Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)最新文献

筛选
英文 中文
FASILITAS REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN BAKAT BAGI PECANDU INTERNET 网络成瘾者康复和人才培养机构
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24295
Victor Gunawan, Timmy Setiawan
{"title":"FASILITAS REHABILITASI DAN PENGEMBANGAN BAKAT BAGI PECANDU INTERNET","authors":"Victor Gunawan, Timmy Setiawan","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24295","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24295","url":null,"abstract":"As time goes by, the development of science and technology is quite rapid causing teenager to easily obtain information and learn it, one example is online games. Online games are a way of learning by analyzing with a group/individual using strategies that can be done by connecting devices via an internet connection. The ease of accessing online games such as internet cafes, cellphones and computers causes teenager to play without supervision and lack of care from parents so they forget time. In this process, teenager can step into addiction stage because they like to playing games, the time that should be used to study and mingle with friends has been reduced or even not a priority in order to be able to sit for a long time to play online games Online game addiction will be the topic raised, the author will design a rehabilitation and talent development center with an approach to the interests of psychological and physical mental health of teenager and adolescent development. Humanitarian and psychological architecture focuses on development and health as the main factor. In addition, the Rehabilitation and talent development center will provide a place where teenager and young adult can rehabilitate, as a center for teenager development, and can also be a place to socialize in order to reduce the impact of people who are already addicted to online games. Keywords: online games, science and technology, addiction, rehabilitation Abstrak   Seiring berkembangnya zaman, perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Komunikasi) yang cukup pesat menyebabkan anak-anak mudah memperoleh informasi dan mempelajarinya, contohnya adalah internet khususnya game online. Game online merupakan suatu cara belajar dengan menganalisa bersama sekelompok/individu menggunakan strategi yang dapat dilakukan dengan menyambungkan perangkat melalui koneksi internet. Kemudahan dalam mengakses game online seperti warnet, ponsel dan komputer menyebabkan remaja dapat bermain tanpa adanya pengawasan dan penjagaan dari orang tua sehingga lupa waktu. Dalam proses ini remaja dapat memasuki tahap kecanduan karena merasa sudah asik bermain game, waktu yang seharusnya dipergunakan untuk belajar dan berbaur dengan teman telah berkurang atau bahkan tidak menjadi prioritas demi bisa duduk berlama-lama untuk bermain game online. Kecanduan game online akan menjadi topik yang diangkat, penulis akan melakukan perancangan pusat rehabilitasi dan pengembangan bakat dengan pendekatan kepentingan kesehatan mental psikis maupun fisik terhadap remaja dan juga perkembangan remaja. Arsitektur kemanusiaan dan psikologis memfokuskan perkembangan dan kesehatan menjadi faktor utama. Selain itu, perancangan pusat rehabilitasi dan pengembangan bakat akan memberikan wadah sebagai tempat remaja-dewasa muda dapat rehabilitasi, sebagai pusat perkembangan remaja, dan juga dapat menjadi wadah bersosialisasi agar dapat mengurangi dampak orang yang sudah kecanduan game online.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308974","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
IMPLEMENTASI NILAI NASIONALISME PADA MONUMEN PEMBEBASAN IRIAN BARAT 在西印度群岛解放纪念碑中弘扬民族主义价值观
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24335
Dominika Eufran Paseli, B. Wipranata, S. Santoso, Regina Suryadjaja
{"title":"IMPLEMENTASI NILAI NASIONALISME PADA MONUMEN PEMBEBASAN IRIAN BARAT","authors":"Dominika Eufran Paseli, B. Wipranata, S. Santoso, Regina Suryadjaja","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24335","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24335","url":null,"abstract":"Banteng Field Park is one of the city parks in Jakarta that has historical value, this park has existed since the Dutch colonial era. Until when the Republic of Indonesia was released from Japanese colonization, the name was changed to Banteng Field by President Soekarno to become Banteng Field. In this park there is a monument, namely the West Irian Liberation Monument. This monument was built in 1962 and