{"title":"Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi Menjalankan Diet Diabetes Melitus dan Tingkat Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Melitus","authors":"Fransiska Erna Damayanti, Fajri Andi Rahmawan, Ni Luh Ayu Laksmi Yudari","doi":"10.54832/nij.v2i2.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.316","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan dan memiliki dampak yang serius bagi penderitanya, salah satu upaya yang dapat dilakukan supaya penderita DM tetap dapat hidup dengan sehat adalah melalui diet DM. Dukungan keluarga merupakan satu faktor penting seseorang dengan DM memiliki motivasi yang kuat untuk dapat menjalankan diet DM. tujuan penelitian ini adalah mengetahui dukungan keluarga dengan motivasi menjalankan diet dikaitkan dengan tingkat kadar gula darahnya \u0000Metode: penelitian ini merupakan survei analitik melalui pendekatan cross sectional pada 76 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan Treatment Self-Regulation Questionnaire (TSRQ) dan Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS). \u0000Hasil: Analisa data yang digunakan yaitu uji korelasi rank spearman dengan menggunakan SPSS 25 for windows, diperoleh nilai sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 Dukungan Keluarga dengan Motivasi dengan keeratan korelasi 0,545 dan Dukungan Keluarga dengan Kadar Gula Darah keeratan korelasi 0,332 kuat artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi menjalankan diet diabetes melitus dan perubahan kadar gula darah pasien di RSUD Blambangan Banyuwangi tahun 2022. \u0000Kesimpulan: Keluarga perlu memberikan dukungan agar motivasi dalam menjalankan diet diabetes mellitus baik dan kadar gula darah penderita berada angka normal.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"101 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116348206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Pengetahuan Pasien tentang Penyakit Diabetes Melitus Tipe II","authors":"Fina Kartika Damayanti, Dian Pitaloka Priasmoro, Bayu Budi Laksono","doi":"10.54832/nij.v2i2.377","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.377","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Angka kejadian DM tipe II menunjukkan signifikan bahwa banyak masyarakat yang tidak mengetahui penyakit DM Tipe II. Kasus DM tipe II dari tahun ke tahun terjadi peningkatan 10% untuk setiap tahunnya. Kondisi ini dipengaruhi pengetahuan pada pasien mengenai dampak diabetes melitus tipe II namun tidak mengenali bagaimana cara perawatan jangka panjangnya dan bisa berakibat komplikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasien tentang penyakit diabetes melitus tipe II. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan populasi pasien DM tipe II yang menjalani perawatan di unit rawat jalan Puskesmas Poncokusumo sebanyak 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling sehingga didapatkan sampel sejumlah 45 orang. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan pasien tentang DM Tipe II. Lokasi penelitian terbagi menjadi 2 yaitu pada unit rawat jalan puskesmas poncokusumo dan kegiatan prolanis di Desa Pandansari pada tanggal 18-22 April 2022 dilanjutkan kembali pda tanggal 16-19 Mei 2022. Instrumen penelitian menggunakan kuisoner berbentuk angket dan analisa data menggunakan analisis univariat. \u0000Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa tingkat pasien tentang pengetahuan penyakit DM Tipe II lebih dari setengan jumlah responden berpengetahuan kurang sebanyak 23 orang (51%). \u0000Kesimpulan: Peneliti menyimpulkan bahwa masih banyak pasien dengan penyakit kronis khususnya DM tipe II pasien masih kurang pengetahuan tentang penyakitnya. Faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah kurang dalam menerima sumber informasi dikarenakan usia mereka dan pendidikan. Dalam dunia keperawatan diharapkan perawat dapat memberikan motivasi, edukasi dan mengaktifkan peran keluarga untuk meningkatkan pengetahuan pasien terhadap penyakit yang dialaminya. Sehingga pasien lebih semangat untuk mengontrol gula darahnya dengan baik melalui pengaturan dan menjaga pola makan maupun aktifitas dirumahnya.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126682118","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita Usia Subur yang Mengalami Keputihan Patologis","authors":"Aprilina Sulistya Andari, Dian Pitaloka Priasmoro, Indari Indari","doi":"10.54832/nij.v2i2.378","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.378","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Keputihan yang terjadi dapat menekan kejiwaan seseorang karena keputihan dapat kambuh dan muncul kembali sehingga dapat berpengaruh pada seseorang baik secara fisiologi maupun psikologis dan dapat menimbulkan kecemasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan wanita usia subur yang mengalami keputihan patologis. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua wanita usia subur yang mengalami keputihan di RW 08 Desa Mojosarirejo sebanyak 101 wanita. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria inklusi wanita usia subur usia 20-45 tahun yang bersedia menjadi responden dan masih mengalami menstruasi, wanita usia subur usia 20-45 tahun yang mengalami dan pernah mengalami keputihan patologis, dan wanita usia subur usia 20-45 tahun yang tidak buta huruf, jumlah sampel sebanyak 35 responden. Variabel yang diteliti adalah tingkat kecemasan Wanita Usia Subur yang mengalami keputihan patologis. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner DASS 42 yang terdiri dari 14 pernyataan tentang ansietas, yang mengevaluasi bagaimana perasaan responden, selanjutnya data yang yang terkumpul di analis dengan analisis Univariat dan di sajikan dalam bentuk persentase. \u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mengalami kecemasan ringan sebanyak 19 responden (54%), sebagian kecil mengalami kecemasan sedang sebanyak 11 responden (32%), dan sebagian kecil tidak mengalami kecemasan atau normal sebanyak 5 responden (14%). Kecemasan yang terjadi dimungkinkan karena beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, dan pengetahuan yang kurang. \u0000Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diharapkan responden peduli akan kesehatannya dengan cara mencari informasi. Dengan mengetahui informasi penanganan penyakit maka akan membentuk mekanisme koping yang baik sehingga tidak salah persepsi dan menimbulkan kecemasan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna sebagai acuan pengembangan ilmu keperawatan dan perencanaan keperawatan melalui promosi kesehatan.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116573755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rory Cinta Naya, Roshinta Sony Anggari, Haswita Haswita
{"title":"Hubungan Persepsi dan Sikap Remaja tentang Vaksin Covid-19 dengan Kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan","authors":"Rory Cinta Naya, Roshinta Sony Anggari, Haswita Haswita","doi":"10.54832/nij.v2i2.362","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.362","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pemerintah berusaha agar dapat menghentikan penularan serta mengurangi angka kesakitan dan kematian yang dikarenakan Covid-19 adalah dengan penerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi. Persepsi dan sikap remaja tentang vaksin Covid-19 juga bisa menjadi hal yang dapat mempenagruhi kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Hal ini dikarenakan banyaknya berita negatif tentang vaksin seperti faktor kehalalan dan keamanan vaksin Covid-19. Tujuan dilakukannya penelitian untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap remaja terhadap vaksin Covid-19 dengan kepatuhan protokol kesehatan. \u0000Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross-sectional untuk mengukur hubungan antara variabel independen persepsi dan sikap dengan variabel dependen kepatuhan protokol kesehatan. Populasi sebanyak 203 dengan teknik pengambilan sampling yaitu total sampling dengan alat ukur kuesioner yaitu kuesioner persepsi, sikap, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Penelitian ini menggunakan uji statistika rank spearman yaitu mencari tingkat hubungan atau signifikansi dari suatu variabel. \u0000Hasil: Hasil uji statistik univairiat dengan menggunakan uji statistic deskriptive menghasilkan responden yang memiliki persepsi negatif sebanyak 144, sikap positif sebanyak 102, dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan sebanyak 124 bersikap positif. Pada uji statistik bivariate dengan Spearman’s Rank diperoleh dari variabel persepsi yaitu p-value 0.180 > α 0.05 maka pada variabel persepsi tentang vaksin Covid-19 tidak ada hubungan dengan kepatuhan protokol kesehatan. Sedangkan pada variabel sikap memperoleh p-value 0.002 < α 0.05 menandakan bahwa terdapat hubungan sikap remaja terhadap vaksin Covid-19 dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan di SMPN X. \u0000Kesimpulan: Pentingnya meningkatkan persepsi dan sikap remaja tentang vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan guru di sekolah agar remaja tidak memiliki persepsi yang buruk tentang vaksin dan bersedia untuk menerima vaksin tanpa mengurangi perilaku patuh terhadap protokol kesehatan.