WARTA AKABPub Date : 2022-08-27DOI: 10.55075/wa.v46i1.85
Fareka Kholidanata, A. Pradipta, Eva Yuliana, H. Hanafi
{"title":"SINTESIS SENYAWA ORGANIK ZAT PEMEKA CAHAYA (DYES): TETRAFENILPORFIRIN (TPP) DENGAN METODE MICROWAVE ASSISTED ORGANIC SYNTHESIS TERMODIFIKASI (S-MAOS)","authors":"Fareka Kholidanata, A. Pradipta, Eva Yuliana, H. Hanafi","doi":"10.55075/wa.v46i1.85","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.85","url":null,"abstract":"Senyawa porfirin dapat diaplikasikan berbagai bidang salah satunya pada kimia fisika sebagai fotosensitizer atau zat pemeka cahaya (dyes) pada sistem konversi fotoenergi seperti Dye Sensitized Solar Cell (DSSC). Senyawa meso-tetrafenilporfirin (TPP) adalah salah satu senyawa organik turunan porfirin yang dapat digunakan sebagai dyes dalam DSSC. Senyawa TPP dapat disintesis secara konvensional. Akan tetapi, sintesis konvensional ini masih memiliki kekurangan yaitu rendemen yang rendah, waktu reaksi yang lama, susunan alat yang rumit, biaya produksi tinggi, polusi lingkungan, dan penggunaan pelarut atau eluen yang berbahaya. Sedangkan sintesis senyawa TPP secara non-konvensional dengan metode Microwave Assisted Organic Synthesis (MAOS) dapat dilakukan dengan cepat, menghasilkan rendemen yang lebih tinggi, selektivitas tinggi, produk samping sedikit, kemudahan dalam pemisahan, efisien, ekonomis, dan menggunakan pelarut atau eluen yang lebih aman.Sintesis senyawa TPP dengan metode MAOS ini masih dapat dioptimasi untuk meningkatkan kembali rendemen. Hasil sintesis senyawa TPP menggunakan metode MAOS yang sudah dimodifikasi ini (MAOS termodifikasi (S-MAOS)) dikarakterisasi dengan Thin Layer Chromatography (TLC), Ultraviolet–Visible Spectroscopy (UV-VIS), fluorescence spectroscopy, dan Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR). Hasil penelitian menunjukan bahwa sintesis senyawa TPP dengan metode S-MAOS lebih optimal daripada MAOS. Rendemen senayawa TPP dengan metode MAOS dan S-MAOS masing-masing adalah 9,77% dan 16,42%.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128483394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2022-08-27DOI: 10.55075/wa.v46i1.101
Wittri Djasmasari, M.Si., E. Ruth, Rizky Fathur Rochman
{"title":"Efektivitas Penggunaan Flokulan Pada Proses Pemurnian Nira","authors":"Wittri Djasmasari, M.Si., E. Ruth, Rizky Fathur Rochman","doi":"10.55075/wa.v46i1.101","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.101","url":null,"abstract":"Flokulan yang digunakan dalam proses pemurnian nira perlu diketahui dosis efektifnya agar sesuai dengan persyaratan mutunya. Penelitian ini bertujuan menentukan dosis penggunaan flokulan yang efektif untuk mengendapkan kotoran nira dan mengetahui dosis flokulan yang dapat mempengaruhi kualitas clear juice atau nira encer Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian jar test, penetapan kadar CaO, pengukuran turbiditas, pH, purity (pengukuran nilai Brix% dan pengukuran nilai derajat polarisasi), dan pengukuran warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis flokulan dapat mempengaruhi kualitas clear juice yang dihasilkan. Penambahan dosis flokulan 3 ppm adalah dosis yang efektif untuk mengendapkan nira. Penambahan dosis flokulan 3 ppm menghasilkan kadar Cao, turbidity, purity, dan warna clear juice terbaik kualitasnya. Kata kunci : nira tebu ; flokulan ; clear juice","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127531414","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2022-08-27DOI: 10.55075/wa.v46i1.86
Dian Mira Fadela, Ahmad Zakaria, Wittri Djasmasari, Fachrurrazie Fachrurrazie, Risdha Sagita Razak
