{"title":"Struktur Komunitas dan Potensi Gizi Bivalvia di Pantai Selatan Kecamatan Sreseh, Madura","authors":"Fadzilah Lailatus Sa'adah, R. Ambarwati","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p94-105","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p94-105","url":null,"abstract":"Bivalvia merupakan sumber daya perikanan potensial dari Pantai Selatan Kecamatan Sreseh, misalnya Pantai Sreseh dan Pantai Batu Putih. Namun, hingga saat ini belum data terkait bivalvia di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas bivalvia di Pantai Selatan Kecamatan Sreseh serta menganalisis potensi gizi bivalvia yang paling dominan. Sampling dilakukan saat surut terjauh menggunakan metode line transect. Identifikasi spesies berdasarkan ciri morfologi. Struktur komunitas dianalisis secara deskriptif kuantitatif berdasarkan lima parameter, yaitu indeks keanekaragaman (H), indeks dominansi (C), indeks kepadatan (D), kemelimpahan relatif (KR%), dan indeks keseragaman (E). Kandungan protein dianalisis menggunakan metode Kjeldahl dengan mengacu standar 960.52 AOAC 1998, sedangkan kandungan lemak dianalisis menggunakan metode soxhlet mengacu pada SNI 01-2891-1992. Berdasarkan penelitian ini ditemukan 21 spesies yang termasuk dalam sembilan famili. Struktur komunitas bivalvia di Pantai Selatan Kecamatan Sreseh sebagai berikut : indeks keanekaragaman sebesar 2,670 ; indeks dominansi sebesar 0,082 ; indeks keseragaman sebesar 0,035 ; indeks kepadatan sebesar 4,106 ind/m² ; di Pantai Sreseh spesies yang paling melimpah adalah Crassostrea virginica (14%), sedangkan di Pantai Batu Putih spesies yang paling melimpah adalah Gafrarium pectinatum (15%). Kandungan protein pada Crassostrea virginica sebesar 15,22±0,106% dan Gafrarium pectinatum sebesar 12,87±0,2107%. Kandungan lemak pada Crassostrea virginica sebesar 0,59±0,061% dan Gafrarium pectinatum sebesar 0,965±0,02%. Struktur komunitas bivalvia di Pantai Selatan Kecamatan Sreseh merupakan sumber daya perikanan yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Crassostrea virginica dan Gafrarium pectinatum dapat dijadikan sebagai sumber pangan karena memiliki kandungan protein tinggi serta kandungan lemak yang rendah.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"519 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116263553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kemelimpahan dan Food Safety Bivalvia Edible di Pantai Kecamatan Sreseh, Madura","authors":"Vira Maulida Wijaya, R. Ambarwati","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p58-66","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p58-66","url":null,"abstract":"Bivalvia merupakan salah satu sumber daya perikanan potensial bagi masyarakat di Kecamatan Sreseh karena keberadaannya melimpah sehingga bivalvia sering dikonsumsi oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kemelimpahan dan keamanan pangan (food safety) bivalvia yang terdapat di Pantai Kecamatan Sreseh, Sampang Madura. Keamanan pangan ditinjau berdasarkan kandungan logam berat Pb dan Cd. Sampel diambil dari zona intertidal Pantai Kecamatan Sreseh, Sampang Madura, menggunakan metode Line Transect, meliputi dua stasiun, 30 transek dan 270 plot. Identifikasi pada sampel berdasarkan karakter morfologi. Uji logam berat Pb dan Cd menggunakan metode Spectrophotometry. Kemelimpahan bivalvia dikaji berdasarkan indeks kemelimpahan relatif. Kandungan logam berat Pb dan Cd dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di zona intertidal Pantai Kecamatan Sreseh ditemukan 21 spesies bivalvia terdiri atas dalam sembilan famili yaitu Veneridae, Pinnidae, Ostreidae, Isognomonidae, Arcidae, Pharidae, Semelidae, Placunidae, Placunidae, Mytilidae. Bivalvia paling dominan di Pantai Kecamatan Sreseh adalah Gafrarium pectinatum dengan nilai kelimpahan relatif (KR%) sebesar 49,66. Kadar logam berat Pb dalam daging Gafrarium pectinatum sebesar 0,686 ± 0,017 mg/kg, sedangkan untuk kadar logam berat Cd dalam daging Gafrarium pectinatum sebesar 0,091 ± 0,0004 mg/kg. Gafrarium pectinatum aman dikonsumsi karena nilai keamanan pangannya ditinjau dari kadar logam berat Pb dan Cd masih di bawah standar SNI No. 3460.1-2009.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130386881","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Reza Khoirun Nisa, Wisanti Wisanti, Eva Kristinawati Putri, Sunu Kuntjoro, Toni Artaka