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127569308","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Terapi Bermain Puzzle terhadap Lansia dengan Demensia","authors":"Fransiska Erna Damayanti, Ukhtul Izzah, Diahsuri artini Rika","doi":"10.54832/nij.v2i2.300","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.300","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Penyakit dimensia sering terjadi pada lansia tepatnya orang di usia 65 tahun ke atas baik pria maupun wanita. Dampak dari demensia yaitu penurunan kognitif, perubahan mood dan tingkah laku. Solusi kejadian demensia tersebut dapat diberikan terapi non farmakologis yaitu terapi bermain puzzle dimana keunggulan terapi puzzle tersebut dapat melatih kordinasi mata dan tangan, melatih nalar dan melatih kesabaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermain puzzle terhadap lansia dengan demensia. \u0000Metode: Rancangan penelitian ini yaitu pra eksperimental menggunakan desain one grup pre test and post test design. Penelitian ini dilakukan di UPH Graha Resos Banyuwangi tahun 2022. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan tehnik Purposive Sampling yaitu lansia yang mengalami demensia sesuai kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan 16 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MMSE dan SOP bermain Puzzle. Analisa data menggunakan uji T Berpasangan. \u0000Hasil: Penelitian ini menemukan hasil pree test responden memiliki kemampuan daya ingat dengan skor rata-rata sebesar 13,17 dan hasil post test didapatkan skor rata-raat sebesar 21,2 sehingga didapatkan selisih atau peningkatan skor rata-rata sebesar 7,5. Setelah dilakukan analisa menggunakan uji statistik T berpasangan didapatkan p-value 0,000 (p-value<0,05) yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan terapi bermain puzzle pada lansia dengan demensia \u0000Kesimpulan: Terapi bermain puzzle terbukti efektif untuk meningkatkan daya ingat pada lansia dengan demensia. Sehingga sangat direkomendasikan untuk tenaga Kesehatan dalam meningkatkan daya ingat pada lansia dengan demensia dapat menggunakan terapi bermain puzzle.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129647098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien pada Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tahun 2022","authors":"Diana Kusumawati, Citra Maharani, Riyanandi Prasetyawan","doi":"10.54832/nij.v2i2.314","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.314","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Puskesmas sebagai tempat pelayanan kesehatan pertama yang di tuntut untuk dapat memenuhi harapan masyarakat. Apabila pelayanan puskesmas yang diberikan baik maka akan semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan pelayanan tersebut, namun sebaliknya jika pelayanan dirasa kurang memuaskan maka masyarakat semakin sedikit yang memanfaatkan pelayanan puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di Puskesmas Bungatan. \u0000Metode: penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 50 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang faktor–faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan di puskesmas. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-square. \u0000Hasil: Hasil Analisa data faktor tangibles (bukti nyata) didapatkan nilai p-value sebesar 0,602 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Tangibles (bukti nyata) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor reability (Keandalan) didapatkan nilai p-value 0,02 < α (0,05), maka ada hubungan antara Reability (Keandalan) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor responsiveness (ketanggapan) didapatkan nilai p-value 0,171 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Responsiveness (ketanggapan) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor Assurance (jaminan) didapatkan nilai p-value 0,597 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Assurance (jaminan) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan, Hasil Analisa data faktor Empaty (empati) didapatkan nilai p-value 0,948 > α (0,05), maka tidak ada hubungan antara Empaty (empati) dengan Kepuasan Pasien di Puskemas Bungatan. \u0000Kesimpulan: Faktor Reability (Keandalan) merupakan factor yang berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien. untuk itu puskemas sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus mampu mewujudkan faktor tersebut.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"194 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133493194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dimas Ilham Putra Irwanda, Dian Pitaloka Priasmoro, Bayu Budi Laksono
