{"title":"Peranan Pemuka Pendapat dalam Pengendalian Kebakaran Lahan di Desa Tanjung Peranap Kecamatan Tebing Tinggi Barat Kabupaten Kepulauan Meranti","authors":"Y. Andriani, Roza Yulida, Rosnita Rosnita","doi":"10.31258/unricsagr.1a21","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a21","url":null,"abstract":"Kebakaran lahan merupakan bencana tahunan yang dialami Indonesia. Telah banyak upaya swadaya maupun pemerintah untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Upaya pendekatan baru yang dilakukan pemerintah dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan mengedepankan sinergi antar lembaga dan masyarakat tingkat desa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi pemuka pendapat yang ada untuk mengendalikan kebakaran lahan di Desa Tanjung Peranap, (2) menganalisis peranan pemuka pendapat dalam pengendalian kebakaran lahan di Desa Tanjung Peranap. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan wawancara mendalam. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam pengendalian kebakaran lahan, pemuka pendapat yang berpartisipasi adalah kepala desa, sekretaris desa, ketua badan permusyawaratan desa, penyuluh pertanian lapangan, pemuka adat dan ketua pemuda. Dalam pelaksanaan program tersebut pemuka pendapat sangat berperan. Peranan pemuka pendapat di Desa Tanjung Peranap mulai dari menginisiasi rembuk desa untuk pembentukan MPA, bersinergi dengan pemerintah untuk mensosialisasikan program penanggulangan kebakaran lahan, mengajak masyarakat berpartisipasi aktif untuk mendukung program pemerintah dan bersama melakukan pengolahan lahan tanpa bakar","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"15 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127644297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Mewujudkan Kedaulatan Pangan Melalui Kegiatan Perluasan Sawah","authors":"Djaimi Bakce","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A14","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A14","url":null,"abstract":"Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan kebijakan ekstensifikasi melalui perluasan sawah baru. Tulisan ini bertujuan untuk menginformasikan tentang kendala yang dihadapi dan solusi yang diusulkan dalam menentukan lokasi yang layak dari aspek calon lokasi dan aspek calon petani untuk ilmu pengetahuan lebih lanjut dan pencetakan sawah. Survei investigasi dan desain lapangan cetak sawah dilakukan di 7 kabupaten di Provinsi Riau. Temuan utama yang diperoleh adalah: Pertama, sebagian besar calon lokasi yang tidak layak karena termasuk dalam kawasan hutan, sehingga kebijakan khusus perlu diterapkan mengingat beras merupakan kebutuhan dasar bagi penduduk Indonesia. Kedua, terdapat calon lahan yang memenuhi syarat tergantung pada aspek kesesuaian lahan dan irigasi sehingga perlakuan teknis khusus. Ketiga, terdapat calon petani yang belum pernah berusahatani padi, sehingga untuk berhasil dalam Program Ekstensi Beras, penyuluhan dan pendampingan diperlukan bagi petani dari aspek teknis produksi pertanian dan manajemen, serta manajemen kelompok tani. Keempat, dalam perluasan sawah baru biaya yang telah ditetapkan pada Rp. 16 juta/ ha, sedangkan di lapangan banyak kesulitan yang ditemukan, tergantung pada topografi, lokasi dan kebutuhan infrastruktur yang sedang dibangun. Oleh karena itu ada lokasi yang membutuhkan lebih banyak anggaran karena harus membangun sejumlah infrastruktur seperti pintu permanen atau tanggul sehingga sawah aman dari bahaya banjir atau pasang.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129423699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Roza Yulida, Rosnita Rosnita, Eri '. Sayamar, Y. Andriani
{"title":"Analisis Tingkat Kemampuan Literasi Media Petani Perkebunan di Provinsi Riau","authors":"Roza Yulida, Rosnita Rosnita, Eri '. Sayamar, Y. Andriani","doi":"10.31258/unricsagr.1a23","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a23","url":null,"abstract":"Provinsi Riau memiliki potensi besar pada sektor perkebunan. Dua komoditi yang menjadi andalan adalah kelapa sawit dan keret, dengan pelaku utama dan paling banyak adalah petani swadaya. Salah satu kemampuan petani yang diperlukan saat ini dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah kemampuan literasi media. Literasi media merupakan kemampuan petani memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari atau mengakses melalui internet, memahami, memanfaatkan