Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46445
Nurhalim, Megayani Sri Rahayu, Asep Setiawan
{"title":"Kajian Teknik Pemotongan Umbi dan Penggunaan Giberelin untuk Produksi Bibit Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dari Tunas Umbi","authors":"Nurhalim, Megayani Sri Rahayu, Asep Setiawan","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46445","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46445","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Stek pucuk dari hasil budidaya ubi jalar yang telah dipanen memiliki kualitas yang kurang baik apabila digunakan kembali sebagai sumber bibit. Akumulasi virus yang terjadi bisa mengakibatkan penurunan produktivias. Maka stek perlu diganti dengan sumber bibit baru dari tunas umbi. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bibit ubi jalar dari hasil penunasan umbi melalui penggunaan giberelin dan metode pemotongan umbi. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktorial yang dilakukan di Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian menunjukan bahwa tunas umbi tumbuh dari setiap pemotongan umbi (pangkal, tengah, dan ujung). Bagian pangkal umbi memiliki persentase daya tumbuh lebih tinggi dibandingkan bagian tengah dan ujung. Interaksi perlakuan konsentrasi giberelin 5 ppm dan pemotongan umbi pada bagian ujung berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas umbi. Konsentrasi giberelin 5 ppm menghasilkan rata-rata jumlah bibit yang lebih banyak dibandingkan konsentrasi 10 ppm, 15 ppm, dan 20 ppm, namun tidak berbeda nyata hasilnya dengan kontrol. Pemotongan umbi menjadi dua atau tiga bagian lebih efektif dalam memproduksi bibit ubi jalar melalui tunas umbi dibandingkan umbi yang tidak dipotong. \u0000Kata kunci: giberelin, stek, tunas, ubi jalar","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121857089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46492
Damara Wisnu Aridewa Maska, Hariyadi, Suwarto
{"title":"Penanganan Panen dan Pascapanen Teh Hitam CTC (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Kebun Rancabali, Bandung, Jawa Barat","authors":"Damara Wisnu Aridewa Maska, Hariyadi, Suwarto","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46492","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46492","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian dilaksanakan di Kebun Rancabali, Bandung pada bulan Januari hingga Mei 2021. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi panen dan pascapanen teh hitam CTC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isian dan penumpukan waring berpengaruh nyata terhadap penambahan kerusakan pucuk teh. Kapasitas pemetik mesin, gunting, dan delay life mencapai 149.4 kg HOK-1, 61 kg HOK-1, dan 71.72 kg HOK-1 serta tidak dipengaruhi oleh usia, lama pengalaman kerja, dan jenis kelamin. Tenaga petik gunting, mesin, dan delay life sebanyak 136, 128, dan 30 orang. Rata-rata analisis pucuk memenuhi syarat olah pada pemetikan mesin dan pemetikan gunting yaitu 51.2 % dan 47.9 %. Cara pemetikan berpengaruh nyata terhadap persentase memenuhi syarat pucuk. Selisih timbangan kebun dan pabrik yaitu 0.63 %. Rata-rata nilai rendemen teh yaitu 23.46%. \u0000Kata kunci: kerusakan pucuk, kualitas pucuk, sarana panen, pengangkutan pucuk, pengolahan","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122226288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46451
K. Nugraha, Dwi Guntoro
{"title":"Dominansi dan Potensi Resistensi Gulma Eleusine indica terhadap Herbisida Glifosat di Kebun Pendidikan Kelapa Sawit Jonggol, Jawa Barat","authors":"K. Nugraha, Dwi Guntoro","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46451","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46451","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida berbahan aktif sama secara berulang dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi gulma terhadap herbisida. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap dominansi gulma dan potensi resistensi gulma terhadap herbisida glifosat di Kebun Percobaan Kelapa Sawit Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai September 2020. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu identifikasi gulma dominan dan pengujian bioassay potensi resistensi gulma dominan. Identifikasi gulma dominan dilakukan dengan metode kuadrat yaitu dengan cara memotong gulma setinggi permukaan tanah pada tiga blok yaitu blok 1, blok 2, dan blok 3 dan setiap blok diambil sebanyak 20 titik contoh dengan menggunakan kuadran berukuran 100 cm x 100 cm. Pengujian potensi resistensi gulma dilakukan dengan metode bioassay dengan penyemprotan herbisida glifosat dengan dosis 0, 1/16X, 1/8X, 1/4X, 1/2X, X, 2X, 4X (x = dosis rekomendasi herbisida glifosat). Nisbah resistensi dihitung dari nilai perbandingan Lethal Dose50 gulma yang diduga resisten dengan gulma sensitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma dominan dipengaruhi oleh linghkungan tumbuh. Gulma dominan pada lahan curam dan intensitas cahaya rendah yaitu Ottochloa nodosa dan pada lahan landai hingga datar dan intensitas cahaya sedang hingga tinggi yaitu Eleusine indica. Berdasarkan bioassay diperoleh informasi bahwa gulma spesies E. indica pada blok 5 menunjukkan adanya indikasi resistensi rendah yang ditunjukkan dengan Lethal Dose50 sebesar 5.35. \u0000Kata kunci: Bioassay, Dosis, Kimiawi, Pengendalian, Vegetasi","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123977406","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46488
Khalim Rizkiana Bahri, Sugiyanta, Ni Made Armini Wiendi, MS.
{"title":"Aplikasi Benzylamino Purine (BAP) untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produktivitas Empat Varietas Padi Sawah","authors":"Khalim Rizkiana Bahri, Sugiyanta, Ni Made Armini Wiendi, MS.","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46488","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46488","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Laju pertambahan produktivitas padi nasional cenderung mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Produktivitas padi nasional pada tahun 2015-2020 rata-rata mengalami penurunan sebesar 0.87%. Potensi zat pengatur tumbuh diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengatasi pelandaian produksi padi. Benzylamino purine (BAP) merupakan kelompok sitokinin sintesis turunan dari adenin yang berfungsi mendorong pertumbuhan tanaman dan beberapa respon perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari respon empat varietas tanaman padi sawah terhadap aplikasi beberapa konsentrasi BAP. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sawah Baru, Departemen Agronomi dan Hortikultura, IPB University pada bulan Februari hingga Juni 2020. Pengamatan beberapa peubah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen dan Laboratorium Technopark hingga bulan Agustus 2020. Rancangan percobaan yang digunakan adalah split plot dua faktor yaitu varietas sebagai petak utama dan konsentrasi BAP sebagai anak petak. Perlakuan varietas terdiri dari IPB 3S, Inpari 42, Hipa 18, dan Akitakomachi. Perlakuan konsentrasi BAP terdiri dari empat taraf konsentrasi 0; 15; 30; dan 45 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat varietas padi yang diteliti memiliki karakteristik berbeda pada beberapa peubah yang diamati meliputi, nilai bagan warna daun saat 10 MST, panjang daun bendera, jumlah anakan produktif, bobot 1,000 butir, persentase kehampaan, dan hasil gabah kering. Aplikasi BAP dapat meningkatkan nilai bagan warna daun saat 10 minggu setelah tanam, panjang daun bendera, dan bobot 1,000 butir. \u0000Kata kunci: akitakomachi, bobot 1,000 butir, Hipa 18, Inpari 42, IPB 3S, sitokinin","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"72 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124022819","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46486
Muhammad Raihan Ferdiansyah, Ahmad Zamzami, Purwono
