{"title":"Penerapan Teknik Discovery Learning untuk Meningkatkan Activity serta Perolehan dari Pembelajaran Matematika Siswa SMA","authors":"Yusril","doi":"10.47387/jira.v2i8.209","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.209","url":null,"abstract":"Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) merupakan suatu teknik dalam pengajaran dengan berbagai macam cara supaya anak mendapatkan pengetahuan yang lebih dari sebelumnya, yang mulanya belum mengetahuinya, hal tersebut tidak melewati pemberitahuan, beberapa maupun keseluruhannya dapat ditemukan dengan sendirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami penerapan teknik discovery learning yang mampu menaikkan activity serta perolehan dari pembelajaran Matematika dengan materi Data Berdistribusi Normal pada siswa kelas XII jurusan IPA di SMAN 2 Mukomuko tahun pembelajaran 2019/2020. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian yang menggunakan tindakan di kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan di kelas XII IPA SMAN 2 Mukomuko yang dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2020. Perolehan dari penelitian ini menggambarkan bahwa dengan penerapan teknik discovery learning bisa menaikkan activity serta perolehan dari pembelajaran matematika materi Data berdistribusi normal kelas XII IPA SMAN 2 Mukomuko Tahun Pembelajaran 2019/2020. Hal tersebut ditunjukan dengan 1) apabila setiap mata pembelajaran meningkat sebelum activity pelajar, 29% akan diambil hanya sekali di kelas, pada siklus I persentase activity pelajar meningkat menjadi 66% dalam kategori cukup, serta prosesnya akan berlangsung pada siklus II. Meningkat menjadi 84.% Baik di kelas yang baik. 2) Perolehan dari pembelajaran meningkat karena peningkatan perolehan dari pembelajaran pelajar pada fase pra sesi Siklus I serta Siklus II. Sebelum pengujian yang dilakukan, ditemukan 30 pelajar memiliki skor 21 atau 75% di bawah KKM 65, 7 atau 25% di atas KKM 65, serta skor rata-rata 61,94. Selain itu, pada siklus I 30 pelajar, 60% dari 18 pelajar atau anak memperoleh skor di bawah KKM 75, serta 12 pelajar atau 40% melebihi KKM 75 dengan skor rata-rata 70,69. Ada data, 30 siswa pada data yang diperoleh merupakan 5 pelajar atau 17% memiliki skor kurang dari 75 serta 25 pelajar atau 83% memiliki skor rata-rata 76,38 yang melebihi KKM 75.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127583030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Supervisi Akademik dalam Meningkatkan Kemampuan Guru Membuat Media Pembelajaran PPT Interaktif di SMAN 2 Mukomuko","authors":"Khairus Saleh","doi":"10.47387/jira.v2i8.203","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.203","url":null,"abstract":"Kemampuan guru untuk menghasilkan materi pembelajaran yang efektif dalam bentuk presentasi PowerPoint interaktif diharapkan meningkat sebagai hasil dari proyek ini. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu planning, acting, observation dan reflection. Berdasarkan temuan tindakan siklus 1, disimpulkan bahwa sembilan instruktur (atau 45 persen) memiliki kemampuan yang cukup untuk membuat media pembelajaran, sedangkan sebelas guru (atau 55 persen) memiliki kemampuan yang cukup untuk membuat media pembelajaran. menghasilkan media pendidikan. Pada siklus II ditemukan adanya peningkatkan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan supervisi akademik dapat membantu pengajar di SMAN 2 Mukomuko dalam mengembangkan kompetensinya untuk membuat materi pembelajaran PPT interaktif.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114465780","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Keterlibatan Orang Tua pada Pemilihan Jurusan Perguruan Tinggi Siswa SMA","authors":"Listiowatty","doi":"10.47387/jira.v2i8.205","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.205","url":null,"abstract":"Orang tua adalah figur yang sangat berpengaruh bagi anak. Keterlibatan orang tua merupakan cara orang tua untuk memastikan kehidupan anak-anaknya berada dalam kondisi terbaik. Keterlibatan yang dilakukan salah satunya adalah ikut memberi arahan ataupun mengambil keputusan dalam pemilihan jurusan perguruan tinggi anaknya yang berada di kelas XII SMA. Keterlibatan yang positif dari orang tua akan membawa dampak yang baik bagi jiwa anak untuk siap menjalani tahapan pendidikannya. Namun keterlibatan negatif yang kerap kurang disadari, dapat membuat anak merasa tidak nyaman dengan banyaknya tuntutan untuk melakukan segala sesuatu demi terpenuhinya harapan orang tua, terutama dalam pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan studi kasus kepada 39 siswa XII SMA MIPA dan IPS. Data didapat melalui angket yang diedarkan pada bulan Juli 2021, setelah masa kelulusan sekolah. Dari data yang ada ditemukan masih ada pilihan jurusan yang bukan semata berdasarkan minat, bakat dan kemampuan, tapi merupakan pilihan orang tua. Untuk itu perlu upaya pemahaman tentang perkembangan anak secara utuh kepada para orang tua. Diharapkan pengetahuan dan pemahaman itu akan membuat orang tua lebih bijaksana dalam keterlibatannya untuk mengarahkan pilihan jurusan bagi anak-anaknya.