{"title":"Perencanaan Struktur Gedung Laboratorium Vaksin PT. Bio Farma (Persero) Di Kota Bandung","authors":"Empung Empung, Agus Widodo, Yuni Qurrata A'yun","doi":"10.37058/aks.v1i2.1504","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1504","url":null,"abstract":"Gedung laboratorium vaksin dibangun sebagai prasarana penunjang kesehatan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang ada di Dunia termasuk di Indonesia. Perencanaan struktur atas gedung pada terdiri dari rangka atap baja, pelat lantai, balok, kolom dan dinding geser serta struktur bawah yaitu basement dan fondasi. Analisis struktur gedung menggunakan SAP v.15.1.0 dan ETABS v.17.1.0.Perencanaan gedung mengacu pada literatur diantaranya Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2013), dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung (SNI-1726-2012). Beban yang dianalisis yaitu beban mati, beban hidup, beban angin serta beban gempa. Direncanakan mutu beton f’c 29,05 MPa dan 33,2 MPa, mutu baja tulangan longitudinal fy = 400 MPa, dan tulangan sengkang fyt = 240 MPa.Hasil desain struktur rangka atap dimensi kuda-kuda menggunakan balok IWF 300.175.7.11. Pelat lantai setebal 120 mm dengan tulangan D13. Balok induk 400 x 550 mm dengan tulangan utama D19 dan sengkang Ø10. Balok anak 300 x 450 mm dengan tulangan utama D16 sengkang Ø10. Sloof 400 x 550 mm dengan tulangan utama D19 sengkang Ø10. Kolom 700 x 800 mm dengan tulangan 20D19 dan sengkang Ø10-200. Kolom 650 x 750 mm dengan tulangan 16D19 dan sengkang Ø10-200. Kolom 600 x 700 mm dengan tulangan 16D32 dan sengkang Ø10-200. Dinding geser dengan tulangan D16-200 dan sengkang 2D16-200. Basement tebal 250 mm dengan tulangan D19-250 dan Ø13-200 dan 250. Pada fondasi bored pile dengan diameter 500 mm dengan tulangan utama D19 dan sengkang spiral Ø10-1500, pile cap bawah kolom 2500 x 2500 dengan tulangan D19-100 dan pile cap bawah core wall 3520 mm x3600 mm dengan tulangan D19-100. Kata Kunci : Atap Baja, Balok, Basement, Dinding Geser, Kolom, Pelat Lantai, Pondasi.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130520053","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Rasio Tarif Transportasi Online Dan Konvensional Berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, Ability To Pay, Dan Willingness To Pay","authors":"Nina Herlina, Hendra Hendra, Fikri Rizaldi","doi":"10.37058/aks.v1i2.1497","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1497","url":null,"abstract":"AbstrakKebutuhan masyarakat terhadap angkutan transportasi sangat tinggi seiring pertumbuhan penduduk yang pesat, kemajuan teknologi dibidang transportasi menghasilkan trasnportasi online yang sangat diminati saat ini seperti taksi online, akan tetapi hadirnya taksi online membuat taksi konvensional mulai ditinggalkan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan, Ability to Pay (Kemampuan membyar) dan Willingness to Pay (Keinginan membayar) pengguna jasa taksi online dan konvensional sehingga mendapatkan tarif ideal. Penelitian ini dilakukan pada taksi online grab dan taksi konvensional quswha di Kota Tasikmalaya, metode penelitian yang digunakan untuk BOK menggunakan Metode Direktur Jendral Perhubungan Darat Nomor SK.678/AJ.206/DRJD/2002. Sedangkan analisia perhitungan ATP dan WTP menggunakan metode Slovin.Hasil analisa diketahui bahwa tarif yang berlaku di lapangan saat ini tidak berbeda jauh dengan tarif yang berlaku dilapangan, tarif minimal yang berlaku taksi online adalah Rp. 12.000, sedangkan tarif menurut BOK dari 3 jenis mobil taksi online adalah Avanza Rp. 9.688,9 /pnp-trip, Ayla Rp. 10.199,3 /pnp-trip dan Brio Rp.9.034,86 /pnp-trip, nilai ATP adalah Rp. 11.900 dan Nilai WTP Rp. 14.410. Untuk tarif taksi konvensional yang berlaku saat ini adalah Rp. 30.000, sedangkan tarif menurut BOK adalah Rp. 18.829 /pnp-trip, nilai ATP adalah Rp. 29.142 dan nilai WTP Rp. 30.957. Kata Kunci : Biaya operasional kendaraan, Keinginan membayar, Kemampuan membayar, Taksi.