MEDIA PERTANIANPub Date : 2023-11-30DOI: 10.37058/mp.v8i2.8671
Aline Sisi Handini, Jefryan Syaputra, Halida Adistya Putri
{"title":"Desain Primer Gen SMT 1 Terhadap Pertambahan Tinggi Batang Melambat pada Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis gueneensis Jacq.) Berdasarkan Situs SNP","authors":"Aline Sisi Handini, Jefryan Syaputra, Halida Adistya Putri","doi":"10.37058/mp.v8i2.8671","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v8i2.8671","url":null,"abstract":"Karakter pertambahan tinggi batang melambat merupakan salah satu tujuan dari pemuliaan tanaman kelapa sawit untuk optimalisasi umur ekonomis tanaman, mengurangi siklus replanting, dan mempermudah proses panen. Gen SMT 1 merupakan gen kunci didalam biosintesis hormon brasinosteroid yang berperan dalam pertumbuhan dan pertambahan batang tanaman. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi gen yang memiliki karakter unggul tersebut adalah PCR (Polymerase Chain Reaction). Dalam proses PCR, desain primer merupakan hal yang sangat penting karena primer tersebut akan menentukan keberhasilan dalam proses amplifikasi PCR. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan kandidat primer yang akan digunakan dalam analisis keragaman genetik terkait pertambahan tinggi batang berdasarkan situs SNP. Data sekuen DNA kelapa sawit diperoleh pada laman NCBI. Pensejajaran sekuen DNA dilakukan pada sofware geneious prime untuk mengidentifikasi situs SNP. Desain primer dilakukan pada perangkat lunak WebSNAPER. Hasil penelitian menghasilkan dua kandidat pasang primer yang akan digunakan untuk melakukan analisis keragaman genetik terkait gen pengendali pertambahan tinggi batang melambat. Masing- masing primer terdiri dari primer reference dan alternate dan memiliki ukuran amplikon yang berbeda pada setiap pasang primer. The character of growth inhibitor stem is one of the goals of oil palm plant breeding to increase the economic life of the plant, reduce the replanting cycle and simplify the harvesting process. The SMT 1 gene is a key gene in the brasinosteroid hormone which plays a role in the growth and addition of plant stems. The technique used to identify genes with superior characters is PCR (Polymerase Chain Reaction). In the PCR process, the design of the primer is very important because the primer will determine the success of the PCR amplification process. The aim of this study was to obtain primer to be used in the analysis of genetic diversity related to stem height gain. Oil palm DNA sequence data were obtained in terms of NCBI. DNA sequence alignment was performed on geneious prime software to obtain SNP sites. Primer design was performed on WebSNAPER software. The results of the study obtained two candidate pairs of primers to be used for the analysis of genetic diversity related to the increase in the height of the stems of the stem. Each primer consists of reference and alternate primers and has a different amplicon size for each pair of primers.","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"71 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139196867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2023-05-31DOI: 10.37058/mp.v8i1.6900
Gilang Vaza Benatar, Yeyet Nurhayati, Noor Febryani
{"title":"Identifikasi Colletotrichum asianum Penyebab Antraknosa Mangga Kultivar Golek di Indramayu","authors":"Gilang Vaza Benatar, Yeyet Nurhayati, Noor Febryani","doi":"10.37058/mp.v8i1.6900","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v8i1.6900","url":null,"abstract":"Penyakit antraknosa merupakan salah satu kendala utama dalam budidaya mangga. Penyakit ini sangat merugikan produksi mangga terutama pada saat lepas panen. Gejala antraknosa teramati pada mangga kultivar Golek di gudang simpan petani di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi jenis cendawan fitopatogen penyebab penyakit antraknosa mangga sebagai langkah awal menyusun pengendalian yang efektif. Morfologi cendawan fitopatogen dikarakterisasi secara makroskopis dan mikroskopis. Identifikasi patogen dilakukan dengan teknik molekuler berbasis multilokus dengan penanda wilayah ITS dan gen actin. Cendawan fitopatogen teridentifikasi sebagai Colletotrichum asianum berdasarkan karakterisasi morfologi dan identifikasi molekuler. Anthracnose disease is one of the major obstacles in mango cultivation. This disease is