Pengki Irawan, H. Hendra, Jazaul Ikhsan, S. Atmaja, Novia Komala Sari
{"title":"ANALISIS DAN PEMETAAN ISOHYET CURAH HUJAN BERBAGAI PERIODE ULANG TAHUN (PUH) DAS CITANDUY HULU","authors":"Pengki Irawan, H. Hendra, Jazaul Ikhsan, S. Atmaja, Novia Komala Sari","doi":"10.37058/aks.v2i1.2043","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2043","url":null,"abstract":"DAS Citanduy merupakan salah satu daerah aliran sungai di Jawa Barat yang kondisinya kritis. DAS Citanduy mempunyai luasan 352,080 ha dan terdiri lima (5) sub DAS yaitu Citaduy Hulu (74,800 ha), Cimuntur (60,500 ha), Cijolang (48,030 ha), Ciseel (96,500 ha) dan Cikawung (72,250 ha). Dilihat dari administrasi wilayah DAS Citanduy berada di 6 kabupaten yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, Kuningan, Garut dan Cilacap. DAS Citanduy Hulu terletak pada hulu DAS Citanduy yang secara geografi terletak pada 7○ 7' – 7○ 17' LS dan 108○ 4' - 108○ 24' BT. LuasDAS Citanduy Hulu sekitar 72.409,5 ha. Panjang rata-rata sungai utama sekitar 7,4 km dengan gradien 1,02 % (agak rendah). Penelitian ini bertujuan menganalisis hidrologi curah hujan dari berbagai Pos penakar hujan di DAS Citanduy Hulu, membuat peta isohyet curah hujan berbagai periode ulang tahun di DAS Citanduy Hulu. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dapat dipetakan secara digital curah hujan yang ada di DAS Citanduy Hulu baik periode 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, 200 tahun dan 1000 tahun. Dengan adanya peta tsb akan memudahkan penelitian dan kajian hydrologi di DAS Citanduy Hulu. Metode yang digunakan adalah dimulai dari uji kepanggahan data, analisis frekuensi hujan, perencanaan intensitas hujan rancangan hingga pemetaan menggunakan software ArcGIS 10.5. hasil analisis berupa peta ishyet hujan rencana di DAS Citanduy periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, 200 tahun dan 1000 tahun. Hasil ini sangat penting untuk perencanaan bangunan air, kemanan terhadap banjir hingga potensi bencana hidrologi.Kata Kunci : analisis frekuensi, DAS Citanduy Hulu, hidrologi, isohyet.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"394 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133547136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EVALUASI KONDISI DAN PERHITUNGAN UMUR SISA JEMBATAN TELUK DALAM KEPULAUAN RIAU BERDASARKAN METODE BRIDGE MANAGEMENT SYSTEM 1992","authors":"M. Fatharani, Sumargo Sumargo","doi":"10.37058/aks.v2i1.2047","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2047","url":null,"abstract":"Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang berada di bawah kewenangan Balai Pelaksana Jalan Nasional IV Jambi. Jumlah jembatan pada ruas jalan nasional yang dimilik oleh Provinsi Kepulauan Riau adalah sebanyak 53 unit dengan total panjang jembatan 4.008,1 meter. Kondisi jembatan di Provinsi Kepulauan Riau pada data Buku Informasi Statistik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 mengalami banyak kerusakan ringan dengan persentase total sebanyak 37,74%. Sangat penting untuk menjaga jembatan dengan tepat. Dengan demikian Bridge Management System. Penelitian ini dilakukan pada jembatan Teluk Dalam di Pulau Bintan pada ruas jalan Kangka- Sialang. Evaluasi dilakukan berdasarkan BMS 1992 untuk mengetahui nilai kondisi dan umur sisa jembatan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan terhadap Jembatan Teluk Dalam didapatkan Nilai Kondisi (NK) sebesar 3 yang berarti rusak. Umur sisa yang dimiliki jembatan ini adalah 8,722 tahun. Kata Kunci: Bridge Management System, umur sisa, teluk dalam.