{"title":"PRODUKTIVITAS DAN RENDEMEN KERAJINAN ANYAMAN TAS PURUN DI DESA PALIMBANGAN GUSTI, KECAMATAN HAUR GADING, KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA","authors":"Putri Nadilla, Z. Abidin, D. Itta","doi":"10.20527/jht.v11i4.18191","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18191","url":null,"abstract":"Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memiliki sumber daya manusia yang melimpah disektor kerajinan salah satunya adalah kerajinan purun. keterampilan anyaman purun diajarkan secara turun temurun dari nenek moyang, oleh karena itu Penulis tertarik Menganalisis produktivitas dan rendemen tas purun di Desa Palimbangan Gusti Kecamatan Haur Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pengetahuan dan pertimbangan masyarakat dan pemerintah setempat untuk mengadakan penyuluhan serta pengambilan kebijakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara dalam meningkatkan kemajuan kualitas produk kerajinan anyaman purun. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui besarnya rata-rata Produktivitas anyaman tas purun 0,94 buah/ jam dan rata-rata rendemen kerajinan anyaman tas purun sebesar 88,32%.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"39 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139164820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN SEDOTAN PURUN DI DESA TUMBANG NUSA DENGAN PENDEKATAN SWOT","authors":"Adnan Ardhana, D. Itta, Muh. Helmi","doi":"10.20527/jht.v11i4.18193","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18193","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi pengembangan usaha kerajinan sedotan purun di Desa Tumbang Nusa menggunakan analisis SWOT.Penelitian dilakukan di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dan Matriks IFAS dan EFAS. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil identifikasi analisis SWOT faktor internal terdapat enam kekuatan dan enam kelemahan, sementara pada faktor lingkungan eksternal terdapat tujuh peluang dan empat ancaman. Dalam diagram SWOT menunjukan bahwa posisi strategi perkembangan usaha sedotan purun terletak pada kuadran 1 yakni kondisi usaha sedotan purun di Desa Tumbang Nusa secara internal banyak memiliki kekuatan dan memiliki kesempatan yang dapat dimanfaatkan. Pengembangan kerajinan sedotan purun memiliki kekuatan dan peluang yang sifatnya menyatu dan saling mendukung dengan cara menggunakan faktor semua kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"10 7","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139165116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Amellita Amellita, C. Asmarahman, Indriyanto Indriyanto, Afif Bintoro
{"title":"JENIS TUMBUHAN OBAT DAN PEMANFAATANNYA OLEH MASYARAKAT DESA BUMI AGUNG WATES KABUPATEN WAY KANAN, LAMPUNG","authors":"Amellita Amellita, C. Asmarahman, Indriyanto Indriyanto, Afif Bintoro","doi":"10.20527/jht.v11i4.18195","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18195","url":null,"abstract":"Masyarakat Desa Bumi Agung Wates sulit mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan karena jaraknya yang jauh, sehingga masyarakat memanfaatkan tumbuhan obat untuk mengobati penyakit mereka. Dengan pertimbangan tumbuhan obat mudah didapatkan, minim efek samping, murah, dan mudah ditanam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis tumbuhan obat dan pemanfaatannya oleh masyarakat di Desa Bumi Agung Wates. Penelitian ini menggunakan metode observasi lapangan dan wawancara kepada masyarakat. Tumbuhan berkhasiat obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Bumi Agung ditemukan sebanyak 31 jenis. Teknik pengolahan yang digunakan masyarakat yakni dengan cara direbus, dihaluskan, diperas, diparut, dan ditumbuk. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah bagian daun, karena mudah untuk didapatkan dan diolah sebagai obat. Penggunaan tumbuhan obat berdasarkan karakteristik responden menurut jenis kelamin didominasi oleh responden perempuan sebanyak 60%, menurut umur didominasi oleh kelas umur 41-60 tahun sebanyak 54%, menurut pendidikan didominasi oleh responden tamatan tingkat Sekolah Dasar (SD) sebanyak 46%, dan menurut pekerjaan didominasi oleh responden petani sebanyak 56%. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan mengenai kandungan zat dan senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yang ditemukan dan dimanfaatkan di Desa Bumi Agung Wates.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"28 9","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139166196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Jurnal Hutan Tropis Volume 11 Nomer 4 Edisi Desember 2023","authors":"Jurnal Hutan Tropis","doi":"10.20527/jht.v11i4.18206","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18206","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139163604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ISUE STRATEGIS KAWASAN HUTAN PADA PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH","authors":"Agung Prabowo BN","doi":"10.20527/jht.v11i4.18200","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18200","url":null,"abstract":"Tata ruang adalah wujud dari struktur ruang dan pola ruang; Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah. Penetapan Kawasan Hutan adalah suatu penegasan tentang kepastian hukum mengenai status, batas dan luas suatu Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan Tetap. Perubahan Kawasan Hutan menjadi bukan kawasan Hutan di atur dalam perundangan tersendiri, diterbitkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kehutanan. Tujuannya yaitu adanya penegasan tentang kepastian hukum mengenai status, batas dan luas suatu Kawasan Hutan menjadi Kawasan Hutan Tetap. Integrasi kawasan hutan dalam RTRW mutlak dilakukan dengan benar sesuai peraturan perundangan agar tidak terjadi ketidak sesuai ruang pada masa depan terutama dalam kawasan hutan. Perbedaan geometri batas kawasan hutan direkomendasikan tetap menggunakan batas kawasan hutan yang telah ditetapkan atau telah selesai pengukuhan kawasan hutannya. Untuk mendukung rekomendasi, diusulkan agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera menyiapkan Peta Kawasan Hutan pada skala 1 : 50.000, sesuai mandat Peraturan Menteri Kehutanan nomor P.20/MenhutII/2011 tentang Pedoman Pemetaan Kawasan Hutan Tingkat Kabupaten/Kota dan Peraturan Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1 : 50.000.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"113 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139165870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERAN PARA PIHAK STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU","authors":"T. Wibowo, Z. Abidin, Trisnu Satriadi","doi":"10.20527/jht.v11i4.18192","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18192","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran para pihak staheholder pada pengembangan HHBK dan mekanisme hubungannya di Provinsi Kalimantan Selatan, terutama di Kabupaten Tanah Laut. Metode pada penelitian adalah melalui wawancara mendalam berdasarkan daftar pertanyaan semi terstruktur terhadap informan kunci di lapangan dengan subjek penelitian dipilih secara sengaja atau purposive sampling berdasarkan jenis HHBK yang menjadi unggulan di Kabupaten Tanah Laut. Hasil penelusuran penulis, dapat diketahui pihak-pihak terkait yang mendukung pengembangan HHBK unggulan di Kabupaten Tanah Laut adalah baik pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPDASHL Barito), Pemerintah Daerah (Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan dan UPTD. KPH Tanah Laut), pengusaha ataupun petani. Hubungan antar pihak terhadap HHBK Unggulan dapat dilakukan dengan Keberadaan forum yang menyatukan persepsi visi misi para pihak dibentuk dalam rangka mendukung pengembangan HHBK Unggulan. Forum tersebut adalah seperti Forum Hasil Hutan Bukan Kayu (Forum HHBK) Kalimantan Selatan maupun Himpunan Pengusaha dan Peternak Lebah madu Tanah Laut (Hippmatala).","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"34 15","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139166115","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alexander Sanjaya, C. Wulandari, Z. Abidin, Rahmat Safe’i, Agus Setiawan, Bainah Sari Dewi
