Nandang Permadi, E. Julaeha, Y. Rosandi, M. Nurzaman
{"title":"Antioxidant Activity of Non-Volatile Lime (Citrus aurantifolia Swingle) Extract","authors":"Nandang Permadi, E. Julaeha, Y. Rosandi, M. Nurzaman","doi":"10.30737/AGRINIKA.V5I2.1919","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/AGRINIKA.V5I2.1919","url":null,"abstract":"The paper reports the antioxidant activity of a non-volatile fraction of lime processing byproducts from the lime syrup home industry. The activity was measured by spectrophotometry to obtain the 50% inhibition concentration (IC50) using the 2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) method. The sample was extracted by the maceration method with n-hexane, ethyl-acetate, and ethyl-ethanol. The IC50 values of 681 ppm, 458 ppm, and 2,775 ppm were n-hexane, ethyl-acetate, and ethyl-ethanol. The experiments concluded that the ethyl-acetate extract provides the best inhibition value to scavenge free-radicals DPPH. The HPLC and mass spectroscopy were measured to find out the content and group of active compounds. The significant compounds consisted of naringin, poncirin, or neoponcirin, which are known as antioxidant substances. The result shows the potential application of the lime by-products, its volatile fraction, and the nonvolatile fraction, which is the production residue of lime peel. This work can be applied as an alternative to zero-waste lime production, which may benefit the industry and the environment.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128440281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Alpukat","authors":"Wiwiek Andajani, D. Rahardjo","doi":"10.30737/AGRINIKA.V4I2.1058","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/AGRINIKA.V4I2.1058","url":null,"abstract":"Avocado fruit is one of 10 fruits that can relieve stress, because it contains hormones and nutrients that can have a calming effect on the body. East Java Province is one of the centers for fruit production in Indonesia, including avocado fruit center, precisely in Ngliman Village, Sawahan District, Nganjuk Regency. However, this does not guarantee the high income of avocado farmers, which is caused by, among other things, price fluctuations during the harvest season, unoptimal farming management, pest attacks, and others. The purpose of this study was to determine the farmer income of avocado farming, and the factors that influence it, as well as the factors that most influence the income of avocado farming. Using quantitative descriptive research methods and deliberately choosing the research area in Ngliman Village, the research was conducted in a leading area of avocado farming in Sawahan District, Nganjuk Regency. Sampling method employed a simple random sampling of avocado farmers who have been producing for more than 10 years. From the results of the analysis, it can be seen that the income of avocado farmers in one year per hectare was IDR 9,624,550, and the land area factor affecting the income of avocado farming.Buah alpukat adalah salah satu dari 10 macam buah-buahan yang dapat meredakan stress, karena mengandung hormon dan nutrisi yang dapat memberikan efek tenang pada tubuh. Propinsi Jawa Timur adalah salah satu sentra produksi buah-buahan di Indonesia, diantaranya sentra buah alpukat, tepatnya yaitu di Kabupaten Nganjuk, Kecamatan Sawahan, Desa Ngliman. Namun demikian belum menjamin tingginya pendapatan petani alpukat, yang disebabkan antara lain, fluktuasi harga pada musim panen, belum maksimalnya pengelolaan usahataninya, adanya serangan hama, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan usahatani alpukat, dan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang mempengaruhinya, serta untuk mengetahui faktor produksi (umur, tingkat pendidikan, pengalaman atau lama usahatani, dan luas lahan) yang paling berpengaruh terhadap pendapatan usahatani alpukat. Menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, dan secara sengaja memilih daerah penelitian di Desa Ngliman, karena merupakan daerah unggulan penghasil buah alpukat di Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Pengambilan sampel secara simple random sampling terhadap petani alpukat yang sudah berproduksi lebih dari 10 tahun. Dari hasil analisis dapat diketahui pendapatan petani alpukat dalam satu tahun per hektarnya sebesar Rp9.624.550-, dan faktor luas lahan saja yang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani alpukat.