{"title":"KAJIAN PENGARUH SUMBERDAYA BATUBARA DALAM ZONA TEREKA TERHADAP PENENTUAN BATAS PIT DALAM ESTIMASI CADANGAN STUDI KASUS : PIT SINGLE SEAM PT ABC","authors":"Reza Prasetya","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.26","url":null,"abstract":"Estimasi cadangan saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam duniaindustri pertambangan batubara. Jumlah cadangan merupakan kunci dari penentuan arah keberlangsungan sebuah perusahaan dalam bagaimana menambang batubara tersebut, mulai dari jangka waktu, skala besaran , skema produksi dan lain sebagainya. Dalam estimasi cadangan, sesuai dalam kode KCMI bahwa batubara dalam zona tereka tidak ada yang bisa dirubah menjadi cadangan. Namun keberadaan batubara dalam zona tereka tersebut apabila diikutsertakan dalam proses optimasi dapat memberikan hasil yang berbeda apabila dibandingkan dengan proses optimasi yang mengabaikan batubara yang ada di dalam zona tereka tersebut. Letak perbedaan dari kedua proses optimasi tersebut memiliki perbedaan untuk masing-masing tipe endapan batubara yang ada. Untuk proses optimasi dengan tipe endapan multi seam hasilnya akan berbeda dengan proses optimasi dengan tipe endapan single seam. Secara umum hasilnya sama, dimana proses optimasi dengan mengabaikan batubara yang ada di dalam zona tereka akan memberikan jumlah cadangan yang relatif lebih kecil apabila dibandingkan dengan proses optimasi yang meingikutsertakan batubara yang ada di dalam zona tereka. Dalam studi kasus ini, PT ABC memiliki tipe endapan single seam, dimana seam batubara utama yang diambil jauh lebih tebal daripada seam batubara diatasnya. Kajian ini akan membahas lebih detail seberapa besar perbandingan estimasi cadangan batubara dengan kedua proses optimasi yang sudah dijelaskan sebelumnya.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132904522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
B. Sulistijo, Chusharini Chamid, E. Duan, Johana Tandisalla, Razak Karim, Ruslan M Umar, Nurany Nurany, Suyeti Amir, Steven Ewamony
{"title":"PROGRAM KESADARAN BAHAYA MERKURI DAN SIANIDA DI DAERAH LINGKAR TAMBANG: STUDI KASUS DAERAH KAO TELUK, MALIFUT DAN KAO, HALMAHERA UTARA","authors":"B. Sulistijo, Chusharini Chamid, E. Duan, Johana Tandisalla, Razak Karim, Ruslan M Umar, Nurany Nurany, Suyeti Amir, Steven Ewamony","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.21","url":null,"abstract":"Daerah lingkar tambang adalah daerah yang sangat rentan untuk tumbuhnya pengolahan emas dengan menggunakan metode amalgamasi dan sianidasi yang diinisiasi oleh masyarakat pendatang. Oleh fungsi waktu akhirnya masyarakat lokal menguasai teknologi amalgamasi dan sianidasi. Aktifitas ini semakin marak jika bijih emas mempunyai sifat yang cocok untuk diolah dengan amalgamasi dan dilanjutkan dengan sistem sinaidasi. Tambang rakyat ini merupakan isu yang kompleks, dan sama halnya dengan yang terjadi di berbagai negara lain, umumnya orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang jenis ini di Kao teluk, Malifut dan Kao kabupaten Halmahera Utara merupakan orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah dan tidak memiliki alternatif mata pencaharian yang lain yang lebih baik. Menjadi tanggungjawab bagi setiap individu dalam masyarakat untuk memberikan pengetahuan pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan tambang rakyat dan tambang skala kecil ini dalam praktik penggunaan merkuri dan sianida dengan aman. Metode ini telah berhasil dengan baik dengan melibatkan lebih dari 900 orang mulai dari anak-anak SD, SMP dan SMA yang orangtuanya/keluarganya terlibat dalam pengolahan emas, Puskemas, Remaja Gereja, Jemaat Gereja, Ibu-ibu Pengajian, Puskemas, Ibu-ibu di enclove pengolahan emas serta penambangan emas itusendiri. Terbentuknya penyuluh-penyuluh untuk pertambangan emas traditional yang mengerti adat dan bahasa lokal sangat penting dan lebih efektif jika didukung bahan-bahan penyuluhan yang kominikatif yang mengacu kepada adat dan kegiatan local.