{"title":"STATUS KEBERLANJUTAN EKOWISATA MANGROVE PETENGORAN, KECAMATAN TELUK PANDAN, KABUPATEN PESAWARAN","authors":"Alexander Sanjaya, C. Wulandari, Z. Abidin, Rahmat Safe’i, Agus Setiawan, Bainah Sari Dewi","doi":"10.20527/jht.v11i4.18194","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18194","url":null,"abstract":"Penurunan fungsi ekosistem mangrove terus terjadi akibat degradasi lingkungan, rendahnya koordinasi antar instansi, dan kurangnya keterlibatan masyarakat dalam pengelolaannya, sehingga diperlukan upaya yang tepat untuk menjamin kelestariannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis indeks dan status keberlanjutan ekowisata mangrove, menentukan atribut yang mempengaruhi keberlanjutan ekowisata mangrove dan merumuskan strategi pengelolaan ekowisata mangrove.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat, pengunjung ekowisata dan pemangku kepentingan. Metode pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan simple random sampling, accidental sampling dan purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, penginderaan jauh, wawancara dan studi pustaka. Metode NDVI dengan perangkat lunak ArcGIS 10.3 digunakan untuk menganalisis kondisi ekologi, sedangkan untuk kondisi social ekonomi dan kelembagaan dianalisis menggunakan metode deskriptif. Status kelestarian ekosistem mangrove dianalisis menggunakan perangkat lunak RAP-MForest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status keberlanjutan pengelolaan ekowisata mangrove pada dimensi ekologi, sosial dan kelembagaan cukup baik yang ditunjukkan dengan nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi sebesar 60,40; dimensi sosial 52,38; dan dimensi kelembagaan sebesar 57,77. Hasil penelitian untuk dimensi ekonomi masuk dalam kategori kurang berkelanjutan dengan indeks keberlanjutan sebesar 50,14, sedangkan status kelestarian pengelolaan kawasan ekowisata mangrove Petetengoran secara umum termasuk dalam kategori cukup lestari. Strategi pengelolaan ekowisata mangrove yang harus dilakukan antara lain peningkatan rehabilitasi mangrove dan tingkat kerapatannya; menciptakan peluang pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan kunjungan wisata; menyelesaikan potensi konflik dengan penggunaan lain; peningkatan peran kelompok mangrove; meningkatkan koordinasi antar pemangku kepentingan dan komitmen dukungan pemerintah daerah untuk konservasi.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"8 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139164513","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"DAMPAK DIBUKANYA KEMBALI EKOWISATA TAHURA SULTAN ADAM MANDIANGIN SETELAH PANDEMI COVID-19 TERHADAP EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR","authors":"Muhammad Naparin","doi":"10.20527/jht.v11i4.18203","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18203","url":null,"abstract":"Pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai penggerak ekonomi dan pembangunan bagi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Taman Hutan Raya Sultan Adam (TAHURA) Mandiangin merupakan salah satu tempat wisata alam yang terdiri atas berbagai macam objek wisata, seperti potensi flora dan fauna, bangunan-bangunan sejarah, panorama alam, serta wisata pendidikan. Beberapa spot yang dijadikan sebagai tempat wisata antara lain bukit besar, kolam Belanda, benteng, pesanggrahan Belanda, dan air terjun. Studi ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan ekonomi masyarakat di sekitar Taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin dan membandingkan pendapatan masyarakat sebelum dan setelah adanya aktifitas ekowisata di Taman Hutan Raya (TAHURA) Sultan Adam Mandiangin. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan sampel yang ditentukan berdasarkan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel sebanyak 90 responden. Analisis data menggunakan pendekatan statistik dengan uji parametric T-Sampel Berpasangan. Hasil studi menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat sebelum dan setelah dibukanya kembali Taman Hutan Raya (TAHURA) Sultan Adam Mandiangin setelah pandemi covid-19 berbeda signifikan dan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat sekitar tempat wisata.