{"title":"PEMBERIAN NUGGET LELE (Clarias Batrachus) PENCAMPURAN DENGAN DAUN KATUK (Sauropus Androgynous Merr.) FORTIFIKASI FE TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA","authors":"Devillya Puspita Dewi, Kuntari Astriana","doi":"10.14710/jnc.v11i1.31962","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31962","url":null,"abstract":"Latar belakang: Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Pemberian nugget lele dengan pencampuran daun katuk diharapkan dapat menanggulangi kejadian anemia pada ibu hamil. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian nugget lele pencampuran tepung daun katuk terhadap status gizi dan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia Metode: Desain penelitian quasi experiment dengan rancangan pre test post test group design. Sampel penelitian adalah ibu hamil yang mengalami anemia yang berjumlah 48 ibu hamil anemia yang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Ibu hamil anemia untuk kelompok perlakuan diberikan nugget lele pencampuran tepung daun katuk sebanyak 100 gram per hari selama 21 hari dan tablet Fe sedangkan untuk kelompok kontrol hanya diberikan tablet Fe saja. Analisis data menggunakan independent t test. Hasil: Berdasarkan uji statistik tidak apa perbedaan status gizi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p=0,293) serta tidak ada perbedaan rerata kadar Hb pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum intervensi p= 0,254. Ada perbedaan rerata kadar Hb sesudah intervensi (p<0,05). Ada perbedaan rerata kadar Hb sebelum dan sesudah perlakuan pada kelompok perlakuan (p<0,001) namun tidak pada kelompok kontrol (p-value=0,677).Simpulan: Pemberian nugget lele pencampuran tepung daun katuk dan tablet Fe dapat meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) pada ibu hamil anemia tetapi tidak pada kelompok kontrol","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90917460","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"IDENTIFIKASI POTENSI SENYAWA ISOFLAVON DAN QUERCETIN DAN PERBANDINGAN IKATAN TERHADAP ACE (ANGIOTENSIN-CONVERTING ENZYME) MENGGUNAKAN STUDI IN SILICO","authors":"Choirun Nissa, Guritan Indra Sukma, Indah Juliana Madjid, Nur Mariyah Sidin, Maulidatul Musyarrofah","doi":"10.14710/jnc.v11i1.29500","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.29500","url":null,"abstract":"Prevalensi hipertensi di Indonesia tergolong tinggi, sekitar 29,1% pada laki-laki dan perempuan sebesar 26,6%. Penderita hipertensi di Jawa Timur juga tergolong tinggi, sebanyak 31.789 orang. Solusi alternatif dalam penelitian ini, memanfaatkan isoflavon dan quercetin sebagai antihipertensi. Isolavon dan quercetin merupakan seyawa fenolik yang mampu berikatan dengan Angiotensin Converting Enzyme(ACE) dan mempengaruhi tekanan darah. Penelitian ini mengidentifikasi potensi senyawa isoflavon dan quercetin serta perbandingan ikatan antara isoflavon dan quercetin terhadap ACE dengan menggunakan perangkat lunak Hex 8. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan penelusuran melalui metode in silico (pengunduhan molekul dan penambatan molekul) secara komputerisasi. Softwareatau aplikasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pass server dan HEX 8.0. Hasil visualisasi penambatan molekul ditampilkan dengan perangkat lunak Discovery Studio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa senyawa quercetin dan isoflavone berpotensi sebagai vasoprotektor. Energi penambatan molekul Isoflavon terhadap ACE sebesar -194,66 kkal.mol. Quercetin sebesar -236,47 kkal.mol, Captopril sebesar -494.56 kkal/mol. Energi penambatan ligan isoflavon dan quercetin terhadap ACE (Angiotensin Converting Enzyme) lebih besar daripada penambatan ligan Captopril terhadap ACE (Angiotensin Converting Enzyme). Hasil penelitian ini memberi harapan potensi penggunaan senyawa ligan sebagai antihipertensi namun memerlukan penelitian lebih lanjut.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75397894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS REMAJA PADA MASA PANDEMI COVID-19","authors":"Ashifa Mutia, Jumiyati Jumiyati, Kusdalinah Kusdalinah","doi":"10.14710/jnc.v11i1.32070","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.32070","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Masa pandemi Covid-19 dengan diberlakukannya pembatasan sosial dan untuk remaja diberlakukan belajar daring. Hal tersebut menyebabkan remaja dalam melakukan aktivitas menjadi sangat terbatas.Selama masa pandemi, terjadinya penurunan aktivitas fisik dan kecendrungan pola makan berlebih pada remaja dan akan berisiko obesitas. Tujuan : Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas remaja pada masa pandemi Covid-19 Metode : Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 96 orang di SMP N 20 Kota Bengkulu secara simple random sampling. Instrumen penelitian adalah kuesioner FFQ dan kuesioner APARQ. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat signifikan α = 0,05.