S. Susilawati, A. A. Rezekiah, Yusanto A. Nugroho, T. Satriadi
{"title":"KARAKTERISTIK BRIKET ARANG TUMBUHAN BAWAH HUTAN RAWA GAMBUT","authors":"S. Susilawati, A. A. Rezekiah, Yusanto A. Nugroho, T. Satriadi","doi":"10.20527/jht.v10i2.14122","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbaharui, tetapi dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar minyak masih menjadi pilihan utama sehingga akan mengakibatkan menipisnya cadangan minyak bumi. Hal ini menyebabkan timbulnya kekhawatiran akan terjadinya kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang, dengan demikian perlu diupayakan sumber energi alternaltif lain yang berasal dari bahan baku yang bersifat kontinyu dan dapat diperbaharui seperti energi biomassa yaitu biobriket.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biobriket yang berasal dari beberapa jenis tumbuhan bawah lahan gambut di hutan lindung Liang Anggang. Parameter yang digunakan uji karakteristik briket arang tersebut meliputi kerapatan, nilai kalor, kadar abu, kadar air, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat. Analisis pengujian briket arang menggunakan metode box and whisker plot 3 x 5 (3 ulangan dan 10 perlakuan). Hasil kualitas briket arang pada pengujian kerapatandengan rata-rata berkisar pada nilai 0,4890 gr/cm3 - 0,6632 gr/cm3, semakin tinggi nilai kerapatan maka semakin baik pula, dikarenakan briket tidak cepat habis pada saat dibakar. Hasil pengujian nilai kalor berkisar pada 3718,80 kal/gr - 6388,53 kal/gr, pengujian kadar abu bernilai pada 5,6433% - 35,6733%, pengujian kadar air menghasilkan 4,2300% - 9,6600%, dan memiliki nilai zat terbang pada 36,6067% - 50,7800%, serta menghasilkan kadar karbon terikat pada nilai 21,1133% - 57,4800%. Hasil uji briket yang memenuhi SNI yaitu rata-rata pada nilai kerapatan, nilai kalor, dan kadar air, sedangkan untuk kadar abu, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat tidak memenuhi SNI, hasil uji yang tidak memenuhi standar dapat disebabkan karena pada proses pengarangan bahan baku dan pembuatan/pencetakan briket kurang maksimal, atau bahkan dari bahan bakunya itu sendiri.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v10i2.14122","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Minyak bumi adalah energi yang tidak dapat diperbaharui, tetapi dalam kehidupan sehari-hari bahan bakar minyak masih menjadi pilihan utama sehingga akan mengakibatkan menipisnya cadangan minyak bumi. Hal ini menyebabkan timbulnya kekhawatiran akan terjadinya kelangkaan bahan bakar di masa yang akan datang, dengan demikian perlu diupayakan sumber energi alternaltif lain yang berasal dari bahan baku yang bersifat kontinyu dan dapat diperbaharui seperti energi biomassa yaitu biobriket.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas biobriket yang berasal dari beberapa jenis tumbuhan bawah lahan gambut di hutan lindung Liang Anggang. Parameter yang digunakan uji karakteristik briket arang tersebut meliputi kerapatan, nilai kalor, kadar abu, kadar air, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat. Analisis pengujian briket arang menggunakan metode box and whisker plot 3 x 5 (3 ulangan dan 10 perlakuan). Hasil kualitas briket arang pada pengujian kerapatandengan rata-rata berkisar pada nilai 0,4890 gr/cm3 - 0,6632 gr/cm3, semakin tinggi nilai kerapatan maka semakin baik pula, dikarenakan briket tidak cepat habis pada saat dibakar. Hasil pengujian nilai kalor berkisar pada 3718,80 kal/gr - 6388,53 kal/gr, pengujian kadar abu bernilai pada 5,6433% - 35,6733%, pengujian kadar air menghasilkan 4,2300% - 9,6600%, dan memiliki nilai zat terbang pada 36,6067% - 50,7800%, serta menghasilkan kadar karbon terikat pada nilai 21,1133% - 57,4800%. Hasil uji briket yang memenuhi SNI yaitu rata-rata pada nilai kerapatan, nilai kalor, dan kadar air, sedangkan untuk kadar abu, kadar zat terbang, dan kadar karbon terikat tidak memenuhi SNI, hasil uji yang tidak memenuhi standar dapat disebabkan karena pada proses pengarangan bahan baku dan pembuatan/pencetakan briket kurang maksimal, atau bahkan dari bahan bakunya itu sendiri.