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"1 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131437328","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS KAPASITAS SISTEM HIDROLIS JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH MENGGUNAKAN SOFTWARE WATERCAD V8I (Studi Kasus: PDAM Tirta Galuh Ciamis)","authors":"Taofik Budiman, A. Hidayat, Pengki Irawan","doi":"10.37058/aks.v2i1.2044","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2044","url":null,"abstract":"PDAM Tirta Galuh Cabang Ciamis merupakan salah satu cabang pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Galuh Ciamis. Air bersih menjadi kebutuhan utama bagi manusia yang harus diprioritaskan dan dipenuhi baik di perkotaan maupun di pedesaan. Pertumbuhan penduduk setiap tahun meningkat mengakibatkan permintaan kebutuhan air bersih menjadi bertambah dan juga dapat berpengaruh pada sistem hidrolis jaringan perpipaan. Penelitian ini bertujuan menganalisis proyeksi kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2024 pelanggan PDAM Tirta Galuh Cabang Ciamis, menganalisis kondisi sistem hidrolis jaringan pipa distribusi air bersih tahun 2020 dan 2024 PDAM Tirta Galuh Cabang Ciamis dan menganalisis kehilangan tinggi tekan pada sistem jaringan pipa PDAM Tirta Galuh Cabang Ciamis. Penelitian dilakukan dengan menganalisis proyeksi penduduk, proyeksi kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2024. Analisis jaringan pipa distribusi paa tahun 2020 dan 2024 menggunakan software WaterCAD V8i dengan kondisi tidak permanen (EPS) dan waktu simulasi 24 jam dengan interval 1 jam yang mengacu pada Permenpu No. 18 Tahun 2007. Hasil dari analisis, kebutuhan air jam puncak pada tahun 2024 tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan sejumlah 62880 jiwa. Kebutuhan air bersih tersebut melebihi kapasitas produksi. Hasil akhir simulasi menggunakan software WaterCAD V8i saat kondisi jam puncak pukul 07.00 WIB pada tahun 2020 dan 2024, terdapat 593 buah dan 604 buah pipa dengan kecepatan bermasalah, 171 buah dan 240 buah pipa dengan headloss gradient bermasalah serta 904 buah dan 908 buah junction dengan tekanan bermasalah. Hasil kehilangan tinggi tekan akibat gesekan didapatkan total kehilangan tinggi tekan pada tahun 2020 dan 2024 sebesar 2155,690 m dan 2149,224 m dengan total panjang pipa 159809 m. Kata Kunci: air bersih, jaringan pipa distribusi, WaterCAD V8i, saluran tertutup.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116716564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"ANALISIS NUMERIK SAMBUNGAN LAS STRUKTUR BAJA DENGAN MENERAPKAN VARIASI LAYOUT LAS","authors":"Rosi Nursani, Mohammad Syarif Al Huseiny","doi":"10.37058/aks.v2i1.2045","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2045","url":null,"abstract":"Material baja memiliki kuat tarik yang tinggi dan memiliki kelebihan dalam waktu pelaksanaan karena merupakan produk fabrikasi. Kekuatan struktur baja sangat ditentukan oleh kekuatan sambungan. Selain sambungan baut, sambungan las juga merupakan salah satu jenis sambungan baja yang sering digunakan. Sambungan las memiliki kelebihan diantaranya waktu pengerjaan konstruksi yang lebih cepat, memiliki berat yang lebih ringan dari pada sambungan baut dan memiliki luas penampang baja yang utuh karena tidak perlu dilubangi. Kekuatan sambungan las pada struktur baja ditentukan oleh kekuatan base metal yang disambung dan kekuatan las sehingga kegagalan dapat terjadi diantara keduanya. Kekuatan las ditentukan oleh panjang las dan kekuatan elektrode las itu sendiri. Akan tetapi selain hal tersebut, pemilihan layout las juga mempengaruhi stabilitas sambungan. Layout las harus memperhatikan pembebanan dan bentuk profil baja yang digunakan karena dapat menyebabkan terjadinya eksentrisitas pembebanan pada bentuk profil yang asimetris. Analisis numerik dalam kondisi linear dilakukan terhadap sambungan las baja dengan berbagai variasi layout sambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui layout las pada sambungan struktur baja yang memiliki stabilitas yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layout sambungan las tipe 2 dan tipe 3 merupakan layout sambungan yang memiliki stabilitas lebih baik dari pada layout las tipe 1. Kata Kunci : struktur baja, sambungan las, layout las, tegangan, deformasi.