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas remaja pada masa pandemi Covid-19 masing-masing p-value 0,011 dan 0,001.Simpulan : Ada hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas remaja pada masa pandemi Covid-19.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83974780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KANDUNGAN GIZI DAN DAYA TERIMA COOKIES BERBAHAN DASAR TEPUNG BEKATUL DAN TEPUNG IKAN TUNA UNTUK BALITA GIZI KURANG","authors":"Ikhwan Luthfi Ardian, Luh Desi Puspareni, A’immatul Fauziyah, Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi","doi":"10.14710/jnc.v11i1.31177","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31177","url":null,"abstract":" Latar belakang: Pemberian makanan tambahan padat energi dan protein dapat mengatasi asupan energi dan protein pada balita gizi kurang. Bekatul dan ikan tuna memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi yang dapat meningkatkan kandungan gizi pada cookies.Tujuan: Mengembangkan formula dan mengetahui kandungan gizi serta daya terima cookies tepung bekatul dan tepung ikan tuna sebagai alternatif makanan selingan untuk balita gizi kurang.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri tiga taraf perlakuan yaitu perbandingan tepung terigu dengan tepung sumber protein (tepung bekatul dan tepung ikan tuna) F1 (50:50), F2 (40:60), F3 (30:70). Analisis statistik organoleptik menggunakan uji Kruskal Wallis. Analisis statistik kandungan gizi menggunakan uji ANOVA.Hasil: Substitusi tepung bekatul dan tepung ikan tuna memberikan pengaruh signifikan (P<0,05) terhadap kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat, rasa, dan tekstur cookies. Namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan (P>0,05) terhadap warna dan aroma cookies.Simpulan: Substitusi tepung bekatul dan tepung ikan tuna dapat meningkatkan kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan menurunkan kadar karbohidrat pada cookies. Perlakuan F2 merupakan formula terpilih dengan takaran saji (40 gram) memiliki energi sebesar 200 kkal; protein sebesar 5 gram; lemak sebesar 10 gram; dan karbohidrat sebesar 22 gram.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77076407","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KARAKTERISTIK SENSORI COOKIES BERSUBSTITUSI TEPUNG PISANG KEPOK DAN DISUPLEMENTASI TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM","authors":"Indah Nuaeni, Atikah Proverawati, Teguh Jati Prasetyo","doi":"10.14710/jnc.v11i1.29377","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.29377","url":null,"abstract":"Latar belakang: : Bonggol pisang memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti karbohidrat, protein, dan lainnya yang belum banyak dimanfaatkan begitu pula cangkang telur yang merupakan sumber kalsium. Keduanya dapat diubah menjadi tepung dan bahan substitusi tepung terigu dalam pengolahan cookies yang merupakan salah satu produk bakery yang digemari masyarakat.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik sensori cookies bersubtitusi tepung pisang kepok dan disuplementasi tepung cangkang telur ayam dan memprediksi nilai gizi yang dihasilkan cookies terbaik.Metode: Penelitian experimental faktorial dengan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor tersebut terdiri dari 2 faktor, yaitu: prosentase suplementasi tepung cangkang telur terhadap total tepung 3%(C1);6%(C2);9%(C3), dan proporsi terigu: tepung pisang kepok 70%:30%(P1); 50%:50%(P2); 30%:70%(P3). Terdapat 9 perlakuan dengan 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 27 percobaan. Analisis karakteristik sensori menggunakan uji Fredman dilanjutkan uji banding ganda 5%. Analisa formula terbaik menggunakan uji indeks efektivitas. Uji panelis menggunakan panelis tidak terlatih 110 orang ditambahkan 10% panelis cadangan. Prediksi nilai gizi menggunakan metode perhitungan dengan aplikasi Nutrisurvey yang disesuaikan dengan Kemenkes (2018).Hasil: Formula terbaik adalah C3P2 mengandung 459 kkal/bb; serat 1,3%/bb; kalsium 1,5%/bb, serta memenuhi 105,6% kebutuhan kalsium WUS dan mencukupi kalsium Estimated Average Requirement (EAR) ibu hamil.Simpulan: Perbedaan proporsi perlakuan mempengaruhi karakteristik sensori cookies. Formulasi terbaik adalah C3P2; memenuhi 105,6% kebutuhan kalsium WUS dan mencukupi Estimated Average Requirement (EAR) ibu hamil","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89571909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SARI EDAMAME (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP KADAR ASAM URAT TIKUS WISTAR JANTAN DIABETES","authors":"Zahra Aulia Mardiana, Martha Ardiaria, Fitriyono Ayustaningwarno, Ayu Rahadiyanti","doi":"10.14710/jnc.v11i1.31603","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31603","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Beberapa penelitian menunjukkan terdapat peningkatan risiko hiperurisemia pada pasien diabetes melitus tipe 2. Faktor yang mempengaruhi hiperurismeia yaitu penurunan ekskresi asam urat dan peningkatan produksi asam urat. Asupan antioksidan dan purin merupakan faktor yang mempengaruhi produksi asam urat. Edamame berpotensi menurunkan risiko hiperurisemia karena mengandung isoflavon tinggi dan purin yang sangat rendahTujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian sari edamame terhadap kadar asam urat tikus wistar diabetes.