{"title":"Evaluasi Metode Pemetikan Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) untuk Memproduksi Teh Hijau di Perkebunan Teh Negara Kanaan, Bandung","authors":"Muhammad Raihan Ferdiansyah, Ahmad Zamzami, Purwono","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46486","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46486","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Kegiatan bertujuan untuk mengetahui efektivitas metode pemetikan teh dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas pucuk teh. Hasil pengamatan tinggi bidang petik, lebar bidang petik, dan potensi pucuk menunjukkan semakin tinggi umur pangkas, tanaman akan semakin tinggi, bidang petik akan semakin lebar, dan persentase peko menurun. Analisis petik pada pemetikan secara semi-mekanis lebih baik dibandingkan mekanis untuk memperoleh jenis petikan medium. Analisis pucuk yang memenuhi syarat (PMS) pada pemetikan secara semimekanis lebih tinggi dibandingkan pemetikan secara mekanis. Gilir dan hanca petik pada areal semi-mekanis lebih cepat dibandingkan dengan areal pemetikan mekanis. Kapasitas pemetik pada pemetikan semi-mekanis lebih sedikit dibandingkan mekanis dan tidak dipengaruhi oleh umur, lama pengalaman kerja, dan gender pemetik. Kekurangan tenaga petik pada areal semi-mekanis lebih sedikit dibandingkan areal mekanis dengan total kekurangan 24 orang. Pertumbuhan pucuk pada areal semi-mekanis lebih cepat dibandingkan areal mekanis. \u0000Kata kunci: alat petik, gilir petik, kualitas pucuk, pertumbuhan pucuk, tenaga pemetik","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115550629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46450
Tisngatul Aliyah, M. R. Suhartanto, M. Surahman, Asep Setiawan
{"title":"Pengaruh Penundaan Waktu Pemupukan terhadap Produksi dan Mutu Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas IPB 3S","authors":"Tisngatul Aliyah, M. R. Suhartanto, M. Surahman, Asep Setiawan","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46450","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46450","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Penelitian ini bertujuan mengetahui waktu pemupukan yang efektif untuk meningkatkan produksi dan mutu benih padi (Oryza sativa L.) varietas IPB 3S. Penelitian dilaksanakan di Desa Purwasari, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Agustus 2018 hingga Maret 2019. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor, yaitu waktu pemupukan yang terdiri atas empat taraf dengan tiga kali ulangan. Taraf pertama (P1) atau kontrol adalah waktu pemupukan pada saat 7 HST, 21 HST dan 35 HST. Taraf kedua (P2) terdiri atas waktu pemupukan 7 HST, 28 HST, dan 35 HST. Taraf ketiga (P3) terdiri atas waktu pemupukan 7 HST, 21 HST, dan 42 HST. Taraf keempat (P4) terdiri atas waktu pemupukan pada 7 HST, 28 HST, dan 42 HST. Pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK, urea, dan silika sesuai dengan dosis IPB Prima (NPK 350 kg ha−1, urea 150 kg ha−1, dan silika 1 L ha−1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penundaan waktu pemupukan berpengaruh nyata terhadap panjang malai, jumlah bulir hampa per malai, bobot 1,000 butir, indeks vigor, dan berat kering kecambah normal. Penundaan waktu pemupukan tidak berpengaruh nyata terhadap produksi (per rumpun) benih padi varietas IPB 3S, waktu pemupukan P4 atau penundaan waktu pemupukan kedua dan ketiga memberikan hasil bobot 1,000 butir terendah, waktu pemupukan P2 atau penundaan waktu pemupukan kedua mampu menghasilkan persentase indeks vigor tertinggi, waktu pemupukan P3 dan P4 menghasilkan bobot kering kecambah normal yang tinggi. \u0000Kata kunci: indeks vigor, nitrogen, NPK, pupuk, silika","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125554782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46454
Nur Said Soheh, Dr. Ir. Supijatno, M.Si, Eko Sulistyono