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132961315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Paparan Best Practice Implementasi Pemanfaatan TIK dan Teknologi Terkini untuk Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Kaharudin","doi":"10.47387/jira.v2i8.210","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.210","url":null,"abstract":"Artikel Best Practise ini kami susun untuk mengkomunikasikan pengalaman kami sebagai guru dalam memberikan layanan pembelajaran on-line kepada siswa selama masa pandemic covid-19. Kami menggunakan tehnik penelusuran dokumentasi dan Pustaka dengan metode Analisa kualitatif untuk mendukung paparan data yang dibutuhkan, dengan harapan validitas evidence terpenuhi dengan baik. Pandemi Covid-19 telah berdampak luas pada dunia Pendidikan secara global. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi berbasis Android pada realitas dunia industry telah mengalami kemajuan yang pesat. Dampak revolusi industry 4.0 dan Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku masyarakat khususnya dalam dunia Pendidikan, dengan cepat mengubah metode Pendidikan dari system tatap muka konvensional menjadi pembelajaran berbasis teknologi on-line. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam menyikapi bahaya penyebaran wabah pandemic Covid-19 di kalangan dunia Pendidikan memberlakukan kebijakan Belajar dari Rumah (BDR) dan akun belajar bagi siswa, pendidik dan admin sekolah telah diluncurkan untuk mendukungnya. Konsekuensi dari kebijakan BDR adalah penyediaan layanan pembelajaran on-line. Perubahan yang sangat cepat ini menuntut kesiapan pendidik dan peserta didik untuk mengadaptasi dan memanfaatkan ICT dan Teknologi (gadget) terkini. Berikut pemaparan pembahasan penggunaan aplikasi LMS di sekolah kami pada tahun ajaran 2020/2021.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114859888","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Kompetensi Belajar Siswa Melalui Strategi Kolaborasi Komunitas dengan Pemanfaatkan Aplikasi Google Meet untuk Pembelajaran Daring yang Interaktif dan Komunikatif","authors":"Lini Yulliyansi","doi":"10.47387/jira.v2i8.211","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.211","url":null,"abstract":"Tujuan pelaksanaan best practice ini adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa SD Negeri 2 Danyang pada masa pandemi Covid-19 melalui aktivitas kolaborasi komunitas orang tua dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang interaktif dan komunikatif menggunakan aplikasi Google Meet. Best practice dilaksanakan di SD Negeri 2 Danyang, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan. Subyek belajar adalah siswa kelas V yang pada semester I tahun pelajaran 2021/2022 ini berjumlah 51 anak yang dibagi menjadi 2 kelompok belajar daring. Strategi pemecahan masalah dalam best practice ini dilakukan dengan cara berkolaborasi bersama komunitas orangtua siswa dengan memanfaatkan aplikasi Google Meet, guna melaksanakan interaksi pembelajaran secara live yang lebih komunikatif. Dampak dan capaian hasil dari best practice ini mampu meningkatkan kompetensi belajar siswa kelas V SD Negeri 2 Danyang ditengah kebijakan PPKM karena pandemi Covid-19. Sebelum guru melaksanakan best practice, banyak keluhan orangtua siswa terhadap proses belajar anak yang akhirnya menjadikan capaian hasil belajar siswa rendah dengan ketuntasan kelas sebesar 67,3%. Setelah guru melaksanakan praktik pembelajaran dengan strategi memanfaatkan kolaborasi komunitas orangtua siswa menggunakan aplikasi Google Meet, capaian hasil belajar siswa meningkat hingga ketuntasan kelas mencapai 86,3%.