{"title":"Keanekaragaman Spesies Anggrek di Ranu Darungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru","authors":"Reza Khoirun Nisa, Wisanti Wisanti, Eva Kristinawati Putri, Sunu Kuntjoro, Toni Artaka","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p1-9","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p1-9","url":null,"abstract":"Anggrek merupakan tumbuhan berbunga famili Orchidaceae dengan jumlah spesies terbanyak di dunia. Salah satu kawasan yang kaya akan biodiversitas anggrek yaitu Ranu Darungan yang terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies anggrek dan mendeskripsikan keanekaragaman anggrek di kawasan Ranu Darungan TNBTS. Penelitian ini dilakukan secara eksplorasi dengan metode line transect. Eksplorasi dilakukan dengan berjalan sepanjang jalur pengamatan dengan mengamati, mencatat dan mendokumentasikan setiap perjumpaan anggrek. Spesies anggrek diidentifikasi menggunakan buku identifikasi anggrek œOrchid of Java. Keanekaragaman dianalisis dengan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Ranu Darungan TNBTS ditemukan 44 spesies dari 28 marga yang terdiri atas 18 spesies dari 18 marga anggrek epifit, 25 spesies dari 17 marga anggrek terestrial dan satu spesies anggrek saprofit. Indeks keanekaragaman anggrek di Ranu Darungan TNBTS 2,995. Nilai kemelimpahan relatif anggrek tertinggi yaitu Appendiculla sp. sebesar 12,64%, sedangkan nilai kemelimpahan relatif terendah yaitu Eria javanica, Liparis javanica, Oberonia sp., Peristylus djampangensis, Peristylus sp., Plocoglottis acuminata, Spathoglottis sp., dan Vanilla aphylla sebesar 0,09%.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125600523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kadar Logam Berat Timbal (Pb) pada Tumbuhan Air di Sungai Buntung Kabupaten Sidoarjo","authors":"Mita Endah Widyawati, Sunu Kuntjoro","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p77-85","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p77-85","url":null,"abstract":"Sungai Buntung adalah sungai yang terletak sekitar kawasan industri di Kabupaten Sidoarjo. Kondisi Sungai Buntung menjadi tak terkendali akibat adanya polutan yang berpotensi mengandung logam Pb yang masuk kedalam sungai. Hal ini dapat mengakibatkan pencemaran pada lingkungan Sungai Buntung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar logam berat Pb pada tumbuhan air dan kualitas perairan di Sungai Buntung. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu observasi. Pengambilan sampel air dan tumbuhan air dilakukan di Sungai Buntung yaitu di tiga stasiun antara lain Desa Sidorejo, Desa Trosobo dan Desa Tawangasari. Analisis konsentrasi logam Pb dengan menggunakan AAS (Atomic Absorbtion Spectrofotometer). Terdapat dua jenis tumbuhan air yang ditemukan di Sungai Buntung yaitu Kangkung Air (Ipomea aquatica F.) dan Eceng gondok (Eichhornia crassipes). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam Pb pada tumbuhan air di Sungai Buntung yaitu pada stasiun I dengan rata-rata sebesar 0,018 ppm, stasiun II dengan rata-rata sebesar 0,066 ppm dan rata-rata kadar logam Pb pada stasiun III yaitu sebesar 0,170 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa kadar logam pada tumbuhan air tergolong masih rendah. Pengukuran kualitas air berdasarkan faktor fisika dan kimia di Sungai Buntung menunjukkan hasil dibawah ambang batas yang telah ditentukan.