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114191941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tri Widayatsih, Nina Lisanty, Agustia Dwi Pamujiati, Satriya Bayu Aji
{"title":"BUDIDAYA PERIKANAN SKALA KECIL: STUDI KASUS TERNAK IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GOURAMY)DI DESA MOJOSARI KECAMATAN KRAS KABUPATEN KEDIRI","authors":"Tri Widayatsih, Nina Lisanty, Agustia Dwi Pamujiati, Satriya Bayu Aji","doi":"10.30737/agrinika.v4i1.796","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v4i1.796","url":null,"abstract":"ABSTRAK Studi ini meneliti sistem budidaya ikan gurami skala kecil berbasis kolam tanah di sentra budidaya ikan gurami di Kabupaten Kediri, yaitu Desa Mojosari Kecamatan Kras. Analisis ekonomi didasarkan pada data wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dikumpulkan dari 30 peternak ikan gurami di lokasi penelitian. Dokumentasi data awal menunjukkan bahwa budidaya ikan gurami ditandai oleh periode budidaya yang cukup panjang. Meski dari observasi tampak bahwa budidaya ikan gurami ini dilakukan secara tradisional dengan sangat minimnya penggunaan teknologi tepat guna, kurang memperhatikan aspek mutu teknik budidaya, dan kurang efisien dalam penggunaan biaya produksi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa budidaya ini menguntungkan dan layak untuk diteruskan. Biaya total usaha rata–rata ternak ikan gurami pada kriteria luas kolam sempit sebesar Rp25.855.334,00 dan pada kriteria luas kolam luas rata–rata sebesar Rp44.170.834,00. Produksi rata–rata usaha ternak ikan gurami pada luas kolam sempit sebesar 1342 kg dan pada luas kolam luas sebesar 2157 kg dengan harga ikan sebesar Rp32.000,00 per kilogram. Total penerimaan rata–rata usaha ternak ikan gurami pada kriteria luas kolam sempit dan luas masing-masing sebesar Rp42.944.000,00 dan Rp69.024.000,00 dengan pendapatan rata–rata masing-masing sebesar Rp17.088.666,00 dan Rp24.853.666,00. Kata kunci: Ikan Gurami; Kolam Tanah; Analisis Biaya; Kelayakan Usaha.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124673214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MATA TUNAS, KOMPOSISI MEDIA TANAM PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.)","authors":"Saptorini Saptorini","doi":"10.30737/agrinika.v2i2.560","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v2i2.560","url":null,"abstract":"RINGKASANPercobaan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui asal mata tunas pada komposisi media tanam yang berbeda terhadap ‘pertumbuhan awal tanaman tebu (Saccharum officinarum L) varietas BZ 148’. penelitian di pekarangan Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kotamadya Kediri, mulai tanggal 17 Mei 2018 sampai dengan tanggal 05 Agustus 2018. Menggunakan rancangan perlakuan faktorial dan rancangan lingkungan Acak Lengkap (RAL). Faktor Pertama Asal mata tunas, ada 3 level, yaitu: T1 : Mata tunas pucuk (bibit bagal); T2 : Mata tunas tengah; T3 : ‘Mata tunas pangkal. Faktor kedua: komposisi media tanam, terdiri dari:P1: Tanah (1) : Pupuk kandang (1); P2: Tanah (1) : Pupuk kandang’ (2); P3 : Tanah (2) : Pupuk kandang (2)’. Dilakukan pengamatan mulai tanaman ‘umur 39 hari setelah tanam sampai umur 81 hari setelah tanam’ untuk parameter pertumbuhan vegetatif, dengan interval pengamatan 7 hari sekali.Untuk pertumbuhan Parameter yang diamati meliputi: a. Kecepatan tumbuh tunas; b.Tinggi Tanaman; c. Jumlah Daun; d. Diameter batang; e. Jumlah Anakan; f. ‘Berat Basah Tanaman; g. Berat Kering Tanaman’. Hasil penelitian disimpulkan:Terjadi interaksi perlakuan ‘asal mata tunas dan komposisi media tanam’ terhadap diameter batang umur 39, 53, 60, 67, 74 dan 81 hari setelah tanam serta tinggi tanaman umur 39, 46, 53 dan 60 hari setelah tanam.Kata Kunci: Mata Tunas, Media Tanam Tebu.