highly detrimental to mango production, especially during the post-harvest period. Symptoms of anthracnose disease were observed on the Golek mango cultivar in the farmer’s warehouse in Indramayu District. The aim of this study was to identify the phytopathogenic fungi that cause mango anthracnose disease as the first step in developing effective control measures. The morphology of the phytopathogenic fungi was characterized both macroscopically and microscopically. Pathogen identification was performed using multilocus molecular techniques with ITS and actin gene region markers. The phytopathogenic fungi were identified as Colletotrichum asianum based on morphological characterization and molecular identification. Koch's postulates of the species were confirmed through a pathogenicity test.","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124408295","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2023-05-31DOI: 10.37058/mp.v8i1.6831
Tiara Septirosya, R. Poerwanto, Abdul Qadir
{"title":"Pendugaan Pertumbuhan Jeruk Keprok Borneo Prima (Citrus reticulata cv. Borneo Prima) Belum Menghasilkan pada Pemupukan Nitrogen dan Pemangkasan yang Berbeda","authors":"Tiara Septirosya, R. Poerwanto, Abdul Qadir","doi":"10.37058/mp.v8i1.6831","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v8i1.6831","url":null,"abstract":"Jeruk keprok Borneo Prima (Citrus reticulata cv Borneo Prima) adalah jeruk lokal asal Kalimantan Timur dengan keistimewaan sebagai jeruk dataran rendah, namun memiliki kulit jeruk berwarna jingga. Teknologi budidaya untuk komoditas ini belum berkembang, termasuk pemupukan dan pemangkasan. Penelitian ini bertujuan untuk menduga pertumbuhan tanaman jeruk keprok Borneo Prima yang diaplikasikan pupuk nitrogen dan pemangkasan melalui model simulasi. Dengan model simulasi ini dapat dilakukan pendugaan terhadap pertumbuhan tanaman jeruk yang sudah diaplikasikan pupuk dan pangkas. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan IPB Sindang Barang, Bogor. Model pertumbuhan tanaman disusun pada beberapa tahapan, yakni pembuatan diagram alir, pembuatan model construction layer stella (MCL-S) dan selanjutnya dibuat simulasi dan validasi terhadap model yang sudah dibuat. Variabel input pada model simulasi ini ialah intensitas cahaya dan intersepsi, kelembaban, partisi dan koefisien respirasi, Indeks Luas Daun (ILD), jumlah tunas, berat kering, laju fotosintesis dan transpirasi, dan konduktansi stomata. Model yang dibuat telah mampu memprediksi pertumbuhan tanaman Jeruk Keprok Borneo Prima secara logis. Berdasarkan hasil pendugaan, pemupukan 20 g N per pohon per aplikasi yang dikombinasikan dengan pemangkasan terbuka tengah merupakan perlakuan yang paling baik dibandingkan perlakuan lainnya. Borneo Prima Mandarin Citrus (Citrus reticulata cv Borneo Prima) is local citrus commodity from East Kalimantan. This orange has an orange skin but grow in lowland. Cultivation technology for this commodity have not been developed, including fertilizing and pruning. This study aims to predict the growth of immature Borneo Prima Tangerines at various doses of N fertilizer and different pruning forms through a simulation model. With this simulation model, it is possible to estimate the growth of citrus plants that have been applied fertilizers and pruning. The research was carried out at the Experimental Garden of IPB Sindang Barang, Bogor. The growth modeling was prepared in several stages, namely the creation of a flow chart, determining the quantitative relationship between variables in the system, making the Model Construction Layer-Stella (MCL-S) and the last do simulation and validation of the model that has been made. The input variables in this simulation model are light intensity and interception, humidity, partition and respiration coefficient, Leaf Area Index (LAI), number of shoots, dry weight, photosynthesis and transpiration rate, and stomatal conductance. The model made has been able to predict the growth of the Borneo Prima Tangerine plant logically. Based on the estimation results, 20 g N fertilization per tree per application combined with middle open pruning was the best treatment compared to others.","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122154713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2023-05-31DOI: 10.37058/mp.v8i1.6972
Sri Nadiawati, A. Adrinal, Siska Efendi
