Wahana PeternakanPub Date : 2024-07-08DOI: 10.37090/jwputb.v8i2.1451
Bagus Andika Fitroh, Putri Awaliya Dughita, Srie Juli Rachmawatie, Sri Mayasari, Sri Purwati, Nancy Oktyajati, Andri Haryono Awalokta
{"title":"PENGGUNAAN TEPUNG DAUN PANDAN (Pandanus amarillifolius roxb.) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK TELUR ASIN ITIK INFERTIL DARI HASIL PENETASAN","authors":"Bagus Andika Fitroh, Putri Awaliya Dughita, Srie Juli Rachmawatie, Sri Mayasari, Sri Purwati, Nancy Oktyajati, Andri Haryono Awalokta","doi":"10.37090/jwputb.v8i2.1451","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i2.1451","url":null,"abstract":"Telur itik menrupakan sumber pangan hewani yang dihasilkan dari ternak itik. Telur itik menjadi sumber pangan hewani alternatif dalam mengganti telur ayam. Telur infertil merupakan telur hasil penetasan yang kosong atau tidak terdapat adanya embrio karena tidak terdapat fertilisasi dari sel gamet jantan dengan betina, sehingga telur infertil harus di culling dari mesin tetas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun pandan terhadap uji organoleptik telur asin. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian UNIBA Surakarta. Penelitian ini menggunakan studi kasus Uji Hedonik dengan 5 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan yaitu P0: penyimpanan telur asin tanpa tepung daun pandan (kontrol), P1: penyimpanan telur asin dengan penambahan 10% tepung daun pandan, P2: penyimpanan telur asin dengan penambahan 15% tepung daun pandan. P3: penyimpanan telur asin dengan penambahan 20% tepung daun pandan, P4: penyimpanan telur asin dengan penambahan 25% tepung daun pandan. Nilai uji hedonik dihitung dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Parameter yang diamati adalah tingkat keasinan, warna kuning telur, kemasiran, dan tingkat kesukaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pada tingkat keasinan, tingkat kemasiran, dan tingkat kesukaan, sementara terdapat perbedaan yang nyata terhadap warna kuning telur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan daun pandan sebagai bahan pemberi atau penambah aroma pada telur asin tidak akan memberikan pengaruh bila fisik daun pandan hanya dibuat dalam bentuk tepung, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan bentuk daun pandan yang dapat memberikan pengaruh kepada telur asin, dengan mengubah daun pandan dalam bentuk ekstrak.\u0000 \u0000Kata kunci: daun pandan, telur asin, penyimpanan","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"2 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141836214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-07-08DOI: 10.37090/jwputb.v8i2.1469
R. Saputri, Akhmad Dakhlan, Madi Hartono, A. Qisthon
{"title":"STRUKTUR POPULASI, PERFORMA REPRODUKSI, DAN PRODUKSI KAMBING PERAH DI KABUPATEN PESAWARAN DAN LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG","authors":"R. Saputri, Akhmad Dakhlan, Madi Hartono, A. Qisthon","doi":"10.37090/jwputb.v8i2.1469","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i2.1469","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari struktur populasi, performa reproduksi, dan produksi kambing perah di Kabupaten Pesawaran dan Lampung Timur, Provinsi Lampung. Penelitian dilaksanakan dari Januari hingga April 2023. Penelitian survei studi kasus ini menggunakan sampel yang ditentukan secara snowball sampling. Peubah yang diamati yaitu struktur populasi, angka kebuntingan, litter size, service per conception, mortalitas pascapartus dan pra-sapih, serta produksi susu. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian di Kabupaten Pesawaran menunjukkan bahwa struktur populasi kambing perah yaitu anak jantan 0,00%, anak betina 100,00%, kambing jantan muda 0,00%, kambing betina muda 100,00%, kambing dewasa jantan 0,00% dan kambing dewasa betina 100,00%. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa angka kebuntingan, litter size, mortalitas pascapartus dan pra sapih, serta service per conception berturut-turut yaitu 100,00%, 2,00, 14,29%, 7,14%, dan 1,00; produksi susu kambing PE dan Jawarandu berturut-turut yaitu 0,97 dan 0,53 liter/ekor/hari. Di Kabupaten Lampung Timur struktur populasi kambing perah yaitu anak jantan 66,67%, anak betina 33,33%, kambing jantan muda 20,00%, kambing betina muda 80,00%, kambing dewasa jantan 12,70%, dan kambing dewasa betina 87,30%. Angka kebuntingan, litter size, mortalitas pascapartus, mortalitas pra sapih, dan service per conception berturut-turut yaitu 83,7%; 1,8; 3,3%; 39,1%; dan 1,1; dan produksi susu kambing Sapera, kambing Saanen, Anglo Nubian, Alpine, dan PE berturut-turut yaitu 1,2; 2,0; 1,2; 1,0; dan 0,58 liter/ekor/hari. \u0000 \u0000Kata kunci: Kambing perah, produksi, reproduksi, struktur populasi","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"10 13","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"141836501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1184
T. Sayuti, Y. Marlida, Y. Heryandi, Lili Anggraini
{"title":"PENGARUH DOSIS PEMBERIAN PROBIOTIK CAMPURAN (Lactobacillus harbinensis DAN Saccharaomyces cerevesiae) DALAM AIR MINUM TERHADAP PERFORMA DAN KOLESTEROL DAGING BROILER","authors":"T. Sayuti, Y. Marlida, Y. Heryandi, Lili Anggraini","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1184","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1184","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian probiotik campuran (Lactobacillus harbinensis dan Saccharaomyces Cerevesiae) pada air minum terhadap performa broiler (konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum). Penelitian ini menggunakan 100 ekor DOC broiler unsex strain Arbor Acres CP-707, dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan, faktor A: (tanpa pemberian probiotik), B: (0,1 ml probiotik campuran/20 ml air minum/ekor), C: (0,2 ml probiotik campuran/20 ml air minum/ekor), dan D: (0,3 ml probiotik campuran/20 ml air minum/ekor). Analisa data menggunakan tabel ANOVA (analysis of variance) yang dilanjutkan dengan analisis Duncan’s Multi Range Test (DMRT). Pemberian probiotik campuran L. harbinensis dan S. Cerevesiae pada broiler tidak mempengaruhi konsumsi dan konversi pakan, namun meningkatkan pertambahan bobot badan dibanding dengan yang tidak diberi probiotik.\u0000 \u0000Kata kunci: Lactobacillus harbinensis, Mikroba Campuran, Saccharaomyces Cerevesiae, Performa Broiler","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"37 22","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140082561","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1229
Subaedy Yusuf, Hazairin Zubair, S. Arif
{"title":"POTENSI DAYA DUKUNG LIMBAH TANAMAN PANGAN DAN HIJAUAN SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK RUMINANSIA DI KECAMATAN PANCA RIJANG DAN KECAMATAN KULO KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG","authors":"Subaedy Yusuf, Hazairin Zubair, S. Arif","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1229","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1229","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi daya dukung limbah tanaman pangan dan hijauan di Kecamatan Pancarijang dan Kulo, Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai sumber pemetaan wilayah terhadap pengembangan peternakan. Penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder yaitu populasi ternak ruminansia dan luas panen tanaman pangan dan hijauan. Hasil penelitian menunjukkan produksi bahan kering limbah tanaman pangan dan hijauan di Kecamatan Pancarijang yaitu 21.661,77 ton bahan kering (BK) dan Kecamatan Kulo sebesar 28.837,86 ton BK. Produksi limbah tanaman pangan dan hijauan tertinggi berasal dari Desa Rijangpanua, Kecamatan Kulo yaitu sebesar 8964,48 ton BK. Daya dukung untuk pakan yang berasal dari limbah jerami padi, jagung dan hijauan yaitu sebanyak 19.001,56 satuan ternak (ST) di Kecamatan Pancarijang dan 25.296,37 ST di Kecamatan Kulo. Hasil analisis location quotient (LQ) di Kecamatan Pancarijang menunjukkan LQ >1 untuk jerami padi terdapat berada pada lima Desa yaitu Rappang, Lalebata, Macorawalie, Kadidi, dan Timureengpanua, sementara Desa tempat program DKS memiliki LQ <1 untuk jerami padi, namun mempunyai keunggulan LQ>1 berasal dari jerami jagung dan hijauan. Demikian nilai LQ >1 di Kecamatan Kulo untuk jerami padi terdapat empat Desa yaitu Kulo, Maddenra, Bina Baru dan Abbokongang, sedangkan Desa Mario dan Rijangpanua memiliki LQ<1. Namun, kedua Desa tersebut memiliki keunggulan yang sama dengan wilayah DKS di Kecamatan Pancarijang yaitu memiliki jerami jagung dan hijauan yang dapat mendukung ketersediaan limbah tanaman pangan berdasarkan bahan kering sebagai pakan ternak ruminansia.\u0000 \u0000Kata kunci: Daya dukung, Hijauan, Limbah tanaman pangan, Location quotient, Produksi bahan kering","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":" 1117","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140091854","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1482