{"title":"Optimasi Koagulan Polialumunium Klorida pada Percobaan Jar Test Berdasarkan Penurunan Konsentrasi Parameter Chemical Oxygen Demand (COD) Air Limbah menggunakan Metode Respon Permukaan","authors":"Dian Mira Fadela, Ahmad Zakaria, Wittri Djasmasari, Fachrurrazie Fachrurrazie, Risdha Sagita Razak","doi":"10.55075/wa.v46i1.86","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.86","url":null,"abstract":"Industri minyak wangi menghasilkan air limbah yang mengandung beberapa jenis bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Proses koagulasi-flokulasi merupakan salah satu metode dalam pengolahan air limbah dengan penambahan koagulan yang bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan zat organik yang dapat menyebabkan kekeruhan serta bau. Penambahan koagulan pada Waste water treatment plant (WWTP) tidak dilakukan secara kuantitatif, sehingga perlu dilakukan percobaan dengan metode jar test. Tujuan percobaan untuk mengetahui pH dan dosis optimum koagulan poly alumunium chloride (PAC) pada percobaan jar test berdasarkan penurunan konsentrasi chemical oxygen demand (COD) air limbah menggunakan metode respon permukaan. Hasil uji parameter COD dibandingkan dengan Surat Keputusan Gubernur Tingkat 1 Jawa Barat (SK Gub TK 1 Jabar) No. 6 Tahun 1999 tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat. Percobaan ini Berdasarkan hasil percobaan diperoleh kondisi optimum koagulan PAC pada pH air limbah 5,9 dengan dosis koagulan optimum pada 300 mg/L. Hasil pengujian parameter COD memberikan nilai efisiensi sebesar 49,89%. Percobaan yang dilakukan membuktikan bahwa koagulan PAC mampu menurunkan kadar pada parameter COD dengan nilai efisiensi yang cukup besar.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130367530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penentuan Isoterm dan Kinetika Adsorpsi Ion Besi oleh Sedimen Sebagai Adsorben","authors":"Isna Nurhidayati, Bella Mellisani, Fitria Puspita, Fajar Amelia Rahmawati Putri","doi":"10.55075/wa.v46i1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.98","url":null,"abstract":"Kemampuan adsorpsi ion besi oleh sedimen telah dikaji dalam pengaruh variasi konsentrasi ion besi dan waktu kontak untuk menentukan isoterm dan kinetika adsorpsi. Isoterm adsorpsi didasarkan pada hasil adsorpsi ion besi pada konsentrasi 10 sampai 30 ppm dengan interval 5 ppm. Lebih lanjut, kinetika adsorpsi ditentukan dari variasi waktu kontak yaitu 30 sampai 150 menit dengan interval 30 menit. Semua hasil adsorpsi ion besi oleh sedimen diukur dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi ion besi oleh sedimen mengikuti isoterm BET dengan nilai CBET sebesar 18,6667 L/mg dan korelasi sebesar 0,8577. Model kinetika adsorpsi yang lebih sesuai adalah pseudo orde dua dengan nilai R2 sebesar 0,9999 dan nilai k2 adalah 84,604 g mg-1 jam-1. Kata kunci: Isoterm Adsorpsi, kinetika, ion besi, sedimen","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"26 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120997304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengkajian Ulang Metode Near Infrared (NIR) Spectroscopy Pada Penetapan Kadar Fatty Alcohol Ether Sulfate (FAES) dan Kadar Unsulfated Substance (US) Dalam Texapon N70","authors":"J. Tambunan, Candra Irawan, Fajar Ade Saputra, Imas Solihat, Rizkyatantri Ratih Gwandari","doi":"10.55075/wa.v46i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.84","url":null,"abstract":" Kadar Fatty Alcohol Ether Sulfate (FAES) ditetapkan secara titrimetri dan kadar Unsulfated Substance (US) ditetapkan menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT). Kedua metode tersebut membutuhkan bahan kimia dan waktu yang lama, sehingga digunakan metode alternatif yang lebih cepat dan ekonomis, yaitu metode Near InfraRed (NIR) Spectroscopy. Percobaan ini bertujuan mengkaji ulang metode NIR spectroscopy pada penetapan kadar FAES dan kadar US dalam Texapon N70. Percobaan ini terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan, pengujian dan pengolahan data. Tahap persiapan meliputi pengambilan sampel, pembuatan indikator campuran, pembuatan larutan dan standardisasi hyamine 0,004 M , serta pengkondisian alat KCKT. Tahap pengujian meliputi penetapan kadar FAES secara titrimetri, penetapan kadar US menggunakan KCKT, serta penetapan kadar FAES dan US menggunakan alat NIR. Tahap pengolahan data dilakukan menggunakan Microsoft Excel dan software OPUS : Quant 2 pada alat NIR. Nilai determinasi pada kadar FAES dan US sebesar 82,77% dan 75,71% dengan syarat keberterimaan sebesar 90-100%. Nilai RPD untuk kadar FAES dan US diperoleh sebesar 2,41% dan 2,03 % dengan syarat keberterimaan 5%. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa metode NIR spectroscopy tidak dapat digunakan untuk penetapan kadar FAES dan US dalam texapon 70 karena masih dibawah rentang syarat keberterimaan. Kata kunci : Near InfraRed (NIR) Spectroscopy, Fatty Alcohol Ether Sulfate (FAES), Unsulfated Substance (US)","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"128 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130226988","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Isolasi dan Karakterisasi Kitin dan Kitosan dari Pupa Black Soldier Fly (BSF)","authors":"Lilis Sulistyawati, Foliatini Foliatini, Nurdiani Nurdiani, Fitria Puspita","doi":"10.55075/wa.v46i1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.89","url":null,"abstract":"Kitin dan kitosan merupakan biopolimer yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi. Dalam berbagai penelitian disebutkan bahwa kitin telah berhasil diisolasi dari berbagai organisme, terutama serangga. Belakangan ini, budidaya lalat black soldier fly (Hermetica Illucens) sedang menjamur di Indonesia. Hewan ini dapat dijadikan sumber baru biopolimer kitin yang dapat diperoleh dari selongsong pupa BSF. Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi kitin dari pupa lalat BSF lalu dikonversi menjadi kitosan.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"6 6","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114118620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2022-08-27DOI: 10.55075/wa.v46i1.87
Riri Enriyani, M. Zulfikar, Anita Alni
{"title":"Degradasi Asam Humat menggunakan Fotokatalis TiO2 yang Disintesis Dalam Cairan Ion 1-Butil-3-Metil-Imidazolium Tetrafluoroborat","authors":"Riri Enriyani, M. Zulfikar, Anita Alni","doi":"10.55075/wa.v46i1.87","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.87","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fotokatalitik TiO2 yang disintesis dalam cairan ion 1-buti-3-metil imidzalium tetrafloroborat terhadap degradasi asam humat. Prekursor TiO2 yang digunakan dalam penelitian ini adalah TEOT (Tetra Etil Orto Titanat). Sintesis TiO2 dilakukan dengan metode hidrotermal menggunakan cairan ion 1-buti-3-metil imidzalium tetrafloroborat sebagai pelarut dengan perbandingan BMIM BF4 : air (3:7v/v). Berdasarkan hasil XRD diperoleh bahwa TiO2 yang disintesis dalam cairan ion BMIM BF4 : air (3:7v/v) dan air memiliki fase brokit dan anatase. Hasil analisis spektrofotometer UV Vis -DRS diperoleh nilai bandgap TiO2 yang disintesis menggunakan pelarut BMIM BF4 : air (3:7v/v) sebesar 3,06 eV dan dengan pelarut air sebesar 3,12 eV. Degradasi asam humat oleh TiO2 yang disintesis dengan menggunakan pelarut BMIM BF4 : air (3:7v/v) sebesar 89,15% dan pelarut air sebesar 67,19%.Kata Kunci : Asam humat, fotokatalitik, BMIM BF4, degradasi","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"168 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122785853","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deteksi Metil Paraben secara Voltametri Menggunakan Elektrode Pasta Karbon","authors":"Anom Cahyotomo, Hanum Sekar Panglipur, Ardina Purnama Tirta, Moh. Hayat, Mohammad Jihad Madiabu","doi":"10.55075/wa.v46i1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.79","url":null,"abstract":"Penggunaan metil paraben sebagai pengawet telah banyak digunakan pada berbagai bidang industri, antara lain: industri makanan, kosmetik, dan farmasi dengan batas penggunaan yang telah diatur oleh setiap negara dan lembaga. Sampai saat ini, pengukuran metil paraben yang umum dilakukan adalah menggunakan spektrofotometri UV/Vis dan HPLC, namun kedua metode tersebut membutuhkan waktu preparasi dan analisis yang cukup lama. Metode alternatif yang dapat digunakan untuk deteksi metil paraben secara cepat, mudah, dan sederhana adalah metode elektrokimia menggunakan elektrode pasta karbon yang sampai saat ini belum pernah dilaporkan. Pada penelitian ini dilakukan pendeteksian metil paraben menggunakan elektrode pasta karbon sebagai elektrode kerja. Pembuatan elektroda pasta karbon menggunakan grafit dan parafin dengan perbandingan berat sebesar 70:30. Studi elektrokimia terhadap elektroda pasta karbon menggunakan kalium ferisianida 1 mM dalam 0,1 M KCl dengan scan rate 200 mVs-1 menunjukkan puncak arus oksidasi sebesar 8,25 µA sedangkan puncak arus reduksi sebesar -9,55 µA. Metode yang digunakan untuk deteksi metil paraben yakni Cyclic Voltammetry (CV) dan Linear Sweep Voltammetry (LSV). Hasil deteksi metil paraben menggunakan metode LSV didapatkan rentang linieritas konsentrasi metil paraben 1 – 60 mM dengan nilai r sebesar 0,993 dan persamaan grafik yang diperoleh yaitu y = 1,055x + 29,910. Limit deteksi dan limit kuantisasi yang diperoleh berturut-turut sebesar 0,091 mM dan 0,300 mM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan elektrode pasta karbon secara voltametri dapat dijadikan sebagai metode alternatif untuk mendeteksi metil paraben.