{"title":"Perbandingan Tingkat Kerusakan Buah Kopi Oleh Hama Penggerek (Hypothenemus hampei Ferr.) pada Perkebunan Kopi Arabika (Coffea arabica L.) dengan Ketinggian Berbeda","authors":"Sri Nadiawati, A. Adrinal, Siska Efendi","doi":"10.37058/mp.v8i1.6972","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v8i1.6972","url":null,"abstract":"Penggerek buah kopi (PBKo) Hypothenemus hampei Ferr. adalah salah satu hama utama yang menyerang tanaman kopi Arabika di seluruh dunia termasuk Indonesia. Secara umum, Hypothenemus hampei dapat menyerang berbagai jenis kopi, tetapi kopi Arabika (Coffea arabica) cenderung lebih rentan terhadap serangan ini dibandingkan dengan kopi Robusta (Coffea canephora). Di Indonesia, jenis kopi yang banyak ditanam adalah kopi Arabika dan kopi Robusta. Kopi Arabika lebih banyak ditanam di dataran tinggi, sementara kopi Robusta lebih banyak ditanam di dataran rendah. Menarik untuk mengetahui kelimpahan populasi PBKo dan tingkat kerusakan pada kopi arabika di dataran tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan populasi dan tingkat kerusakan PBKo pada kopi arabika di dataran tinggi. Pengamatan dilakukan di perkebunan kopi rakyat di Kabupaten Kerinci dan Laboratorium Bioekologi Serangga Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan PBKo tertinggi terdapat di Desa Sungai Renah (1242 mdpl), Kecamatan Kayu Aro Barat (1242 mdpl) yakni 64,32% dan kerusakan terendah juga terdapat di Desa N1, Kecamatan Kayu Aro Barat yaitu 8,04% (1654 mdpl). Hal tersebut menunjukkan tingkat kerusakan PBKo berkurang dengan meningkatnya ketinggian lokasi. The coffee berry borer (CBB) Hypothenemus hampei Ferr. is one of the main pests that attacks Arabica coffee plants worldwide, including in Indonesia. Generally, Hypothenemus hampei can attack various types of coffee, but Arabica coffee (Coffea arabica) tends to be more susceptible to this pest compared to Robusta coffee (Coffea canephora). In Indonesia, the most commonly cultivated types of coffee are Arabica and Robusta. Arabica coffee is mainly grown in highland areas, while Robusta coffee is grown in lowland areas. It is interesting to know the population abundance and level of damage caused by CBB on Arabica coffee in highland areas. This study aims to determine the population abundance and level of damage caused by CBB on Arabica coffee in highland areas. Observations were conducted in smallholder coffee plantations in Kerinci District and the Insect Bioecology Laboratory of the Department of Plant Protection, Faculty of Agriculture, Andalas University. The results showed that the highest CBB damage was found in Sungai Renah Village (1242 mdpl), Kayu Aro Barat Sub-district (1242 mdpl), with a damage level of 64.32%, while the lowest damage was found in N1 Village, Kayu Aro Barat Sub-district, with a damage level of 8.04% (1654 masl). This indicates that the level of CBB damage decreases with increasing altitude.","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126737727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair Limbah Ikan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Daun (Allium fistulosum L.)","authors":"Aufa Anggarseti, Slamet Rohadi Suparto, Prasmadji Sulistyanto","doi":"10.37058/mp.v8i1.6855","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v8i1.6855","url":null,"abstract":"Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan sayuran yang sangat populer dan digunakan sebagai penyedap rasa pada masakan. Produktivitas bawang daun dapat ditingkatkan dengan cara pemupukan dan pemilihan media tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi POC (pupuk organik cair) limbah ikan terhadap pertumbuhan bawang daun (Allium fistulosum L.) dan mengetahui konsentrasi POC (pupuk organik cair) limbah ikan yang paling baik untuk pertumbuhan bawang daun (Allium fistulosum L.). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2022 sampai Juni 2022 di screenhouse Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman dan Laboratorium Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 3 sampel tanaman. Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf 5%, apabila terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan uji lanjut dengan uji jarak berganda Duncans pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi POC (pupuk organik cair) limbah ikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil bawang daun (Allium fistulosum L.). Spring onion (Allium fistulosum L.) is a very popular vegetable and is used as a flavoring in cooking. Spring onion productivity can be increased by fertilization and selection of planting media. This study aims to determine the effect of the concentration of fish waste LOF (liquid organic fertilizer) on the growth of spring onion (Allium fistulosum L.) and find out the best concentration of fish waste LOF (liquid organic fertilizer) for the growth of onion spring (Allium fistulosum L). The study was conducted from January 2022 to June 2022 in the screen house of the faculty of Agriculture and the Laboratory of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, Jenderal Soedirman University. The experimental design used was a randomized completely block design (RCBD) consisted of 6 treatmens and repeated 3 times so there are 18 experimental units. Each experimental unit consisted of 3 plant samples. Observed data were analyzed with variance at 5% level, if there were differences between the treatments a follow up test was carried out with Duncans multiple range test at 5% significant level. The result showed that the concentration of fish waste LOF (liquid organic fertilizer) had an effect on the growth and yield of spring onion (Allium fistulosum L.). ","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133225305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2023-05-31DOI: 10.37058/mp.v8i1.6873
Dhea Nurul Amalia, R. Ramadhan, N. Nasrudin
{"title":"Pengaruh Ekstrak Metanol Biji Sirsak (Annona Muricata) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.)","authors":"Dhea Nurul Amalia, R. Ramadhan, N. Nasrudin","doi":"10.37058/mp.v8i1.6873","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v8i1.6873","url":null,"abstract":"Di Indonesia tanaman Capsicum annuum dikonsumsi dalam bentuk segar maupun sebagai produk olahan. Kebutuhan C. annuum di Indonesia yang semakin meningkat menyebabkan banyaknya permintaan komoditas tersebut di pasaran. Penurunan hasil panen dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pada saat budidaya, salah satunya yaitu keberadaan organisme pengganggu tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak metanol biji Annona muricata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun total, dan jumlah buah total pada tanaman C. annuum. Perlakuan yang diujikan dalam penelitian merupakan ekstrak metanol biji A. muricata dengan konsentrasi P0 (0%), P1 (0,25%), P2 (0,5%), P3 (1%), P4 (2%), P5 (4%). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 Perlakuan dan 4 ulangan. Aplikasi ekstrak biji A. muricata dilakukan dengan cara disemprot menggunakan sprayer pada saat tanaman berumur 2 MST (Minggu Setelah Transplanting) hingga 11 MST, dengan interval 1 minggu. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak metanol A. muricata tidak memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman dan jumlah daun total akan tetapi berpengaruh nyata terhadap produksi jumlah buah total pada perlakuan konsentrasi ekstrak 1%. Panen pertama menghasilkan 49 buah dengan bobot total 977 g, dan rata-rata bobot sebesar 19.94 g/tanaman untuk setiap buah. In Indonesia, the Capsicum annuum plant is consumed fresh or as a processed product. The increasing need for C. annuum in Indonesia has resulted in a large demand for this commodity in the market. Decreased yields can be influenced by various factors during cultivation, one of which is the presence of plant-disturbing organisms. This study aims to determine the effect of giving the methanol extract of Annona muricata seeds (the first word should not be abbreviated) on plant height, total leaf number, and total fruit number in C. annuum plants. The treatment tested in the study was methanol extract of A. muricata seeds with concentrations P0 (0%), P1 (0.25%), P2 (0.5%), P3 (1%), P4 (2%), P5 ( 4%). The design used was a randomized block design (RBD) with 6 treatments and 4 repetitions. The application of A. muricata seed extract was carried out by spraying using a sprayer when the plants were 2 WAP (Week after Transplanting) to 11 WAP, with an interval of 1 week. The results showed that the administration of methanol extract of A. muricata had no significant effect on the parameters of plant height and total leaf number