Bagus Andika Fitroh, Putri Awaliya Dughita, Srie Juli Rachmawatie, Sri Mayasari, Sri Purwati, Nancy Oktyajati, Andri Haryono Awalokta
{"title":"PENGGUNAAN TEPUNG DAUN PANDAN (Pandanus amarillifolius roxb.) TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK TELUR ASIN ITIK INFERTIL DARI HASIL PENETASAN","authors":"Bagus Andika Fitroh, Putri Awaliya Dughita, Srie Juli Rachmawatie, Sri Mayasari, Sri Purwati, Nancy Oktyajati, Andri Haryono Awalokta","doi":"10.37090/jwputb.v8i2.1451","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Telur itik menrupakan sumber pangan hewani yang dihasilkan dari ternak itik. Telur itik menjadi sumber pangan hewani alternatif dalam mengganti telur ayam. Telur infertil merupakan telur hasil penetasan yang kosong atau tidak terdapat adanya embrio karena tidak terdapat fertilisasi dari sel gamet jantan dengan betina, sehingga telur infertil harus di culling dari mesin tetas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun pandan terhadap uji organoleptik telur asin. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian UNIBA Surakarta. Penelitian ini menggunakan studi kasus Uji Hedonik dengan 5 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan yaitu P0: penyimpanan telur asin tanpa tepung daun pandan (kontrol), P1: penyimpanan telur asin dengan penambahan 10% tepung daun pandan, P2: penyimpanan telur asin dengan penambahan 15% tepung daun pandan. P3: penyimpanan telur asin dengan penambahan 20% tepung daun pandan, P4: penyimpanan telur asin dengan penambahan 25% tepung daun pandan. Nilai uji hedonik dihitung dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Parameter yang diamati adalah tingkat keasinan, warna kuning telur, kemasiran, dan tingkat kesukaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pada tingkat keasinan, tingkat kemasiran, dan tingkat kesukaan, sementara terdapat perbedaan yang nyata terhadap warna kuning telur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan daun pandan sebagai bahan pemberi atau penambah aroma pada telur asin tidak akan memberikan pengaruh bila fisik daun pandan hanya dibuat dalam bentuk tepung, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan bentuk daun pandan yang dapat memberikan pengaruh kepada telur asin, dengan mengubah daun pandan dalam bentuk ekstrak.\n \nKata kunci: daun pandan, telur asin, penyimpanan","PeriodicalId":127571,"journal":{"name":"Wahana Peternakan","volume":"2 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wahana Peternakan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i2.1451","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Telur itik menrupakan sumber pangan hewani yang dihasilkan dari ternak itik. Telur itik menjadi sumber pangan hewani alternatif dalam mengganti telur ayam. Telur infertil merupakan telur hasil penetasan yang kosong atau tidak terdapat adanya embrio karena tidak terdapat fertilisasi dari sel gamet jantan dengan betina, sehingga telur infertil harus di culling dari mesin tetas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun pandan terhadap uji organoleptik telur asin. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Pertanian UNIBA Surakarta. Penelitian ini menggunakan studi kasus Uji Hedonik dengan 5 perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 6 ulangan yaitu P0: penyimpanan telur asin tanpa tepung daun pandan (kontrol), P1: penyimpanan telur asin dengan penambahan 10% tepung daun pandan, P2: penyimpanan telur asin dengan penambahan 15% tepung daun pandan. P3: penyimpanan telur asin dengan penambahan 20% tepung daun pandan, P4: penyimpanan telur asin dengan penambahan 25% tepung daun pandan. Nilai uji hedonik dihitung dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Parameter yang diamati adalah tingkat keasinan, warna kuning telur, kemasiran, dan tingkat kesukaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan pada tingkat keasinan, tingkat kemasiran, dan tingkat kesukaan, sementara terdapat perbedaan yang nyata terhadap warna kuning telur. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan daun pandan sebagai bahan pemberi atau penambah aroma pada telur asin tidak akan memberikan pengaruh bila fisik daun pandan hanya dibuat dalam bentuk tepung, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan bentuk daun pandan yang dapat memberikan pengaruh kepada telur asin, dengan mengubah daun pandan dalam bentuk ekstrak.
Kata kunci: daun pandan, telur asin, penyimpanan