{"title":"PERANCANGAN SISTEM PENYALUR PETIR EKSTERNAL DI AREA TANGKI TIMBUN INTEGRETED TERMINAL X","authors":"Jovita Anggela Ametembun","doi":"10.53026/sntem.v2i1.885","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.885","url":null,"abstract":"Industri Minyak dan Gas Bumi adalah industri dengan tingkat kecelakaan tinggi. Sistem safety pada industri ini harus selalu dioptimalkan demi mencegah terjadinya kecelakaan. Tingginya kecelakaan dalam Industri minyak dan gas di Indonesia terjadi karena sambaran petir, Penyalur petir sebagai penghantar muatan negatif dari petir ke tanah harus optimal agar terhindar dari potensi tersambar petir. Hasil evaluasi pada area berbahaya Tangki Timbun BBM Integreted Terminal X mempunyai tiga tiang penyalur petir yang belum bisa mencakup keseluruhan area maka harus dilakukan optimasi dengan penambahan sistem penyalur petir yang sesuai dengan standar. Evaluasi dan optimasi Sistem Penyalur Petir dilakukan berdasarkan SNI 03-7015-2004 Tentang Sistem Proteksi Petir Pada Bangunan. Hasil evaluasi menyatakan Area Tangki Timbun BBM berada pada tingkat proteksi pertama yang mana sangat berpotensi tersambar petir karena tempat penampungan BBM yang berbahaya dan mudah terbakar. Sistem safety Penyalur Petir kemudian dioptimasi dengan penambahan 1 tiang sistem penyalur petir untuk mencover area yang belum terproteksi.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"253 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134202718","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS LEASE OR BUY PADA PENGADAAN ARMADA PENGANGKUT MATERIAL DI PT Z","authors":"Dwi Nurma Heitasari, Denny Ari Saputra","doi":"10.53026/sntem.v2i1.925","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.925","url":null,"abstract":"Dalam proses pergudangan, pendistribusian material tentunya menjadi suatu hal yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan operasional dari gudang. Truck Crane merupakan salah satu armada yang paling sering beroperasi, karena selain bisa mendistribusikan material, armada ini juga digunakan untuk membantu pergerakan rig perawatan sumur minyak untuk menjamin kelangsungan produksi migas. Pastinya penggunaan truck crane ini akan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Maka dari itu, sebelum melakukannya pengadaan jasa sewa atau pembelian truck crane baru perlu dipertingkangkan terkait biaya. Berdasarkan hasil analisis, utilisasi penggunaan truck crane lebih dari 85% secara keseluruhan truck crane yang ada. Dengan kemampuan penyedia jasa untuk menanggulangi kerusakan/mengganti armada atau reliabilitinya mencapai lebih dari 97% pada tahun 2021. Dari hasil perbandingan biaya sewa dan beli, didapatkan hasil untuk penyewaan 1 truck crane selama 1 tahun sebesar RP. 1.607.696.280, sedangkan untuk pembelian 1 truck crane beserta tenaga kerja dan biaya lain yang akan timbul sebesar Rp 1.610.542.947 selama 1 tahun. Dengan perbandingan biaya sewa dan beli, utilisasi penggunaan truck crane, reliabiliti dari vendor truck crane, dan kondisi jalan yang mengharuskan untuk armada yang digunakan dalam keadaan yang fit atau baru, maka penggadaan dengan sistem sewa lebih disarankan untuk dipakai pada pendistribusian material di Z.