informasi dalam usahatani dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat literasi petani pekebun di Provinisi Riau. Penelitian dilakukan di empat kabupaten di Provinisi Riau, dengan jumlah petani responden 240 orang petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi petani berada pada level basic (skor 2,61), yang dikaji dari tiga aspek yaitu (1) aspek technical skill dengan skor 1,64 pada kategori basic; (2) Aspek critical understanding dengan skor 1,66 masuk pada kategori medium; dan (3) Aspek communication abilities pada kategori basic dengan skor 1,54. Hal ini menggambarkan bahwa masih rendahnya kemampuan petani baik petani kelapa sawit maupun karet dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi seperti handphone (HP) atau smartphone yang mereka miliki untuk kebutuhan usahataninya. Peran penyuluh sangat diperlukan untuk meningkatkan litersi media petani pekebun, sehingga petani dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam mengembangkan usahataninya.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127444750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Bayu Nuswantara, T. M. Prihtanti, D. Banjarnahor, Suprihati Suprihati, H. Nadapdap
{"title":"Kelayakan Ekonomi Usahatani Kedelai Varietas Grobogan di Kabupaten Semarang","authors":"Bayu Nuswantara, T. M. Prihtanti, D. Banjarnahor, Suprihati Suprihati, H. Nadapdap","doi":"10.31258/unricsagr.1a18","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a18","url":null,"abstract":"Program produksi kedelai nasional menjadi pendorong agenda daerah dalam pengembangan kedelai di Kabupaten Semarang. Upaya pengembangan kedelai terutama varietas Grobogan dilakukan dengan model kemitraan agribisnis antara petani, pemerintah daerah, pengusaha, dan perguruan tinggi. Kemitraan agribisnis di Kabupaten Semarang telah dijalankan sejak awal 2017. Namun perluasan areal maupun peningkatan produksi yang signifikan belum nampak, antara lain karena petani sudah enggan bertanam kedelai. Tujuan penelitian adalah: 1) mengetahui gambaran penggunaan input produksi pada usahatani kedelai varietas Grobogan, dan 2) mengetahui kelayakan ekonomi usahatani kedelai varietas Grobogan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pabelan dan Bancak. Data primer diambil menggunakan teknik survei yakni mewawancarai petani dan informan kunci menggunakan kuesioner. Sampel ditentukan secara acak pada populasi petani kedelai di lokasi penelitian sejumlah 60 petani. Teknik analisis data meliputi analisis tabulasi digunakan untuk mengetahui kondisi sosio-ekonomi petani, dan kelayakan ekonomi menggunakan R/C ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai R/C ratio dari usahatani kedelai adalah > 1,478 yang berarti usahatani kedelai ini masih layak untuk dilaksanakan, namun masih sangat diperlukan adanya insentif usahatani.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131587625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembangunan Ekonomi Wilayah Perbatasan Antar-Negara di Provinsi Riau","authors":"Djaimi Bakce, Almasdi Syahza, Brilliant Asmit","doi":"10.31258/unricsagr.1a24","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a24","url":null,"abstract":"Bagian dari Provinsi Riau terletak di Jalur Perdagangan Internasional Selat Malaka yang berdekatan dengan negara tetangga Malaysia, namun lokasi strategis tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menemukan model dan strategi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah perbatasan antara negara-negara di Provinsi Riau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pembangunan ekonomi daerah saat ini di daerah perbatasan antara negara-negara di Provinsi Riau. Data sekunder yang dikumpulkan dianalisis dengan statistik deskriptif dan analisis isi digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi strategis tidak membuat lokasi prioritas pembangunan daerah perbatasan antar negara menjadi lebih maju dari daratan Riau. Kepadatan penduduk di kabupaten/ kota di daerah perbatasan relatif lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten lain di Provinsi Riau. Sementara rasio jumlah penduduk produktif dan tidak produktif ideal dan dapat bonus demografi sebagai modal dasar pembangunan. Kabupaten/ kota yang terletak di daerah perbatasan antar negara pada wilayah pesisir dan laut dengan potensi sumber daya alam yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Dalam rangka untuk membuat daerah-daerah perbatasan antara negara-negara di sejumlah kabupaten / kota di Provinsi Riau sebagai beranda depan perlu mempercepat pembangunan dan penataan sarana dan prasarana maritim. Pendekatan pembangunan daerah perbatasan yang berfokus pada pertahanan dan keamanan harus bergeser ke pendekatan pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia. Selain itu, pemanfaatan potensi sumber daya alam perlu dilakukan dengan pendekatan hulu-hilir, khususnya pengembangan industri pengolahan yang dapat menghasilkan nilai tambah yang lebih tinggi.