum), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), dan jahe merah (Zingiber officinale).","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41650752","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agung Tri Cahyo, A. Darmawan, Dian Iswandaru, A. Setiawan
{"title":"PENDUGAAN KARBON STOK DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR","authors":"Agung Tri Cahyo, A. Darmawan, Dian Iswandaru, A. Setiawan","doi":"10.20527/jht.v10i3.14969","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i3.14969","url":null,"abstract":"Pendugaan karbon di atas permukaan tanah dari vegetasi mangrove di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur penting dilakukan karena memiliki kemampuan mengikat karbon jauh lebih tinggi dibandingkan dengan hutan terestrial dan hutan hujan tropis. Penelitian ini bertujuan untuk menduga stok karbon di atas permukaan tanah dari ekosistem mangrove menggunakan inventarisasi hutan terestrial dan citra satelit resolusi tinggi. Jenis mangrove dipetakan menggunakan citra satelit resolusi tinggi SPOT 6/7 menggunakan metode Object-Oriented Classification (OOC), dan di dalam lokasi mangrove telah dibuat 33 sampel plot masing-masing seluas 400 . Dari hasil analisis citra satelit didapatkan akurasi peta tipe mangrove yang sangat baik (97,75% dari akurasi keseluruhan), sehingga dapat dipetakan sebanyak 486 hektar kawasan mangrove di lokasi penelitian. Kawasan mangrove terluas terletak di Desa Margasari dan Sriminosari. Dari inventarisasi hutan didapatkan rata-rata stok karbon di atas permukaan tanah hutan mangrove adalah 65 tC / ha, dengan total estimasi stok karbon di atas permukaan tanah adalah 25.796,39 tC.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44935456","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Maimunah, Andi M. Amin, Amrin Fauzi P. Lubis, Nikolaus Sukur, Gregorius Kecadul, Jay H. Samek
{"title":"STUDI KEMANFAATAN HUTAN BAGI MASYARAKAT HUTAN DESA BALABAN RAYAK KABUPATEN KETAPANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT","authors":"S. Maimunah, Andi M. Amin, Amrin Fauzi P. Lubis, Nikolaus Sukur, Gregorius Kecadul, Jay H. Samek","doi":"10.20527/jht.v10i2.14128","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14128","url":null,"abstract":"PT. Bumitama Gunajaya Agro merupakan perusahaan kelapa sawit yang berkomitmen untuk mendukung masyarakat melalui pendekatan kemitraan pengelolaan perhutanan sosial di Hutan Desa Balaban Rayak. Hal ini dilakukan agar pengelola mengetahui potensi jenis keanekaragaman hayati dan nilai manfaatnya dan potensi sumber pendapatan alternatif dari hasil hutan bukan kayu dan Jasa lingkungan. Melalui kegiatan ini diharapkan ada transfer knowledge dengan harapan pengelola memiliki kompetensi dalam mengidentifikasi dan mengelola keanekaragaman hayati. Metodologi penelitian menggunakan suatu metode untuk menilai keanekaragaman hayati yang dibuat oleh USAID LESTARI tahun 2018 yang dikoordinir oleh Michigan State University USA.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 plot yang dengan intensitas sampling 0,01 diketahui bahwa nilai rata-rata kemanfaatan hutan bagi masyarakat adalah 16,08333 dimana nilai tersebut dikategorikan sebagai hutan cukup sehat (11 - 20). Kondisi habitat meliputi 5 lahan basah, 9 aliran sungai, 10 padang rumput bekas terbakar, 6 topografi sebagian lereng, 8 mata air, habitat satwa liar, 4 gua, 4 air terjun, 3 hamparan pandan terbuka dan hanya 4 pohon dengan diameter lebih dari 45 cm ada di lapangan. Hewan langka yang ditemui dalam pengamatan 1 macan dahan, 1 kucing batu, 2 haruwei, 3 trenggiling, 10 babi, 4 kijang, 4 burung murai. Perjumpaan dalam bentuk jejak kaki, mendengar, melihat, sarang dan feses. Hutan Balaban rayak menyediakan 34 jenis flora fauna yang bermanfat secara langsung bagi masyarakat dan 13 flora dan habitat yang bermanfaat secara budaya dan kearifan lokal. Potensi tersebut bisa dikembangkan untuk kegiatan yang bisa dilakukan bersama PT BGA dalam hal konservasi hutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49257836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
S. Susilawati, A. A. Rezekiah, Yusanto A. Nugroho, T. Satriadi
