Palagan Senopati Sewoyo, Putu Tessa Hariys, Septianda Teja, I. N. Wandia, Steven Dwi Purbantoro
{"title":"Vulvar hemangioma in a Kintamani dog","authors":"Palagan Senopati Sewoyo, Putu Tessa Hariys, Septianda Teja, I. N. Wandia, Steven Dwi Purbantoro","doi":"10.29244/avl.7.2.23-24","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.23-24","url":null,"abstract":"Hemangioma is a common benign tumor that originates from blood and lymphatic vessels, occurring in both humans and animals. In dogs, these tumors are primarily found on the skin. This case report highlights the first reported incidence of vulvar hemangioma in a Kintamani dog. The complete blood count showed the animals had leukocytosis. Total excision of the tumor mass was performed, and postoperatively, the dog was given analgesic and antibiotic with tolfenamic acid and amoxicillin, respectively for 5 consecutive days. Topical antibiotic neomycin sulfate was also given on the surgical site. Prognosis for this case was considered good based on the nature of the tumor and its location. Based on postoperative monitoring, it can be concluded that the treatment was successful without any recurrence.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74771972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
T. Siagian, Ramadhena Ricky Triambudi, Thomas Americo
{"title":"Perilaku monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berasal dari alam dan hasil breeding di stasiun penangkaran eksitu","authors":"T. Siagian, Ramadhena Ricky Triambudi, Thomas Americo","doi":"10.29244/avl.7.2.29-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.29-30","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbandingan perilaku monyet ekor panjang yang berasal dari alam dengan monyet ekor panjang hasil breeding di eksitu. Pengamatan perilaku dilakukan pada 10 ekor monyet ekor panjang betina yang terdiri dari 5 ekor monyet alam dan 5 ekor monyet hasil breeding di eksitu. Pengamatan perilaku dilakukan selama 10 hari pada pukul 08.00-15.00 WIB. Parameter pengamatan perilaku yang diamati meliputi perilaku makan, bergerak, grooming, tidur, bersuara, agonistik, dan diam (inaktif). Hasil pengamatan perilaku harian monyet ekor panjang alam yaitu 4.324 kali lebih banyak dibandingkan monyet hasil breeding yaitu 3.750 kali. Aktivitas harian monyet alam terbanyak yaitu perilaku bergerak, makan, agonistik dan diam (inaktif). Aktivitas harian monyet breeding terbanyak yaitu perilaku tidur dan bersuara.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84698335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. F. Ulum, Muhammad Nico Ghossani, M. Maryani, F. A. Pamungkas, Jakaria Jakaria
{"title":"Teknik pencitraan ultrasonografi dan tomografi impedansi listrik pada potongan komersial daging sapi","authors":"M. F. Ulum, Muhammad Nico Ghossani, M. Maryani, F. A. Pamungkas, Jakaria Jakaria","doi":"10.29244/avl.7.2.39-40","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.39-40","url":null,"abstract":"Prediksi kualitas karkas dapat dilakukan dengan ultrasonografi (USG), tetapi umumnya dilakukan secara langsung setelah ternak disembelih di rumah pemotongan hewan. Pendekatan lain dengan teknologi tomografi impedansi listrik (TIL) secara non-invasif untuk prediksi kualitas karkas sebelum ternak dipotong perlu dikembangkan. Penelitian ini membandingkan teknik pencitraan USG dengan TIL pada potongan komersial daging sapi jenis rendang, has luar dan mata rusuk. Pencitraan USG mode kontras dan TIL menggunakan 4 elektroda dengan konfigurasi Wenner. Hasil pencitraan sonografi menampilkan kadar lemak dalam otot sebagai pola dengan ekogenitas lebih hiperekhoik dibandingkan jaringan otot. Resistivitas daging rendang menunjukkan nilai paling tinggi jika dibandingkan dengan daging has luar dan mata rusuk. Daging mata rusuk menampilkan sifat resistivitas paling rendah dari ketiga jenis daging lainnya.