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116069142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Strategi Investasi Dengan Opsi Beli Atau Sewa Peralatan Pada Pembukaan Tambang Besar Batubesi PT Timah Tbk - Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung","authors":"M.Muchtar Arifin","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.2","url":null,"abstract":"Strategi operasi PT Timah Tbk untuk meningkatkan produksi yaitu membukaTambang Besar (TB) di Pulau Belitung. Tambang Besar diyakini menaikkan nilaitambah yang cukup signifikan. Optimalisasi nilai dilakukan dengan memilih skema investasi beli alat atau menyewa alat dari kontraktor. Pemilihan sewa alat menjadi pilihan terbaik yang mempunyai NPV $ 13,022,000 dengan IRR 43,5% dengan PBP selama 3 tahun. Sedangkan skema pembelian alat mempunyai NPV $ 10,207,000 dengan IRR 26% dengan PBP selama 4 tahun. Penurunan harga timah di bawah 20% dari nilai dasar akan mengakibatkan proyek pembukaan TB Batu Besi dengan skenario membeli alat menjadi tidak menarik, begitu juga jika harga timah di bawah 25% skenario sewa alat menjadi tidak menarik. Peningkatan biaya operasi sebesar 35% dari nilai awal mengakibatkan proyek pembukaan TB Batu Besi baik melalui skenario beli alat ataupun sewa alat menjadi tidak menarik.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122891826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jimmy Bob Suroto, Ramdhan Rabbani, Anas Abdul Latif, Presentia Biserva Aesh
{"title":"Sistem Dewatering Air Panas Tambang Bawah Tanah Toguraci PT. Nusa Halmahera Minerals","authors":"Jimmy Bob Suroto, Ramdhan Rabbani, Anas Abdul Latif, Presentia Biserva Aesh","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.4","url":null,"abstract":"The development of the Toguraci Underground Mine was begun in 2011 with the ore production started in 2012. The amount of water continued to increase in the Underground Mine at the beginning of 2014 which became problem that effected the activities of mining. The increase of hot water Toguraci underground mining effected to the safety for workers who are exposed to hot water, ventilation problems and equipment that are submerged in hot water. Tuguraci mine has two dewatering systems, namely dewatering systems on the surface and dewatering systems in underground mines. The handling of surface water comes from pumping underground to surface where water discharge is around 400 L / s with the temperatures ranging from 70°C while water treatment in underground mines includes decreasing water heading levels and pumping water from underground mines to the surface. The increase water entering heading development and stoping can be overcome by changing the surface dewatering system by using water cooling, while underground mining is done by changing the pipeline from the polypipe to the steel pipe and to reduce water entering the mining front is doned by drill holes for installing submersible pumps and replacing Oddesse pump to the Schlumberger pump which is more resistant to high temperature hot water, as long as mining operations take place 48 borehole drilling has been done with 11 borehole flowrate below 5 l / s and 37 borehole with flow rate above 5 l / s, and a water drop of around 77 meters","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128192364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masagus Ahmad Azizi, I. Marwanza, Nadya A. Hartanti