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123473544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Penambahan Pyrophyllite Terhadap Kuat Tekan Beton","authors":"A. Hidayat, Indra Mahdi, Apriani Fuji Rahayu","doi":"10.37058/aks.v1i2.1500","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1500","url":null,"abstract":"AbstrakBeton merupakan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan. Bangunan di dirikan dengan menggunakan beton sebagai bahan konstruksi utama, baik bangunan gedung, bangunan air, bangunan sarana transportasi dan bangunan-bangunan yang lainnya. Dalam beberapa kasus, campuran beton memerlukan bahan tambah untuk menunjang kinerjanya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian kuat tekan beton untuk penambahan 0%, 7%, 12%, 17%, dan 25% pyrophyllite,mengamati beton pada umur 7,14 dan 28 hari serta menganalisa perbandingan nilai ekonomis pada beton normal dengan bahan tambah pyrophyllite.Pengujian yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan cara studi pustaka dan eksperimental. Eksperimental ini dilakukan dengan cara pengamatan terhadap hasil pengujian sejauh mana mutu beton dengan meggunakan tambahan pyrophyllite sebagai campuran beton. Dari hasil penelitian terlihat bahwa penambahan variasi penambahan pyrophyllite 7% kuat tekan yang didapat adalah 27,78 MPa, sedangkan penambahan pyrophyllite 12% mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari beton normal yaitu 31,67 MPa. Untuk penambahan pyrophyllite 17% kuat tekan yang didapat adalah 28,33 Mpa serta penambahan pyrophyllite 25% mengalami penurunan dari beton normal yaitu 23,89 Mpa. Dari hasil pengujuan kuat tekan beton umur 28 hari dapat disimpulkan bahwa penambahan pyrophyllite 12% mengalami kenaikan sebesar ± 26,67% dari beton normal. Kata Kunci : Beton, kuat tekan, pyrophyllite","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"310 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123627851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perancanaan Gedung Parkir Motor Dari Konstruksi Baja Dengan Pelat Komposit 3 Lantai Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya","authors":"Empung Empung, Iman Handiman, N. Setiawan","doi":"10.37058/aks.v1i2.1501","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1501","url":null,"abstract":"AbstrakUniversitas Siliwangi (UNSIL) merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang ada di kota Tasikmalaya yang memiliki tujuan menjadi kampus hijau. Oleh karena itu perlu dilakukan penataan pada berbagai bidang salah satunya yaitu tempat parkir kendaraan sehingga diperlukan Gedung parkir yang memadai. Struktur bangunan di Indonesia harus didesain tahan terhadap gempa, karena letak Indonesia yang berada digugusan cincin api (ring of fire) mengakibatkan aktivitas kegempaan lebih sering.Dalam tugas akhir ini, penulis melakukan perencanaan elemen-elemen struktur pada bangunan baja untuk gedung parkir 3 lantai agar gedung tersebut mampu mendukung beban-beban yang berkerja termasuk beban gempa. Karena bangunan tersebut dipakai sebagai tempat motor dan gedung parkir Sendiri di gunakan untuk jangka waktu yang lama, bangunan yang dihasilkan juga harus aman kuat dan sesuai dengan peraturan. Tugas akhir ini membahas perencanaan struktur gedung parkir motor menggunakan konstruksi baja. Pengolahan data dianalisis dengan menggunakan program SAP 2000 v.14 untuk perhitungan portal, balok dan kolom.Ruang lingkup bahasan meliputi perencanaan struktur atas yaitu rangka atap gable frame, pelat, balok, kolom, ramp dan struktur bawah yaitu balok sloof dan pondasi. Berdasarkan dari peritungan, dapat disimpulkan bahwa perencanaan gedung parkir motor menggunakan struktur profil baja IWF 400.400.15.15 untuk struktur kolom dan untuk sruktur balok induk menggunakan Profil Baja IWF 450.175.11.20 dan balok anak IWF 300.150.6,5.9 sedangkan untuk gording digunakan profil baja kanal C 250.125.6.9. Kata Kunci: Baja, Gedung Parkir Motor, Sambungan, Struktur.