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"536 ","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134005557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMALISASI REMAINING LIFE STORAGE TANK TK 1401F DENGAN METODE PENGUKURAN THICKNESS DI PT PETROKIMIA GRESIK","authors":"Raditya Iqbal Maulana, Hafid Suharyadi","doi":"10.53026/sntem.v2i1.878","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.878","url":null,"abstract":"Tangki TK 1401-F merupakan tangka penyimpanan berisi 98,5% sulfuric acid yang merupakan fluida korosif. Tangki TK 1401-F memiliki kapasitas nominal 5525 m3 dan 4420 m3 pada kapasitasnya kerjanya. Di dalam proses penyimpananya selama bertahun-tahun, tangka penyimpanan TK 1401-F mengalami adanya perubahan pada segi penipisan pada bagian-bagiannya dikarenakan faktor lingkungan dan laju korosinya. Maka dari itu, penulis melakukan analisis mengenai laju korosi pada tangka TK 1401-F dengan metode pengukuran thickness pada tiap corse shell. Dengan adanya perhitungan ini, maka akan di dapatkan sis umur tiap course pada shell. Pada perhitungannya didapatkan laju korosi tertinggi pada course 4 dengan laju korosi sebesar 0,24 mm/year. Perhitungan stress pada tiap course shell masih acceptable dikarenakan tidak melebihi maximum allowable stressnya. Penulis mengoptimasi tebal dari shell agar tiap course shell bertahan hingga 20 tahun ke depan.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130854518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMASI BLENDING REFORMATE DAN NAFTHA UNTUK MENDAPATKAN PRODUK PERTALITE DI PT X","authors":"Antonia Orno","doi":"10.53026/sntem.v2i1.769","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.769","url":null,"abstract":"Pertalite merupakan salah satu produk bahan bakar minyak jenis RON 90 yang dihasilkan oleh PT. X. Dengan semakin besarnya kebutuhan pertalite dalam negeri, sehingga dituntut pula untuk meningkatkan produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu kilang PT. X sangat diperlukan untuk dapat melaksankan proses blending pertalite yang efektif, efisien dan ekonomis. Melihat kebutuhan Pertalite yang cukup besar, oleh sebab itu PT. X berupaya untuk meningkatkan produksi Pertalite dengan cara melakukan pencampuran (blending) dua komponen yaitu Naphta,dan Reformate. Dalam proses perhitungan parameter yang digunakan adalah Octane Number dan RVP untuk mendapatkan komposisi komponen blending yang optimum dan menghasilkan produk Pertalite yang memenuhi spesifikasi serta memperoleh keuntungan yang tinggi. Metode blending yang di pakai adalah batch blending (percampuran dalam tangki ) pada proses ini bertujuan untuk mendapatkan hasil blending yang optimum sehinggah berdasarkan perhitungan telah mendapatkan hasil yang optimum hal yang berpengaruh yaitu komponen dari produk blendingnya. Perhitungan yang tepat sangat berpengaruh pada komposisi tiap komponen blending. Produk yang telah di blending harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Dirjen Migas. Setelah dilakukan perhitungan akan dilakukan optimasi dari komposisi tiap komponen blending tersebut agar mendapatkan keuntungan bagi perusahaan. Dari proses optimasi yang dilakukan didapatkan kondisi blending yang paling optimum dengan komposisi masing-masing komponen blending adalah reformate 16 persen volume, Naptha 84 persen volume. Dengan komposisi blending tersebut perusahaan akan mengeluarkan biaya produksi sebesar 31US$/Bbl sedangkan harga jual pertalite 90 di pasaran 67,2 US$/ Bbl , dari biaya produksi yang didapatkan melalui perhitungan sebesar 31,23 US$/Bbl dengan keuntungan yang diperoleh dari harga jual pertalite 90 sebesar 35,97 US$/Bbl.