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-11-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121655002","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUH DOSIS PUPUK SP-36 DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max L. Merrill) VARIETAS WILIS.","authors":"Supandji Supandji","doi":"10.30737/agrinika.v2i2.565","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v2i2.565","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk SP-36 dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai ( Glycine max (L) Merrill ) varietas Wilis. Penelitian ini dilaksanakan di lahan sawah, di Desa Kayen kidul, Kecamatan Kayen kidul, Kabupaten Kediri, Propinsi Jawa Timur. Alat yang digunakan adalah cangkul, sabit, papan nama, ember, plastik, hand sprayer, rol meter, penggaris, timbangan, karung plastik, tugal, dan ajir. Bahan yang dipakai selama penelitian antara lain: benih kedelai varietas wilis, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCL, Insektisida dursban 20 EC, Fungisida Dithane M 45. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok ( RAK ) Faktorial. Dari hasil penelitian pengaruh pemberian dosis pupuk SP-36 dan Jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dapat disimpulkan sebagai berikut 1) Tidak terjadi interaksi antara pengaruh pemberian pupuk SP-36 dan jarak tanam perhadap semua parameter pertumbuhan maupun produksi tanaman kedelai, 2) Perlakuan dosis pupuk berpengaruh terhadap parameter berat brangkasan basah dan kering, jumlah polong per tanaman , jumlah daun pada umur 22, 29, 36, 43 dan 50 HST, 3) Jarak tanam berpengaruh hanya pada parameter jumlah daun umur 22, 29, 36, 43 dan 50 HST, 4) Dosis pupuk SP-36 yang terbaik pada perlakuan 100 kg / ha, sedangkan perlakuan jarak tanam yang terbaik adalah 40 x 15 cm.Kata Kunci: Pupuk, SP-36, Jarak, Produksi.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130298806","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"USAHA PENINGKATAN PRODUKSI TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) DENGAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC)","authors":"J. Junaidi","doi":"10.30737/agrinika.v3i1.637","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v3i1.637","url":null,"abstract":" Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah perbedaan dosis pupuk organic cair (POC) yang digunakan akan menghasilkan produksi dan pertumbuhan tomat yang tidak sama pula. Hipotesisnya yakni perbedaan perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair akan berpengaruh nyata terhadap produksi dan pertumbuhan tomat. Penelitian ini dilakukan dibawah rumah plastik dengan menggunakan polibag untuk tempat media tanam, sehingga lingkungan dapat dibuat homogen. Oleh karena itu rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Macam-macam dosis POC yang dicoba dalam penelitian ini adalah : D0 : Dosis 0 ml (tanpa POC); D1 : Dosis 5 ml / tanaman; D2 : Dosis 10 ml / tanaman; D3 : Dosis 15 ml / tanaman; D4 : Dosis 20 ml / tanaman; D5 : Dosis 25 ml / tanaman. Dari keenam dosis POC ini masing-masing diulang 4 kali, dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 tanaman dalam polibag (Duplo). Hasil pengamatan terhadap parameter pertumbuhan dan produksi dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dosis POC. Bila terjadi perbedaan yang nyata maka untuk mengetahui perlakuan-perlakuan yang berbeda nyata dilakukan pengijian dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT 5%). Penelitian ini menghasilkan kesimpulan Bahwa pemberian dosis POC dari bahan baku sampah dapur berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman tomat, tetapi tidak berpengaruh terhadap produksi tomat.Kata Kunci: POC, Tomat.