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115858869","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemberdayaan Lahan Tidur (Kebun PKK) dengan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Kelurahan Simpangtiga","authors":"Surtinah Surtinah, Niken Nurwati","doi":"10.31258/unricsagr.1a11","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a11","url":null,"abstract":"Lahan terbuka yang diprogramkan sebagai kebun PKK di Kelurahan Simpangtiga terlihat memprihatinkan, tidak ada tanaman budidaya yang di tanam di kebun tersebut. Kebun PKK yang digarap merupakan pekarangan warga yang tidak dimanfaatkan, tetapi pengelolaannya sangat terbatas. Kegiatan pemberdayaan kebun PKK tersebut dengan tanaman jagung manis menjadi salah satu alternatif untuk menjadikan lahan tersebut berdayaguna, dan berhasil guna. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, demontrasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa Pengetahuan ibu-ibu PKK meningkat dengan kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan, berdasarkan evaluasi kuisioner setelah kegiatan. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa kebun PKK yang dikelola dengan baik akan menghasilkan produksi pangan alternatif yang dapat memenuhi kebutuhan anggota PKK, dan dapat menjadi sumber pemasukan bagi kas organisasi. Pengelolaan kebun PKK yang berupa lahan tidur harus dirumuskan dengan suatu kebijakan dari aparat Kelurahan, sehinggan tidak muncul kepentingan pribadi setelah kebun PKK berhasil guna. Perlunya kesadaran masyarakat akan kebutuhan pangan keluarga yang tidak dibebankan kepada pemerintah, tetapi menjadi tanggungjawab masyarakat juga dengan mengelola sumber daya alam yang ada.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123551240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit di Riau","authors":"S. Hutabarat","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A7","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A7","url":null,"abstract":"Permintaan minyak sawit yang meningkat dengan pesat sejak tahun 2000an telah direspon oleh investor dan masyarakat di Indonesia dengan membangun kebun-kebun baru. Tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah menyebabkan peningkatan produktivitas kebun sawit dirasakan lebih sulit dibandingkan dengan membangun kebun baru. Permasalahan timbul ketika ekspansi kebun-kebun baru terjadi secara ilegal sehingga tidak terkontrol oleh pemerintah. Pengembangan kebun kelapa sawit tidak saja dilakukan di kawasan yang sesuai dan dialokasikan untuk budidaya kelapa sawit tetapi juga merambah ke kawasan hutan dan lahan gambut. Lahan mineral yang ada sebagian besar telah dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar sehingga pengembangan kebun-kebun baru oleh perusahaan menengah dan kecil dilakukan pada lahan-lahan gambut. Tingkat deforestasi hutan dan degradasi lahan gambut yang sangat masif menjadi isu penting pemanfaatan lahan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis optimalisasi pemanfaatan lahan oleh perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau. Studi ini dilakukan dengan menggunakan studi literature terutama dokumen-dokumen pemerintah dan hasil penelitian terdahulu. Dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif, studi ini mengamati penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit, faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi perkebunan kelapa sawit, produktivitas kebun-kebun kelapa sawit dibandingkan dengan potensi produksi, dan alternatif tindakan yang mungkin dilakukan untuk mengurangi deforestasi hutan dan degradasi lahan gambut.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"146 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116264912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Khairizal Khairizal, S. Vaulin, Hajry Arief Wahyudy