inaugurated on August 17, 1963, where the idea of this monument was a proposal from President Soekarno. This monument is a symbolization as a sign to commemorate the return of West Irian in the territory of the Republic of Indonesia and the beginning that the territory of the Republic of Indonesia became intact for the first time. Banteng Field Park has been revitalized in 2018, with three zones in it, namely the Urban Forest zone, Monument zone and Sports Zone, with the main zone being the Monument Zone. This research has the aim of assessing whether the revitalization that has been carried out can strengthen the historical value of the Banteng Field Park or actually eliminate the historical value. In collecting data, researchers conducted primary and secondary data collection, namely conducting interviews, field surveys and literature reviews. To achieve the research objectives, this research uses descriptive qualitative research methods. The result of the research is to know that the revitalization that has been carried out has strengthened the historical value, as well as its implementation on the West Irian Liberation Monument. Keywords:  Nationalism; Revitalization; West Irian Liberation Monument Abstrak Taman Lapangan Banteng merupakan salah satu taman kota di Jakarta yang memiliki nilai sejarah, taman ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Hingga pada saat NKRI terlepas dari penjajahan Jepang, digantilah nama menjadi Lapangan Banteng oleh Presidden Soekarno menjadi lapangan Banteng. Di taman ini terdapat sebuah monumen, yakni Monumen Pembebasan Irian Barat. Monumen ini dibangun pada tahun 1962 dan diresmikan pada 17 Agustus 1963, yang mana gagasan monument ini merupakan usulan dari Presiden Soekarno. Monumen ini merupakan simbolisasi sebagai tanda untuk memeperingati kembalinya Irian Barat dalam wilayah NKRI dan menjadi awal bahwa wilayah NKRI menjadi utuh untuk pertama kalinya. Taman Lapangan Banteng telah selesai direvitalisasi pada tahun 2018, dengan tiga zona di dalamnya yaitu zona Hutan Kota,  zona Monumen dan Zona Oalahraga, dengan zona utama yakni Zona Monumen. Penelitian ini memiliki tujuan yakni menilai revitalisasi yang telah dilakukan dapat menguatkan nilai sejarah dari Taman Lapangan Banteng atau justru menghilangkan nilai sejarah tersebut. Dalam mengumpulkan data peneliti  melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yakni melakukan wawancara, survei lapangan dan kajian pustaka. Untuk mencapai tujuan penilitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dalam penelitian adalah men","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"121 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PROTOTIPE FASILITAS PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN CENGKEH DI PERKEBUNAN JAMBELAER 詹贝勒种植园丁香创业培训设施原型
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24194
Indika Kamara Putra, J. Joko, P. Santoso
{"title":"PROTOTIPE FASILITAS PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN CENGKEH DI PERKEBUNAN JAMBELAER","authors":"Indika Kamara Putra, J. Joko, P. Santoso","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24194","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24194","url":null,"abstract":"Starting from the issues faced by a group of young people from Jambelaer village, Sukabumi, who are seeking work in the city with only junior high school and vocational school diplomas. Some of these youths claim that their fathers were former successful clove entrepreneurs in their village, but went bankrupt due to limited facilities, sales access, and knowledge about clove farming. The farming methods and facilities used by the villagers are still very conventional and highly dependent on weather conditions, resulting in declining harvest yields and selling prices that no longer cover their expenses. Moreover, the farmers lack sufficient knowledge about clove plant care and how to optimize production from clove harvests. As a result, the young farmers have shifted to seeking work in the city, and their clove plantations in the village have been left neglected, as they are considered to have lost their value. This has become a problem because if they are no longer dependent on their natural resources, over time, the importance of clove farming may be forgotten. This project takes the clove plants in their village as the subject of empathy and aims to revitalize clove farming as the main source of income for the village. Therefore, they need a facility for learning and education about clove farming, as