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"434 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134357186","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Keanekaragaman Jenis-jenis Tumbuhan Akumulator Kadmium (Cd) di Sungai Sudimoro Mojokerto","authors":"Refika Yuliana Pratiwi, Fida Rachmadiarti","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p125-133","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p125-133","url":null,"abstract":"Sungai Sudimoro adalah salah satu sungai yang mengalir di wilayah Mojokerto. Di wilayah sepanjang sungai ini terdapat berbagai aktivitas seperti kegiatan industri, pemukiman, dan pertanian. Berbagai aktivitas ini setiap hari mengeluarkan limbah ke dalam Sungai Sudimoro, sehingga kualitas air perairan tersebut menurun. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengeksplorasi tentang keanekaragaman tumbuhan akuatik yang toleran terhadap logam berat kadmium (Cd) di Sungai Sudimoro Mojokerto. Penentuan stasiun penelitian dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan membagi 3 stasiun pengamatan. Parameter yang digunakan adalah indeks nilai penting (INP), indeks keanekaragaman (H), kadar Cd pada air sungai, kadar Cd pada tumbuhan, kadar klorofil, dan pengukuran faktor fisik dan kimia perairan. Uji logam berat Cd menggunakan metode Spectrophotometry. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 5 jenis tumbuhan akuatik, yaitu Eicchornia crassipes, Ipomoea aquatica, Althernanthera philoxeroides, Persicaria amphibia, Lemna minor. Keanekaragaman tumbuhan di Sungai Sudimoro Mojokerto berkisar antara 0,98 0,602, menurut perhitungan indeks keanekaragaman tersebut tergolong rendah dengan indeks keanekaragaman H<1. Tumbuhan akuatik yang mendominasi di Sungai Sudimoro adalah E. crassipes karena terdapat pada seluruh stasiun pengamatan. Rerata kadar logam berat Cd tertinggi di stasiun 2 sebesar 0,04 ppm yang berada diwilayah industri, selain itu tingginya kadar Cd berpengaruh terhadap klorofil pada tumbuhan, dimana semakin tinggi kadar Cd maka kadar klorofil pada tumbuhan semakin rendah.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130091344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Efek Manipulasi pH pada Aktivitas Enzim Selulase Bakteri Bacillus subtillis Strain FNCC 0059 dalam Mendegradasi Selulosa","authors":"Ismi Nurul Kartika, Muslimin Ibrahim","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p51-57","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p51-57","url":null,"abstract":"Selulase merupakan enzim yang mempunyai fungsi penting dalam mengubah bahan limbah organik selulosa. Selulase merupakan kelompok enzim yang minimal terdiri dari tiga enzim yaitu endoglukonase, eksoglukonase dan β-glukonase yang bekerja sinergis supaya dapat mendegradasi selulosa menjadi glukosa. Glukosa tersebut digunakan sebagai sumber karbon dan nutrisi pertumbuhan bakteri. Enzim selulase kasar termasuk enzim ekstraseluler yang didapatkan pada isolat bakteri selulolitik. Bakteri yang berpotensi memproduksi enzim selulase ialah salah satunya Bacillus subtilis. Bakteri ini dapat diisolasi dari air dan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pH optimal aktivitas enzim selulase B. subtilis. Penelitian menggunakan lima perlakuan pH (5, 6, 7, 8, dan 9) pada suhu 37o C dengan lima ulangan dan 25 sampel perlakuan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Aktivitas enzim selulase diukur bersumber pada kandungan gula reduksi dengan metode asam 3,5 dinitrosalisilat (DNS). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan Anova satu arah. Apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa B. subtillis secara kualitatif menghasilkan zona bening yaitu sebesar 0,35 mm. Hasil Anova satu arah menunjukkan nilai signifikan terhadap perlakuan variasi pH namun setelah diuji Duncan taraf 5% perlakuan variasi pH tidak berpengaruh secara nyata. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu manipulasi pH tidak berpengaruh terhadap aktivitas selulase. Implikasi dari penelitian ini adalah B. subtillis strain FNCC 0059 dapat dimanfaatkan untuk membantu memecah sumber karbon selulosa menjadi glukosa.