Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47135
Sari Mahyendra, Hariyadi, Awang Maharijaya
{"title":"Evaluasi Teknis dan Manajerial Kegiatan Pemupukan Kelapa Sawit di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat","authors":"Sari Mahyendra, Hariyadi, Awang Maharijaya","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47135","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47135","url":null,"abstract":"Aktivitas pemeliharaan tanaman kelapa sawit merupakan upaya yang sangat penting dalam meningkatkan produktivitas yang optimal. Salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas yaitu dengan pemupukan. Pemupukan merupakan proses penambahan unsur hara dan perbaikan struktur tanah serta penggantian unsur-unsur hara yang hilang. Pemupukan harus sesuai dengan dosis yang telah ditentukan dalam buku rekomendasi pemupukan dan tepat waktu pemberiannya. Penelitian bertujuan mengevaluasi kegiatan pemupukan tanaman kelapa sawit berdasarkan efektivitas pemupukan. Kegiatan dilaksanakan pada Februari hingga Mei 2019 di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Metode yang dilaksanakan selama kegiatan penelitian yaitu metode langsung dan metode tidak langsung. Percobaan disusun menggunakan uji t berpasangan terhadap pemupukan berbagai jenis pupuk yang berbeda pada kelapa sawit. Pengamatan dilakukan terhadap keefektifitasan pemupukan meliputi kaidah 6T (tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat tempat, dan tepat alat), prestasi kerja dan gejala defisiensi unsur hara. Hasil pengamatan menunjukkan gejala defisiensi unsur hara secara visual menunjukkan tanaman kelapa sawit masih mengalami kekurangan unsur Magnesium (Mg), Kalium (K), Boron (B), dan Nitrogen (N). \u0000Kata kunci: defisiensi, efektivitas, rekomendasi, unsur hara","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"182 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132423345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47140
Witri Nurwiati
{"title":"Uji Cepat Vigor Benih Tomat (Solanum lycopersicum L.) dengan Metode Radicle Emergence","authors":"Witri Nurwiati","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47140","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47140","url":null,"abstract":"Salah satu kendala produsen benih saat ini yaitu penetapan uji vigor dalam pengujian mutu benih yang lama dan sulit. Vigor benih merupakan salah satu mutu fisiologis benih yang dapat dijadikan acuan untuk menentukan besarnya mutu benih. Salah satu metode uji vigor benih yang telah divalidasi ISTA yaitu uji radicle emergence (RE) pada benih jagung. Penelitian bertujuan untuk menentukan waktu pengamatan RE yang tepat pada pengujian vigor benih tomat (Solanum lycopersicum L.) dan mengkorelasikannya dengan tolok ukur mutu fisiologis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB pada bulan Februari sampai April 2018. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) satu faktor dengan sembilan taraf varietas, yaitu Intan1, Intan 2, Intan 3, Pucung, Viona, Latanza, Palupi, Karina, Yasmin F1. Hasil penelitian menunjukkan pengamatan RE benih tomat dilakukan setelah benih dikecambahkan 114 jam pada suhu 25±1 °C. Hasil uji RE berkorelasi positif dengan beberapa tolok ukur mutu fisiologis yang diamati (indeks vigor, daya berkecambah, kecepatan tumbuh, berat kering kecambah normal, dan daya tumbuh). \u0000Kata kunci: daya berkecambah, daya tumbuh, indeks vigor, kecepatan tumbuh","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128361384","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47125
Devi Tania, Siti Marwiyah, S. Sutjahjo
{"title":"Keragaman Karakter Agronomi Populasi M2 Kacang Hijau (Vigna radiata L. Wilczek)","authors":"Devi Tania, Siti Marwiyah, S. Sutjahjo","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47125","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47125","url":null,"abstract":"Induksi mutasi fisik dengan iradiasi sinar gama merupakan salah satu pendekatan untuk meningkatkan keragaman genetik sehingga mendukung proses seleksi dalam program pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi keragaman karakter agronomi dan seleksi populasi kacang hijau M2 VR10. Pengujian populasi M2 VR10 hasil iradiasi sinar gama 880 Gy dilaksanakan di Kebun Percobaan Leuwikopo IPB pada Februari hingga Juni 2018. Sebanyak 480 tanaman M2 dan 120 tanaman M0 (VR10) sebagai kontrol ditanam bersamaan. Populasi M2 VR10 menunjukkan keragaman karakter warna hipokotil, pertumbuhan daun pertama, keberadaan warna antosianin serta trikoma pada batang dan tangkai daun, bentuk biji, warna biji, dan kekilapan biji. Keragaman genetik berdasarkan nilai heritabilitas tergolong tinggi (50.7-93.0%), teridentifikasi pada karakter tinggi tanaman (saat berbunga, panen pertama, panen terakhir), umur berbunga, umur panen (panen pertama, panen terakhir), periode panen, bobot polong total, jumlah biji per polong, jumlah polong total, dan panjang polong. Seleksi karakter periode panen berdasarkan frekuensi seleksi 10% menghasilkan 46 genotipe M2-VR10 dengan periode panen 13-31 hari dan memberikan diferensial seleksi -2.99. \u0000Kata kunci: frekuensi seleksi, heritabilitas, M0, periode panen, seleksi diferensial","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"2016 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127356083","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47239