well as a processing facility to process their harvests without being too dependent on weather conditions. The proposed architectural solution in this case is a prototype, a building for educational and learning facilities dedicated to everything about clove farming, along with a processing facility. This prototype will be built in the location of the clove plantations owned by the villagers. The \"fill in\" method will be used, filling in empty areas without significantly cutting down existing clove trees, using locally available building materials from the village to minimize costs and, at the same time, aiming to increase the awareness of the village's youth regarding the richness of their local resources. Keywords: architecture; awareness; clove; empathy; education Abstrak Berangkat dari permasalahan sekelompok anak muda asal kampung Jambelaer, Sukabumi, yang mencari kerja di kota dan hanya berbekal ijazah SMP dan SMK, padahal beberapa anak mengaku ayahnya adalah bekas seorang pengusaha cengkeh yang dulu sukses dikampungnya, tetapi bangkrut karena keterbatasan fasilitas, akses jual dan pengetahuan tentang cengkeh. Metode dan fasilitas yang digunakan para petani kampung tersebut masih sangat konvensional dan sangat tergantung dengan cuaca, akibatnya hasil panen terus menurun dan harga jual sudah tidak menutupi modal mereka. Petani kampung tersebut juga tidak dibekali pengetahuan yang cukup tentang perawatan tanaman cengkeh dan bagaimana mengoptimalkan produksi dari hasil panen cengkeh. Karena hal itu maka para petani beralih mencari kerja ke kota dan kebun cengkeh di kampung mereka dibiarkan terlantar begitu saja karena dianggap sudah tidak memili","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PANTI ASUHAN UNTUK ANAK TERLANTAR DENGAN PENDEKATAN THERAPEUTIC HEALING 以治疗康复为目的的弃儿孤儿院
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24299
Valencia Marín, Naniek Widayati
{"title":"PANTI ASUHAN UNTUK ANAK TERLANTAR DENGAN PENDEKATAN THERAPEUTIC HEALING","authors":"Valencia Marín, Naniek Widayati","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24299","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24299","url":null,"abstract":"Abandoned children are a type of social welfare problem that is still unresolved. These children still do not receive optimal care, even though they have access to education and temporary shelter from orphanages. This is also driven by the problem of the capacity of orphanages exceeding the amount that should be. This lack of parenting affects the growth and development of children, especially in their psychosocial aspects. Most of the characters formed in abandoned children at the orphanage are divided into 2: inferior (passive) and superior (anarchist). Therefore, this design was created to help accommodate the growth dan development of children from the age of 5-12 years by providing intense assistance and programs that encourage children's psychosocial development. The aim is to provide a comfortable place and provide the necessary facilities such as temporary shelter and more practical education to prepare children to enter the world of work. The method used in this research is qualitative by conducting interviews with several neglected children and caretakers and experts at the orphanage. In addition, data collection is also done by conducting case studies from several related precedents. The results were then analyzed with existing theory so that conclusions were obtained as the basis for planning an orphanage project for neglected children with a therapeutic healing concept (the building design is focused on its users so that the space can accommodate the psychological recovery of its inhabitants). Keywords:  healing; neglected children; orphanage Abstrak Anak terlantar merupakan salah satu jenis penyandang masalah kesejahteraan sosial yang masih belum terselesaikan. Anak–anak ini masih belum mendapatkan pengasuhan secara maksimal meski sudah mendapatkan akses pendidikan dan tempat singgah sementara dari panti asuhan. Hal ini juga didorong dengan permasalahan kapasitas panti asuhan melebihi jumlah yang seharusnya. Kurangnya pengasuhan ini mempengaruhi tumbuh kembang anak khususnya dalam psikososialnya. Karakter yang terbentuk dalam diri anak-anak terlantar di panti asuhan ini mayoritas terbagi menjadi 2 yakni inferior (pasif) dan superior (anarkis). Oleh karena itu, perancangan ini dibuat untuk membantu mewadahi pertumbuhan dan perkembangan anak dari usia 5-12 tahun dengan memberikan pendampingan intens serta program yang