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134253643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendekatan secara in silico senyawa inhibitor ACE2 dari Senyawaan Ekstrak Asparagus Sebagai Kandidat Obat SARS-CoV-2","authors":"Fachrurrazie Fachrurrazie, Anom Cahyotomo, Joko Untung, Hanum Sekar Panglipur, Imas Solihat, Ardina Purnama Tirta, Armi Wulanawati","doi":"10.55075/wa.v46i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.83","url":null,"abstract":"Virus SARS-CoV-2 telah menjadi pandemik sejak menyebar melalui kontak erat penyintas dari kota Wuhan, virus ini telah bermutasi menjadi varian B.117 yang telah ditemukan kasusnya di Inggris Raya. Pemblokiran antara spike glikoprotein virus dengan ACE2 dapat terjadi saat pasien memproduksi antibodi, seperti saat pemberian vaksinasi SARS-CoV-2 kepada pasien sehingga antibodi dapat berikatan dengan spike protein dan mencegah pembentukan ikatan dengan ACE2, ataupun dengan penggunaan suatu senyawa yang dapat berikatan dengan spike glikoprotein virus sehingga proses pembauran virus dengan sel inang dapat dicegah. Kehadiran spike glikoprotein yang berikatan dengan ACE2 menjadi jalur penting bagi siklus hidup virus dan diyakini sebagai target utama untuk diblokir. Asparagus mengandung senyawa-senyawa yang ada memiliki aktivitas antivirus yang sampai saat ini belum ada penelitiannya baik secara in vitro maupun maupun in vivo, sehingga perlu dilakukan penelitian secara in-siliko untuk menapisnya. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa senyawa Dioscin memiliki interaksi terkuat dengan situs aktif ACE2 diantara senyawa 67 senyawa kandidat lainnya yaitu sebesar -7.5 kkal/mol. Kata kunci: ACE2; Asparagus; Covid19; Sars-Cov-2; Shatavarin VII","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130990799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
WARTA AKABPub Date : 2022-08-26DOI: 10.55075/wa.v46i1.97
Alvina Nur Aini
{"title":"Studi Proteomik pada Protein Otot Rangka Rattus norvegicus Menggunakan Spektrometri Massa Resolusi Tinggi","authors":"Alvina Nur Aini","doi":"10.55075/wa.v46i1.97","DOIUrl":"https://doi.org/10.55075/wa.v46i1.97","url":null,"abstract":"Analisis proteomik bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai ekspresi protein seluler. Oleh karena fungsi penting protein dalam organisme hidup, proteomik memainkan peran penting dalam memahami sistem dan proses biologi. Metode paling umum untuk identifikasi protein dalam proteomik adalah menggunakan Mass Spectrometer (MS). Secara lebih spesifik, instrumen MS yang digunakan dalam analisis proteomik adalah Spektrometri Massa Resolusi Tinggi, yang mampu menganalisis massa eksak suatu ion molekuler. Dalam penelitian ini dilakukan hidrolisis sampel protein otot rangka Rattus norvegicus dengan menggunakan enzim tripsin untuk mendapatkan gambaran mengenai proses analisis proteomik. Hidrolisis protein dilakukan dengan variasi enzim:substrat 1:25 (b/b). Hasil hidrolisis kemudian diidentifikasi dengan menggunakan Spektrometri Massa Resolusi Tinggi. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 219 protein yang terindentifikasi. Hasil fragmentasi setiap peptida protein menunjukkan kesesuaian dengan fragmen teoritis secara in silico. Hal ini mengindikasikan bahwa identifikasi peptida menggunakan Spektrometri Massa Resolusi Tinggi mampu memberikan hasil yang akurat, sehingga dapat menghindari keraguan dalam identifikasi protein yang kompleks. Hasil ini juga menunjukkan bahwa Spektrometri Massa Resolusi Tinggi memungkinkan screening target peptida dan identifikasi peptida dari matriks protein seluler.","PeriodicalId":129345,"journal":{"name":"WARTA AKAB","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116114340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}