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"17 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139165055","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KORELASI TINGGI MUKA AIR DAN POTENSI KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN BENGKALIS PROVINSI RIAU","authors":"Atfi Indriany Putri, Lailan Syaufina","doi":"10.20527/jht.v11i4.18196","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18196","url":null,"abstract":"Salah satu permasalahan kebakaran hutan dan lahan yang menjadi topik saat ini adalah kebakaran di lahan gambut. Faktor yang mempengaruhi kebakaran di lahan gambut antara lain: tinggi muka air dan curah hujan. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) menganalisis korelasi tinggi muka air gambut dengan hotspot sebagai indikator kebakaran; 2) menganalisis korelasi tinggi muka air gambut dengan curah hujan; dan 3) menganalisis korelasi hotspot dengan curah hujan di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Kabupaten Bengkalis memiliki jumlah hotspot sebanyak 991 titik panas (hotspot) pada periode Oktober 2018 – Oktober 2019, dengan peningkatan jumlah hotspot terbanyak pada bulan Februari 2019 – Maret 2019 serta bulan Juli 2019 – September 2019. Hasil uji korelasi hotspot dengan curah hujan mendapatkan nilai korelasi sedang dengan nilai -0.408 dan P-Value 0.001, hal ini menunjukkan bahwa curah hujan dengan hotspot memiliki hubungan positif, yang artinya semakin tinggi curah hujan maka nilai hotspot akan semakin rendah, sedangkan pada tinggi muka air dengan hotspot memiliki korelasi cukup dengan nilai P-Value sebesar 0.001 serta nilai korelasi -0.245 , dan memiliki notasi negatif atau terbalik, yang artinya penurunan tinggi muka air akan diikuti dengan kenaikan hotspot. Hasil uji statistik tinggi muka air dan curah hujan memperoleh nilai korelasi sedang sebesar 0.388 dengan nilai P-Value 0.001 uji statistik tersebut menunjukkan adanya hubungan positif, notasi positif menyatakan bahwa nilai tinggi muka air akan meningkat setelah memperoleh pasokan air hujan yang tinggi dan menurun jika curah hujan rendah.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"216 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139165696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EFEKTIVITAS SOSIAL EKONOMI PROGRAM PERHUTANAN SOSIAL PADA AREAL HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) DI DESA TEBING SIRING DAS TABUNIO KABUPATEN TANAH LAUT","authors":"Dinda Permatasari, G. Hatta, Syarifuddin Kadir","doi":"10.20527/jht.v11i4.18197","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i4.18197","url":null,"abstract":"Kegiatan rehabilitasi kawasan pada areal HKm di Desa Tebing Siring sudah dilaksanakan sejak tahun 2012 melalui mekanisme W-Bridge Project. Kegiatan dilakukan guna mengetahui tingkat kekritisan lahan pada kawasan terlebih kepada mata pencaharian masyarakat sekitar kawasan yang didominasi sebagai penambang emas illegal, sehingga menyebabkan fungsi dan tatanan ekosistem kawasan yang semakin terganggu. Melaui SK Men LHK No.SK.134/MenLHK/Setjen/PSK.L.0/2/2016 diberikan Penetapan Areal Kerja (PAK) seluas 8.860 Ha. Di tahun 2017 melalui SK.2271/MenLHK/PSKL/PKPS/PSL.0/4/2017 diberikan Ijin Usaha Pemanfaatan HKm (IUPHKm) seluas 400 Ha. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pelaksanaan program HKm di Desa Tebing Siring DAS Tabunio Kabupaten Tanah laut terhadap aspek sosial ekonomi, sehingga dapat diketahui efektivitas pelaksaan program dan diperoleh rekomendasi hasil penilaian efektivitas yang dilaksanakan. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan mengadaptasi beberapa pedoman kegiatan monitoring serta evaluasi penyelenggaraan HKm. Parameter sosial ekonomi anggota KTHKm yang disusun berdasarkan 5 kriterian penilaian, terhadap 40 orang anggota kelompok tani Ingin Maju di HKm Desa Tebing Siring. Hasil yang diperoleh menunjukkan efektivitas pelaksaan program berdasarkan aspek sosial ekonomi masuk kedalam kategori “Cukup Baik” hingga “Sangat Baik” masuk kedalam kategori pengelolaan HKm yang “efektif”. Hasil penilaian kategori efektif kemudian dapat digunakan sebagai bahan peningkatan efektivitas kegiatan pengelolaan HKm. Serta dapat digunakan sebagai rekomendasi perpanjangan IUPHKm pada kawasan Desa Tebing Siring yang akan datang dan dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi pengelolaan HKm pada kawasan lain dengan kondisi serupa.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"30 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139166094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}