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan pre-post test control design. Sampel penelitian ini adalah 24 ekor tikus wistar jantan yang dibagi dalam 4 kelompok dan masing-masing terdiri atas 6 ekor tikus [K (-); K (+); P1; P2]. Kelompok K (+), P1, dan P2 diinduksi Streptozotocin 45 mg/kgBB dan Nicotinamide 110 mg/kgBB . Kelompok P1 dan P2 diberikan intervensi sari edamame dengan dosis 1,8 ml/hari dan 3,6 ml/hari selama 28 hari. Pengambilan sampel darah melalui plexus retroorbitalis. Pemeriksaan kadar asam urat menggunakan metode FS TBHBA. Perbedaan kadar asam urat pre-post intervensi dianalisis menggunakan uji paired t test. Perbedaan antar kelompok dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney.Hasil: Pemberian sari edamame selama 28 hari menunjukkan perbedaan kadar asam urat yang signifikan (p<0,05). Kelompok P1 dan P2 mengalami penurunan kadar asam urat signifikan sebesar 4,62+0,28 mg/dl dan 5,43+0,15 mg/dl. Kelompok P1 dan P2 memiliki perbedaan kadar asam urat yang signifikan dibandingkan kelompok K(-) dan K(+).Simpulan: Pemberian sari edamame dosis 1,8 ml/hari dan 3,6 ml/hari secara efektif menurunkan kadar asam urat tikus wistar diabetes.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82523524","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI DAN STATUS GIZI PADA REMAJA PUTRI","authors":"Martha Pitaloka Putri, Dary Dary, Gelora Mangalik","doi":"10.14710/jnc.v11i1.31645","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31645","url":null,"abstract":"Latar belakang: Asupan zat besi dan protein berperan penting untuk pertumbuhan pada masa remaja. Asupan zat gizi yang tidak seimbang dapat mengakibatkan masalah gizi seperti status gizi kurang atau lebih pada remaja.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan asupan protein, zat besi, dan status gizi pada remaja putriMetode: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020-Januari 2021 dengan desain penelitian cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah 88 siswi berusia 15-18 tahun di SMAN 1 Kendal yang dipilih secara simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengukuran berat badan dengan menggunakan timbangan injak digital dan tinggi badan menggunakan microtoise. Asupan protein dan zat besi diperoleh dengan metode SQ-FFQ dan Food Record 224 jam, kemudian dihitung dengan menggunakan software nutrisurvey. Analisis data penelitian menggunakan analisis bivariat dengan uji korelasi Spearman.Hasil: Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan asupan protein dengan status gizi (p=0,848 dan r=0,021) dan asupan zat besi dengan status gizi (p=0,685, r=0,044). Sebagian besar siswi memiliki status gizi normal (84,09%), tingkat kecukupan Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara asupan protein dengan status gizi dan asupan zat besi dengan status gizi.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76823111","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khairizka Citra Palupi, A. Anggraini, Mertien Sa'pang, Mury Kuswari
{"title":"PENGARUH EDUKASI GIZI “EMPIRE” TERHADAP KUALITAS DIET DAN AKTIVITAS FISIK PADA WANITA DENGAN GIZI LEBIH","authors":"Khairizka Citra Palupi, A. Anggraini, Mertien Sa'pang, Mury Kuswari","doi":"10.14710/jnc.v11i1.31924","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31924","url":null,"abstract":"Latar belakang: Prevalensi tingkat kelebihan berat badan di Indonesia selalu meningkat setiap tahun khususnya pada orang dewasa >18 tahun dan lebih banyak terjadi pada wanita. Faktor psikologis berupa pemilihan makanan yang berhubungan dengan kurangnya kontrol emosi terhadap perilaku makan (mindless eating) cukup berpengaruh pada tingginya prevalensi masalah gizi yang terjadi. Salah satu intervensi yang dapat diberikan adalah edukasi gizi Emotion and Mind Power in Relationship with Eating (EMPIRE).Tujuan: Mengetahui pengaruh dari pemberian edukasi “EMPIRE” terhadap kualitas diet dan aktivitas fisik pada wanita dengan status gizi lebih.Metode: Pre-experimental dengan desain penelitian one group pretest-posttest. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling dengan sampel sebanyak 42 orang wanita dewasa berusia 20-30 tahun dan IMT >23kg/m2 di daerah Jawa Barat dan Jakarta. Pengambilan data kualitas diet responden menggunakan alat berupa formulir food recall 24 jam dan Indeks Gizi Seimbang 3-60, untuk aktivitas fisik menggunakan instrument International Physical Activity Questionnaire versi Short Form (IPAQ-SF). Analisis data menggunakan Uji Paired Sample T-test Dependen dan Uji Wilcoxon dengan derajat kepercayaan 95%.Hasil: Nilai rerata skor kualitas diet pre test dan post test adalah 30.16 menjadi 29.62. Pada skor MET aktivitas fisik didapatkan nilai rerata pre test dan post test adalah 1307.50 menjadi 2170.50. Penelitian ini menunjunjukkan intervensi edukasi gizi EMPIRE tidak memberikan pengaruh terhadap variabel kualitas diet (p>0,05), sedangkan pada variabel aktivitas fisik menunjukan bahwa pemberian edukasi gizi EMPIRE memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas fisik responden (p≤0,05).Simpulan: Edukasi gizi EMPIRE dapat digunakan menjadi salah satu media yang memberikan pengaruh terhadap peningkatan aktivitas fisik, namun tidak berpengaruh pada kualitas diet pada wanita dengan status gizi lebih.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72737699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN DISFAGIA DENGAN MALNUTRISI PADA LANJUT USIA : STUDI LITERATUR","authors":"Nurlianti Safira, Enny Probosari, Aryu Candra, Fitriyono Ayustaningwarno, Ayu Rahadiyanti","doi":"10.14710/jnc.v10i4.31008","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v10i4.31008","url":null,"abstract":"Background: Dysphagia can lead to a decrease in nutritional status and increased risk of malnutrition in the elderly. The incidence of dysphagia often undetected, especially among the elderly in the community, causes the prevalence of the elderly at risk of dysphagia in the elderly to increase.Objective: The aims of this literature study was to review the latest research related to dysphagia with malnutriton in the elderly. Method: The search for 2011 – 2021 English-language articles was carried out on the PubMed, SpringerLink, ScienceDirect, DOAJ, and ResearchGate databases using the keyword Dysphagia AND (Nutritional Status OR Malnutrition) AND Elderly and it was found that 16 articles were selected based on inclusion criteria, including articles with elderly subjects aged ≥65 years in the community, a minimum sample of 50 respondents, a cross sectional and prospective cohort study, analyzed the relationship between variables, and data collection using valid instruments by a trained people.Result: Dysphagia independently had a significant relationship with nutritional status in elderly, could reduce oral food intake and lead to decrease in nutritional status due to nutrient deficiency. It was known that differences in instruments, characteristics and number of samples as well as the timing of malnutrition can affect the relationship between variables. Other factors such as teeth condition, body composition and tongue pressure might also be associated with dysphagia and malnutrition. Conclusion: The existence of a relationship between the two variables found in most of the studies indicates that dysphagia is an important factor that can lead to malnutrition in elderlyKeywords: Elderly; Dysphagia; Malnutrition","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90148621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"HUBUNGAN STUNTING DENGAN KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 6-24 BULAN","authors":"Eka Cahyaningsih Wulandari, Hartanti Sandi Wijayanti, Nurmasari Widyastuti, Binar Panunggal, Fitriyono Ayustaningwarno, A. Syauqy","doi":"10.14710/jnc.v10i4.31114","DOIUrl":"https://doi.org/10.14710/jnc.v10i4.31114","url":null,"abstract":"Background: The prevalence of stunting in Semarang in 2017 reached 20.37% with the highest incidence in the working area of the Bandarharjo Public Health Center. Previous studies have shown children who are stunted up to 2 years old has lower intelligence score than children who are not stunting. However, there were not studies on the relationship of stunting whit development children under 2 years.Objectives: This study aimed to determine relationship between stunting and development of children 6-24 months in the working area ofBandarharjo Public Health Center.Methods: This was a cross sectional study on 54 subjects aged 6-24 month using consecutive sampling method. Height and body weight were measured to assess nutritional status. Degree of stunting was expressed by height for age z-score of (HAZ) and classified according to the WHO. Development status was measured with Denver II test. Nutrient intake was measured by a semi quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ) and entered into Nutrisurvey 2007. The data analyzed with chi-square test and Fisher Exact. Multivariate analysis was done by logistic regression.Results: As many as 31,5% children were stunting and 72,2% children classified into suspect category. Stunting children had 9.3 times the risk of developmental delays compared with children who are not stunting.Conclusion: There was significant relationship between stunting and development of children 6-24 months of age in the working area ofBandarharjo Public Health Center.","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83502271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}