{"title":"Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Utara Petapahan, Kampar, Riau","authors":"Nur Said Soheh, Dr. Ir. Supijatno, M.Si, Eko Sulistyono","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46454","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46454","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas perkebunan penting sebagai sumber pemasukan devisa Negara Indonesia. Keberhasilan panen akan menunjang peningkatan produktivitas tanaman sehingga kegiatan pemanenan kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Kebun Utara Petapahan, Kampar, Riau pada tanggal 18 Januari hingga 17 Mei 2021. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi manajemen pemanenan kelapa sawit. Aspek yang diamati meliputi perencanaan panen, pelaksanaan panen, dan evaluasi panen. Kegiatan pemanenan di Kebun Utara Petapahan sudah berjalan cukup baik, terlihat dari hasil produksi harian yang sesuai dengan taksasi produksi dengan nilai varian rata-rata dibawah 5% dan muatan panen pada alat truk yang sudah sesuai kapasitas. Walaupun demikian beberapa hal masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan seperti rotasi panen yang masih panjang, pengadaan alat pelindung diri (APD) kaca mata dan kepatuhan dalam penggunaan helm yang masih dibawah angka 100%, mutu buah busuk yang sudah diatas standar sebesar 1.69% dari batas toleransi 1% , kapasitas pemanen rata-rata masih belum mencapai basis panen, kehilangan hasil berupa berondolan yang tidak terkutip dan buah matang tidak di panen masih ditemukan pada saat pemeriksaan hanca. \u0000Kata kunci: kapasitas pemanen, ketepatan panen, perencanaan panen","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117032135","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46452
M. Ridwan, Dwi Guntoro, M. A. Chozin
{"title":"Keefektifan Bioherbisida Berbahan Baku Teki (Cyperus rotundus) untuk Mengendalikan Beberapa Jenis Gulma pada Pertanaman Padi Sawah","authors":"M. Ridwan, Dwi Guntoro, M. A. Chozin","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46452","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46452","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000 \u0000The vast rice fields in Indonesia are still not sufficient to meet domestic food needs. One of the contributing factors is the competition between rice and weeds. An innovation that can be applied in weed control is the application of bioherbicides. The bioherbicide used is bioherbicide made from allelopathic compounds produced by plants. Allelopathic compounds can suppress or even kill other plants around it. One of the plants that can be used as raw material for bioherbicides is nutsedge weed (Cyperus rotundus L.). The objective of the research was to determine the effectiveness of bioherbicide made from nutsedges (Cyperus rotundus L.) in rice fields. The experiment was designed as randomized complete block design with single factor and three replications. The treatments were control without weeding (P0), manual weeding (P1), granule bioherbicide from nutsedge 22.5 kg/ha (P2), 45 kg/ha (P3), 67.5 kg/ha (P4), solution bioherbicide 45.0 kg/ha (P5), and Oxyfluorfen herbicide 2.0 l/ha (P6). The results of the experiment showed that the application of bioherbicide with granule formulations with a dose of 45 kg ha-1, a dose of 67.5 kg ha-1, and a solution formulation of 45 kg ha-1 could cause the growth of Ludwigia octovalvis, Pistia stratiotes, and Paspalum distichum weeds compared to the control manual weeding on rice fields. The application of nut bioherbicide can increase crop yields and does not cause toxicity to rice plants \u0000Keywords: nut weed, allelopathy, bioherbicide \u0000 \u0000ABSTRAK \u0000 \u0000Lahan tanaman padi di Indonesia yang luas masih belum bisa mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri. Salah satu faktor penyebabnya adalah persaingan antara tanaman padi dan gulma. Inovasi yang dapat diterapkan dalam pengendalian gulma adalah aplikasi bioherbisida. Bioherbisida yang digunakan adalah bioherbisida dari senyawa alelopati yang dihasilkan tumbuhan. Senyawa alelopati dapat menekan bahkan mematikan tumbuhan lain di sekitarnya. Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi bahan baku bioherbisida adalah gulma teki (Cyperus rotundus L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bioherbisida berbahan baku teki (Cyperus rotundus L.) di lahan pertanaman padi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) faktor tunggal dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol tanpa penyiangan (P0), kontrol penyiangan manual (P1), bioherbisida granul 22.5 kg tepung ha-1 (P2), bioherbisida granul 45 kg tepung ha-1 (P3), bioherbisida granul 67.5 kg tepung ha-1 (P4), bioherbisida larutan 45 kg tepung ha-1 (P5), herbisida pratumbuh Oksifluorfen 2 l ha-1 (P6). Hasil percobaan menunjukan bahwa aplikasi bioherbisida teki formulasi granul dosis 45 kg ha-1, dosis 67.5 kg ha-1, dan formulasi larutan dosis 45 kg ha-1 dapat menekan pertumbuhan gulma Ludwigia octovalvis, Pistia stratiotes, dan Paspalum distichum dibandingkan dengan kontrol penyiangan manual di lahan pertanaman padi. Aplikasi bioherbisida teki dapat me","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133279619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46419
Flowrentyka Ferona Haloho, Megayani Sri Rahayu, Ni Made Armini Wiendi
{"title":"Pengelolaan Pemangkasan Tanaman Teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) di Perkebunan Teh Negara Kanaan, Bandung","authors":"Flowrentyka Ferona Haloho, Megayani Sri Rahayu, Ni Made Armini Wiendi","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46419","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46419","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Produktivitas dan mutu teh dapat ditingkatkan melalui pengelolaan pemangkasan yang baik. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kebun Teh Negara Kanaan, Bandung, Jawa Barat pada bulan Januari sampai April 2021. Penelitian bertujuan mengevaluasi pengelolaan pemangkasan tanaman teh. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa produktivitas tanaman teh meningkat dari tahun pangkas pertama hingga tahun pangkas keempat, dan menurun pada tahun pangkas kelima. Gilir pangkas yang ditetapkan adalah 4-5 tahun. Kebun Negara Kanaan melaksanakan pemangkasan pada bulan Januari sampai Juni (semester I) dan bulan Oktober sampai Desember (semester II) dengan jenis pangkasan kepris sebagai pangkasan produksi yang paling sering digunakan. Rata-rata tinggi bidang petik tanaman teh sebelum dipangkas adalah 118.90 cm dengan rata-rata lebar bidang petik sebesar 105.99 cm. Rata-rata persentase pucuk burung tanaman teh sebelum dipangkas sebesar 89.22%. Tinggi tanaman setelah dipangkas, yaitu 63.08 cm. Tinggi tersebut tidak berbeda nyata dengan standar tinggi pangkasan kebun, yaitu 65 cm. Pertumbuhan tunas setelah pemangkasan menunjukkan bahwa tunas pada cabang dengan diameter yang lebih kecil tumbuh lebih cepat, namun cabang dengan diameter yang lebih besar memiliki jumlah tunas yang lebih banyak. \u0000Kata kunci: gilir pangkas, pemangkasan teh, pertumbuhan tunas, produktivitas, pucuk burung","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121461804","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-03-28DOI: 10.29244/agrob.v10i3.46455
Assyifa Fauzia, D. Sukma, Krisantini
{"title":"Budidaya, Panen, dan Pascapanen Philodendron giganteum, Philodendron selloum, dan Philodendron xanadu di Jawa Barat","authors":"Assyifa Fauzia, D. Sukma, Krisantini","doi":"10.29244/agrob.v10i3.46455","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v10i3.46455","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Kegiatan dilaksanakan dari 18 Januari hingga 17 Mei 2021. Penelitian bertujuan mengevaluasi teknik budidaya, panen, dan pascapanen daun potong Philodendron giganteum, Philodendron selloum, dan Philodendon xanadu. Metode yang digunakan adalah metode langsung dan tidak langsung. Pertumbuhan Philodendron mengalami kenaikan setiap minggunya dilihat dari kenaikan rata-rata tinggi tanaman tiap minggu sebesar sebesar 1.4 cm pada Philodendron selloum serta 1,8 cm pada Philodendron giganteum dan Philodendron xanadu. Jumlah daun pada ketiga jenis Philodendron yang diamati bertambah satu helai setiap minggunya. Pemanenan daun potong dilakukan menggunakan sistem manual dan penanganan pascapanen daun potong menggunakan metode penyimpanan basah. \u0000Kata kunci: Daun potong, Philodendron, produksi, tanaman hias","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127956712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}