Jarmuji, Riko Herdiansah
{"title":"SUPLEMENTASI SAKURA BLOCK PLUS PADA RANSUM KOMPLIT BERBASIS LIMBAH SAWIT TERHADAP ASAM LEMAK BERCABANG","authors":"Jarmuji, Riko Herdiansah","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1482","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1482","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan level sakura block plus sebagai pakan suplemen pada ransum berbasis limbah sawit dalam mengoptimalkan konsentrasi total branched fatty acid, isobutirat, isovalerat dan valerat pada cairan rumen. Sakura block plus merupakan pakan suplemen hasil modifikasi sakura block dengan menggunakan 6% cacing tanah dan bungkil sawit sebagai pengganti jagung. komposisi ransum berbasis limbah sawit terdiri atas : P0 (ransum berbasis limbah sawit+10% sakura block), P1(ransum berbasis limbah sawit+6% sakura block plus), P2 (ransum berbasis limbah sawit+8% sakura block plus), P3 (ransum berbasis limbah sawit+10% sakura block plus), P4 (ransum berbasis limbah sawit+12% sakura block plus) dan P5 (ransum berbasis limbah sawit+14% sakura block plus). Hasil penelitian menunjukkan suplementasi sakura block plus pada ransum berbasis limbah sawit nyata meningkatkan konsentrasi total branced fatty acid dan isovalerate. Konsentrasi total branched fatty acid dan isovalerat tertinggi dihasilkan pada suplementasi 14% sakura block plus ransum berbasis limbah sawit. Kesimpulan, semakin tinggi suplementasi sakura block plus pada ransum berbasis limbah sawit akan diikuti semakin tinggi juga konsentrasi total branched fatty acid dan isovalerat pada cairan rumen. \u0000 \u0000Kata kunci: branched fatty acid, isovalerat, ransum berbasis limbah sawit, sakura block plus.","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"9 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140083247","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1407
Ayutha Wijinindyah, Asih Pujiastuti, Eko Candra Pratama, Ida Ketut Mudhita
{"title":"GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KONSEP DAGING SAPI “ASUH”","authors":"Ayutha Wijinindyah, Asih Pujiastuti, Eko Candra Pratama, Ida Ketut Mudhita","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1407","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1407","url":null,"abstract":"Daging merupakan salah satu sumber protein yang banyak diolah dan dikonsumsi oleh responden. Meski demikian, banyak responden yang tidak mengetahui ciri-ciri daging yang layak untuk dikonsumsi. Pemerintah menerapkan daging ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) sebagai parameter daging berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan responden terhadap daging ASUH. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey yang dilakukan pada panelis masyarakat Kotawaringin Barat dengan mengajukan pertanyaan terkait parameter daging Aman, Sehat, Utuh dan Halal. Pengujian Dilakukan dengan SPSS melalui uji crosstab dan chi square. Hasil memperlihatkan bahwa pengetahuan responden terkait daging ASUH sebanyak 24,07% memiliki tingkat pengetahuan tinggi, 59,26% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 16,67% memiliki tingkat pengetahuan rendah. Secara umum tingkat pengetahuan terkait daging ASUH pada responden yakni dalam taraf “cukup” yakni dengan nilai 82.14%. Adapun faktor-faktor yang mendukung parameter (jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, tingkat ekonomi dan sumber informasi) tidak berhubungan secara siginifikan dengan tingkat pengetahuan responden terhadap daging ASUH.\u0000 \u0000Kata kunci: ASUH, Daging sapi, Pengetahuan","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"20 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140083434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1419