however, it had a significant effect on the total number of fruit production in the 1% extract concentration treatment. The first harvest produced 49 fruit with a total weight of 977 g, and an average weight of 19.94 g/plant for each fruit. ","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124718416","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Produksi Asap Cair Cangkang Kelapa Muda sebagai Pengawet Nira Aren, Briket sebagai Bahan Bakar","authors":"Budy Rahmat, Suhardjadinata Suhardjadinata, Yuli Ratna Nawangsari","doi":"10.37058/mp.v7i2.5573","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v7i2.5573","url":null,"abstract":"Gula aren yang baik merupakan hasil dari nira yang tidak mengalami kerusakan. Beberapa penelitian yang telah dilakukan diantaranya untuk memperpanjang umur simpan nira, salah satunya bisa menggunakan pengawet alami. Bahan pengawet alami yang dapat digunakan untuk memperpanjang umur simpan nira adalah asap cair. Beberapa senyawa kimia yang disinyalir berpotensi sebagai bahan pengawet terkandung dalam asap cair, diantaranya adalah antioksidan, desinfektan, ataupun sebagai biopestisida. Salah satu bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan asap cair adalah cangkang kelapa muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi asap cair cangkang kelapa muda sebagai bahan pengawet nira aren, serta untuk mengetahui kualitas briket arangnya sebagai bahan bakar. Percobaan ini menggunakan rancangan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial untuk mencoba konsentrasi asap cair dalam nira aren yaitu K0 = 0% (Kontrol), K1 = 3 % K2 =4 %, K3 = 5 % dan faktor kedua lama penyimpanan nira aren : T1 = 3 jam, T2 = 6 jam, T3 = 9 jam, T4 = 12 jam, setiap perlakuan diulang 3 kali. Cangkang kelapa muda seberat 4 kg dapat dipirolisis menjadi asap cair sebanyak 1088 mL dan didistilasi 2 kali sehingga dihasilkan asap cair grade 1 sebanyak 850 mL dengan kuantitas dan kualitas yang baik. Asap cair dari cangkang kelapa muda bisa dijadikan sebagai pengawet nira aren pada konsentrasi 3 sampai 4 %. Asap cair dari cangkang kelapa muda bisa dijadikan sebagai pengawet nira aren pada konsentrasi 3% sampai 4% (v/v). Briket arang dari cangkang kelapa muda memiliki kualitas yang baik sesuai SNI dengan kadar air 7,34% dan kerapatan 0,81 g/cm3. Good palm sugar is the result of undamaged sap. Some studies that have been carried out include to extend the shelf life of the sap, one of which can use natural preservatives. Natural preservatives that can be used to extend the shelf life of sap is liquid smoke. This study aims to determine the effect of liquid smoke concentration of young coconut shells as a preservative for palm sap, and to determine the quality of charcoal briquettes as fuel. This experiment uses a factorial Completely Randomized Design (CRD) to try the concentration of liquid smoke in palm sap, namely K0 = 0% (Control), K1 = 3% K2 = 4%, K3 = 5% and the second factor is the storage time of palm sap: T1 = 3 hours, T2 = 6 hours, T3 = 9 hours, T4 = 12 hours, each treatment was repeated 3 times. 4 kg of young coconut shells can be pyrolyzed into 1088 mL of liquid smoke and distilled 2 times to produce 850 mL of grade 1 liquid smoke with good quantity and quality. Liquid smoke from young coconut shells can be used as a preservative for palm sap at a concentration of 3 to 4%. Liquid smoke from young coconut shells can be used as a preservative for palm sap at a concentration of 3% to 4% (v/v). Charcoal briquettes from young coconut shells have good quality according to SNI with a moisture content of 7.34% and a density of 0.81 g/cm3.","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134451024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2022-11-18DOI: 10.37058/mp.v7i2.5699
Nabila Fharellia Anjani, Gigih Ibnu Prayoga, Tri Lestari