{"title":"PENENTUAN VOLUME POTENSI LONGSORAN LERENG TAMBANG TERBUKA MENGGUNAKAN METODE KESETIMBANGAN BATAS 3 DIMENSI","authors":"Masagus Ahmad Azizi, I. Marwanza, Nadya A. Hartanti","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.18","url":null,"abstract":"Salah satu dampak dari suatu risiko longsoran lereng tambang terbuka adalahjatuhnya material longsor ke dalam tambang yang sedang melakukan operasitambang yang berakibat dapat menimbulkan terjadinya fatalitas dan/atau ciderabagi pekerja, serta kerusakan properti perusahaan. Oleh sebab itu analisis kestabilan suatu lereng selain digunakan untuk menentukan nilai faktor keamanan (FK) dan probabilitas kelongsoran (PK) lereng, juga dapat memprediksi besaran volume longsoran bila terjadi kegagalan dalam disain lereng. Penelitian ini menggunakan metode kesetimbangan batas (limit equilibrium method) 3 dimensi dalam penentuan volume longsoran lereng dengan lokasi pada tambang terbuka batugamping di Rembang, Jawa Tengah. Ke depan diharapkan pendekatan ini dapat dimanfaatkan para praktisi untuk perencanaan mitigasi kelongsoran lereng. Kata Kunci : Tambang terbuka, stabilitas lereng, metode kesetimbangan batas 3 dimensi, dampak longsoran","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"4 Suppl 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131334490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aplikasi Metode Zero Meter Haul Distance Measurement Untuk Meningkatkan Keselamatan Kerja Dan Menghemat Biaya Penambangan","authors":"W. Wibowo","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.1","url":null,"abstract":"Jarak angkut adalah salah satu komponen dalam biaya penambangan yang dapat mempengaruhi keekonomisan sebuah tambang. Jarak angkut direncanakan bersamaan dengan perencanaan produksi suatu tambang. Jika jarak angkut yang dihasilkan dalam suatu proses perencanaan tambang ternyata membuat tambang tersebut tidak ekonomis, maka akan dilakukan perencanaan ulang sehingga dihasilkan jarak angkut yang membuat tambang tersebut menjadi ekonomis yaitu dengan merubah lokasi timbunan dan arah penambangan. Pengawasan jarak angkut di PT Arutmin Indonesia dilakukan bersama antara perwakilan perusahaan dan perwakilan kontraktor secara harian yaitu dengan pengukuran lokasi penambangan dan lokasi buang tiap unit alat berat yang bekerja. Untuk meningkatkan keselamatan kerja, PT Pama Persada Nusantara telah membuat suatu standar prosedur kerja yang mengharuskan kendaraan pengambil data jarak angkut berada pada jarak aman minimal tiga puluh meter dari unit alat berat yang bekerja. Tambahan jarak aman ini akan menjadi variabel tetap pada rekonsiliasi jarak angkut bulanan. Melalui pengamatan berkala, terlihat bahwa jarak aman aktivitas pengukuran jarak angkut kurang dari tiga puluh meter. Hal ini tentunya menambah resiko terjadinya kecelakaan kerja dan juga menjadi faktor penambah biaya penambangan. Melalui pengamatan kondisi kerja di lapangan dan analisa data, disepakati bersama untuk menghilangkan jarak aman pada aktivitas pengukuran jarak angkut namun dengan menghentikan sementara aktivitas unit alat berat yang bekerja selama pengukuran. Metode ini diberi nama Zero Meter Haul Distance Measurement. Metode ini terbukti aman dan dapat menghemat biaya bulanan sebesar enam ratus juta rupiah pada tingkat produksi lima ratus ribu ton batubara perbulan pada nisbah pengupasan (SR) empat.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123753475","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI TERRESTRIAL LASER SCANNER UNTUK MENGHITUNG VOLUME PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT 2 ELEKTRIFIKASI BANKO BARAT PT. BUKIT ASAM, TBK. TANJUNG ENIM, SUMATERA SELATAN","authors":"Ezil Defri Maharfi, A. Arief, Diana Purbasari","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.5","url":null,"abstract":"PT. Bukit Asam, Tbk. merupakan perusahaan pertambangan batubara yang terletak di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Selama ini pengukuran volume pengupasan overburden dilakukan menggunakan alat Total Station. Pengukuran area overburden yang