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127868532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KAJIAN KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE THEORY OF RUN DAN STANDARIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DI SUB DAS CIMULU","authors":"Novia Komala Sari, Nofriadi Nofriadi, Pengki Irawan","doi":"10.37058/aks.v2i1.2106","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2106","url":null,"abstract":"Kekeringan menjadai bencana di Indonesia beberapa tahun terakhir. Kekeringan terjadi pada musim kering hingga musim basah. Sub das Cimulu merupakan salah satu sub das di DAS cintanduy hulu yang terletak dikabupaten tasikmalaya. Metode analisis kekeringan yang digunakan adalah Theory Of Run dan Standardized Pricipitation Index (SPI). Analisis mengunakan metode theory of run mengambarkan durasi kekeringan dan jumlah kekeringan. Untuk metode SPI diperoleh tingkat kekeringan pada masing – masing stasiun hujan. Hasil analisis dengan menggunakan theoryof run diperoleh durasi kekeringan terpanjang selama 13 bulan terjadi di stasiun cikunten dan cigede. Jumlah kekeringan terpanjang sebesar 434 mm di stasisun cimulu. Metode analisis dengan SPI diperoleh nilai SPI yang bervariasi dari positif hingga negatif pada masing – masing stasiun. Kondisi amat sangat kering dengan persentase sebesar 25% terjadi pada tahun 2015 disemua stasiun hujan. Analisis dengan menggunakan theory run off dan SPI mendapatkan hasil analisis yang sama pada stasiun hujan cimulu dengan kondisi tingkat kekeringan amat sangat kering pada tahun 2015. Kata Kunci: kekeringan, theory of run, SPI","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134139389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PREFERENSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN SEPEDA MOTOR DI KOTA BANDUNG","authors":"An An Anisarida, Gary Raya Prima, Syapril Janizar","doi":"10.37058/aks.v2i1.2048","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2048","url":null,"abstract":"Jumlah sepeda motor yang tinggi dapat menimbulkan kemungkinan terjadinya jumlah kecelakaan di Kota Bandung. Semakin tingginya jumlah kecelakaan di Kota Bandung dapat menimbulkan tingkat keselamatan menjadi rendah. Tingkat keselamatan sepeda motor dijalan dapat digambarkan dari indikator yang mempengaruhinya. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan preferensi kemudahan pengunaan sepeda motor pada lalu lintas di Kota Bandung. Preferensi diidentifikasi sebagai salah satu upaya untuk menentukan penggunaan sepeda motor di Kota Bandung. Penilaian studi dilakukan dengan melihat kajian tentang indikator berbagai literatur, RUNK di Indonesia dan Road Safety Kota Bandung. Data pada penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada 60 responden dan terbagi atas empat bagian, yaitu: 1) profil responden, 2) kuesioner ukuran harapan, 3) kuesioner ukuran kinerja, dan 4) infor-masi tambahan. Responden penelitian 26,0% adalah wanita dan sisanya (74 %) adalah pria. Usia respon-den diatas 20 tahun sebesar 87% dan dibawah 20 tahun sebesar 13%. Jumlah responden yang berprofesi sebagi karyawan sebesar 55%, pelajar sebesar 26%, pekerja swasta sebesar 12%, dan wiraswasta sebesar 19%. Hasil analisis melalui metode Importance Performance Analysis mendapatkan semua pertanyaan yang dibuat memiliki tingkat kepentingan dan kemudahan berada pada kuadran ke II. Hal ini memberikan pengertian bahwa aspek berkendara merupakan hal yang penting dan bila dilakukan pembiasaan maka dalam penerapannya akan mudah. Kata Kunci : preferensi, kecelakaan, keselamatan, RUNK, sepeda motor.