{"title":"Faktor Produksi Usahatani Kelapa Dalam (Cocos nucifera Linn) pada Lahan Gambut di Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir","authors":"Khairizal Khairizal, S. Vaulin, Hajry Arief Wahyudy","doi":"10.31258/unricsagr.1a19","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a19","url":null,"abstract":"Pada Kecamatan Kempas, kelapa tumbuh pada lahan gambut. Keadaan lahan tentunya akan menentukan jumlah produksi dan pendapatan yang akan diterima petani. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) sarana produksi, biaya, pendapatan dan efisiensi petani kelapa dalam pada lahan gambut di Kecamatan Kempas; (2) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa dalam pada lahan gambut di Kecamatan Kempas. Metode penelitian menggunakan metode survey. Penelitian dilakukan pada bulan april 2018–mei 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) produksi kelapa 4.008 butir/panen; sarana produksi yang digunakan oleh petani yaitu NPK, terusi, garam, herbisida; total biaya Rp 3.796.030; pendapatan bersih Rp 1.237.698 dan RCR 1,34. (2) Fungsi produksi Cocos nucifera kelapa dalam terhadap tenaga kerja dan terusi merupakan faktor yang tidak mempengaruhi produksi kelapa pada lahan gambut. Sedangkan luas lahan dan jumlah tanaman produktif mampu mempengaruhi produksi kelapa pada lahan gambut. Nilai koefisien determinasi 95%.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129287534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Saluran Pemasaran dan Marjin Pemasaran Bahan Olahan Karet Rakyat (Bokar) di Kabupaten Kampar","authors":"S. Khaswarina, Y. Kusumawaty, E. Eliza","doi":"10.31258/UNRICSAGR.1A12","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/UNRICSAGR.1A12","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran yang paling efisien yang digunakan oleh petani karet di lokasi penelitian dan untuk mengetahui besarnya nilai keuntungan masing-masing lembaga pemasaran pada setiap saluran pemasaran. Metode penelitian untuk melihat efisiensi pemasaran digunakan analisis margin pemasaran, farmer’s share, dan Profitability Index. Penentuan responden dilakukan secara purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 84 orang, yaitu petani karet 75 orang dan pedagang perantara 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran paling efisien berdasarkan nilai marjin pemasaran, farmer’s share dan tingkat keuntungan (profitability index) yang diperoleh terdapat pada saluran pemasaran III di Desa Ridan, dengan nilai keuntungan pemasaran sebesar Rp. 1.037,5 margin pemasaran sebesar Rp.1.905 dan nilai farmer’s share sebesar 77,91% dengan efisiensi pemasaran 20,19%.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"228 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128625956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Potensi Konflik Lahan Perkebunan Kelapa Sawit","authors":"R. Mustofa, Riati Bakce","doi":"10.31258/unricsagr.1a8","DOIUrl":"https://doi.org/10.31258/unricsagr.1a8","url":null,"abstract":"Potensi konflik lahan di Provinsi Riau 1.972.699 ha yang terdiri dari konflik di kawasan hutan lindung, hutan produksi konversi, hutan produksi terbatas dan kawasan konservasi. Konflik tersebut karena pluralisme hukum antara pemerintah dengan masyarakat, pemerintah dengan koporasi, dan korporasi dengan masyarakat. Konflik tersebut akan semakin bertambah seiring dengan meningkatnya kebutuhan lahan oleh masyarakat untuk kepentingan ektensifikasi lahan perkebunan kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konflik lahan yang terjadi berdasarkan status kawasan, pola ruang, perizinan dan pemanfaatan lahan untuk perkebunan kelapa sawit serta pihak yang terlibat didalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan overlay berbagai peta. Hasil overlay selanjutnya ditabulasi dan didiskripsikan berdasarkan kriteria peta konflik. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan peta tutupan lahan, konflik lahan perkebunan mencapai 51,19% dan pertanian lahan kering campur semak termasuk didalamnya perkebunan kelapa sawit rakyat 40,42%. Kesimpulan bahwa potensi konflik lahan terbesar berada lahan perkebunan kelapa sawit baik yang dikuasai korporasi maupun mayarakat sebagai perkebunan kelapa sawit rakyat sehingga sulit mendapatkan legalitas lahan.","PeriodicalId":109912,"journal":{"name":"Unri Conference Series: Agriculture and Food Security","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130896608","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}