luas dan bentuk permukaan yang beragam menggunakan Total Station dinilai kurang efektif karena lamanya waktu yang dibutuhkan dan rendahnya tingkat ketelitian. Oleh kerena itu, diperlukan alat yang dapat mengukur volume dengan cepat serta menghasilkan data ukuran volume yang detail dan dengan kerapatan tinggi. Salah satunya yaitu penggunaan Terrestrial Laser Scanner. Metode yang digunakan dalam melakukan pengukuran yaitu metode occupation and backsight. Pengukuran menggunakan metode occupation and backsight diperlukan dua titik yang telah diketahui koordinatnya yang digunakan sebagai titik berdiri alat dan untuk titik acuan (backsight). Metode registrasi yang digunakan yaitu metode occupation and backsight dan metode cloud to cloud. Data point clouds yang telah diregistrasi perlu dilakukan filtering untuk menghilangkan noise dan objek asing yang bukan lapisan overburden. Perhitungan volume dilakukan dengan metode cut and fill terhadap model tiga dimensi dari point cloud yang terbentuk. Data hasil perhitungan didapatkan volume pengupasan overburden selama Desember 2017 sampai dengan Mei 2018 adalah sebesar 847.937 m3, dengan rincian 255.700 m3 di bulan Desember 2017, 299.120 m3 di bulan Januari 2018, 227.543 m3 di Bulan Februari 2018 dan 65.572 m3 di bulan Maret 2018.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115851639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pembentukan Cincin Lumpur pada Area Rawa di Pit K12 Blok 1-2 Binungan Mine Operation 1, PT. Berau Coal","authors":"R. S. Terangganadjati, Arief Hudiantoro","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.12","url":null,"abstract":"Pit K12 terletak di area konsesi Tambang PT Berau Coal di Kabupaten Berau,Kalimantan Timur, tepatnya di blok 1-2 Binungan Mine Operation (BMO-1).Secara umum blok 1-2 BMO-1 terbagi menjadi 2 pit yaitu Pit D12 dan Pit K12.Kondisi material penyusun di Pit K12 memiliki banyak material lunak sedangkanlokasi disposal yang tersedia sangat terbatas. Setiap alternatif lokasi disposal harusditeliti lebih lanjut terkait dengan analisis geoteknik dan ketersediaan alat yangtersedia agar dpat direalisasikan di lapangan.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116996261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGAWASAN PENGELOLAAN KESELAMATAN KEGIATAN SLEEP BLASTING PADA TAMBANG TERBUKA MARTABE STUDI KASUS DI PT AGINCOURT RESOURCES","authors":"A. Adrianus","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.8","url":null,"abstract":"Kegiatan peledakan (blasting) salah satu cara yang paling efektif dan efesiendalam teknik pemberaian batuan khususnya di pertambangan emas Martabe oleh karena pentingnya kegiatan peledakan ini maka harus menjaga aspek keselamatan dan keamanan kegiatan peledakan terutama dari aspek sosial dan teknis hal ini berujuan untuk mengurangi terpaparnya jumlah karyawan terhadap kegiatan peledakan, disamping itu juga berdampak mengurangi gangguan lingkungan akibat intensitas peledakan yang rata-rata dilakukan sebanyak 264 kali pertahun, dengan adannya peledakan tidur tersebut disamping waktu peledakan dipindahkan pada sore hari ke waktu istirahat, maka intensitas peledakan juga akan berkurang dengan perkiraan menjadi 132 kali peledakan dalam setahun dari sebelumnya menjadi 264 kali setahun, upaya efisisensi juga dilakukan sebagai dampak dari penurunan harga komoditi yang sangat signifikan pada bulan Desember tahun 2016 harga emas mencapai kisaran terendah yaitu 1.050 USD/Ounce sehingga upaya efisiensi terhadap operational cost serta melakukan upaya peningkatan efektifitas alat dengan mengurangi waktu non produktif, salah satunya adalah waktu yan hilang akibat kegiatan peledakan dengan perkiraan waktu yang hilang akibat kegiatan peledakan sleep blasting mencapai 22 Jam perbulan dimana frekwensi peledakan adalah 22 kali dilakukan setiap bulannya