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131474743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN PENGARUH TINGKAT CEKAMAN KEKERINGAN TERHADAP KARAKTERISTIK MORFOLOGIS KUMIS KUCING (Orthosiphonristatus (Blume) Miq.)","authors":"Nugraheni Hadiyanti, M. Mariyono","doi":"10.30737/agrinika.v3i1.635","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v3i1.635","url":null,"abstract":"Penelitian terkait pertumbuhan tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus (Blume) Miq.) yang dipengaruhi kadar air dalam tanah belum banyak dilakukan, Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat cekaman kekeringan terhadap karakteristik morfologis kumis kucing. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan tingkat cekaman kekeringan, yaitu: 100% kapasitas lapang (W0), 50% kapasitas lapang (W1), 37.5% kapasitas lapang (W2), 25% kapasitas lapang (W3) dan 12.5% kapasitas lapang (W4).Data pengamatan dianalisis dengan analisis varians dan diikuti dengan uji DMRT sebesar 5% pada hasil yang signifikan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat cekaman kekeringan mempengaruhi morfologi kumis kucing, terlihat pada tinggi tanaman, daun dan akar.Cekaman kekeringan 12.5% KL berdampak buruk pada pertumbuhan yang abnormal, ukuran daun kecil dan relatif sedikit serta penurunan berat kering akar.Kumis kucing termasuk tanaman yang tahan terhadap cekaman kekeringan.Kata Kunci: cekaman kekeringan, karakter morfologi, kumis kucing.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130727482","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"OPTIMALISASI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR MIKROORGANISME LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI DAGING","authors":"Edy Kustiani, Saptorini Saptorini","doi":"10.30737/agrinika.v3i1.634","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v3i1.634","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi media dan dosis pupuk organik cair yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan produksi tanaman sawi daging. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) diulang tiga kali. Rancangan perlakuan faktorial dengan dua faktor dan masing – masing tiga taraf. Faktor pertama adalah komposisi midia (M). Uji taraf menggunakan BNT 5%. Tidak terjadi interaksi yang nyata antara komposisi media dan dosis pupuk organik cair Mikroorganisme Lokal (MOL) terhadap semua parameter yang diamati. Perlakuan komposisi media berpengaruh nyata dan sangat nyata pada rata-rata tinggi 5tanaman umur 14, 21 dan 28 HST. Pada pengamatan luas daun, komposisi media (M) berpengaruh nyata dan sangat nyata. Komposisi media berpengaruh nyata dan sangat nyata terhadap rata-rata berat basah tanaman, berat kering tanaman, berat basah akar dan berat kering akar. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan unsur hara pada kompos yang tetiinggi. Perlakuan dosis pupuk organik cair MOL berpengaruh nyata dan sangat nyata pada rata-rata tinggi tanaman umur 14 dan 28 hari setelah tanam. Perlakuan dosis pupuk organik cair MOL berpengaruh nyata pada jumlah daun umur 14, 21 dan 28 HST. begitu juga pada pengamatan luas daun. Perlakuan dosis pupuk organik cair MOL berbeda nyata dan sangat nyata terhadap berat basah tanaman, berat kering tanaman. dan yang terbaik adalah pada pelakuan 15 cc/pot karena mempunyai kandungan hara tertinggi. Perlakuan terbaik adalah pada faktor komposisi media kompos: sekam 1:1 dan dosis pupuk organik cair mikroorganisme lokal (MOL) 15 cc/pot.Kata Kunci: Pupuk Organik Cair, Sawi daging.