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84938701","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi awal memperbaiki daya kerja pembiusan kombinasi akupunktur dan obat bius dari aspek klinis pada domba","authors":"R. H. Soehartono","doi":"10.29244/avl.7.2.37-38","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.37-38","url":null,"abstract":"Kombinasi daya kerja akupunktur dengan obat bius pada domba sebagai pengobatan alternatif dalam menangani berbagai kasus operasi di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektifitas kerja kombinasi obat bius dan akupunktur dalam terhadap daya kerja pembiusan pada domba. Domba sebanyak 10 ekor dibius dengan 4 kombinasi dari 3 agen bius yaitu obat bius Xylazil-20® (xylazin), Nembutal® (pentobarbital) dan akupunktur dalam interval waktu tertentu. Pengamatan dilakukan berdasarkan aspek klinis seperti suhu, frekuensi jantung dan respirasi. Kelompok kombinasi perlakuan pembiusan, yaitu Xylazil-20® dan Akupunktur, Nembutal® dan Akupunktur, Akupunktur dan Xylazil20®, serta Akupunktur dan Nembutal®. Setiap kelompok terbagi 2 tahap dalam 6 stadium yaitu tahap pertama Preanestesia-1, Anestesia-1, Postanestesia-1. Kemudian tahap kedua Preanestesia-2, Anestesia-2 dan Postanestesia-2. Secara umum kombinasi antara akupunktur dengan obat dapat memperbaiki daya kerja dan efisiensi pembiusan. Pembiusan dengan perlakuan awal obat bius, dilanjutkan dengan akupunktur lebih baik daripada kombinasi akupunktur terlebih dahulu diikuti dengan obat bius.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79070346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nicolas Edward Christanto Kartjito, Siti Aisyah Rahmalia Effendi, Gamelita Rizkawandi Solinda, S. Widodo, Sus Derthi Widhyari, Retno Wulansari, Agus Wijaya, Fitriya Nur Annisa Dewi, Deny Setyo Wibowo, Anita Esfandiari
{"title":"Extra-hepatic biliary duct obstruction pada anjing ras Dachshund","authors":"Nicolas Edward Christanto Kartjito, Siti Aisyah Rahmalia Effendi, Gamelita Rizkawandi Solinda, S. Widodo, Sus Derthi Widhyari, Retno Wulansari, Agus Wijaya, Fitriya Nur Annisa Dewi, Deny Setyo Wibowo, Anita Esfandiari","doi":"10.29244/avl.7.2.25-26","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.25-26","url":null,"abstract":"Anjing jantan ras dachsund (Teckel) berwarna hitam, berusia 4 tahun dengan bobot badan 7,5 kg dibawa pemiliknya datang ke klinik hewan dengan keluhan muntah berulang. Hasil pemeriksaan hematologi menunjukkan polisitemia, leukositosis dan jumlah granulosit yang tinggi. Hasil uji biokimia darah menunjukkan peningkatan pada aktivitas SGPT/ALT, GAMA-GT, total bilirubin, total protein, albumin, rasio ALB/GLOB dan rasio BUN/CRE. Hasil radiografi menunjukkan adanya bentukan membulat radiolucent didekat organ hati. Diagnosa kasus klinis pada anjing ini yaitu extrahepatic biliary duct obstruction dan terapi simptomatik dilakukan dengan memberikan gastroprotektan, antiemetik, serta obat-obatan untuk membantu memperbaiki fungsi hati. Pengobatan dilakukan selama 2 minggu dan menunjukan perbaikan pada organ hati berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia darah, diikuti dengan tidak ada dilatasi kantung empedu pada radiogram.