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"114 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133070633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kebutuhan Air Irigasi Berbasis Regulasi Jadwal Tanam Dan Reduksi Lahan Tanam Pada Daerah Irigasi Cimulu","authors":"A. Hidayat, Pengki Irawan, Nandang Hermawan","doi":"10.37058/aks.v1i2.1496","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i2.1496","url":null,"abstract":"Defisit air menjadi salah satu faktor yang mengurangi hasil produksi pertanian padi. Tercatat ada 306 ha areal kekeringan atau 19,63% dari total area yang dilayani yaitu 1546,2 ha. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kebutuhan air irigasi untuk mendapatkan nilai kebutuhan air irigasi maksimum pada Daerah Irigasi Cimulu, mengetahui debit ketersediaan air yang ada pada Bendung Cimulu, jadwal tanam serta luas area optimum yang mampu dilayani Daerah Irigasi Cimulu. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan air irigasi antara lain penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan efektif. Perhitungan dilakukan dengan cara manual (konsep KP-01) dimulai dari awal bulan Oktober menggunakan pola tanam padi-padi-palawija dan dari pertengahan bulan Mei menggunakan pola tanam padi-padi-padi.Dari perhitungan didapat kebutuhan air maksimum sebesar 5,33 m3/det. Debit ketersediaan air yang ada pada Bendung Cimulu pada Jan-1 2,07 m3/det, Jan-2 2,09 m3/det, Feb-1 2,64 m3/det, Feb-2 2,56 m3/det, Mar-1 2,75 m3/det, Mar-2 2,53 m3/det, Apr-1 2,35 m3/det, Apr-2 2,21 m3/det, Mei-1 1,93 m3/det, Mei-2 1,90 m3/det, Jun-1 1,80 m3/det, Jun-2 1,83 m3/det, Jul-1 1,31 m3/det, Jul-2 1,56 m3/det, Agu-1 1,44 m3/det, Agu-2 1,22 m3/det, Sep-1 1,17 m3/det, Sep-2 1,17 m3/det, Okt-1 1,26 m3/det, Okt-2 1,31 m3/det, Nov-1 1,90 m3/det, Nov-2 2,81 m3/det, Des-1 2,13 m3/det, Des-2 2,39 m3/det. Jadwal tanam optimum adalah Okt-1 menggunakan pola tanam padi-padi-palawija dan Jun-2 menggunakan pola tanam padi-padi-padi. Luas area pesawahan optimum adalah 1546,2 ha.Kata kunci : kebutuhan air, ketersediaan air, jadwal tanam, reduksi lahan","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121044303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Simpang Mitra Batik Kota Tasikmalaya)","authors":"R. W. Adri P, Nina Herlina, A. Hidayat","doi":"10.37058/aks.v1i1.829","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i1.829","url":null,"abstract":"Simpang Mitra Batik terdiri dari Jalan Mitra Batik, Jalan Cinehel, dan Jalan R.E.Martadinata. Simpang tersebut merupakan simpang bersinyal dengan volume lalu lintas padat yang ada di Kota Tasikmalaya. Permasalahan yang sering timbul pada saat jam puncak di simpang Mitra Batik ini adalah adanya tundaan dan antrian yang cukup panjang dari Jalan Cinehel.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi lalu lintas simpang Mitra Batik berdasarkan volume lalu lintas eksisting, menganalisa kinerja simpang bersinyal di simpang Mitra Batik dengan menggunakan metode MKJI 1997, mengevaluasi kinerja simpang bersinyal saat ini untuk menetapkan rekomendasi terbaik untuk memperbaiki kinerja lalu lintas di simpang Mitra Batik. Pengambilan data dilakukan selama 4 minggu, setiap minggunya dilakukan selama 4 hari. Dalam 1 hari diambil pada jam sibuk, yaitu pagi hari pada pukul 06.30-07.30 WIB, dan sore hari pada pukul 15.30-16.30 WIB. Penghitungan dilakukan per 15 menit dalam satu jam.Hasil penelitian menunjukan bahwa volume lalu lintas maksimum kondisi eksisting simpang Mitra Batik sebesar 1032,1 smp/jam di arah barat, 485,2 smp/jam di arah utara ,861,5 smp/jam di arah timur, dan 712,1 smp/jam di arah selatan. Derajat kejenuhan simpang Mitra Batik untuk arah barat 0,87, untuk arah utara 0,65, untuk arah timur 0,87, dan untuk arah selatan 0,82. Dengan antrian 24,9 smp di arah barat dengan antrian sepanjang 174 m, 