{"title":"Gambaran Kemampuan Keluarga dalam Perawatan Diri (Self-Care) pada Penderita Skizofrenia","authors":"Dimas Ilham Putra Irwanda, Dian Pitaloka Priasmoro, Bayu Budi Laksono","doi":"10.54832/nij.v2i2.315","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i2.315","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Angka gangguan jiwa di Indonesia yang semakin meningkat menimbulkan dampak salah satunya adalah semakin tingginya angka ketergantungan dalam perawatan diri (self-are). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan perawatan diri (self-are) pada pasien yang menderita skizofrenia. \u0000Metode: Desain penelitian adalah penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan keluarga dalam perawatan diri (self-care) pada penderita skizofrenia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 161 penderita skizofrenia. Sampel dalam penelitian ini adalah 70 responden. Penelitian ini dilakukan secara langsung menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Ampelgading Kabupaten Malang pada 13 – 18 Juni 2022. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah Accidental Sampling dan didapatkan 70 responden. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan analisis Univariat dan disajikan dalam bentuk persentase. \u0000Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan keluarga dalam perawatan diri (self-are) pasien skizofrenia hampir seluruhnya memiliki kemamuan sedang sejumlah 59 orang (84%), sebagian kecil memiliki kemampuan tinggi sejumlah 11 orang (16%), dan tidak satupun keluarga yang memiliki self-care rendah. \u0000Kesimpulan: Secara umun kemampuan self-care yang dimiliki keluarga untuk merawat anggota kemuarga yang mengalami skizofrenia pada sedang atau baik dan tinggi atau sangat baik. Penelitian ini diharapkan ada upaya dari puskemas terkait informasi bagaimana cara untuk meningkatkan perawatan diri (self-care), dan memberikan edukasi kepada keluarga tentang pentingnya mendampingi penderita skizofrenia, dan memberikan informasi tentang komitmen bagaimana cara memanajemen waktu ketika merawat pasien.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128061852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Keluarga dengan Perawatan Penderita Hipertensi di Rumah","authors":"Assofatin Nurul Hakim, Gardha Rias Arsy","doi":"10.54832/nij.v2i1.280","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i1.280","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai tugas kesehatan keluarga mengakibatkan tidak tepatnya dalam penanganan yang diberikan pada penderita penyakit dikeluarga. Meningkatnya pengetahuan pada pasien tentang hipertensi akan mendorong seseorang untuk berperilaku yang lebih baik dalam mengontrol hipertensi. Perilaku yang baik tersebut dapat diterapkan keluarga dengan cara mengubah gaya hidup penderita hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan keluarga dengan perawatan penderitan hipertensi di rumah. \u0000Metode: penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional atau untuk mencari hubungan tingkat pengetahuan keluarga dan perawatan hipertensi di rumah. Sampel penelitian ini merupakan keluarga dengan kriteria memiliki anggota keluarga dengan masalah hipertensi di desa Honggosoco. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling dan didapatkan sebanyak 37 responden. Analisis data pada penelitian ini menggunakan Uji Rank Spearmen. \u0000Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai tertinggi dari tabulasi silang yaitu tingkat pengetahuan kategori baik dengan perawatan hipertensi efektif sebanyak 11 responden (84.6%) dengan nilai P Value 0,000 (P<0,05) dan nilai r 0,677. \u0000Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan keluarga dengan perawatan hipertensi di rumah dengan nilai koefisien spearman sebesar 0.677 atau menunjukkan jika kekuatan hubungan antara dua variable ini pada kategori kuat. Sangat disarankan untuk perawat dalam memberikan asuhan keperawatan penderita hipertensi perlu melibatkan keluarga dengan memberikan edukasi kepada keluarga tentang perawatan penyakit hipertensi yang benar.