Aziz Ahmad Ja’far, Supijatno, Mochamad Hasjim Bintoro Djoefrie
{"title":"Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanah Gambus, Sumatera Utara","authors":"Aziz Ahmad Ja’far, Supijatno, Mochamad Hasjim Bintoro Djoefrie","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47239","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47239","url":null,"abstract":"Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas andalan dari sektor non-migas yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pemanen adalah salah satu kegiatan penting dalam budidaya kelapa sawit sehingga harus dikelola dengan baik. Penelitian bertujuan mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan panen. Penelitian dilaksanakan di Kebun Tanah Gambus, Sumatera Utara, pada tanggal Februari hingga Mei 2019. Percobaan disusun menggunakan uji t berpasangan terhadap taksasi panen, kebutuhan tenaga kerja dan mutu buah kelapa sawit. Kegiatan panen di Kebun Tanah Gambus sudah berjalan dengan baik, terlihat dari angka kerapatan panen yang sudah memenuhi kriteria varian dibawah 5% dilihat dari selisih AKP taksasi dan AKP realisasi. Kelengkapan alat panen dan alat pelindung diri (APD) yang digunakan oleh pemanen sudah baik, tetapi untuk penggunaan kaca mata perlu ditingkatkan lagi. Mutu buah yang dipanen masih dibawah standar perusahaan sebesar 96.85% dari 98%. Rotasi panen masih panjang yaitu 11 hari yang seharusnya 7 hari. Realisasi jumlah tenaga panen 9 orang yang lebih sedikit daripada yang direncanakan yaitu 18 orang. Selisih realisasi tenaga panen masih dapat ditutupi dengan output tinggi yang dihasilkan masing-masing pemanen. Muatan pengangkutan buah 7.4 ton yang masih melebihi kapasitas angkut 6.5 ton perlu diperhatikan karena dapat merusak alat dan memperburuk kondisi jalan. Kehilangan hasil yang ditemukan berupa berondolan tidak dikutip dan masih adanya pencurian buah. \u0000Kata kunci: kehilangan hasil, kelapa sawit, mutu buah, pemanenan","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133782848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47142
Indah Permata Dewi
{"title":"Induksi Mutasi Kromosom Dengan Iradiasi Sinar Gamma Cobalt 60 Untuk Merakit Padi (Oryza sativa) Tahan Kekeringan Secara In Vitro","authors":"Indah Permata Dewi","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47142","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47142","url":null,"abstract":"A lot of people in the world choose rice as their main source of carbohydrate beside maize and wheat. The increasing of world population make increasing of the rice demand. Increasing of the rice demand doesn’t followed by the rice supply. In order to solve that problem, researcher try to find a new paddy cultivar which is can be planted in dry area. This research aims to study the osmotic pressure that still can be accepted by paddy var. Sintanur, to study LD50 (lethal dose 50) value in the paddy especially in Sintanur and to study the interaction between irradiation and the osmotic pressure. In this research, paddy var. Sintanur is irradiated by gamma ray of Cobalt60 at six dosages 0 Gy, 100 Gy, 200 Gy, 300 Gy, 400 Gy, 500 Gy. Then each irradiated seed is planted at four kind of mediums that contains Polyethylene glycol (PEG) at four levels of concentration are I0 (0 g/l PEG), I1 (116,538 g/l PEG), I2 (174,6 g/l PEG) and I3 (219,547 g/l PEG). Based on the data analyzed, the highest PEG concentration for drought tolerant selection in paddy var. Sintanur is 174,674 g/l PEG. There is an interaction between irradiation and PEG medium that influencing plant height and shoot multiplication. LD 50 (lethal dose 50) of paddy var. Sintanur is 375 Gy. \u0000 \u0000Keyword: paddy, Sintanur, cobalt60, drought tolerant, irradiation","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115964363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47162
Karlus Kiik, Andreas Kefi, Aloysius Rusae