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"67 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128693576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Model ASSURE dan Media Infografis pada Desain Pembelajaran Sosiologi di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Mulyani, Asmendri","doi":"10.47387/jira.v2i8.201","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.201","url":null,"abstract":"Sosiologi merupakan ilmu yang erat kaitannya dengan mmanusia, proses hubungan manusia serta budayanya. Sejak pandemic covid-19, pembelajaran sosiologi mengalami ruang gerak yang sempit. Guru selaku pendidik perlu mendesain pembelajaran sedemikian rupa sehingga pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan baik. Desain pembelajaran merupakan scenario yang tersusun secara sistematis sesuai dengan alur yang harus diikuti. Dalam mendesain pembelajaran guru perlu memperhatikan model dan media yang tepat. Model ASSURE merupakan model pembelajaran yang simple, logis dan inovatif. Dalam penerapannya guru perlu mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 1) analisis peserta didik, 2) penetapan tujuan, 3) memilih metode, media dan bahan ajar, 4) menggunakan metode, media dan bahan ajar, 5) melibatkan peserta didik, dan 5) melakukan evaluasi dan revisi. Selain model, juga perlu memperhatikan media pembelajaran yang tepat. Media infografis merupakan media visual dengan tampilan teks dan gambar yang dapat membantu mempermudah peserta didik dalam memahami materi, mengingat dan mengambil keputusan. Kolaborasi model ASSURE dan media infografis cocok digunakan dalam pembelajaran sosiologi saat pandemic covid-19.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"443 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125765932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembelajaran Daring di SMA Negeri 1 Karanganyar di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Tri Purwanti","doi":"10.47387/jira.v2i8.202","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.202","url":null,"abstract":"Fokus penelitan ini ,bagaimana Pembelajaran Daring di SMA Negeri 1 Karanganyar. Dengan focus utamanya adalah kesiapan guru dalam mengajar beserta kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran,juga kendala yang dihadapinya. Metode penelitian kuantitatif yang dipilih oleh peneliti, dengan studi kasus jenis penelitiannya, dengan memanfaatkan sumber data dari beberapa guru dan siswa. Observasi non partisipan, wawancara dan dokumentasi dalam teknik pengumpulan datanya. Peneliti melakukan analisis data dengan triangulasi.Dalam Pembelajaran daring Di SMA Negeri 1 Karanganyar , dilakukan sesuai jadwal, sehingga tidak ada siswa yang mengikuti lebih dari 1 pelajaran pada saat bersamaan.Pembelajaran daring dilakukan dengan banyak hambatan dari guru maupun dari siswa.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"35 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128159048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efektivitas Google Classroom Terhadap Hasil Belajar Tematik Siswa SD","authors":"Sustiningsih","doi":"10.47387/jira.v2i8.207","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.207","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pembelajaran tematik dengan menggunakan media google classroom pada masa pandemi covid-19. Dalam pembelajaran tematik di masa pandemi ini, guru harus mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik meskipun dengan jarak jauh. Salah satu cara yang tepat adalah dengan menggunakan media google classroom. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis pre-experimental dengan one group pretest-posttest design. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Gajahkumpul Kabupaten Pati sebanyak 15 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli semester I tahun siswaan 2021/2022. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan wawancara. Validasi data menggunakan teknik korelasi product moment. Teknik analisis data menggunakan uji N-gain. Data pretest diperoleh dari hasil rata-rata ulangan harian materi penyajian data sebelum menggunakan media google classroom. Selanjutnya guru melaksanakan pembelajaran dengan media google classroom. Data posttest diperoleh dari hasil rata-rata ulangan harian setelah menggunakan media google classroom. Efektivitas media google classroom ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 25% dengan uji N-gain 0,375 dengan kategori sedang. Dengan demikian media google classroom dapat meningkatkan hasil belajar tematik siswa kelas V.