{"title":"Keanekaragaman dan Kekerabatan Morfologi Tanaman Kemili (Solanostemon rotundifolius) di Kabupaten Bangka","authors":"Nabila Fharellia Anjani, Gigih Ibnu Prayoga, Tri Lestari","doi":"10.37058/mp.v7i2.5699","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v7i2.5699","url":null,"abstract":"Tanaman kemili merupakan tanaman pangan alternatif yang tumbuh subur di negara Indonesia. Namun, tanaman kemili sampai saat ini belum populer di kalangan masyarakat Bangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman aksesi kemili (Solanostemon rotundifolius) di Kabupaten Bangka berdasarkan karakter morfologi dan mengetahui hubungan kekerabatan antar plasma nutfah kemili berdasarkan morfologi di Kabupaten Bangka. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Juni 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan secara eksplorasi di Kabupaten Bangka dan dikarakterisasi secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ditemukan ada 3 aksesi yang terdapat di Kabupaten Bangka, yaitu aksesi Balunijuk, Kimak, dan Batu Rusa. Terdapat 2 kelompok hubungan kekerabatan berdasarkan morfologi dengan koefisien 0,65 atau 65%. Aksesi kemili yang diteliti memiliki variabilitas genetik dan variabilitas fenotipik yang sempit. Kemili plants are an alternative food commodities that thrive in Indonesia. Kemili plants aren’t yet popular among the people of Bangka. The aim of the study was to determine the diversity of accessions of the kemili (Solanostemon rotundifolius) in Bangka Regency based on morphological characteristics and to determine the relationship between the germplasm of the Kemili (Solanostemon rotundifolius) based on morphology in Bangka Regency. The research was conducted from January to June 2021. The study used an experimental method. Sampling was taken by exploration in Bangka Regency and characterized by qualitative and quantitative characters. The results of the study found that there were 3 accessions found in Bangka Regency, namely Balunijuk, Kimak, and Batu Rusa. There are 2 groups of morphological relationships with qualitative characters with a coefficient of 0.65 or 65%. Kemili accession have narrow genetic variability, and phenotypic variability. ","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"77 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117235398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2022-11-18DOI: 10.37058/mp.v7i2.5701
Dede Sumyati, Budy Rahmat, Dedi Natawijaya
{"title":"Pemanfaatan Limbah Akar Wangi sebagai Kombinasi Media Hidroponik, Briket sebagai Bahan Bakar","authors":"Dede Sumyati, Budy Rahmat, Dedi Natawijaya","doi":"10.37058/mp.v7i2.5701","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v7i2.5701","url":null,"abstract":"Peningkatan kebutuhan minyak akar wangi mengakibatkan peningkatan penyulingan yang disertai dengan peningkatan limbah akar wangi, hingga saat ini penanganan limbah akar wangi hanya mengandalkan pembakaran. Perlu adanya solusi lain sebagai pemanfaatan limbah akar wangi. Salah satu solusi yang bisa dikembangkan yaitu pemanfaatan limbah akar wangi sebagai media hidroponik dan briket sebagai bahan bakar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi media hidroponik dan nutrisi yang baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.) dan mengetahui karakteristik briket arang dari serbuk arang aktif limbah akar wangi sebagai bahan bakar. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 Faktor yaitu faktor media tanam (m) dan nutrisi (n). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh faktor media tanam yang baik untuk tanaman sawi secara hidroponik, media tanam pasir dan serbuk arang aktif limbah akar wangi memberikan hasil yang baik terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar tajuk dan nisbah pupus akar, sedangkan untuk faktor nutrisi yang baik yaitu NPK + Gandasil D memberikan hasil yang terbaik pada semua parameter kecuali nisbah pupus akar. Maka dapat disimpulkan campuran pasir dan arang aktif limbah akar wangi serta pemberian nutrisi NPK dan Gandasil D memberikan hasil yang optimal untuk pertumbuhan tanaman sawi secara hidroponik. Briket arang aktif limbah akar wangi memiliki kualitas yang baik, yaitu memenuhi standar SNI dengan rata-rata kadar air (4,6 %), kadar abu (5,53 %) dan nilai kerapatan (0,52 g/cm3). The increasing demand for vetiver oil results in increased distillation activity that has impacted on the increasing of vetiver waste. Until now, the handling of the waste has relied on incineration. There needs to be another solution as the utilization of vetiver waste. The solution developed is the use of vetiver waste as a hydroponic medium and briquettes as fuel. The objective of this study was to determine the combination of hydroponic media and good nutrition on the growth and yield of caisim (Brassica juncea L.) and to determine the characteristics of charcoal