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125925785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Gambaran Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Lansia Pasca Positif Covid-19","authors":"Aulia Syifa’ Amini, Gardha Rias Arsy","doi":"10.54832/nij.v2i1.279","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i1.279","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada kehidupan manusia yang dimulai pada usia 60 tahun hingga mencapai 120 atau 125 tahun Semua orang akan mengalami proses penuaan atau menuju masa tua pada fase akhir kehidupannya. Proses penuaan merupakan proses alami yang tidak dapat dicegah dan merupakan hal yang wajar. Lansia keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis, kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemamapuan untuk hidup serta peningkatan kepekaan secara individual. Respon psikologis setiap individu terhadap sebuah peristiwa traumatis baik terjadi secara langsung maupun yang tidak langsung dapat diamati dalam rentan waktu jam, hari, dan bulan. Dampak psikologis pada lansia pasca positif Covid-19 lansia akan mengalami penurunan motivasi karena pasien merasa takut sehingga akan mengalami penurunan motivasi untuk menjalani aktivitas seperti biasanya setelah mengetahui dirinya terpapar Covid-19 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada lansia pasca positif Covid-19. \u0000Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif dengan menggunakan metode survey. Metode yang digunakan dalam pengumpulan survey salah satunya dengan penyebaran kuesioner. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling, sampel yang diambil sebanyak 57 responden. Pengumpulan data didapatan dari hasil pengisian kuesioner. \u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukan hasil dari 57 responden yang tertinggi adalah lansia yang tidak terindikasi gejala Tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) sebanyak 39 lansia (68.4%). Dan lansia yang terindikasi gejala Tingkat Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) sebanyak 18 lansia (31.6%). \u0000Kesimpulan: Lansia itu kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Semua orang akan mengalami proses penuaan atau menuju masa tua pada fase akhir kehidupannya. Lansia merupakan keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis, Pada lansia terjadi penurunan sensitivitas pada sistem imun, maka dari itu banyak lansia yang terkena positif Covid-19 sehingga lansia itu trauma.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126160681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fransiska Erna Damayanti, Diana Kusumawati, A. Efendi, Ni Ketut Ledi Wiryanti
{"title":"Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kejadian Sibling Rivalry pada Anak Usia 3-6 Tahun: Studi Literatur","authors":"Fransiska Erna Damayanti, Diana Kusumawati, A. Efendi, Ni Ketut Ledi Wiryanti","doi":"10.54832/nij.v2i1.220","DOIUrl":"https://doi.org/10.54832/nij.v2i1.220","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Suatu perasaan cemburu dan kebencian yang biasanya dialami oleh seorang anak terhadap kelahiran atau kehadiran saudara kandungnya, hal ini dapat menyebabkan permasalahan manakala sikap bermusuhan terus berjalan, mendalam dan akan membahayakan anak karena dapat menimbulkan perilaku harga diri rendah. Pemilihan pola asuh yang tepat dan penerimaan terhadap segala kekurangan anak akan berdampak pada pertumbuhan dan berkembang menjadi pribadi yang baik, dan dapat mencegah terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui keterkaitan pola asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia 3-6 tahun. \u0000Metode: Dalam penelitian ini menggunakan Literature Review atau penelitian kepustakaan, dengan teknik sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Database yang digunakan dalam pembuatan literature review ini adalah Google Scholar, Portal Garuda. Total jurnal yang diperoleh yaitu 5248 artikel berbahasa Indonesia dengan judul sibling rivalry pada anak, kemudian dilakukan penyaringan dengan kriteria inklusi dan eksklusi terkait pola asuh orang tua dan kejadian sibling rivalry pada anak usia 3-6 tahun, artikel yang diidentifikasi dan dipublikasikan dari tahun 2018-2022, dari 24 artikel, terdapat 7 artikel memenuhi syarat review. \u0000Hasil: Terdapat 7 artikel yang mengatakan menerapkan pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif kemudian terdapat 7 artikel jurnal yang menunjukkan adanya sibling rivalry. Berdasarkan hasil literatur review terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia 3-6 tahun \u0000Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia 3-6 tahun.","PeriodicalId":129885,"journal":{"name":"Nursing Information Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131172046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}