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129312226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"TINGKAT KESIAPAN GEDUNG CAGAR BUDAYA FILATELY DALAM MENGHADAPI BAHAYA KEBAKARAN","authors":"Keti Andayani, Lukman Subangi","doi":"10.37058/aks.v2i1.2049","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v2i1.2049","url":null,"abstract":"Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan. Bangunan Cagar Budaya merupakan saksi perkembangan kota dan sebagai bukti sejarah. Perlindungan terhadap Bangunan ataupun Pengguna perlu dijaga atas keamanan dan keselamatan dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang dan/jasa. Kebakaran bangunan gedung merupakan permasalahan yang muncul dalam sebuah kota besar yang padat, sehingga faktor keselamatan menjadi hal sangat penting. Oleh karena itu persyaratan teknis bangunan gedung dalam menghadapi kebakaran sangat diperlukan sebagai keandalan bangunan, selain untuk memberikan waktu evakuasi dan kedatangan mobil pemadam kebakaran tidak terkecuali pada Bangunan Cagar Budaya. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kesiapan Gedung Cagar Budaya Filately dalam menghadapi bahaya kebakaran. Penelitian ini menggunakan deskriptif dengan metode observasional, dimana alat ukur penelitian berupa parameter penilaian keandalan proteksi kebakaran dari Literatur Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Gedung. Analisis penilaian dalam bentuk persentase total dari penjumlahan persentasi komponen keandalan proteksi kebakaran yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukan kondisi keandalan Gedung Cagar Budaya Filately dalam menghadapi bahaya kebakaran dalam tingkatan kurang, tidak sesuai sama sekali atau berada pada tingkat keamanan kebakaran yang berbahaya. Dalam meningkatkan kesiapan diperlukan Perbaikan dan penambahan khususnya alat proteksi aktif. Kata Kunci : cagar budaya, kebakaran, keandalan, kesiapan, proteksi kebakaran.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115084537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Aktivitas Karyawan PT. Panarub Terhadap Kinerja Jalan (Studi Kasus: Jalan Moh Toha Kota Tangerang)","authors":"Nina Herlina, Gary Raya Prima, Adi Nurjaya","doi":"10.37058/aks.v1i2.1499","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1499","url":null,"abstract":"Abstrak Jalan Moh Toha merupakan jalan arteri primer di Kota Tangerang yang mempunyai peranan penting bagi masyakarat Kota Tangerang dalam mendukung perkembangan wilayah dan perekonomian. Aktivitas dari hambatan samping yang sangat tinggi pada ruas jalan Moh Toha mempengaruhi kinerja pada ruas jalan tesebut.Analisa pada arus lalu lintas, hambatan samping, kapasitas dan kinerja jalan dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Dalam penelitian ini pengumpulan data di bagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Program yang digunakan untuk mendapatkan solusi dari masalah lalu lintas yang ada pada ruas jalan Moh Toha dengan menggunakan aplikasi PTV Vissim 11.00-10 versi student.Dari hasil penelitian diperoleh volume kendaraan tertinggi di hari senin 26 agustus 2019 pada pagi hari yaitu jam 07.30 – 08.30 sebesar 2223,1 smp/jam dengan nilai kapasitas jalan tersebut sebesar 2457 smp/jam sehingga diperoleh nilai derajat kejenuhan sebesar 0,9048, hasil dari derajat kejenuhan tersebut menunjukan jalan Moh Toha dengan kategori tingkat pelayannya adalah E. beberapa solusi yang dibuat dalam pemodelan PTV Vissim diantaranya yaitu dengan memasangkan road barrier pada median jalan, merelokasikan pedagang kaki lima, dan membuat pelebaran jalan sepanjang 70 meter dengan lebar 3 meter. Dari solusi yang dibuat pada pemodelan di PTV Vissim kinerja pada ruas jalan tersebut menghasilkan perubahan, yang semula tingkat pelayanannya E berubah menjadi C. Kata Kunci : Hambatan Samping, Jalan, MKJI 1997, PTV Vissim, Transportasi.