mendorong perkembangan psikososial anak. Tujuannya memberikan wadah yang nyaman dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan seperti hunian sementara dan pendidikan yang lebih praktis untuk mempersiapkan anak – anak masuk ke dalam dunia kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan cara mengadakan wawancara kepada beberapa anak terlantar dan pengurus serta para pakar di panti asuhan. Selain itu, pengambilan data juga dengan melakukan studi kasus dari beberapa preseden terkait. Hasil kemudian dianalisis dengan teori yang ada sehingga didapatkan kesimpulan sebagai dasar dari perencanaan proyek panti a","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139306686","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENERAPAN DESAIN SENSORI PADA GANGGUAN HIPERSENSITIF DAN HIPOSENSITIF PADA ANAK PENYANDANG AUTISME 感官设计在自闭症儿童高敏感和低敏感失调症中的应用
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24212
Virginia Limmanto, Sutrisnowati Machdijar
{"title":"PENERAPAN DESAIN SENSORI PADA GANGGUAN HIPERSENSITIF DAN HIPOSENSITIF PADA ANAK PENYANDANG AUTISME","authors":"Virginia Limmanto, Sutrisnowati Machdijar","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24212","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24212","url":null,"abstract":"The design of an autism therapy center and school for special needs (Autism Spectrum Disorder) answers the lack of therapy and educational facilities for autistic children in Jakarta. Several therapy centers for autistic children in Jakarta have been closed due to Covid-19. Tthe data was acquired from the Centers for Disease Control and Prevention, where cases of autistic children have increased every year, including in Indonesia. In Jakarta, Cengkareng District doesn’t have many adequate facilities for children with Autism. This is because the majority of schools and therapy places are located in South Jakarta and East Jakarta. Therapy places for children with special needs in Indonesia are generally located in shophouses or residential houses that function as therapy places to accommodate these special activities. Therefore, there is a need for schools and special therapy places for children with autism in West Jakarta. The research method used in this study was a qualitative approach that relied on theories, data, and information about the program in order to gain an understanding of behavior, actions, and interests. The design method used sensory perception, where spatial perception influences the subject’s behavior in daily activities and in the learning environment. Keywords:  Autism; School; Sensory; Therapy Abstrak Perancangan sekolah dan pusat terapi untuk anak berkebutuhan khusus autisme (Autism Spectrum Disorder) merupakan respon dari kurangnya fasilitas terapi dan pendidikan khusus bagi anak penyandang autisme di kota Jakarta. Beberapa pusat terapi untuk anak penyandang autisme di Jakarta telah ditutup akibat dari covid-19. Data dari Center for Disease Control and Prevention dimana kasus anak yang menyandang autisme mengalami peningkatan setiap tahunnya termasuk di Indonesia. Tercatat wilayah Jakarta Barat menjadi angka terbanyak untuk anak yang menyandang autisme. Di Jakarta, Kecamatan Cengkareng tidak memiliki banyak fasilitas yang memadai untuk anak penyandang autisme. Hal ini terjadi karena mayoritas sekolah dan tempat terapi untuk mereka terletak di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia pada umumnya berada di bangunan ruko ataupun di rumah tinggal yang difungsikan sebagai tempat terapi untuk mewadahi kegiatan khusus tersebut. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya sekolah dan tempat terapi khusus untuk anak penyandang autisme di wilayah Jakarta Barat. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang didasari pada teori, data, dan informasi mengenai program yang bermaksud untuk memahami perilaku, tindakan, dan minat. Metode desain yang diterapkan menggunakan persepsi sensori dimana persepsi ruang berpengaruh pada perilaku subjek pada aktivitas sehari-hari maupun pada lingkungan belajar.","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139307506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DESAIN ASRAMA PRODUKTIF BERBASIS KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS TARUMANAGARA 塔鲁马纳加拉大学以社区为基础的学生生产性宿舍设计
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24314
Budi Rahayuningtyas
