Jamalludin Jamalludin, Chezy W M Vermila, Andi Alatas
{"title":"Analisis Pemasaran Agroindustri Kerupuk Ubi Kayu di Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi","authors":"Jamalludin Jamalludin, Chezy W M Vermila, Andi Alatas","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A26","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A26","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis jumlah produksi, harga jual pengusaha kerupuk ubi kayu, dan pemasaran dari aspek saluran pemasaran. Pengambilan sampel untuk pengusaha agroindustri kerupuk ubi kayau diambil secara Proposif sebanyak 30. Sedangnkan pedagang pengumpul, yang diambil masih aktif melakukan kegiatan pemasaran kerupuk ubi kayu selama 6 tahun terakhir. Hasil penelitian jumlah produksi pengusaha kerupuk ubi kayu berkisar 145/Kg/bulan. Dengan pendapatan rata-rata per bulan sebesar Rp. 3.195.133,- dengan harga Rp.20.000,- sampai Rp.22.000,- Saluran pemasaran I kerupuk ubi kayu dipasarkan lasung dirumah, konsumen yang langsung datang kerumah membeli kerupuk ubi kayu dalam bentuk mentah. Saluran Pemasaran II kerupuk ubi kayu dalam bentuk mentah di pasarkan langsung dari rumah maupun ke tempat pasar-pasar tradisional yang terdekat ke pedagang pengumpul yang ada di pasar. Dalam memasarkan kerupuk ubi kayu, pengusaha hanya mengeluarkan biaya transportasi dari rumah kepasar sebesar Rp. 2000,- adapun jarak rumah dengan pasar berkisar 3 km dan ada juga kerupuk ubi kayu dijemput langsung oleh pedagang pengumpul ke rumah, pedagang pengumpul mengeluarkan biaya operasional, rata-rata Rp. 23.000,-/bulan atau sebesar Rp. 260,-/kg. Margin pemasaran kerupuk ubi kayu di peroleh sebesar Rp. 2.400,-/kg. Margin pemasaran saluran pemasaran II yang dikelaurkan oleh pedagang pengumpul sebesar Rp. 3.000,-/kg. dengan harga jual 24.400,-/kg. Efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran I adalah 0 %, lebih kecil nilai efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran II adalah 1,07%. Hal ini berarti saluran pemasaran I lebih efisien dari pada saluran pemasaran II. Pada saluran pemasaran I marjin pemasarannya adalah Rp. 0,-.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126885997","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberian Pupuk Kompos Solid Plus (Kos Plus) dan Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annum L.)","authors":"Frikles Gultom, Chairil Ezward, Seprido Seprido","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A27","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A27","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Pupuk Kosplus dan Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 terhadap pertumbuhan dan produksi Cabai Merah (Capsicum annum. L), baik secara tunggal maupun interaksi. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, yaitu S (Pupuk Kosplus) terdiri dari S0 (kontrol), S1 (Pupuk Kosplus 1,68 kg/plot), S2 (Pupuk Kosplus 3,36 kg/plot), S3 (Pupuk Kosplus 5,04 kg/tanaman). Faktor kedua terdiri dari P0 (kontrol), P1 (pupuk NPK 16:16:16 5,25 g/tanaman), P2 (pupuk NPK Mutiara 16:16:16 10,50 g/tanaman), P3 (pupuk NPK Mutiara 16:16:16 15,75 g/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan Pupuk Kosplus secara tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah buah, berat buah. Berdasarkan kesimpulan perlakuan terbaik pada tinggi tanaman adalah S1 (92,86), jumlah buah S2 (351,76) dan berat buah S2 (125,56). Sedangkan pupuk NPK Mutiara 16:16:16 secara tunggal memberikan pengaruh nyata pada jumlah buah dengan perlakuan terbaik pada P3 (126,61). Secara interaksi pemberian pupuk kosplus dan pupuk NPK Mutiara 16:16:16 tidak memberikan pengaruh nyata.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133048369","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit Plus (KOTAKPLUS) terhadap Produksi Kedelai (Glycine max L.) pada Tanah Ultisol","authors":"A. Haitami, W. Wahyudi","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A28","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A28","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis penggunaan pupuk kompos tandan kosong kelapa sawit plus (KOTAKPLUS) pada produksi tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan di BBI Sungai Rumbio Desa Koto Kari Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 taraf perlakuan dan 3 kelompok sehingga terdapat 18 unit satuan percobaan. Perlakuan yang diberikan adalah: A = Tanpa masukan apapun (kontrol). B = KOTAKPLUS 10 ton/ha + 100% pupuk anorganik, C = KOTAKPLUS 20 ton/ha + 100% pupuk anorganik, D = KOTAKPLUS 30 ton/ha + 100% pupuk anorganik, E = Kompos tandan kosong kelapa sawit saja 20 ton/ha + 100 % pupuk anorganik, F = 100% pupuk anorganik. Hasil pengamatan pada masing-masing perlakuan dianalisis secara statistic dengan analisis sidik ragam (ANSIRA), kemudian dilanjutkan dengan Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 %. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa perlakuan D merupakan perlakuan terbaik terhadap parameter tinggi tanaman umur 14, 28, 42 HST, (cm), Jumlah Polong pertanaman (buah), Berat Biji pertanaman (gram), dan Berat 100 Biji (gram).","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"780 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133950799","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Uji Beberapa Konsentrasi Tepung Bunga Cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. dan Perry) untuk Mengendalikan Hama Sitophilus zeamais M. pada Biji Jagung di Penyimpanan","authors":"Rini Chindy Faqy, Rusli Rustam","doi":"10.31258/unricsagr.1a9","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a9","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi tepung bunga cengkeh terbaik dalam mengendalikan hama S. zeamais pada biji jagung di penyimpanan. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan sehingga diperoleh 20 unit percobaan. Perlakuan merupakan konsentrasi tepung bunga cengkeh, yaitu 0%, 3%, 6% dan 9%. Parameter pengamatan meliputi waktu awal kematian, lethal time 50 (LT50), mortalitas harian, mortalitas total, penyusutan berat biji jagung, kerusakan biji jagung, dan pertambahan individu S. zeamais pada generasi pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung bunga cengkeh konsentrasi 9% menyebabkan terjadinya waktu awal kematian tercepat yaitu 303,60 jam, mortalitas harian 4%, mortalitas total 24%, penyusutan berat biji jagung 3,80%, kerusakan biji jagung 12,86%, dan rata-rata jumlah pertambahan individu S. zeamais 23,00 ekor. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian tepung bunga cengkeh konsentrasi 9% cenderung memberikan hasil terbaik untuk mematikan S. zeamais, namun belum efektif dalam mengendalikan hama S. zeamais di penyimpanan.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"334 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120837789","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Penggunaan Lahan Saat Kelapa Sawit Replanting","authors":"Latifa Siswati, Rini Nizar, Enny Insusanty","doi":"10.31258/unricsagr.1a13","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a13","url":null,"abstract":"Pemanfaatan lahan dapat di optimalkan dengan melakukan pertanian terpadu untuk memperoleh pendapatan keluarga di saat kelapa sawit replanting. Tujuan penelitian ini untuk menemukan Optimalisasi pemanfaatan lahan dengan Pertanian terpadu sebagai sumber pendapatan petani saat kelapa sawit replanting, usahatani mana yang memberikan pendapatan tertinggi bagi petani. Metode penelitian menggunakan metode survey, pengambilan sampel secara purposive sampling yang dijadikan sampel adalah petani yang melakukan usaha pertanian terpadu saat kelapa sawit replanting. data primer diperoleh dari petani langsung, data sekunder diperoleh dari dinas instansi terkait. Yang menjadi responden sebanyak 50 petani. Dari hasil penelitian diperoleh pendapatan dari pertanian terpadu Optimalisasi pemanfaatan lahan saat kelapa sawit replanting memperoleh Pendapatan pertanian terpadu tertinggi adalah kelapa sawit dan ternak sapi sebesar Rp 7.827.000/bulan, kelapa sawit dengan tanaman hortikultura pendapatan sebesar Rp 6.107.000/bulan ,kelapa sawit dan ternak ayam kampung Rp 5.827.000/bulan sedangkan ternak sapi saja pendapatan Rp 3.862.000/bulan.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132457756","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Hubungan Kinerja Penyuluh Pertanian dengan Keberhasilan Kelompok Pemasaran Bersama Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar) di Kabupaten Kuantan Singingi","authors":"Meli Sasmi, Haris Susanto","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A17","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A17","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kuantan Singingi bertujuan menganalis hubungan antara kinerja penyuluh dengan keberhasilan kelompok pemasaran bersama bokar dalam mengembangkan usaha pemasaran dan menganalis hubungan masing-masing faktor:Pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap, jarak tempat tinggal, dan fasilitas dengan kinerja penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok pemasaran bokar di Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian dilakukan dengan metode survey dengan mengumpulkan data primer dan sekunder. Responden petani dalam penelitian ini ditentukan secara proposional yaitu 10% dari setiap kelompok pada masing-masing kecamatan yang diteliti. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus Slovin. Analisis data yang digunakan yaitu uji koefisien korelasi jenjang Spearman (rs). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja penyuluh pertanian berhubungan positif dan berpengaruh sangat nyata terhadap keberhasilan kelompok pemasaran bersama bokar dalam mengembangkan usaha pemasarannya di Kabupaten Kuantan Singingi, hal ini dengan kinerja yang tinggi penyuluh mampu membina usaha kelompok dan mengembangkan usaha-usaha produktif dengan pemanfaatan modal dari hasil penjualan bokar sehingga dapat meningkatkan sumber pendapatan kelompok pemasaran tersebut. Hubungan kinerja penyuluh pertanian berhubungan positif dan berpengaruh nyata dengan pengetahuan, keterampilan, motivasi, sikap sedangkan jarak tempat tinggal dan fasilitas tidak berpengaruh nyata namun memiliki hubungan positif. Hal ini jarak dan fasilitas bukan merupakan sesuatu hal yang dapat menghalangi kegiatan dan semangat penyuluh dalam mengembangkan kelompok pemasaran bersama bokar di Kabupaten Kuantan Singingi.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128830008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Helmi Ali, Rihan Ifebri, Ratna Agustia, Mega Putri N, Z. Zulkarnaini
{"title":"Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Ternak Ayam Petelur di Kabupaten Lima Puluh Kota","authors":"Helmi Ali, Rihan Ifebri, Ratna Agustia, Mega Putri N, Z. Zulkarnaini","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A16","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A16","url":null,"abstract":"Sentra produksi usaha ternak ayam petelur di Sumatera Barat adalah kota Payakumbuh dan kabupaten Lima Puluh Kota. Keberlanjutan usaha ternak ayam petelur perlu diketahui faktor produksi apa yang menyebabkan peternak mampu bertahan. Penelitian ini menganalisis satu periode produksi kegiatan usaha ternak ayam petelur dan faktor-faktor produksi apa yang mempengaruhi pendapatan usaha ternak ayam ras petelur serta posisi produksi dalam siklus produksi. Metode penelitian dilakukan dengan metode survey, yang dilakukan kepada 30 peternak ayam ras petelur yang berlokasi di kecamatan Guguak dan Mungka. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling. Analisis data mengungkap beberapa variabel faktor-faktor produksi sebagai penentu pendapatan peternak ayam petelur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata perbulannya adalah Rp 44.845.880.00. Hasil pendugaan model variabel bebas secara simultan positif dan signifikan mempengaruhi pendapatan. Pendugaan variabel produksi dalam model ternyata 74% bisa menjelaskan variabel pendapatan. Secara empirik model pendugaan memperlihatkan posisi produksi usahaternak ayam petelur adalah increasing return to scale.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"9 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123539060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Ketebalan Mulsa Tandan Kosong Kelapa Sawit Pengaruhnya terhadap Oryctes rhinoceros dan Peningkatan Hara Tanah pada Ekosistem Kelapa Sawit","authors":"Hafiz Fauzana, Wardati Wardati, A. Amri","doi":"10.31258/unricsagr.1a10","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a10","url":null,"abstract":"Hama utama yang menyerang kelapa sawit adalah hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). Aplikasi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) pada budidaya kelapa sawit yang berfungsi sebagai mulsa dan kompos, sebaliknya O. rhinoceros justru meningkat populasinya dengan aplikasi TKKS. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan aplikasi berbagai ketebalan lapisan TKKS pengaruh terhadap O. rhinoceros dan peningkatan kimia tanah. Penelitian menggunakan metoda eksperimen dalam rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan. Uji lanjut dengan BNT taraf 5%. Perlakuannya adalah ketebalan lapisan TKKS yaitu 1 lapis, 2 lapis dan 3 lapis. Parameter pengamatan adalah populasi pradewasa (telur, larva, dan pupa) O. rhinoceros. Pengaruh terhadap peningkatan kadar hara pengamatan analisis kimia tanah dilakukan diawal penelitian dan diakhir setelah 3 bulan aplikasi TKKS sebanyak 1 lapis. Pengamatan meliputi peningkatan pH H2O, C organik, N total, P total dan K total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ketebalan TKKS 1 lapis dan 2 lapis populasi pradewasa O rhinoceros sama yaitu 4,60 ekor, sedangkan pada TKKS 3 lapis yaitu 18,8 ekor. Dengan demikian pada ketebalan TKKS 1 dan 2 lapis bisa diaplikasi sebagai mulsa karena tidak berdampak besar terhadap populasi pradewasa O. rhinoceros. Aplikasi TKKS meningkatkan hara tanah sebagai berikut pH H2O dari 3,32 menjadi 5,36, C organik dari 8,86% menjadi 13,09%, N total dari 0,1% menjadi 0,45 %, P total dari 44,01 menjadi 54,82 mg/100, K total dari 14,03 menjadi 187,06.