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90843539","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perineal urethrostomy pada kasus trabekulasi kandung kemih di kucing jantan","authors":"Yulia Erika","doi":"10.29244/avl.7.2.21-22","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.21-22","url":null,"abstract":"Perineal urethrostomy merupakan tindakan bedah yang dilakukan pada hewan jantan untuk mencegah terjadinya obstruksi berulang di saluran uretra atau pada kasus penyumbatan yang tidak dapat diatasi dengan pemasangan kateter. Tulisan ini melaporkan penanganan kasus trabekulasi kandung kemih pada 2 ekor kucing jantan berusia 7 (A) dan 2 (B) tahun dengan gangguan kesulitan urinasi. Tingkat stress dalam sebulan terakhir pada kedua kucing terjadi akibat perundungan kucing lain yang memperburuk keadaan. Urin kateter dipasang selama 3 hari, akan tetapi kucing kembali mengalami kesulitan urinasi pascakateter dilepas. Kateterisasi kemudian dilanjutkan untuk 5 hari berikutnya pada kucing A, sementara kucing B masih menunjukkan reaksi merejan selama pemasangan kateter. Kucing diagnosa mengalami trabekulasi pada dinding kandung kemih berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan ultrasonografi. Perineal urethrostomy dilakukan dan kombinasi pengobatan sistemik diberikan pasca bedah untuk mengurangi peradangan pada dinding kandung kemih. Kucing sudah dapat makan, minum dan grooming secara mandiri 2 hari pascabedah.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82445897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Inventarisasi lalat parasit dan vektor penyakit pada peternakan sapi bali (Bos sondaicus) di Pulau Semau Nusa Tenggara Timur","authors":"Natalia Putri Melani, N. Kallau, Aji Winarso","doi":"10.29244/avl.7.2.27-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.27-28","url":null,"abstract":"Peternakan sapi di Pulau Semau Nusa Tenggara Timur saat ini masih didominasi oleh peternakan tradisional ekstensif. Peternak tradisional umumnya kurang memperhatikan kebersihan ternak dan kandang, sehingga menjadi faktor munculnya berbagai permasalahan pada kesehatan ternak seperti infestasi lalat yang tidak terkendali. Penelitian ini dilakukan untuk menilai keragaman dan kelimpahan jenis lalat parasit dan vektor pada peternakan sapi bali di Pulau Semau. Sampel lalat dikoleksi dari 16 peternakan rakyat dari 8 desa yang ada di Kecamatan Semau dan Semau Selatan, Kabupaten Kupang. Koleksi sampel lalat dilakukan menggunakan metode sweeping net dan hand collecting, dengan total jumlah lalat parasit dan lalat vektor yang dikoleksi adalah 1.260 ekor. Lalat hasil koleksi difiksasi menggunakan alkohol, selanjutnya di-pinning dan disimpan di dalam kotak koleksi untuk diidentifikasi ciri morfologi dan selanjutnya kelimpahan jenis dianalisis. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa keragaman dan kelimpahan jenis lalat parasit yang paling dominan adalah lalat Hippobosca equina sebanyak 726 ekor (57,62%), Hippobosca variegata sebanyak 517 ekor (41,03%), dan lalat vektor Musca domestica sebanyak 17 ekor (1,35%).","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"76 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86332989","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Musim dan toxocariasis pada kucing di klinik hewan Rvet 1 Bogor","authors":"Muhammad Fikram, R. Tiuria, R. Akbari","doi":"10.29244/avl.7.2.33-34","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.33-34","url":null,"abstract":"Toxocara spp. merupakan cacing nematoda parasitik zoonotik yang dapat menginfeksi kucing. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pasien kucing toxocariasis di klinik hewan Rvet 1 Bogor pada musim hujan dan kemarau. Pasien kucing sebanyak 41 ekor 2581 pasien yang mendapatkan layanan medis menunjukkan terinfeksi Toxocara spp. Kasus toxocariasis tertinggi (2,01%) terjadi pada musim hujan periode bulan Oktober-Maret yaitu 24 dari 1193 pasien, sedangkan jumlah kasus toxocariasis terendah (1,22 %) pada musim kemarau periode bulan April-September yaitu 17 dari 1388 pasien.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"68 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75915088","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nelda Fliza Zora, M. F. Ulum, D. R. Ekastuti, Ronal Tarigan, P. Achmadi, Isdoni Bustaman, Koekoeh Santoso, H. Maheshwari, A. Suprayogi, W. Manalu, A. Satyaningtijas