{"title":"DESAIN ASRAMA PRODUKTIF BERBASIS KOMUNITAS MAHASISWA UNIVERSITAS TARUMANAGARA","authors":"Budi Rahayuningtyas","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24314","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24314","url":null,"abstract":"Located in West Jakarta, Tarumanagara University not only has students from within Jakarta, but also from another city. A number of students live far away from Tarumanagara University, so many prefer to stay at shared house. The reasons students move into the shared house varies, a few of them are time efficiency and productivity. But the shared house mostly only generally designed, consider meeting basic needs, such as sleeping, eating, taking a shower, and studying. While there are actually a few needs that haven’t been fulfilled in only one room or one shared house. For example, not all shared house provides a place to socialize or to build a community, and a lack of room for students from various majors. Community is expected to form by providing room that is needed where it can boost student’s productivity. Therefore, a dormitory design which can adapt especially to Tarumanagara University’s student needs is needed, from basic needs to other facilities that will boost productivity and form a community. This research is using empathic architecture approach. Data were collected thorough a primer sources like surveys and interviews, secondary resources like books, literature, and website. This project focuses on building a dormitory next to Tarumanagara University, by providing space for students to live temporarily, and facilities that can boost student productivity, either dormitory students or Tarumanagara University students generally. Keywords: dormitory; empathy; community; students; productivity Abstrak Berlokasi di Jakarta Barat, Universitas Tarumanagara tidak hanya memiliki mahasiswa dari Jakarta, namun juga berbagai kota lainnya. Sejumlah mahasiswa bertempat tinggal jauh dari Universitas Tarumanagara, maka banyak yang lebih memilih untuk tinggal di kos. Alasan mahasiswa pindah ke kos beragam, diantaranya adalah efisiensi waktu dan produktivitas. Namun, tempat kos yang disewakan kebanyakan hanya dirancang secara general, dengan memikirkan pemenuhan kebutuhan dasar saja, seperti tidur, makan, mandi, maupun belajar. Sedangkan sebenarnya masih ada kebutuhan mahasiswa yang tidak terpenuhi dalam satu kamar atau satu tempat kos. Misalnya, tidak semua tempat kos menyediakan ruang untuk bersosialisasi atau mendukung terbentuknya komunitas, maupun kurangnya ruang untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dari beranekaragam jurusan. Diharapkan terbentuknya komunitas dengan penyediaan ruang dimana dapat mendorong produktivitas mahasiswa. Oleh karena itu dibutuhkan adanya suatu desain asrama yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan, khususnya bagi mahasiswa Universitas Tarumanagara, dari kebutuhan dasar hingga fasilitas lain yang mendukung produktivitas serta dapat membentuk komunitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan arsitektur empati. Data diperoleh melalui sumber data primer seperti survei dan wawancara, serta sumber data sekunder seperti buku, literatur, jurnal, dan web. Proyek ini berfokus pada pembangunan asrama yang bersebelahan dengan Univer","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"114 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENDEKATAN KAMUFLASE DALAM PERANCANGAN RUANG AMAN BAGI PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DI JAKARTA 雅加达性暴力幸存者安全空间设计中的伪装方法
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24251
Glenda Vania, Diah Anggraini
{"title":"PENDEKATAN KAMUFLASE DALAM PERANCANGAN RUANG AMAN BAGI PENYINTAS KEKERASAN SEKSUAL DI JAKARTA","authors":"Glenda Vania, Diah Anggraini","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24251","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24251","url":null,"abstract":"Violence is one of the global issues that is often difficult to overcome, partly because there are variables that are difficult to predict, such as subject, place, and time. There are various types of violence, one of which is sexual violence. In Indonesia itself, the average number of sexual violence cases has increased each year and has become the first most reported violence case from 2020 to 2022 (SIMFONI-PPA, 2023). Unfortunately, this data is not comprehensive enough due to information sources that are still not integrated with each other and even though there has been an increase in the number of cases, existing laws and facilities still lack empathy for victims. Even though the impact felt by victims varies, victims often experience severe trauma in