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116115711","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Metode Round Trip Time & Vehicle Routing Problem Time Windows Dalam Pemilihan Supply Point Pada Proses Distribusi Pertashop","authors":"Dwi Nurma Heitasari, Muhammad Kemal Ghifari","doi":"10.53026/sntem.v2i1.924","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.924","url":null,"abstract":"Pertashop adalah program terbaru dari PT . Pertamina dalam rangka menyalurkan produk ke seluruh pelosok negeri. Pertashop tersebar di beberapa wilayah Indonesia termasuk di Provinsi Jawa Tengah. wilayah Jawa Tengah ini memiliki 11 kabupaten dan terdiri dari beberapa supply point atau depot yang menjadi tempat penyimpanan produk secara sementara, yakni Integrated Terminal X dan membawahi Fuel Terminal Y. Dengan tersebar nya Pertashop di berbagai kabupaten tersebut, terdapat pengkajian ulang Pemilihan Supply Point untuk wilayah kabupaten Z. Penyaluran Pertamax ke Pertashop yang berada di Kabupaten Z ini di Supply dari Integrated Terminal X. Dalam proses penyaluran memiliki waktu penyaluran yang sangat lama atau bisa terjadi dalam waktu 21.2 jam, permasalahan tersebut dapat di analisis menggunakan metode VRPTW (Vehicle Routing Problem Time Windows) yang mana dengan Metode ini menghitung waktu operasional yang di butuhkan dari Depot ke 8 Pertashop dan kembali lagi ke Depot dengan menggunakan mobil 16 Kl, dan juga dengan VRPTW ini dapat di bandingkan dengan metode RTT (Round Trip Time) atau waktu bolak balik yang di hiitung di setiap Pertashop, berdasarkan perbandingan tersebut didapatkan bahwa metode VRPTW (Vehicle Routing Problem Time Windows) memang sudah efektif untuk digunakan, dan setelah di kaji ulang pemilihan Supply Point, dan setelah Supply Point di pindahkan ke Fuel Terminal Y di dapatkan Penghematan dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode VRPTW sebesar 15.6 jam atau penghematan sebesar 4.5 jam atau penghematan.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122988262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Roy Sandi Suardi, Wasis Waskito Adi, Roni Heru Triyanto
{"title":"RESPON TRANSIEN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL KOLOM COLD SEPARATOR 01-V-3202 METODE ZIEGLER-NICHOLS DAN TYREUS LUYBEN DI PT X","authors":"Muhammad Roy Sandi Suardi, Wasis Waskito Adi, Roni Heru Triyanto","doi":"10.53026/sntem.v2i1.822","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.822","url":null,"abstract":"Kolom cold separator merupakan sebuah kolom yang berfungsi untuk memisahkan fluida berdasarkan densitas. Pada kolom ini fluida dengan densitas tinggi akan turun ke bawah berupa liquid. Kemudian fluida dengan densitas rendah akan naik ke atas berupa gas. Pada bottom kolom ini terdapat fluida yang harus dijaga level-nya agar tidak terjadi kepenuhan dan kekosongan pada kolom tersebut. Komponen pendukung pengendalian level yang digunakan pada kolom ini adalah berupa sensor berupa magnetic floating yang terhubung dengan magnetic transmitter, controller yang berada pada control room, i/p Converter, dan control valve. Setelah didapatkan kondisi aktual dengan yang telah diketahui respon transien-nya, dilakukan tuning PID menggunakan dua metode yaitu Ziegler-Nichols dan Tyreus Luyben sebagai komparasi antara kondisi aktual dengan kondisi setelah di tuning. Hasil tuning yang pertama adalah menggunakan metode ziegler-nichols yang menunjukkan hasil overshoot yang lebih tinggi sebesar 65,17 persen, rise time yang lebih cepat sebesar 50 detik, settling time yang lebih cepat sebesar 1,610 detik dari kondisi aktual. Sedangkan metode yang kedua yaitu tyreus luyben didapatkan hasil overshoot yang lebih rendah sebesar 17,08 persen, rise time yang lebih cepat sebesar 3,465, settling time yang lebih cepat sebesar 100 detik dari kondisi aktual. Komparasi antara kondisi aktual dengan metode tuning yang digunakan, tuning dengan metode tyreus luyben lebih baik dari kondisi aktual dan tuning metode ziegler-nichols dikarenakan overshoot-nya yang terlalu tinggi.