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"160 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126252607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Filya Hidayati, Yonariza Yonariza, Nofialdi Nofialdi, D. Yuzaria
{"title":"Intensifikasi Lahan Melalui Sistem Pertanian Terpadu: Sebuah Tinjauan","authors":"Filya Hidayati, Yonariza Yonariza, Nofialdi Nofialdi, D. Yuzaria","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A15","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A15","url":null,"abstract":"Tinjauan ini bertujuan untuk melihat dan mengumpulkan informasi tentang potensi lahan yang belum termanfaatkan secara optimal pada penerapan sistem pertanian terpadu. Intensifikasi pertanian yang merupakan pengolahan lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana. Meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, khususnya menjaga kesuburan lahan. Sistem pertanian berkelanjutan adalah kembali kepada alam, yaitu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk pada kaidah-kaidah alamiah sehingga akan dapat diwujudkan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan. Tulisan ini menggunakan kajian studi kepustakaan pada jurnal-jurnal terkait dengan lahan pada sistem pertanian terpadu dengan mencari kesamaan, perbedaan, memberikan pandangan, serta meringkas hasil penelitian terdahulu guna mencapai tujuan tulisan ini. Tulisan ini mencakup studi kepustakaan pada perkembangan dan penggunaan lahan yang terjadi pada sistem pertanian terpadu pada daerah-daearah pertanian dengan lahan yang luas di indonesia pada saat dulu dan sekarang. Dari studi kepustakaan ini di dapatkan hasil bahwa dengan mengintesifkan penggunaaan lahan pada sistem pertanian terpadu bisa meningkatkan ketahanan pangan, kesejahteraan petani, meningkatkan lapangan pekerjaan, penciptaan teknologi terbarukan, dan pentingnya dukungan pemerintah terkait untuk terciptanya peluang bagi petani dalam meningkatkan skala pertaniannya serta meningkatkan kesuburan tanah sehingga pertanian berkelanjutan dapat terjadi dan lebih mensejahterakan petani dimasa yang akan datang.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"2 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132433839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Marginal Kering untuk Budidaya Padi Gogo di Riau","authors":"Idwar Idwar, Anthony Hamzah, Besri Nasrul","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A25","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A25","url":null,"abstract":"Ketersediaan lahan untuk usaha pertanian merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan swasembada, ketahanan, mandirian, dan kedaulatan pangan nasional. Lahan marginal kering berpotensi mendukung peningkatan produksi padi nasional. Keberadaannya menjadi solusi optimalisasi lahan kering sebagai pengganti lahan sawah yang terkonversi. Upaya menggalakkan budidaya padi gogo berpeluang besar dalam peningkatan produksi padi di Riau karena telah dibudidayakan masyarakat secara turun temurun. Budidaya padi gogo di Provinsi Riau umumnya diusahakan pada lahan marginal kering (Inceptisol, Ultisol), yang kendala utamanya adalah ketersedian air yang terbatas, kesuburan tanah rendah (terutama P terikat kuat oleh aluminium sehingga tidak tersedia), dan bahan organik rendah. Berbagai penelitian yang andal pada beberapa kondisi ketersedian air, penggunaan varietas ungggul dan dengan menerapkan teknologi tepat guna berupa pemberian bahan amelioran telah dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan marginal kering dan meningkatkan produktifitasnya. Selanjutnya untuk keberlangsungan budidaya padi gogo di lahan marginal kering tergantung pada konsistennya pemerintah pusat maupun daerah dalam menerapkan UU Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"286 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132874927","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}