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127958495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISA KEUNTUNGAN UKM TENUN BANDAR KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI","authors":"Wiwiek Andajani, Widi Artini","doi":"10.30737/agrinika.v3i1.632","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v3i1.632","url":null,"abstract":" UKM/UMKM mempunyai peran penting bagi perekonomian Indonesia, ini bisa dilihat dan terbukti ketika terjadi krisis moneter yang Indonesia di tahun 1997, di saat satu persatu perusahaan besar tumbang, bisnis UKM/UMKM tidak goyah, bahkan menjadi tulang punggung perekonomian saat itu, karena lebih dinamis daripada perusahaan besar. Berdasarkan data BPS tahun 2014 jumlah UKM di Indonesia 57,89 juta unit dan memberikan kesempatan kerja 96,99 %. Menurut World Bank, Indonesia sumber penghidupannya sangat bergantung pada sector UKM. Melihat ini Pemerintah Kota Kediri sangat peduli dan mendorong perkembangan potensi industri, salah satunya industri tenun ikat bandar, sekaligus melestarikan budaya tenun ikat.Ini yang menarik untuk dilakukan penelitian.Tujuan penelitian ini adalah (1).untuk mengetahui keuntungan produsen tenun ikat bandar dan (2) untuk mengetahui apakah usaha produsen tenun ikat bandar tersebut layak memperoleh modal usaha. Metode penentuan daerahnya secara purposive, yaitu Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto Kota Kediri, karena merupakan sentra produksi tenun ikat, sedang pengambilan sampelnya secara purposive sampling dan sampling jenuh, yaitu sebanyak 10 (sepuluh) penenun yang tergabung dalam Usaha Bersama.Hasil dan pembahasan diperoleh bahwa keuntungan per harinya untuk produsen tenun ikat bandar; bahan katun Rp819.846,19; bahan sutra Rp 775.690,97 dan bahan rayon Rp 384.771,48 sertalayak untuk mendapatkan modal atau tambahan modal.Kata Kunci: Tenun, UMKM.","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131488817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KEDELAI NASIONAL","authors":"Dona Wahyuning Laily","doi":"10.30737/agrinika.v2i2.567","DOIUrl":"https://doi.org/10.30737/agrinika.v2i2.567","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis perilaku produksi kedelaidomestik, 2. Menganalisis factor-faktor yang berpengaruh terhadapproduksi kedelai nasional. Hal ini berdampak pada penurunan luas areal panen di Jawa sebesar 0,17%, peningkatan luas areal panen di Luar Jawa sebesar 0,20 %, pengurangan produktivitas kedelai Jawa sebesar 17,87%, peningkatan produktivitas kedelai Luar Jawa sebesar 39,1%, penurunan impor kedelai sebesar 0,15%, meningkatkan harga kedelai domestik sebesar o,19%, meningkatkan permintaan kedelai 7,11% dan meningkatkan produksi kedelai nasional sebesar 0,70%. (2) menurunkan harga pupuk sebesar 20% berdampak dengan meningkatnya luas areal panen kedelai di Jawa sebesar 0,16%, meningkatnya luas areal panen kedelai di Luar Jawa sebesar 0,25%, meningkatkan produktivitas kedelai Jawa sebesar 2,13%, meningkatkan produktivitas kedelai di Luar Jawa sebesar 0,46%, menurunkan impor kedelai sebesar 0,11%, meningkatnya harga kedelai sebesar 0,35%, meningkatnya permintaan kedelai sebesar 42,55% dan meningkatkan produksi kedelai nasional sebesar 0,08%. (3) peningkatan teknologi sebesar 10% yang akan berdampak pada meningkatnya luas areal panen kedelai Jawa sebesar 0,03%, meningkatkan luas areal kedelai Luar Jawa sebesar 0,04%, meningkatkan produktivitas kedelai Jawa sebesar 4,14%, meningkatkan produktivitas kedelai Luar Jawa sebesar 0,91%, menurunkan impor kedelai sebesar 1,00%, meningkatkan harga kedelai domestik sebesar 0,17%, permintaan kedelai meningkat sebesar 0,07% dan produksi kedelai nasional meningkat sebesar 1,02%.Kata Kunci : Kedelai Domestik, Produksi, produktivitas","PeriodicalId":142731,"journal":{"name":"Jurnal Agrinika : Jurnal Agroteknologi dan Agribisnis","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130426462","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}