{"title":"Pemendekan waktu siklus estrus pada luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) terdeteksi melalui metode ulas vagina","authors":"Nelda Fliza Zora, M. F. Ulum, D. R. Ekastuti, Ronal Tarigan, P. Achmadi, Isdoni Bustaman, Koekoeh Santoso, H. Maheshwari, A. Suprayogi, W. Manalu, A. Satyaningtijas","doi":"10.29244/avl.7.2.35-36","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.2.35-36","url":null,"abstract":"Luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan salah satu hewan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai penyeleksi biji kopi untuk menghasilkan kopi berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi. Pemeliharaan yang tidak sesuai dapat memengaruhi kondisi fisiologis dan reproduksi luwak sehingga penting untuk diketahui sebagai dasar manajemen pemeliharaan dan kesehatan untuk optimalisasi produksi, pencegahan penyakit, dan konservasi luwak. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui panjang waktu total siklus estrus dan waktu dari setiap fase estrus yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Luwak Jawa dari diperoleh dari pasar hewan sebanyak 2 ekor berjenis kelamin betina dengan bobot badan sekitar 4 kg diambil data ulas vagina selama 21 hari pada pagi dan sore hari. Sel epitel vagina diperiksa di bawah mikroskop dan dianalisa secara kuantitatif. Hasil pengamatan menunjukkan pemendekan siklus estrus dengan panjang total siklus estrus yaitu 121,5±7,5 jam (5 hari). Durasi waktu proestrus 12,0±0,0 jam, estrus 22,5±3,0 jam, metestrus 25,5±3,0 jam dan diestrus 61,5±3,0 jam.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81544081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ira Agustina Dewi Gandasari, D. R. Ekastuti, Ronal Tarigan, P. Achmadi, Isdoni Bustaman, Koekoeh Santoso, H. Maheshwari, A. Suprayogi, W. Manalu, A. Satyaningtijas
{"title":"Kadar kolesterol dan glukosa darah luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) yang didomestikasi","authors":"Ira Agustina Dewi Gandasari, D. R. Ekastuti, Ronal Tarigan, P. Achmadi, Isdoni Bustaman, Koekoeh Santoso, H. Maheshwari, A. Suprayogi, W. Manalu, A. Satyaningtijas","doi":"10.29244/avl.7.1.19-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.29244/avl.7.1.19-20","url":null,"abstract":"Status kesehatan luwak yang pemanfaatannya cukup tinggi sebagai penghasil kopi belum banyak dipelajari secara lengkap. Informasi mengenai status fisiologis luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) yang telah didomestikasi masih terbatas dan sangat diperlukan untuk menilai aspek kesejahteran hewan di penangkaran. Studi ini melaporkan kadar kimia darah dan kolesterol luwak Jawa yang sudah didomestikasi. Luwak dalam penelitian ini diberi pakan berupa pisang, kepala ayam dan juga dog food. Pemeriksaan kimia darah berupa kadar glukosa dan kolesterol darah dilakukan terhadap 6 ekor luwak yang diberi pakan pisang, kepala ayam dan juga dog food. Hasil menunjukkan bahwa luwak Jawa jantan memiliki kadar glukosa sebesar 68,00±22,55 mg/dL dan luwak Jawa betina yaitu sebesar 73,78±12,60 mg/dL. Kadar kolesterol darah pada luwak Jawa jantan yaitu sebesar 145,78±22,29 mg/dL dan luwak Jawa betina yaitu sebesar 142,00±12,44 mg/dL.","PeriodicalId":8407,"journal":{"name":"ARSHI Veterinary Letters","volume":"112 ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91451122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}