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122853835","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisa Penerapan Metode Pert Dan Crashing Pada Perencanaan Jadwal Proyek (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gedung Sarana Diklat BKPSDM Kabupaten Ciamis)","authors":"H. Herianto, Indra Mahdi, M. Asif","doi":"10.37058/aks.v1i2.1498","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1498","url":null,"abstract":"AbstrakProyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangunan dan infrastruktur dalam waktu tertentu dengan menggunakan sumber daya proyek yang terbatas. Meski dengan keterbatasan tersebut, terdapat tiga hal yang harus dipenuhi dalam pembangunan suatu proyek konstruksi yaitu waktu, biaya dan mutu. Akan tetapi, kenyataan di lapangan sering terjadi pembengkakan biaya akibat keterlambatan penyelesaian proyek. Sehingga diperlukan manajemen proyek yang terstruktur guna memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.Pada Proyek Pembangunan Gedung Sarana DIKLAT BKPSDM kabupaten Ciamis sebagai studi kasus dalam penelitian ini akan diterapkan metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dalam penjadwalan proyeknya, dimana pada metode PERT digunakan tiga estimasi waktu untuk menentukan durasi kegiatan serta hubungan antar kegiatan dalam menyusun diagram jaringan kerja sehingga didapat jadwal penyelesaian proyek yang optimal beserta dengan probabilitas penyelesaian proyek tersebut.Dari hasil analisis dengan menggunakan metode PERT, penyelesaian proyek dengan durasi kerja rencana selama 180 hari memiliki persentase kemungkinan terselesaikannya proyek sebesar 55,57%. Sementara persentase penyelesaian proyek tertinggi sebesar 99,88%, dimana durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek adalah 201 hari. Pada penelitian ini pula diterapkan metode crashing (percepatan durasi proyek) berupa sistem shift, hal ini dikarenakan berdasarkan data di lapangan dalam pelaksanaannya proyek mengalami keterlambatan sehingga memerlukan waktu selama 216 hari untuk menyelesaikan proyek dengan menghabiskan biaya sebesar Rp 7.750.273.365,58. Dari data yang didapat kemudian dianalisis, durasi penyelesaian proyek dapat dipercepat menjadi 176 hari kerja dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 7.712.936.763,73. Kata kunci : Jaringan Kerja, Manajemen Proyek, PERT.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128683643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Bahan Tambah Serat Fiber Terhadap Kuat Tekan dan Lentur Beton","authors":"Mohammad Syarif Al Huseiny, R. Nursani","doi":"10.37058/aks.v1i2.1505","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1505","url":null,"abstract":"AbstrakPenggunaan beton dalam dunia konstruksi dewasa ini sudah sangat populer. Material-material pembentuk beton yang mudah ditemui di lingkungan, seperti pasir, kerikil dan air memberikan suatu nilai tambah bagi beton untuk digunakan lebih luas lagi di lapangan. Sifatnya yang mudah dibentuk, tahan terhadap temperatur tinggi, lebih ekonomis dibandingkan baja serta memiliki kuat tekan yang tinggi merupakan karakteristik beton yang menguntungkan dalam bidang konstruksi. Salah satu cara untuk meningkatkan kuat tarik beton adalah dengan menggunakkan serat. Serat yang digunakan dapat beraneka-ragam, yaitu serat baja, serat polymer atau serat alami. Fungsi serat dapat memperbaiki sifat-sifat mekanik beton. Dalam penelitian ini akan dilakukan 3 jenis bahan tambah serat fiber yaitu serat ijuk, serat bambu, dan serat baja sebagai kontrol. Penelitian perlu dilakukan selama 2 tahun rencana. Tahun pertama direncanakan untuk meneliti pengaruh serat fiber tersebut terhada kuat tekan beton. Masing masing sample nanti diuji untuk umur 7 hari 14 hari dan 28 hari, kemudian hasil uji di bandingkan dengan beton yang tanpa serat untuk melihat kinerja beton yang sudah ditambah dengan serat fiber. Tahun kedua lebih fokus ke pengaruh terhadap kuat lentur.Kata Kunci : Kuat Tekan, Kuat Lentur, Serat","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"137 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121532712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}