13,5 smp di arah utara dengan antrian sepanjang 95 m, 22,3 smp di arah timur dengan antrian sepanjang 156 m, dan 13,7 smp untuk di selatan dengan antrian sepanjang 96 m. Kata Kunci : Derajat Kejenuhan, Kapasitas, Panjang Antrian, Tundaan, Volume Lalu lintas. ","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126042621","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengaruh Filler Mortar Terhadap Campuran Aspal Beton","authors":"M. Baiquni, A. Hidayat, H. Herianto","doi":"10.37058/aks.v1i1.831","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i1.831","url":null,"abstract":"Mortar dikenal sebagai bahan yang memiliki kuat tekan dan kekakuan tinggi sifat tersebut dapat dimanfaatkan dalam campuran aspal beton. Penggunaan mortar pada campuran ini menambah nilai stabilitas dari campuran tersebut, sehingga dapat menanggung volume lalu lintas tinggi dan kendaraan berat.Dalam penelitian ini, mortar digunakan sebagai pengganti sebagian filler abu batu pada agregat, sedangkan aspal yang digunakan aspal ESSO Pen 60 / 70. Karakteristik dari aspal dan agregat diperoleh melalui pengujian standar campuran beraspal panas di Indonesia, sedangkan kinerja campuran diperoleh dari pengujian Marshall. Penelitian yang dilakukan merupakan pengujian Marshall yang dilakukan di laboratorium terhadap aspal beton menggunakan aspal ESSO Pen 60 / 70 dengan 2 % mortar dan kadar aspal yang bervariasi antara 4,5 % - 6,5 %.Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar aspal optimum adalah 6,25 %, nilai stabilitas Marshall sanggup menahan beban lalu - lintas yang besar. Nilai stabilitas Marshall pada kadar aspal optimum pada penggunaan aspal Esso pen 60 / 70 + 2 % mortar dengan kadar aspal 6,25 % didapat 1291 kg. Kata Kunci : Aspal Beton, Filler, Kadar Aspal Optimum, Marshall, Mortar.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128363139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Tinjauan Kekuatan Struktur Gedung Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bogor","authors":"Askia Esa Aulia, Empung Empung, Indra Mahdi","doi":"10.37058/aks.v1i1.834","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i1.834","url":null,"abstract":"Gedung Bank Jabar Banten Syariah Kantor Cabang Bogor adalah gedung yang memiliki 5 lantai dengan luas bangunan 489,375 . Gedung ini beralamatkan di Jalan raya padjajaran desa babakan kecamatan bogor utara. Tujuan pembangunan bank ini adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbungan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga diperlukan prasarana yang baik.Analisis perhitungan yang digunakan yaitu mengacu kepada SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung. Elemen-elemen struktur yang dianalisa meliputi pelat, balok, kolom, core wall dan pondasi bored pile.Hasil analisis menghasilkan dimensi balok 350x700 mm dengan diameter tulangan 19mm. Dimensi kolom 650x650 mm dengan diameter tulangan 19mm. Tebal pelat 120mm dengan tulangan D10-150. Dimensi pile cap 2250x2250mm dengan tulangan D19-200. Dimensi core wall (2x2600x150mm)+(2100x150mm) dengan tulangan D10-150. Diameter bore pile 500mm dengan tulangan D19-100. Hasil analisa struktur gedung bank menunjukan bahwa kapasitas momen yang dimiliki lebih besar dari pada gaya-gaya luar yang bekerja. Kata kunci: Balanced, Corewall, Over Reinforced, Under Reinforced ","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130403485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cika Fernanda Mahda Rahmat, A. Hidayat, Pengki Irawan