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122882030","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KINERJA BONGKAR MUAT PRODUK KEMASAN BAG CARGO DI PT XYZ","authors":"Owen M, Ibnu Lukman Pratama","doi":"10.53026/sntem.v2i1.941","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.941","url":null,"abstract":"Penelitian pada PT XYZ terkait kinerja dan keefektivitasan bongkar muat yang dipengaruhi oleh keefektivitasan kapal berada ditambat khususnya produk bag cargo ini dilakukan berdasarkan keterkaitan keefektivitasan kapal berada di tambat menggunakan perbandingan antara effective time dan berthing time dengan kinerja bongkar muat menggunakan metode ton gang hour (TGH) yang mana pada realisasi kegiatan bongkar muatnya, Perusahaan Bongkar Muat (PBM) lebih mementingkan perhitungan ton gang hour (TGH) tanpa mempertimbangkan keefektivitasan kapal berada di tambat, karena alasan biaya operasional yang akan meningkat ketika keefektivitasan kapal berada di tambat ditingkatkan. Kondisi tersebut menyebabkan kinerja bongkar muat pada produk bag cargo dengan metode ton gang hour (TGH) selalu tercapai sesuai standar tetapi keefektivitasan kapal berada di tambat pada produk bag cargo tidak pernah tercapai. Penelitian ini menggunakan data TK. A yang berthing pada 2 Maret 2022 dan unberthing pada 11 Maret 2022, serta Data Realisasi Kinerja Bongkar Muat Bulan Februari 2022. Berdasarkan perhitungan dan penelitian yang berlangsung, keefektivitasan kapal berada di tambat tidak mempengaruhi perhitungan kinerja bongkar muat pada produk bag cargo menggunakan metode ton gang hour (TGH), tetapi keefektivitasan kapal berada di tambat tetap harus ditanggulangi dan ditingkatkan agar tidak ada pihak yang dirugikan.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114555048","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal P-4C","authors":"Yohana Uwuratuw","doi":"10.53026/sntem.v2i1.754","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.754","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000Pompa sentrifugal P-4C adalah pompa yang bekerja mendistribusikan avtur di PT.Pertamina Patra Niaga Subholding C&T Integrated Terminal Wayame. Pompa sentrifugal P-4C digunakan untuk mendistribusikan avtur dari tangki tujuh (7) menuju ke dermaga dua (2). Mengingat peran pompa sentrifugal sangat penting sebagai alat penunjang utama maka perlu dilakukan optimalisasi terhadap pompa tersebut apabila terjadi penurunan dalam kinerjanya, sehingga proses distribusi minyak dapat berjalan dengan baik dan effisiensinya tinggi. Kapasitas pompa memiliki pengaruh yang cukup pada pengoperasian pompa sehingga perlu dilakukan optimalisasi unjuk kerja pompa, sebelum dilakukan optimalisasi didapatkan head pompa sebesar 20,54 m pada kapasitas 200 m3 /hr dengan efisiensi 43%. Untuk meningkatkan efisiensi pompa maka dilakukan optimalisasi dengan cara menaiakan kapasitas menggunakan metode head loss. Setelah menaikan kapasitas pompa menjadi 250 m3 /hr maka nilai parameter-parameter tersebut mengalami kenaikan yaitu nilai head pompa menjadi 22,22 m, dan nilai parameter yang telah memenuhi salah satu syarat pompa dapat bekerja dengan baik yaitu nilai NPSHr (4,44 m ) < NPSHa (7,84 m). sehingga dari proses optimalisasi pompa sentrifugal P-4C efisiensi pompa naik menjadi 53%. Efisiensi terhadap pompa sentrifugal P-4C dapat mepercepat proses waktu pengaliran dari 8,6 jam menjadi 6,3 jam","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132056666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA DESAIN METER PADA METERING AND REGULATING STATION CUSTODY TRANSFER UNTUK PT XX","authors":"A. Prasetiawan, Asepta Wardhana, Alfi Sahrin","doi":"10.53026/sntem.v2i1.796","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.796","url":null,"abstract":"XX merupakan perusahaan kontraktor manufaktur swasta yang bergerak dibidang perakit perekayasa