briquettes from vetiver waste as fuel. The experiment was arranged by Randomized Block Design (RBD) with two factors, namely the planting medium (m) and nutrition (n). According to the results of the study there was an interaction between planting media factors and nutritional factors on leaf area and root loss ratio, but there was no interaction on plant height, leaf number and crown fresh weight. The proper planting media factors for mustard plants hydroponically, sand and vetiver waste charcoal planting media provided good results on the parameters of plant high, amount of leaves, header fresh weight and root decay ratio, while good nutritional factors, namely NPK + Gandasil D provided the best results in all parameters except root loss ratio. So it can be concluded that a mixture of sand and charcoal as well as the provisi","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"10 8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123641369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MEDIA PERTANIANPub Date : 2022-11-18DOI: 10.37058/mp.v7i2.5811
Ida Hodiyah, Putri Ainul Milati
{"title":"Pengaruh Inokulasi Rhizobium spp. dan Vermikompos terhadap Pembentukan Bintil Akar dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)","authors":"Ida Hodiyah, Putri Ainul Milati","doi":"10.37058/mp.v7i2.5811","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/mp.v7i2.5811","url":null,"abstract":"Pemupukan merupakan salah satu usaha intensifikasi untuk meningkatkan hasil kacang tanah. Kacang tanah kurang responsif terhadap pupuk nitrogen karena adanya Rhizobium yang dapat menyediakan kebutuhan nitrogen tanaman dengan cara menambat N2 dari atmosfer. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui interaksi antara dosis inokulum Rhizobium dengan dosis vermikompos terhadap pembentukan bintil akar dan hasil kacang tanah. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Kampus Mugarsari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya pada bulan April sampai Juli 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dua faktor yang diulang sebanyak 3 kali dengan dosis inokulum Rhizobium sebagai faktor pertama yaitu (i0 = kontrol, i1 = 10 g kg-1 dan i2 = 15 g kg-1), dan faktor kedua dosis vermikompos yaitu (v0 = kontrol, v1 = 10 t ha-1 dan v3 = 20 t ha-1). Analisis data menggunakan variansi dengan uji F dan uji lanjut menggunakan uji jarak berganda Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara inokulasi Rhizobium spp. dan vermikompos pada pembentukan bintil akar dan hasil kacang tanah. Secara mandiri inokulasi Rhizobium spp. berpengaruh terhadap semua parameter, sedangkan vermikompos berpengaruh terhadap jumlah polong, jumlah polong bernas, bobot polong bernas basah, bobot polong bernas kering per tanaman, dan hasil polong per petak. Fertilization is one of the intensification efforts to increase peanut yields. Peanut are less responsive to nitrogen fertilizer due to existence of Rhizobium. It provides nitrogen for plant by fixing N2 from the atmosphere. The aims of this study is to determine the interaction between the doses of Rhizobium inoculum and vermicompost on the root nodules formation and peanut yield. This study was conducted at the Experimental Garden of the Faculty of Agriculture, Universitas Siliwangi, Mugarsari Campus, Tamansari District, Tasikmalaya on April to July 2022. This study used 2 factors randomized block design which was repeated 3 times with the dose of Rhizobium inoculum as the main factor (i0 = control, i1 = 10 g kg-1 and i2 = 15 g kg-1), and the second factor was the dose of vermicompost (v0 = control, v1 = 10 t ha-1 and v3 = 20 t ha-1). Data analysis used variance with the F test and follow-up test using Duncan's Multiple Range Test at a significance level of 5%. The results showed that there was no interaction between Rhizobium spp. inoculations and vermicompost on the root nodules formation and peanut yields. Independently inoculated Rhizobium spp. affected all the parameters. Meanwhile vermicompost affected the number of pods, the number of pithy pods, the weight of the wet pithy pods, the weight of the dry pithy pods per plant, and the yield of pods per plot.","PeriodicalId":122744,"journal":{"name":"MEDIA PERTANIAN","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123487159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}