{"title":"Regulasi Pintu Air Untuk Optimasi Pengelolaan Pintu Air Irigasi Pada Daerah Irigasi Cimulu","authors":"Cika Fernanda Mahda Rahmat, A. Hidayat, Pengki Irawan","doi":"10.37058/aks.v1i1.832","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i1.832","url":null,"abstract":"Bendung Cimulu merupakan bendung tetap dengan sumber air yang berasal dari sungai Ciloseh. Bendung ini dijadikan sebagai sumber air untuk daerah irigasi Cimulu. Daerah irigasi Cimulu mempunyai luas area sebesar 1.546,2 ha dan dijadikan sebagai sumber pengairan pertanian di kota Tasikmalaya. Pembagian air di daerah irigasi Cimulu ini tidak terdistribusi secara merata sehingga terjadi kekeringan lahan terutama di ujung jaringan irigasi. Selain itu sistem operasi bukaan pintu air yang tidak disesuaikan dengan kebutuhan air juga menjadi masalah dalam pendistribusian air.Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis curah hujan dari 3 stasiun penakar hujan yaitu Bendung Cimulu, LANUD Cibeureum dan BPP Manonjaya. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis jadwal dan pola tanam berdasarkan RTTG (Rencana Tata Tanam Global), survey lapangan untuk menentukan jadwal tanam optimum, dan regulasi pintu air untuk menentukan tinggi bukaan pintu air. Berdasarkan hasil analisis data dengan membandingkan kebutuhan air irigasi dengan ketersediaan air irigasi diperoleh nilai faktor k. Dari nilai tersebut diperoleh jadwal optimum pada bulan Okt-2 dengan pola tanam padi-padi-palawija dan Mei-2 dengan pola tanam padi-padi-padi-padi. Regulasi pintu air pada bulan Oktober-2 dengan tinggi pintu air maksimum adalah 1,28 m serta debit 4,02 m3/det dan pada bulan Mei-2 tinggi pintu air maksimum adalah 1,28 m dengan debit 4,02 m3/det. Kata Kunci : Jadwal Tanam,Pintu Air, Regulasi.","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114487768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dian Ayu Tri Lestari, Asep Kurnia Hidayat, Pengki Irawan
{"title":"Tinjauan Dan Alternatif Pengendali Banjir (Floodway) Di Daerah Sukaasih Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya","authors":"Dian Ayu Tri Lestari, Asep Kurnia Hidayat, Pengki Irawan","doi":"10.37058/aks.v1i1.833","DOIUrl":"https://doi.org/10.37058/aks.v1i1.833","url":null,"abstract":"Saluran Ciromban merupakan saluran buangan yang mengalir dari Jalan Cieunteung sampai daerah Bebedahan Kecamatan Purbaratu. Ketika intensitas hujan tinggi saluran Ciromban meluap di wilayah Pancasila, Bebedahan I, Bebedahan II, dan Jalan SKP. Telah dibangun saluran pengendali banjir (floodway) di daerah Sukaasih Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui debit banjir rancangan dengan kala ulang 5, 10, 20, 50, 100, 250, 500 dan 1000 tahun; mengetahui berapa besar kapasitas eksisting saluran Ciromban dan floodway; merencanakan alternatif floodway yang efektif untuk mengatasi banjir. Pada penelitian ini perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode rerata aritmatika. Tinjauan kondisi lapangan saluran drainase jalan yang bermuara ke Ciromban diolah menggunakan aplikasi Arc.GIS 10.3. Tinjauan kondisi eksisting saluran Ciromban dan floodway untuk mengetahui kapasitas untuk kemudian merencanakan alternatif desain floodway.Berdasarkan hasil penelitian debit banjir rancangan untuk kala ulang 5, 10, 20, 50, 100, 250, 500, dan 1000 tahun adalah sebesar 22,87 m3/det, 24,27 m3/det, 25,20 m3/det, 26,08 m3/det, 26,37 m3/det, 27,23 m3/det, 28,09 m3/det, 28,95 m3/det, 29,23 m3/det, 30,08 m3/det, dan 30,94 m3/det. Kapasitas eksisting saluran Ciromban yaitu dengan b = 3 m dan h = 1,3 m adalah 18,89 m3/det sedangkan debit puncak untuk kala ulang 113 tahun adalah 28,21 m3/det itu adalah penyebab saluran Ciromban meluap. Kapasitas floodway eksisting untuk saluran terbuka adalah 9,69 m3/det dan saluran tertutup 19,36 m3/det bangunan pelimpah dengan b mercu = 2 m kapasitasnya adalah 4,5 m3/det debit menuju saluran lama 2,497 m3/det. Alternatif desain dengan b mercu = 3 m kapasitasnya adalah 6,09 m3/det total debit yang harus dialirkan adalah 6,01 m3/det artinya tidak akan terjadi luapan. Kata kunci : Debit banjir rancangan, floodway, pelimpah, saluran Ciromban","PeriodicalId":117560,"journal":{"name":"Akselerasi : Jurnal Ilmiah Teknik Sipil","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125600895","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}