{"title":"HUBUNGAN PERSONAL HIGIENE DENGAN PENYAKIT CACING (SOIL TRANSMITTED HELMINTH) PADA PETANI SAYUR KARTAMA KOTA PEKANBARU","authors":"Berliana N.R.S. Aritonang","doi":"10.52071/jstlm.v4i2.53","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i2.53","url":null,"abstract":"Personal hygiene merupakan faktor utama penyebab infeksi kecacingan. Penelitian ini dilakukan pada petani sayur di Kartama Pekanbaru pada bulan Oktober – Desember 2018 dengan total sampel 30 orang. Metode yang digunakan pada pemeriksaan ini metode sedimentasi. Populasi pada penelitian ini petani sayur di Kartama Pekanbaru yang tidak menggunakan sarung tangan ataupun alas kaki pada saat berkebun. Hasil yang didapat dari 30 sampel yang dilakukan pemeriksaan pada petani sayur di Kartama Pekanbaru tidak ditemukan adanya telur cacing Soil Transmitted Helminth pada sampel feses dan kuku.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"2 2-3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132958325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA KANTONG DARAH DONOR DI BANK DARAH RUMAH SAKIT SANTA MARIA PEKANBARU","authors":"Yuniyati Saidjao","doi":"10.52071/jstlm.v4i2.44","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i2.44","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Hemoglobin adalah pigmen pengangkut oksigen utama ke jaringan yang terdapat di eritrosit. Kadar hemoglobin digunakan sebagai syarat penentu terapi transfusi darah terhadap pasien anemia. Sebelum transfusi darah pada awalnya disimpan dalam kantong yang mengandung antikoagulan CPDA-1 dengan masa simpan 35 hari pada suhu 4 ± 2°C dengan sistem FIFO. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kadar hemoglobin kantong darah donor selama penyimpanan hari–1 dan setelah penyimpanan hari–15 di Bank Darah Rumah Sakt Santa Maria Pekanbaru sehingga transfusi efektif dilakukan untuk menaikan kadar hemoglobin pasien. Jenis penelitian menggunakan Quasi Eksperimen dengan desain penelitian one group pretest–postest. Sampel yang digunakan yaitu kantong darah WB dan PRC yang diperoleh dengan teknik purposive random sampling. Berdasarkan uji t–berpasangan pada kantong darah WB didapat p>0,01 artinya tidak ada perbedaan bermakna kadar hemoglobin hari–1 dan hari–15 sedangkan pada kantong darah PRC didapat p<0,01 artinya ada perbedaan bermakna kadar hemoglobin hari–1 dan hari–15. \u0000Kata kunci : Hemoglobin, WB, PRC, lama penyimpanan.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133427518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI LISIS TELUR Ascaris lumbricoides SETELAH PEMBERIAN GETAH PEPAYA (Carica papaya)","authors":"Darmadi Adi","doi":"10.52071/jstlm.v4i2.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i2.48","url":null,"abstract":"Penyakit kecacingan tergolong penyakit neglected disease yaitu infeksi yang kurang diperhatikan dan penyakitnya bersifat kronis tanpa menimbulkan gejala klinis yang jelas dan dampak yang ditimbulkannya baru terlihat dalam waktu yang lama seperti kekurangan gizi, gangguan tumbuh kembang dan gangguan kecerdasan pada anak. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk mengeliminasi adanya cacing di dalam tubuh, mulai dari penggunaan obat sintetik hingga penggunaan obat alami. Salah satu obat alami yang dapat dijadikan sebagai antihelmintik adalah getah papaya (Carica papaya). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi getah pepaya (Carica papaya) yang efektif terhadap lisisnya telur Ascaris lumbricoides. Metode yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen laboratorium secara in vitro. Hasil yang di dapatkan dari penelitian adalah getah papaya pada konsentrasi 5% dapat menyebabkan lapisan albumin telur mengalami perubahan (menyerupai fertilized decorticated) pada waktu selama 60 menit, sedangkan getah papaya konsentrasi 1%-4% tidak mengalami perubahan yang signifikan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa getah papaya pada konsentrasi 5% tidak menimbulkan lisis tetapi lapisan albumin dari telur mengalami perubahan menyerupai fertilized decorticated. \u0000 \u0000Kata kunci: lisis, Ascaris lumbricoides, Getah Pepaya.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"97 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121695646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI DI DAERAH TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH DI DESA NAMO BINTANG KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG","authors":"Halimah Fitriani Pane","doi":"10.52071/jstlm.v4i1.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i1.40","url":null,"abstract":"Air sangat penting bagi kehidupan mahkluk hidup. Air yang dibutuhkan adalah yang memenuhi standart kualitas air minum yang telah ditetapkan oleh Permenkes baik secara fisik, kimia, bakteriologi dan radioaktif. Penurunan kualitas air sumur ditandai dengan kehadiran beberapa polutan diantaranya logam-logam berat, zat organik, yang berhubungan dengan kegiatan manusia seperti pembuangan sampah, limbah, penggunaan pupuk yang berlebihan, kontaminasi dengan kotoran-kotoran hewan. Kadar Fe yang melebihi batas dapat menimbulkan rasa mual, muntah, diare, iritasi pada kulit, denyut jantung meningkat, sakit kepala. Adapun tujuan penelitian ini untuk menentukan kadar Fe pada air sumur gali di sekitar TPA.Jenis penelitian observasi dan bersifat deskriptif. Sampel yang digunakan Total populasi yang berjumlah 10 sumur gali. pengukuran jarak sumur gali ke TPA yaitu 70-500 meter. Sampel air tersebut di periksa di Laboratorium dengan menggunakan alat spectroquant nova 60A. Hasil pemeriksaan menunjukkan dari 10 sampel yang di analisa hanya satu sampel memiliki kadar Fe 0,222 mg/l yang memenuhi syarat Permenkes. Sedangkan 9 sampel diperoleh kadar Fe 0,409 mg/l - 5,78 mg/l melebihi standart Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010 yaitu 0,3 mg/l. Kesimpulan yang di dapat dari penelitian ini adalah semakin jauh jarak sumur dari sumber TPA, Septic Tank, kandang ternak maka kandungan Fe dalam air sumur akan semakin kecil.