which they feel like losing their place in the world, which makes it difficult for them to return to their normal activities. Through this, victims need to be a priority as well. Qualitative methods obtained through secondary sources are used to obtain in-depth information about victims and camouflage design method will be applied in the design of one-stop emergency facilities as a form of empathy for sexual violence victims. By using existing methods, the authors hope to be able to frmulate a design concept for facilities that are empathetic and in accordance with the needs of the victims so that later they can recover from their wounds and continue their lives by finding their respective places in society. Keywords:  camouflage; human psychology; rehabilitation; sexual violence Abstrak Kekerasan menjadi salah satu permasalahan global yang kerap terjadi dan sulit untuk diatasi, salah satunya karena terdapat variabel yang sulit untuk diprediksi, seperti subjek, tempat, dan waktu. Ada berbagai macam jenis kekerasan, salah satunya adalah kekerasan seksual (sexual violence). Di Indonesia sendiri, kasus kekerasan seksual rata-rata mengalami peningkatan jumlah dari tahun ke tahun dan menjadi kasus kekerasan terlapor terbanyak pertama dari tahun 2020 hingga 2022 (SIMFONI-PPA, 2023). Sayangnya, data ini masih kurang menyeluruh akibat sumber informasi yang masih belum terintegrasi satu sama lain dan walaupun mengalami peningkatan jumlah kasus, hukum serta fasilitas yang ada masih kurang berempati kepada korban. Meskipun dampak yang dirasakan korban beragam, tetapi sering kali korban mengalami trauma yang berat hingga merasa kehilangan tempat di dunia, sehingga mereka sulit untuk kembali beraktivitas secara normal seperti sediakala. Melihat realita ini, maka korban perlu menjadi prioritas juga. Metode kualitatif yang diperoleh melalui sumber sekunder digunakan untuk mendapatkan informasi mendalam mengenai korban dan metode perancangan kamuflase akan diterapkan dalam desain fasilitas one-stop emergency sebagai bentuk empati bagi para korban kekerasan seksual. Dengan menggunakan metode yang ada, penulis berharap dapat merumuskan konsep desain fasilitas yang berempati dan sesuai dengan kebutuhan para korb","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"150 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308637","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERAN ARSITEKTUR EMPATI TERHADAP PETANI TAMBAK DAN MASYARAKAT DESA TANJUNG BURUNG 移情建筑对塘农和丹戎布隆村社区的作用
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24273
Sugiharta Sugiharta, Tony Winata
{"title":"PERAN ARSITEKTUR EMPATI TERHADAP PETANI TAMBAK DAN MASYARAKAT DESA TANJUNG BURUNG","authors":"Sugiharta Sugiharta, Tony Winata","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24273","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24273","url":null,"abstract":"Degradation and social inequality is one thing that very often occurs in every region, especially in districts. The degradation in question is the decline in the quality of a person in processing something. And social inequality that occurs due to differences economically and socially. Tanjung Bird has a wealth of marine products that are quite abundant, not only land fish from ponds such as milkfish, tilapia, shrimp, and so on. The location is close to the coast of Tanjung Burung and directly adjacent to the mouth of the Cisadane river. Therefore, making Tanjung Burung one of the places that produces marine and pond products which is well known for its abundant results. Over time and the development of the times, Tanjung Burung experienced a decline in terms of economic and social. The existence of land acquisition to be used as a place for real estate development, has an impact on the welfare of the people of Tanjung Burung village. Therefore, the designer designed a facility to provide a forum for the needs of fish farmers or fishermen and revive the activities of the people of Tanjung Burung village who experience social inequalities towards real estate development, one of which is by designing a Fish Market. It is hoped that with the construction of the Fish Market, it can improve the economy of the residents of Tanjung Burung village and can be utilized by the existence of real estate development so that it is mutually beneficial to one another. Keywords: degradation; empathy; social gap; Tanjung Burung; Fish Market Abstrak Degradasi dan kesenjangan sosial merupakan salah satu hal yang sangat sering terjadi disetiap wilayah, terutama daerah kabupaten. Degradasi yang dimaksud adalah kemenurunan kualitas seseorang dalam mengolah sesuatu. Dan kesenjangan sosial yang terjadi akibat adanya perbedaan secara ekonomi maupun secara sosial. Tanjung burung memiliki kekayaan hasil laut yang cukup melimpah, tidak hanya itu ikan darat dari hasil tambak seperti ikan bandeng, nila, udang, dan sebagainya. Lokasinya berdekatan dengan pesisir pantai Tanjung Burung dan berdekatan langsung dengan muara sungai Cisadane. Oleh sebab itu menjadikan Tanjung Burung sebagai salah satu tempat penghasil hasil laut dan tambak yang cukup dikenal dengan hasilnya yang melimpah. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, Tanjung Burung mengalami penurunan dari segi ekonomi dan sosial. Adanya pembebasan lahan untuk dijadikan tempat pembangunan real estate, berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa Tanjung Burung. Oleh karena itu perancang merancang sebuah Fasilitas untuk memberikan wadah terhadap kebutuhan petani atau nelayan ikan dan menghidupkan kembali kegiatan masyarakat warga desa Tanjung Burung yang mengalami kesenjangan sosial terhadap pembangunan real estate salah satunya dengan merancang Pasar Ikan. Berharap dengan adanya pembangunan Pasar Ikan, dapat meningkatkankan perekonomian warga desa Tanjung Burung dan dapat dimanfaatkan oleh adanya pembangunan real ","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
FASILITAS BELAJAR WIRAUSAHA DAN KERAJINAN TANGAN UNTUK MANTAN PEGAWAI GERBANG TOL 前收费站员工创业和手工艺学习设施
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24204
Jeremy Ariandi Setyolisdianto, J. Joko, P. Santoso
{"title":"FASILITAS BELAJAR WIRAUSAHA DAN KERAJINAN TANGAN UNTUK MANTAN PEGAWAI GERBANG TOL","authors":"Jeremy Ariandi Setyolisdianto, J. Joko, P. Santoso","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24204","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24204","url":null,"abstract":"Starting from the phenomenon of factors related to unemployment, the author refers to the factor of digitalization. The author observes the rapid technological developments worldwide. The impact can lead to human workers in offices being replaced by advanced technology-operated robots. The author conducted interviews and concluded that former toll gate workers actually want to start their own businesses. However, they face obstacles such as a lack of understanding about entrepreneurship and insufficient skills for the business they want to start, which ultimately leads them to choose unemployment since they cannot return to work in the toll gate subsidiary. Seeing the increasing developments in architecture, the author sees an opportunity to try entrepreneurship in the furniture craft field. Toll gate operators who didn't get the chance to work as staff in Jasa Marga could receive training to develop the business they want to start and also try creating their products in the provided workshop. Plastic waste has potential as another material for home decor or furniture due to its termite-resistant nature. Former toll gate employees can easily start a craft business using plastic waste, from its collection to the processing until it becomes a product. Considering the current trend where many cafes or hangout places use simple and modern furniture, it aligns with the current building concepts. Keywords: architecture; emphaty; entrepreneur; jobless Abstrak Berangkat dari fenomena faktor yang mengacu ke pengangguran, penulis mengacu pada faktor digitalisasi. Penulis melihat sekarang ini perkembangan teknologi yang melaju sangat cepat di seluruh dunia. Dan dampaknya bisa menyebabkan tenaga manusia yang tadinya bekerja di kantoran, diganti dengan tenaga robot yang menggunakan teknologi canggih. Penulis melakukan metode wawancara dan menyimpulkan bahwa mantan pekerja gerbang tol sebenarnya ingin memulai merintis berwirausaha. Dikarenakan halangan seperti tidak paham mengenai wirausaha dan tidak ada cukup skill mereka di usaha yang akan di mulainya, maka mereka akhirnya memilih untuk menganggur. Karena tidak dapatnya kembali bekerja di anak perusahaan gerbang tol tersebut. Melihat perkembangan di pembangunan arsitektur lagi meningkat, saya melihat peluang untuk mencoba pada entreprenuer craft di bidang furniture. Dimana operator-operator gerbang tol yang tidak dapat kesempatan bekerja menjadi staf di Jasa Marga bisa mendapatkan pelatihan untuk bisa berkembang di usaha yang ingin mereka buat dan dapat juga mencoba membuat suatu produknya dalam workshop yang juga disediakan di dalamnya. Sampah plastik memiliki potensi sebagai bahan lainnya untuk home decor atau furniture. Dikarenakan bahan ini sifat anti rayap. Para mantan pegawai gerbang tol bisa memulai bisnis kerajinan berbahan sampah plastik dengan mudah. Dari mulai pengumpulan sampah plastiknya dan pengolahannya hingga jadi produknya. Dilihat trend sekarang ini banyak cafe atau tempat tempat hangout ba","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139308912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PERHITUNGAN TINGKAT WALKABILITY DI KAWASAN TERPADU SUDIRMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN MATEMATIS IPEN PROJECT 使用 IPEN 项目数学计算方法计算苏迪曼综合区的步行能力水平