{"title":"Pengaruh Bahan Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Frekuensi Pemberiannya terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai","authors":"Karlus Kiik, Andreas Kefi, Aloysius Rusae","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47162","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47162","url":null,"abstract":"Kedelai (Glycine max L. Meriil) adalah salah satu komoditas utama dari jenis kacang-kacangan di Indonesia karena merupakan sumber protein nabati penting. Tujuan penelitian untuk mengetahui jenis MOL (microorganisme lokal) dan frekuensi penyiraman MOL yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan kacang kedelai (Glycine max L. Meriil.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan faktor pertama: jenis MOL (M) yaitu MOL bonggol pisang (M1) dan MOL rebung bambu (M2). Faktor kedua adalah frekuensi penyiraman MOL (F) yaitu 1 minggu sekali (F1), 2 minggu sekali (F2), 3 minggu sekali (F3) dan tambah kontrol. Setiap kombinasi diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 21 perlakuan percobaan. Hasil sidik ragam Anova menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan jenis MOL bonggol pisang dengan frekuensi penyiraman 2 kali pada parameter pengamatan diameter batang dan berat segar brangkasan. MOL bonggol pisang dan frekuensi penyiraman 3 kali seminggu memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman. MOL bonggol pisang juga meningkatkan meningkatkan, jumlah daun, berat kering brangkasan, jumlah biji per tanaman, jumlah biji per polong, berat kering biji per pertanaman, berat kering biji per petak, berat 100 biji dan indeks panen. \u0000Kata kunci: bobot biji, bonggol pisang, indeks panen, rebung bambu","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122857304","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.46936
Fahmi Muhammad Cokrosudibyo, D. Dinarti, Syarifah Iis Aisyah
{"title":"Pengaruh Giberelin (GA3) terhadap Pertumbuhan dan Komponen Hasil Bawang Merah (Allium cepa var. aggregatum) Varietas Bima Brebes","authors":"Fahmi Muhammad Cokrosudibyo, D. Dinarti, Syarifah Iis Aisyah","doi":"10.29244/agrob.v11i2.46936","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.46936","url":null,"abstract":"Bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) banyak dibudidayakan petani di Indonesia karena memiliki pemanfaatan yang cukup meluas. Penggunaan ZPT merupakan faktor pendukung yang memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas bawang merah. Salah satu ZPT tersebut ialah giberelin atau GA3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh GA3 pada bawang merah varietas Bima Brebes, dan mendapatkan dosis optimum sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2020 di Kabupaten Brebes. Penelitian dilakukan dengan cara foliar spray GA3 dengan 0–2,5 dosis dalam volume semprot 400 L air pada tanaman bawang merah varietas Bima Brebes. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak faktor tunggal 4 ulangan, terdiri dari 6 perlakuan dosis masing-masing yakni 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; dan 2,5 dosis GA3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,5–2,0 dosis GA3 secara nyata berhasil meningkatkan tinggi tanaman, bobot 10 umbi, bobot kering per tanaman dan bobot per petak yang memengaruhi dugaan hasil per hektar. Adapun dosis optimum dari hasil analisis regresi menunjukkan pada parameter tinggi tanaman 4–6 MST berturut- turut yakni 1,48; 1,65 dan 1,88 dosis GA3, sedangkan untuk bobot 10 umbi yakni 1,54 dosis GA3. \u0000 \u0000Kata kunci: bawang merah, bibit umbi, Bima Brebes, foliar spray, GA3","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116564824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47137
Nadiyah Mawaddah Ayuningtyas, K. Suketi, M. Syukur
{"title":"Respon Pertumbuhan Cabai Hias (Capsicum annuum L.) dalam Pot terhadap Komposisi Pupuk AB Mix","authors":"Nadiyah Mawaddah Ayuningtyas, K. Suketi, M. Syukur","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47137","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47137","url":null,"abstract":"Tanaman cabai dapat dibudidayakan sebagai tanaman hias dalam pot karena keragaan tanaman yang tidak terlalu tinggi, memiliki buah yang berwarna-warni, dan tampilannya menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa komposisi pupuk AB mix terhadap penampilan genotipe cabai hias Viola, Adelina, dan Ayesha sebagai tanaman hias dalam pot. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan, IPB Dramaga Bogor pada bulan Agustus sampai November 2019. Percobaan ini dilakukan menggunakan rancangan petak terbagi (split plot RKLT). Petak utama adalah pemupukan: P1 (AB mix cabai hara tinggi), P2 (AB mix cabai hara rendah), dan P3 (AB mix general). Anak petak adalah: G1 (Viola), G2 (Adelina), dan G3 (Ayesha). Peningkatan pertumbuhan dan keragaan cabai hias genotipe Viola, Adelina, dan Ayesha dapat dilakukan dengan pemberian pupuk AB Mix cabai baik yang memiliki kandungan hara tinggi maupun rendah dan AB mix general. Genotipe Viola dan Ayesha memiliki keragaan terbaik pada 10 MST dengan pemberian pupuk AB mix general. Tanaman cabai hias genotipe Adelina memiliki keragaan terbaik pada 10 MST dengan pemberian pupuk AB mix cabai hara tinggi. \u0000Kata kunci: AB mix, keragaan, komposisi pupuk, proporsi tanaman, tanaman hias","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134328089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Buletin AgrohortiPub Date : 2023-06-29DOI: 10.29244/agrob.v11i2.47136
Fahrul Rozy Pohan, Dwi Guntoro, M. A. Chozin
{"title":"Efektivitas Waktu Pemberian Bioherbisida Ekstrak Tetracera indica (L.) Merr. pada Pengendalian Gulma Pertanaman Brokoli","authors":"Fahrul Rozy Pohan, Dwi Guntoro, M. A. Chozin","doi":"10.29244/agrob.v11i2.47136","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.47136","url":null,"abstract":"Brokoli (Brassica oleracea L.) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam famili kubis-kubisan. Kebutuhan brokoli di Indonesia semakin meningkat setiap tahun tetapi, mutu brokoli harus ditingkatkan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia khususnya pada pengendalian gulma. Tetracera indica (L.) Merr. berpotensi sebagai bioherbisida karena mengandung zat alelopati. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh waktu pemberian ekstrak Tetracera indica (L.) Merr. terhadap efektivitas pengendalian gulma pada tanaman brokoli. Penelitian dilaksanakan di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mulai Januari-April 2019. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal. Faktor perlakuan adalah waktu aplikasi ekstrak T. Indica (0, 1, 2, 3 MST) disertai kontrol dan penyiangan manual. Setiap bedengan disemprot dengan dosis 100 kg ha-1 hingga volume semprot 400 L ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Tetracera indica berpotensi sebagai bioherbisida pada fase pascatumbuh (post-emergence) gulma tanaman brokoli. Waktu aplikasi 3 MST mampu menekan pertumbuhan gulma dan tidak berpengaruh terhadap brokoli. \u0000Kata kunci: alelopati, bobot gulma, brokoli, waktu aplikasi","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"256 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115281984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penggunaan Mulsa Plastik Bawah Tanah terhadap Pertumbuhan dan Produksi Empat Varietas Kedelai","authors":"Ajmilatunnisa, Eko Sulistyono, Yudiwanti W.E. Kusumo","doi":"10.29244/agrob.v11i2.46807","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/agrob.v11i2.46807","url":null,"abstract":"Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan penting yang dapat diolah menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan kecap. Peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan pemberian air yang cukup bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi mengenai pengaruh mulsa plastik bawah yang dipasang dibawah permukaan tanah terhadap pertumbuhan dan produksi empat varietas kedelai. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Sawah Baru dari bulan Januari hingga Mei 2021. Percobaan menggunakan rancangan petak terbagi dengan tiga ulangan. Petak utama yaitu perlakuan mulsa plastik bawah tanah dan tanpa mulsa plastik bawah tanah dan anak petak yaitu kedelai varietas Detam-1, Gepak Kuning, Grobogan, dan Anjasmoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan mulsa plastik bawah tanah dapat meningkatkan kelembapan tanah, tinggi tanaman, jumlah daun trifoliate, jumlah cabang, dan indeks luas daun. Gepak Kuning merupakan varietas yang menghasilkan jumlah polong, jumlah polong isi, jumlah biji, jumlah biji per polong, dan produksi riil (3,43 ton ha-1) yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya yaitu 2.53; 2.74; 2.58 ton ha-1 masing-masing untuk Detam-1, Grobogan and Anjasmoro. Detam-1 memiliki jumlah polong hampa, persen polong hampa, bobot basah polong hampa, dan evapotranspirasi yang lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya. Anjasmoro dan Gepak Kuning memiliki nilai efisiensi pemakaian air yang lebih tinggi dibandingkan dua varietas lain. Tidak ada pengaruh pemberian mulsa terhadap produktivitas kedelai yang dicoba. Pemberian mulsa di bawah tanah hanya memperbaiki pertumbuhan vegetaif tanaman saja. \u0000Kata kunci: gepak kuning, indeks luas daun, kelembapan","PeriodicalId":121842,"journal":{"name":"Buletin Agrohorti","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125357544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}