{"title":"KARAKTERISTIK BRIKET ARANG TUMBUHAN BAWAH HUTAN RAWA GAMBUT","authors":"S. Susilawati, A. A. Rezekiah, Yusanto A. Nugroho, T. Satriadi","doi":"10.20527/jht.v10i2.14122","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14122","url":null,"abstract":"Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbaharui, tetapi dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar minyak masih menjadi pilihan utama sehingga akan mengakibatkan menipisnya cadangan minyak bumi. Hal ini menyebabkan timbulnya kekhawatiran akan terjadinya kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang, dengan demikian perlu diupayakan sumber energi alternaltif lain yang berasal dari bahan baku yang bersifat kontinyu dan dapat diperbaharui seperti energi biomassa yaitu biobriket.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biobriket yang berasal dari beberapa jenis tumbuhan bawah lahan gambut di hutan lindung Liang Anggang. Parameter yang digunakan uji karakteristik briket arang tersebut meliputi kerapatan, nilai kalor, kadar abu, kadar air, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat. Analisis pengujian briket arang menggunakan metode box and whisker plot 3 x 5 (3 ulangan dan 10 perlakuan). Hasil kualitas briket arang pada pengujian kerapatandengan rata-rata berkisar pada nilai 0,4890 gr/cm3 - 0,6632 gr/cm3, semakin tinggi nilai kerapatan maka semakin baik pula, dikarenakan briket tidak cepat habis pada saat dibakar. Hasil pengujian nilai kalor berkisar pada 3718,80 kal/gr - 6388,53 kal/gr, pengujian kadar abu bernilai pada 5,6433% - 35,6733%, pengujian kadar air menghasilkan 4,2300% - 9,6600%, dan memiliki nilai zat terbang pada 36,6067% - 50,7800%, serta menghasilkan kadar karbon terikat pada nilai 21,1133% - 57,4800%. Hasil uji briket yang memenuhi SNI yaitu rata-rata pada nilai kerapatan, nilai kalor, dan kadar air, sedangkan untuk kadar abu, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat tidak memenuhi SNI, hasil uji yang tidak memenuhi standar dapat disebabkan karena pada proses pengarangan bahan baku dan pembuatan/pencetakan briket kurang maksimal, atau bahkan dari bahan bakunya itu sendiri.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49406912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Irma Sribianti, Muhammad Tahnur, M. Muthmainnah, M. Maulana
{"title":"NILAI MANFAAT EKONOMI DIVERSIFIKASI PRODUK BAMBU PADA HUTAN RAKYAT DI KECAMATAN KULAWI KABUPATEN SIGI","authors":"Irma Sribianti, Muhammad Tahnur, M. Muthmainnah, M. Maulana","doi":"10.20527/jht.v10i2.14127","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14127","url":null,"abstract":"Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi diversifikasi produk bambu. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan di Desa Namo Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi, dengan pertimbangan bahwa didesa tersebut terdapat hutan bambu rakyat yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memproduksi bambu. Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 25 responden. Analisis nilai manfaat ekonomi produk olahan tanaman bambu menggunakan metode valuasi ekonomi dengan menghitung pendapatan masyarakat berdasarkan harga pasar (market price). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman bambu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk diproduksi menjadi meja, kursi dan rak TV. Nilai manfaat ekonomi tanaman bambu yang diproduksi menjadi meja sebesar Rp. 15.113.000/tahun dengan persentase produk 44,50%, nilai manfaat ekonomi tanaman bambu yang diproduksi menjadi kursi sebesar Rp. 10.577.750/tahun dengan persentase produk 31,15%, nilai manfaat ekonomi tanaman bambu yang diproduksi menjadi rak TV sebesar Rp. 8.268.500/tahun dengan persentase produk 24,35%, sehingga total nilai manfaat ekonomi diversifikasi produk bambu menjadi meja, kursi dan rak TV sebesar Rp. 33.959.250/tahun","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41584062","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"RESPON PERTUMBUHAN KELENGKENG (Dimocarpus longan Lour.) TERHADAP AIR LIMBAH TERNAK LELE DI AGROFORESTRI RUSUNAWA UNILAK","authors":"A. Juliarti, Ervayenri Ervayenri, Azwin Azwin","doi":"10.20527/jht.v10i2.14130","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14130","url":null,"abstract":"Agroforestri Rusunawa Unilak merupakan areal yang dikhususkan pemanfatannya untuk penelitian, wisata bagi masyarakat sekitar dan sebagai lokasi pengembangan buah di dalam kampus. Air limbah ternak lele berpotensial digunakan sebagai pupuk tanaman buah. Selain sifatnya organik, air limbah ternak lele mudah didapat dan murah harganya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis respon pertumbuhan Kelengkeng terhadap air limbah ternak lele. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan di areal Agroforestri Rusunawa Unilak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor, yaitu dosis air limbah ternak lele. Dosis air limbah lele terdiri dari 4 taraf, yaitu kontrol, 250ml, 500 ml, dan 750 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis air limbah lele (250 ml, 500 ml dan 750 ml) mampu meningkatkan pertambahan tinggi, diameter, dan lebar tajuk Kelengkeng dibandingkan kontrol.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46111474","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}