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Pub Date : 2023-10-31 DOI: 10.24912/stupa.v5i2.24345
Hanna Zulfiah, Priyendiswara Agustina Bella, I. Pribadi, Liong Ju Tjung
{"title":"PERHITUNGAN TINGKAT WALKABILITY DI KAWASAN TERPADU SUDIRMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN MATEMATIS IPEN PROJECT","authors":"Hanna Zulfiah, Priyendiswara Agustina Bella, I. Pribadi, Liong Ju Tjung","doi":"10.24912/stupa.v5i2.24345","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/stupa.v5i2.24345","url":null,"abstract":"Compared to the development of facilities for other modes of transportation, the Indonesian government has not placed much emphasis on the development of pedestrian facilities. There are many reasons for this, one of which is the inadequate provision of pedestrian facilities as a result of the shift in function from public space to parking lots or commercial space. It is this lack of an approach to facility provision that considers environmental factors as well as pedestrian behavior and preferences that leads to non-conformity. Planning for urban development often emphasizes transportation routes over pedestrian routes, giving vehicular routes greater priority. In addition, cities today are required to have a good level of walkability. The current definition of walkability is still qualitative with subjective assessments.  Therefore, it is necessary to re-understand walkability that can be assessed quantitatively and more objectively. The purpose of this research is to determine the level of walkability objectively using the IPEN Project mathematical methodology, which is based on the Connectivity index, Entropy index, FAR index and Household index. The Sudirman Central Business District (SCBD) area will be the study object of this research. In this research, the object of study will be divided into several area units, and the walkability value of each unit will be compared to identify places with high or low walkability value. The results show that places with high activity levels are located in areas with commercial zone designations so that the area has a high walkability value compared to other areas.. Keywords:  Sudirman Central Business District (SCBD); Walkability; IPEN Project Abstrak   Dibandingkan dengan pengembangan fasilitas untuk moda transportasi lain, pemerintah Indonesia belum memberikan penekanan pada pengembangan fasilitas pejalan kaki. Ada banyak alasan untuk hal ini, salah satunya adalah tidak memadainya penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki sebagai akibat dari pergeseran fungsi dari ruang publik ke tempat parkir atau menjadi lahan komersial. Kurangnya pendekatan terhadap penyediaan fasilitas yang mempertimbangkan faktor lingkungan serta perilaku dan preferensi pejalan kaki inilah yang menyebabkan ketidaksesuaian ketentuan. Perencanaan untuk pembangunan perkotaan sering menekankan jalur transportasi di atas jalur pejalan kaki, memberikan jalur kendaraan prioritas yang lebih besar. Selain itu, kota saat ini di tuntut harus memiliki tingkat walkability yang baik. Definisi walkability yang di pahami saat ini masih bersifat kualitatif dengan penilaian yang subjektif.  Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman ulang mengenai walkability yang dapat dinilai secara kuantitatif dan lebih obyektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat walkability secara objektif menggunakan metodologi matematika IPEN Project, yang didasarkan pada Connectivity index, Entropy index, FAR index dan Household index. Kawasan Sudirman Central","PeriodicalId":129877,"journal":{"name":"Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa)","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-10-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139309101","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
相关产品
×
本文献相关产品
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信