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114605421","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMERIKSAAN KADAR KREATININ PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA","authors":"S. Idris","doi":"10.52071/jstlm.v4i1.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i1.35","url":null,"abstract":"Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang umum terjadi yang ditandai dengan kerusakan pada pikiran, emosi, dan perilaku. Pengobatan jangka panjang memiliki efek farmakologi yang dapat mengganggu kesehatan apabila terlalu sering mengkonsumsi obat akan meningkatkan resiko kerusakan ginjal dan fungsi hati. Kreatinin merupakan produk penguraian ginjal, kreatinin disintesis di hati dan terdapat dalam semua otot rangka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar kreatinin pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah deksriptif, yakni melakukan uji laboratorik untuk mengetahui hasil pemeriksaan kadar kreatinin pada pemeriksaan darah pasien skizofrenia. Hasil penelitian hasil pemeriksaan kadar kreatinin pada pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa kota kendari dengan jumlah sampel 25 orang terdapat 7 orang sampel atau 28% memiliki kadar kreatinin yang normal, sedangkan 18 orang sampel atau 72% memiliki nilai kreatinin yang tinggi.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133327477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PEMERIKSAAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN KREATININ PADA LANSIA DI PUSKESMAS KOTARAJA JAYAPURA","authors":"Herlando Sinaga, Dewita Selendang Jagad, Chartenzia Suwae","doi":"10.52071/jstlm.v4i1.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i1.34","url":null,"abstract":"Lansia merupakan bagian dari proses tumbuh kembang manusia setelah dewasa (usia 60 tahun) yang ditandai dengan kemunduran fisik, kemunduran fungsi organ, dan sebagainya. Akibat penurunan kapasitas fungsi organ ini, lansia umumnya dalam menanggapi berbagai rangsangan tidak seefektif seperti pada orang yang lebih muda. Gangguan ini menyebabkan disfungsi berbagai sistem organ dan meningkatkan kerentanan terhadap berbagai penyakit. Beberapa sistem tubuh yang terganggu diantaranya pengaturan kadar glukosa darah dan kreatinin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar glukosa darah dan kreatinin pada lansia di Puskesmas Kotaraja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan uji laboratorium. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua pasien lansia yang datang untuk melakukan pemeriksaan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah darah vena pasien lansia. Metode yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah tinggi terdapat pada 29% sampel sedangkan 71% sampel lainnya memiliki kadar normal, dan pada kadar kreatinin 63% sampel tinggi sedangkan 37% sampel lainnya normal.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126717912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI DAYA HAMBAT FUNGI ENDOFIT KULIT BATANG JAMBU METE (Anacardium occidentale) TERHADAP Staphylococcus aureus","authors":"Sernita Seren","doi":"10.52071/jstlm.v4i1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v4i1.38","url":null,"abstract":"Fungi endofit adalah jamur yang hidup di dalam jaringan tumbuhan dan tidak membahayakan tumbuhan tersebut. Jamur endofit dapat menghasilkan senyawa yang berpotensi sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya efek antibakteri jamur endofit yang diisolasi dari kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Jambu mete merupakan salah satu tanaman herbal yang sering digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Seluruh bagian dari tanaman ini bisa dimanfaatkan dalam pengobatan disentri, radang pada mulut, diabetes, sariawan, jerawat, radang gusi, hipertensi, malaria dan rematik. Metode yang digunakan untuk uji antibakteri adalah metode sumuran, dilakukan dengan cara dibuat sumuran pada media agar kemudian dimasukkan supernatan yang akan diuji kedalam sumuran sebanyak 100 µL menggunakan mikro pipet. \u0000Hasil isolasi didapat dua jenis fungi endofit yang diisolasi dari kulit batang jambu mete (Anacardium occidentale) yaitu jamur endofit hitam dan jamur endofit putih. Hasil uji antibakteri menunjukkan supernatant kultur jamur endofit hitam pada konsentrasi 20%, 30%, dan 40% menghambat pertumbuhan S. aureus dengan membentuk zona hambat rata-rata yaitu 1,82 mm, 3,67 mm dan 5,01 mm. Jamur endofit putih menghasilkan diameter zona hambat rata-rata pada konsentrasi 20%, 30%, dan 40% berturut-turut