metering untuk minyak dan gas. Pada suatu kegiatan project pembuatan alat metering minyak dan gas yang dilaksanakan oleh PT. XX untuk customer dimulai dari pengambilan data proses yang akan di terapkan alat metering, data yang di ambill meliputi operation flowrate dan operation pressure flowrate, dari hasil pengambilan data didapatkan minimum flow 673 Nm3/h, normal flow 900 Nm3/h dan maksimum flow 2500 Nm3/h serta minimum pressure 16 barg, normal pressure 18 barg dan masksimum pressure 23 barg. Dari data nilai flow dan pressure maka dapat di lakukan sizing untik nilai Gsize turbine meter sesuai datasheet maupun manual dan diameter pipa aliran, Target besar aliran yang diinginkan yaitu 1.5 MMSCFD maka didapatkan nilai Gsize yaitu G160 DN80. Setelah penetuan nilai Gsize dilakukan proses desain P&ID untuk penempatan komponen pendukung sistem meter seperti sensor temperatur, sensor pressure dan density agar pengukursn flowrate dapat berjalan secara maksimal. Flowrate yang terukur pada pembacaan EVC (Electrinic Volume Corrector) akan dibandingkan dengan perhitungan secara manual menggunakan rumus AGA 7 dengan 3 kali hail pengkuraan, dari ketiga hasil pengujian keakuratan dari turbine meter dihasilkan nilai error sebesar ±0,9 persen, nilai penyimpangan error yang dihasilkan oleh pengukuran sebesar ±0,9 persen dapat di kategorikan ke dalam range error pengukuran yang diperbolehkan dengan nilai maksimal error sesuai aturan yang berlaku yaitu ±1 persen.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129186440","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Unjuk Kerja Pompa Sentrifugal P1302 di PT Petrokimia Gresik","authors":"Rian Aditya Rivaldy, Dwi Mulyono","doi":"10.53026/sntem.v2i1.853","DOIUrl":"https://doi.org/10.53026/sntem.v2i1.853","url":null,"abstract":"PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dibidang agraris. Untuk menunjang peran suatu industri yang sangat penting ini banyak equipment yang digunakan sehingga fungsi ini dapat berjalan dengan lancar, pompa merupakan alat yang memegang peranan penting dalam pendistribusian fluida didalam suatu produksi. Pompa P1302 di PT. Petrokimia Gresik ini merupakan salah satu pompa yang critical karena berfungsi sebagai pompa yang digunakan untuk memompakan Sulfuric Acid dari tanki D-1301 ke tanki T-1302. Di dalam evaluasi unjuk kerja pompa parameter yang dievaluasi meliputi kapasitas,head pompa, efisiensi serta NPSHa, data tersebut didapatkan melalui data sheet dan manual book. Setelah dilakukan evaluasi maka didapatkan penurunan kapasitas aktual sebesar 865 m3/hr dari kapasitas desain yaitu sebesar 1100 m3/hr. Head aktual mengalami penurunan sebesar 20,69 m dari head desain yaitu sebesar 25,23 m. Dimana Efisiensi Pompa mengalami penurunan dari efisiensi desain sebesar 70 persen menjadi 62 persen pada efisiensi aktual. untuk NPSHa mengalami kenaikan sebesar 5,94 m dari pada angka NPSHr atau desain sebesar 5 m, langkah yang diambil untuk memenuhi kapasitas produksinya yaitu melakukan optimalisasi dengan menaikkan putaran dari 1350 rpm ke 1480 rpm hal ini berdampak terhadap kapasitas dimana dari kapasitas aktual sebesar 865 m3/hr naik menjadi 948,29 m3/hr, Head pompa juga mengalami perubahan dimana head aktual sebesar 20,69 m naik menjadi 24,49 m, sedangkan daya pompa mengalami kenaikan dari 141,57 kw menjadi 186,53 kw, Efisiensi yang semulanya 62 persen sedikit mengalami penurunan tetapi tidak signifikan yaitu sebesar 61,26 persen.","PeriodicalId":154831,"journal":{"name":"Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi dan Mineral","volume":"54 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130469286","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}