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"196 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134536792","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Media Pesan Suara untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris di Masa Pandemi","authors":"Khusniati Ningsih","doi":"10.47387/jira.v2i8.200","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i8.200","url":null,"abstract":"Keterampilan berbicara (speaking skil) merupakan suatu proses komunikasi untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan pesan kepada orang lain secara lisan menurut kriteria tertentu sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Keterampilan berbicara bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi antara guru dan peserta didik. Dalam konteks kelas Bahasa Inggris tentunya keterampilan berbicara mempunyai nilai, tujuan dan kepentingan yang berbeda daripada sekedar berbicara pada umumnya. Selama ini keterampilan berbicara dilakukan oleh peserta didik melalui diskusi dan kemudian dilanjutkan presentasi di depan kelas. Akan tetapi kegiatan seperti ini tidak lagi bisa dilakukan di masa pandemi yang memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Karena disamping kendala rendahnya rasa percaya diri peserta didik juga adanya hambatan teknis seperti kondisi jaringan dan koneksi yang tidak stabil, dan minimnya kuota yang dimiliki peserta didik. Berangkat dari kondisi inilah, guru hendaknya bisa menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif inovatif dan relevan dengan tuntutan pembelajaran abad 21. Dalam hal ini peneliti memilih pesan suara pada aplikasi Whatsapp dan Microsoft Teams sebagai salah satu solusi pembelajaran bercitarasa abad 21 dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik. Sebagai Instrumen penilaian keterampilan berbicara mengacu pada Assessing Speaking H. Douglas Brown mencakup 6 kriteria yaitu grammar, vocabulary, fluency, comprehension, pronunciation , dan task. Setelah penerapan terjadi peningkatan ketrampilan berbicara. Peserta didik yang aktif berbicara bertambah jumlahnya. Peserta didik juga ada peningkatan rasa percaya diri meski kadang masih terdengar canggung dan malu-malu. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai speaking skill. Kondisi awal sebelum menggunakan media pesan suara, hanya 6 peserta didik (16,67%) saja yang berhasil tuntas dari sebanyak 36 peserta didik. Pada siklus I menggunakan pesan suara hanya 13 (36,11%) peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar. Kemudian meningkat pada siklus berikutnya yaitu sebanyak 28 (77,78%) peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan belajar. Terakhir pada siklus III terdapat 33 ( 91,67%) peserta didik yang berhasil menuntaskan KKM, dan hanya 3 peserta didik saja atau 0,08% yang belum berhasil tuntas.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131980734","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Model Siklus Belajar 7E untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa SMP","authors":"Putu Eka Rusmayani","doi":"10.47387/jira.v2i7.193","DOIUrl":"https://doi.org/10.47387/jira.v2i7.193","url":null,"abstract":"Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini bertujuan untuk 1) meningkatkan aktivitas siswa kelas VIIID SMP Negeri 2 Nusa Penida pada pembelajaran IPA, 2) meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIIID SMP Negeri 2 Nusa Penida dalam pembelajaran pokok bahasan pembelajaran pokok bahasan (1) Struktur dan Fungsi Tumbuhan, (2) Sistem Pencernaan pada Manusia, (3) Zat Aditid dan Adiktif, (4) Sistem Peredaran Darah pada Manusia. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIID SMP Negeri 2 Nusa Penida tahun pelajaran 2019/2020 pada semester Ganjil yang berjumlah 24 siswa, terdiri atas 12 putri dan 14 putra. Penelitian ini dilaksanakan setiap siklus dalam dua siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu: 1) perencanaan penelitian, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi/evaluasi, dan 4) refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat peningkatan aktivitas siswa yaitu dari 67,73 berkatagori sedang pada siklus I menjadi 79,675,38 berkatagori baik pada siklus II. (2) terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I sebesar 65,50 menjadi 71,54 pada siklus II. Berdasarkan temuan di atas disarankan yaitu: temuan tentang efektifnya penerapan penerapan model siklus belajar 7E sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran IPA.","PeriodicalId":160791,"journal":{"name":"JIRA: Jurnal Inovasi dan Riset Akademik","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122657132","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}