Dian Kurniawati, Akhmad Dakhlan, K. Adhianto, T. Rafian
{"title":"PERFORMA KUANTITATIF SAPI KRUI DI PETERNAKAN RAKYAT KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT PROVINSI LAMPUNG INDONESIA","authors":"Dian Kurniawati, Akhmad Dakhlan, K. Adhianto, T. Rafian","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1419","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1419","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan kuantitatif 24 ekor sapi Krui betina berusia 18 hingga 24 bulan di peternakan rakyat Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Pengamatan dilakukan menggunakan metode survei dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Peubah yang diamati meliputi ukuran-ukuran tubuh, seperti berat badan (BB), panjang badan (PB), tinggi pundak (TP), tinggi pinggul (TPing), lebar dada (LebD), lingkar dada (LD), dalam dada (DD), lingkar pinggul (LP), lebar kepala (LK), dan panjang kepala (PK). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BB, PB, TP, TPing, LebD, LD, DD, LP, LK, dan PK sapi Krui betina berturut-turut adalah 154,23±65,70 kg, 110,64±9,36 cm, 103,72±24,28 cm, 103,43±5,57 cm, 24,86±5,15 cm, 120,80±11,2 cm, 47,67±5,33 cm, 132,73±17,27 cm, 41,00±5,00 cm, dan 17,64±1,36 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa performa kuantitatif sapi Krui di Peternakan Rakyat Kecamatan Krui Selatan lebih kecil dibandingkan dengan performa kuantitatif sapi lokal lainnya (sapi Bali dan sapi Madura) di Indonesia\u0000 \u0000Kata kunci: Performa Kuantitatif, Kabupaten Pesisir Barat, Peternakan Rakyat, Sapi Krui","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"109 46","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140088576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1377
Anis Indayati, Y. Marlida, Maria Endo Mahata, Laily Rinda Ardani
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN KAPANG TRICHODERMA VIRIDE TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PADA CAMPURAN ONGGOK DAN AMPAS TAHU","authors":"Anis Indayati, Y. Marlida, Maria Endo Mahata, Laily Rinda Ardani","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1377","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1377","url":null,"abstract":"Limbah industri pengolahan pangan seperti onggok dan ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif khususnya ternak unggas. Namun, pemanfaatan onggok dan ampas tahu terkendala faktor pembatas sebagai pakan unggas karena kedua bahan ini mengandung serat kasar yang tinggi. Selain itu, kandungan protein kasar pada onggok juga rendah dan tinggi asam sianida (HCN). Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas campuran onggok dan ampas tahu sebagai pakan alternatif ternak unggas melalui fermentasi kapang Trichoderma viride (9,2 x108 CFU/g) sebanyak 4% dari substrat dengan campuran dan waktu fermentasi tertentu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial 3 x 3 dengan 3 kali ulangan. Faktor A (komposisi onggok dan ampas tahu): A1 = 80%:20%, A2 = 60%:40%, A3 = 40%:60% dan faktor B (waktu fermentasi): B1 = 3 hari, B2 = 5 hari, B3 = 7 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi onggok dan ampas tahu 60%:40% dan waktu fermentasi 7 hari berpengaruh nyata (p<0,05) dalam meningkatkan kandungan protein kasar tertinggi menjadi 21,28%. Sementara itu, penurunan kandungan serat kasar terendah (p<0,05) ditunjukkan pada perlakuan komposisi onggok dan ampas tahu 60%:40%, waktu fermentasi 7 hari yaitu sebesar 16,07%. Perlakuan terbaik menurunkan kandungan HCN onggok dari 167,70 ppm menjadi 2,1 ppm setelah fermentasi. Dapat disimpulkan bahwa interaksi komposisi onggok dan ampas tahu dengan waktu fermentasi terbaik mampu memperbaiki kualitas dengan meningkatkan kandungan protein kasar menjadi 21,28%, menurunkan serat kasar menjadi 16,07% dan kandungan HCN onggok menjadi 2,1 ppm.\u0000 \u0000Kata kunci: Ampas tahu, Fermentasi, Onggok, Protein kasar, Serat kasar, Trichoderma viride","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":" June","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140092870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1297
J. A. Lase, Teguh Rafian, Woki Bilyaro