dan dilakukan pada saat jam produktif, dengan dilakuakan sleep blasting dimana peralatan digunakan pada saat istirahat memungkinkan dapat meningkatkan alat pengeboran sebesar 299.287 BCM pertahunnya, alat gali dan alat muat sebesar 242.880 BCM pertahunya alat pengolahan dan peleburan emas sebesar 19.725 ouces pertahunnya dan perak 100.102 ouces pertahunya. Sedangkan dari sisi sosial karena kegiatan pertambangan berdekatan dengan aktivitas masyarakat, maka sleep blasting PT Agincourt Resources mendapat beberapa keluhan dari masyarakat terutama Desa Wek III, Wek IV dan Napa yang berjarak sekitar 2,2 Km dari kegiatan peledakan, berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan dekat dengan desa tersebut hasil pengukuran yang dilakukan sesuai dengan SNI 7570:2010. Apabila kegiatan sleep blasting tidak dikelola dengan baik maka dapat menimbulkan kecelakaan menimbulkan kerugian pada perusahaan bila ditinjau dari aspek biaya, baik berupa direct cost maupun indirect cost , kecelakaan kerja itu bisa terjadidisebabkan oleh 94 tindakan tidak aman(unsafe act) 88%, kondisi tidak aman(unsafe condition)10% dan diluar kemampuan manusia 2%.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"133 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116050836","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Setiawan, Jamri Langoy, Didik Tri Wibowo, Suhernomo Suhernomo
{"title":"DARO ZERO ACCIDENT MINDSET (a-ZAM), STRATEGI MENUJU PENINGKATAN BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PT ADARO INDONESIA","authors":"D. Setiawan, Jamri Langoy, Didik Tri Wibowo, Suhernomo Suhernomo","doi":"10.36986/ptptp.v0i0.19","DOIUrl":"https://doi.org/10.36986/ptptp.v0i0.19","url":null,"abstract":"Sebagian perusahaan yang bergerak di industri pertambangan memilikiparadigma bahwa kecelakaan di industri pertambangan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, bukan saja menerima adanya kecelakaan kerja justru sebagian perusahaan mengantisipasinya dengan membuat target berapa banyak kecelakaan yang boleh terjadi (objective). Secara tidak langsung bahwa target ini mengizinkan ada beberapa pekerja yang boleh mengalami kecelakaan setiap tahunnya, tentu secara moral hal ini tidak dapat dibenarkan. PT Adaro Indonesia berkomitmen meminimalkan risiko tersebut menggunakan pengendalian secara strategis yang menitik beratkan pada cara berfikir (mindset) dari pada target jumlah kecelakaan yang selama ini dicanangkan setiap tahunnya yang disebut dengan Adaro Zero Accident Mindset (a-ZAM) dengan tujuan untuk menumbuhkan pola pikir selamat dalam usaha peningkatan budaya K3. Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang tercermin pada perilaku aman pekerja memegang peranan penting dalam mewujudkan visi perusahaan, selain itu juga budaya K3 menentukan bagaimana praktik keselamatan benar-benar dilakukan di tempat kerja. Menurut Ramsey, perilaku kerja yang aman atau terjadinya perilaku tidak aman dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yaitu : pengamatan (perception),kognitif (cognition), pengambilan keputusan (decision making) dan kemampuan (ability). Keempat faktor tersebut merupakan suatu proses yang sekuensial mulai dari yang pertama hingga yang terakhir. Bila ke empat tahapan ini dapat berlangsung dengan baik maka akan dapat terbentuk suatu perilaku yang aman. Berdasarkan hal tersebut berbagai macam pendekatan dijalankan untuk mendukung Adaro Zero Accident Mindset yang tertuang di dalam 4 (empat) pilar a-ZAM yaitu budaya a ZAM, sistem manajemen, kompetensi dan implementasi. Sasaran Adaro Zero Accident Mindset (a-ZAM) adalah merubah pola pikir pekerja agar berniat dan berpikir selamat sebelum melakukan pekerjaan.","PeriodicalId":108741,"journal":{"name":"Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124613270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}