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115854590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kandungan Logam Berat Kadmium (Cd) pada Rumput Laut di Pantai Sendang Biru Malang","authors":"Nita Anggreani, Fida Rachmadiarti","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p115-124","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p115-124","url":null,"abstract":"Rumput laut Padina australis merupakan jenis rumput laut yang ditemukan di Pantai Sendang Biru Malang. Padatnya aktivitas kelautan di pantai tersebut diduga dapat menimbulkan pencemaran perairan berupa pencemaran logam Cd. Rumput laut yang terpapar logam Cd akan berpengaruh terhadap kadar protein dan kadar klorofilnya sehingga dapat menghambat pertumbuhannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kadar logam kadmium, kadar klorofil, kadar karaginan pada rumput laut Padina australis serta menganalisis hubungan antara kadar logam kadmium terhadap kadar karaginan. Pengambilan rumput laut Padina australis dilakukan di Pantai Sendang Biru Malang pada tiga stasiun. Analisis kadar Cd dengan AAS dan kadar klorofil dengan spektrofotometer. Data dianalisis statistik korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan kadar logam Cd dengan kadar karaginan pada Padina australis. Hasil penelitian menunjukkan kadar logam Cd Padina australis sebesar 0,019 - 0,027 mg/kg, dimana kisaran tersebut dibawah baku mutu, dengan begitu aman untuk dimakan, kadar klorofil total berkisar 19,958-20,025 mg/L, kadar karaginan (protein) berkisar 1,73-2,15%, serta hubungan kadar logam Cd dengan kadar karaginan Padina australis memiliki korelasi negatif, semakin tinggi kadar Cd, maka kadar karaginan semakin rendah.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130698318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Kadar Logam Berat Kadmium (Cd) Pada Tumbuhan Air di Sungai Buntung Sidoarjo","authors":"Y. Rohmawati, Sunu Kuntjoro","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p86-93","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p86-93","url":null,"abstract":"Logam berat Cd merupakan logam berat yang dapat ditemukan di Sungai yang dikelilingi oleh berbagai indusri. Salah satu sungai yang dapat menjadi tempat terakumulasinya logam berat Cd adalah Sungai Buntung Sidoarjo. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menambah informasi mengenai kadar logam berat Cd pada tanaman air di perairan Sungai Buntung Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2020. Metode yang digunakan yaitu metode observasional yaitu dengan pengambilan tumbuhan air dan air sungai di Sungai Buntung, Sidoarjo yang selanjutnya dianalisis kadar Cd beserta analisis kualitas air sungai tersebut. Analisis kadar logam berat Cd dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Surabaya dengan metode Atomic Absorbtion Spectrofotometer (AAS), pengujian kualitas air meliputi suhu dan kecepatan arus dilakukan dilapangan; pengujian DO, pH, dan kekeruhan dilakukan di Laboratorium Ekologi, Jurusan Biologi, Universitas Negeri Surabaya. Hasil penelitian ini adalah kadar logam berat Cd tertinggi pada tumbuhan air yaitu 0,028 mg/kg, dan kadar logam berat Cd pada air sungai yaitu 0,002 mg/L. Kadar pada tanaman air dan air sungai tersebut masih di bawah ambang batas yang telah ditetapkan yaitu 0,03 mg/kg untuk tumbuhan air menurut SNI 7387:2009 dan 0,01 mg/L untuk air sungai menurut SNI 06-6989.38-2005. Kualitas air Sungai Buntung yang turut berpengaruh juga masih sesuai dengan baku mutu dalam Peraturan Pemerintah RI No.82 Tahun 2001. Parameter kualitas air tersebut meliputi kadar DO, pH, suhu, kekeruhan dan kecepatan arus.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129661954","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Rumput Laut di Pantai Sendang Biru Malang","authors":"Andini Saraswati, Fida Rachmadiarti","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p67-76","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p67-76","url":null,"abstract":"Padatnya aktivitas laut di pantai Sendang Biru menjadi faktor utama masuknya logam Timbal (Pb) di perairan dan memicu pencemaran logam Timbal (Pb). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb), kadar klorofil, kadar karaginan (protein) serta menganalisis hubungan kadar logam berat timbal terhadap kadar karaginan pada rumput laut Padina australis. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Sendang Biru Malang dengan 3 pengulangan. Parameter yang diteliti adalah kadar logam timbal di perairan Sendang Biru dan rumput laut yang dianalisis menggunakan AAS dan kadar karaginan (protein) rumput laut Padina australis yang dianalisis menggunakan metode Kjeldahl, kadar klorofil yang dianalisis menggunakan spectrofotometer serta analisis parameter fisika dan kimia. Hasil penelitian menunjukkan kadar logam berat timbal (Pb) di perairan dan rumput laut Padina australis berpengaruh terhadap kadar klorofil dan kadar karaginan (protein) rumput laut Padina australis. Hasil analisis kadar logam Pb pada rumput laut Padina australis yaitu 0,009-0,015 mg/kg dan hasil tersebut masih di bawah batas baku mutu. Kadar klorofil total berkisar antara 19,958-20,024mg/L serta kadar protein berkisar antara 1,61-2,11%. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan nilai siginifkan (2-tailed) sebesar 0,287 dengan korelasi sebesar -900. Hubungan korelasi antara kadar logam berat (Pb) dan kadar karaginan (protein) disimpulkan bahwa terdapat hubungan korelasi negatif artinya semakin tinggi kadar logam yang terakumulasi pada rumput laut Padina australis maka semakin rendah kadar karaginan (protein). ","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115838463","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Avesina, Yuliani Yuliani, Sari Kusuma Dewi
{"title":"EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL KULIT BATANG Sonneratia alba SEBAGAI BIOPESTISIDA PENGENDALI Spodoptera litura F. PADA TANAMAN SAWI CAISIM (Brassica juncea L).","authors":"Muhammad Avesina, Yuliani Yuliani, Sari Kusuma Dewi","doi":"10.26740/lenterabio.v10n1.p10-16","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/lenterabio.v10n1.p10-16","url":null,"abstract":"Hutan mangrove menjadi sumber daya alam pesisir yang memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup manusia maupun ekosistem lain. Salah satu tanaman dari hutan mangrove adalah Sonneratia alba, kandungan senyawa bioaktif di dalamnya dapat dijadikan alternatif biopestisida dalam bidang pertanian. Diantara hama yang sering merusak tanaman hortikultura adalah ulat grayak (Spodoptera litura F.) yang menyerang tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.), oleh sebab itu, pengendalian hama yang ramah lingkungan dengan menggunakan alternatif bahan kulit batang S. alba sangat dibutuhkan di bidang pertanian. Kandungan senyawa bioaktif dalam S. alba adalah flavonoid, tanin, terpenoid, dan fenolik yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan biopestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh pemberian ekstrak metanol kulit batang S. alba terhadap mortalitas S. litura F., dan mengetahui konsentrasi yang efektif dalam menanggulangi hama S. litura F. Jenis penelitian adalah eksperimen, dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 konsentrasi yaitu 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan lima kali pengulangan, sehingga terdapat25 unit. Data berupa persentase mortalitas S. litura F. yang dianalisis menggunakan ANAVA satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh ekstrak metanol kulit batang S. alba terhadap mortalitas S. litura F. Semakin besar konsentrasi ekstrak S. alba maka semakin besar persentase mortalitas S. litura F. Konsentrasi sebesar 8% merupakan konsentrasi yang efektif sebab menghasilkan mortalitas S. litura F. sebesar 86%.","PeriodicalId":122380,"journal":{"name":"LenteraBio : Berkala Ilmiah Biologi","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114421248","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}