{"title":"SUMBER DAYA GENETIK MALEO (Macrocephalon maleo): POPULASI, ANCAMAN KEPUNAHAN, SERTA UPAYA PELESTARIAN","authors":"J. A. Lase, Teguh Rafian, Woki Bilyaro","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1297","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1297","url":null,"abstract":"Burung maleo (Macrocephalon maleo) adalah endemik Sulawesi yang berasal dari famili Megapodiidae, dan sebagai maskot provinsi Sulawesi Tengah. Maleo saat ini digolongkan dalam satwa langka, sehingga perlu dilindungi agar terhindar dari kepunahan. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.106/Men LHK/Setjen/Kum.1/12/2018 turut memperkuat posisi maleo sebagai satwa yang dilindungi. Maleo memiliki keunikan dari ciri morfologi, habitat tempat tinggal hingga cara perkembangbiakannya. Maleo tersebar di beberapa tipe habitat mulai dari tempat datar yang panas hingga hutan pegunungan yang lebat. Pada habitat alaminya, burung maleo memanfaatkan pohon untuk bertengger, berteduh, dan beristirahat. Burung maleo mempunya keunikan sebagai spesies burrow nester, yakni pembuat sarang dalam liang atau lubang. Pada aspek perkembangbiakannya, maleo melakukan penetasan telur secara alami, dengan menggunakan panas bumi (geothermal) atau panas matahari. Konservasi burung maleo perlu diupayakan untuk menjamin keberlangsungan hewan endemik ini. Terdapat beberapa program konservasi terhadap burung maleo, contohnya Taman Bogani Nani Wartabone, dan Taman Nasional Lore Lindu di Sulawesi Tengah yang programnya berfokus pada pelestarian dan membangun perkembangbiakan maleo. Upaya konservasi maleo sebagai satwa langka di Indonesia memiliki tujuan utama yang mencerminkan kepentingan pelestarian keanekaragaman hayati dan ekosistem alam Indonesia.\u0000 \u0000Kata kunci: Konservasi, Maleo, Macrocephalon maleo, Sumber daya genetik, Sulawesi","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"77 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140085385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wahana PeternakanPub Date : 2024-03-01DOI: 10.37090/jwputb.v8i1.1446
Elpaeni Junita R, Novi Eka Wati, Miki Suhadi
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthoriza) PADA AIR MINUM TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR","authors":"Elpaeni Junita R, Novi Eka Wati, Miki Suhadi","doi":"10.37090/jwputb.v8i1.1446","DOIUrl":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i1.1446","url":null,"abstract":"Peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi, menyebabkan peningkatan konsumsi sumber protein hewani. Salah satu protein hewani yang mudah dan terjangkau oleh masyarakat adalah telur ayam. Tujuan Penelitian yaitu untuk mengkaji pengaruh pemberian tepung temulawak (Curcuma xanthoriza) pada air minum terhadap produktivitas dan kualitas telur ayam ras petelur dengan variabel : konsumsi air minum, konsumsi pakan, Hen Day Production (HDP), Feed Convertion Ratio (FCR), berat telur, berat putih telur dan berat kuning telur. Pengambilan data untuk penelitian dilakukan di Kandang Ayam, Jl Desa Pinang Belarik, Kec. Ujan Mas, Kab. Muara Enim. Penelitian dilakukan selama dua bulan, dimulai dari tanggal 10 Agustus 2022 sampai dengan 11 Oktober 2022. Materi penelitian yang digunakan adalah 84 ekor ayam ras petelur strain Lohmann Brown usia 24 minggu sampai 32 minggu dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu (P0) air minum kontrol tanpa tambahan, (P1) air minum kontrol + 1% tepung temulawak, (P2) air minum kontrol + 2% tepung temulawak dan (P3) air minum kontrol + 3% tepung temulawak. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung temulawak (Curcuma xanthoriza) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada konsumsi pakan namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap Pertambahan bobot badan harian, konsumsi minum, Hen Day production (HDP), Feed Convertion Ratio (FCR), dan kualitas telur yaitu berat telur, berat putih telur dan berat kuning telur. dengan konsumsi pakan tertinggi pada ayam dengan pemberian 1% tepung temulawak \u0000 \u0000Kata kunci: ayam petelur, kualitas telur, produktifitas, telur, temulawak","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"101 29","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140090105","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}