yaitu 1,8 mm, 3,4 mm, dan 4,6 mm. Konsentrasi fungi endofit yang paling efektif dari dua isolat fungi endofit hitam dan putih dengan tiga konsentrasi berbeda yaitu pada konsentrasi 40% dengan rata-rata zona hambat 5,01 mm dan 4,6 mm. Berdasarkan analisis data secara statistik menunjukkan bahwa isolat jamur endofit yang diisolasi dari kulit batang jambu mete memiliki efek yang signifikan terhadap bakteri Staphylococcus aureus.","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114367868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI TELUR CACING SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 91 KECAMATAN RUMBAI PESISIR PEKANBARU","authors":"B. Aritonang, N. Rezki","doi":"10.52071/jstlm.v3i1.27","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v3i1.27","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Infeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth (STH) menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia khususnya anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD). Cacing usus yang ditularkan melalui tanah ini meliputi Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan Cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing golongan Soil Transmitted Helminth (STH) pada murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 91 Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Metode yang digunakan adalah metode flotasi dan sedimentasi. Populasi pada penelitian ini adalah murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 91 Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru kelas 1, 2, dan 3. Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari 27 sampel ditemukan 2 sampel positif yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode M dan telur cacing Ascaris lumbricoides infertil dengan kode ZZ. \u0000 \u0000Kata kunci: Ascaris lumricoides, murid SD, pemeriksaan kualitatif feses, Soil Transmitted Helmint, Kecacingan","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123719422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"UJI KADAR SAKARIN PADA MINUMAN RINGAN BERMEREK YANG BEREDAR DI KOTA PEKANBARU","authors":"Karolina Rosmiati","doi":"10.52071/jstlm.v3i1.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v3i1.26","url":null,"abstract":"Food addtives plays an important role in the production of beverages to improve the quality, taste and shelf life of beverages products significantly. Saccharin is widely used as artificial sweetener in soft drinks manufacturing industries, including branded soft drinks with plastic packaging. The purpose of this research was to determine the levels of saccharin in branded soft drinks with plastic packaging sold at Pasar Kodim Pekanbaru. The samples were collected by purposive random sampling. five samples were analyzed by qualitative test using resorcinol reagent and quantitative test with alkalimetric titration methods. The qualitative test showed that all samples were positive for saccharin indicated by the changes of color turning green fluorescence. The level of saccharin in the samples ranged between 160 – 580 mg/kg of ingredients. The higest levels of saccharin (580 mg/kg) was assayed in sample E, and the smallest level ( 160 mg/kg)was assayed in sample B and C. According to Permenkes no.722/Menkes/Per/IX/1988 concerning food additives, maximal saccharin levels allowed in soft drink was 300 mg/kg of ingredients or 5 mg/kg of body weight. Only one sample (sample E) exceeded the limit of maximal saccharin levels allowed in soft drink. Samples A, B, C, dan D that had been tested could be considered as safe to be consumed, but the daily intake should be in caution. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"127 1-3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133320482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI BAKTERI KONTAMINAN PADA USAP TELEPON GENGGAM LAYAR SENTUH MAHASISWA AKADEMI KESEHATAN JOHN PAUL II PEKANBARU","authors":"Titi Lasmini, Thessalonica Crysansia","doi":"10.52071/jstlm.v3i1.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.52071/jstlm.v3i1.25","url":null,"abstract":"Telepon genggam merupakan produk teknologi komunikasi informasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Telepon genggam dapat menyebarkan penyakit infeksi dikarenakan adanya kontak dengan tangan pada orang yang memiliki higenitas pribadi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri dari usap telepon genggam layar sentuh serta menentukan persentase bakteri yang paling banyak terdapat pada telepon genggam layar sentuh. Layar telepon genggam diusap secara aseptis dan diinokulasikan pada media MSA dan MC agar lalu diinkubasi pada suhu 37oC selama 48 Jam. Isolat bakteri yang diperoleh diidentifikasi dengan pewarnaan gram dan uji fisiologi biokimia. Hasil penelitian diperoleh 15 isolat bakteri dan diidentifikasi sebagai bakteri Staphylococcus sp., Micrococcus sp., dan Bakteri basil gram negatif Non-fermenting. Staphylococcus sp. merupakan bakteri yang paling banyak ditemukan pada layar telepon genggam (70%), diikuti oleh Micrococcus sp. (50%) dan basil gram negatif non-fermenting (20%).","PeriodicalId":166864,"journal":{"name":"Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130823947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}