{"title":"Evaluasi Bebas Tujuan: Implementasi dalam Pelatihan Kepewaraan Mahasiswa","authors":"Irfan Efendi, W. Wagiran, S. Subyantoro","doi":"10.30734/jpe.v8i2.1799","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/jpe.v8i2.1799","url":null,"abstract":"Abstract: In the principle, the goal-free evaluation model has the advantage of being able to consider possible influences, not only those that are planned, but things that are considered as other byproducts that arise from the product, so that novelty can be found in this model. The purpose of this study was to evaluate the application of the student host training model at STKIP NU Indramayu. The method used in this study is an experiment using a test technique. The tests used are linguistic knowledge and host tests. The results of the student's linguistic knowledge test when they were about to take part in the host training only reached 65.30. Based on the benchmark reference assessment with a scale of ten calculations at 56%-65% mastery intervals, it is categorized as moderate. The host practice test for STKIP NU Indramayu students before the host training was carried out only reached 62.90 in the moderate category. The host practice test of STKIP NU Indramayu students after attending the training reached 77.80. Based on the benchmark reference assessment with an interval of 76%-85% mastery level percentage is categorized as good. Thus, it can be concluded that the evaluation of student host training programs needs to be continuously developed by universities in Indonesia. Keywords: goal-free evaluation, implementation of host training for students Abstrak: Pada prinsipnya, model evaluasi bebas tujuan (goal free evaluation model) memiliki kelebihan dapat mempertimbangkan kemungkinan pengaruh, bukan hanya yang direncanakan, tetapi hal yang diperhatikan sebagai sampingan lain yang muncul dari produk, sehingga kebaruan dapat ditemukan dalam model ini. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi penerapan model pelatihan kepewaraan mahasiswa di STKIP NU Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan menggunakan teknik tes. Tes yang digunakan adalah pengetahuan kebahasaan dan tes kepewaraan. Hasil tes pengetahuan kebahasaan mahasiswa saat akan mengikuti pelatihan kepewaraan hanya mencapai 65,30. Berdasarkan penilaian acuan patokan dengan penghitungan skala sepuluh pada interval penguasaan 56%-65% terkategori sedang. Tes praktik kepewaraan mahasiswa STKIP NU Indramayu sebelum dilakukan pelatihan kepewaraan hanya mencapai 62,90 terkategori sedang. Tes praktik kepewaraan mahasiswa STKIP NU Indramayu setelah mengikuti pelatihan mencapai 77,80. Berdasarkan penilaian acuan patokan dengan interval persentase tingkat penguasaan 76%-85% terkategori baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa evaluasi program pelatihan kepewaraan mahasiswa perlu terus dikembangkan oleh perguruan tinggi di Indonesia. Kata Kunci: evaluasi bebas tujuan, implementasi pelatihan kepewaraan pada mahasiswa","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48926604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Entrepreneurial Spirit Dipengaruhi oleh Gaya Belajar Akomodator pada Pembelajaran Kewirausahaan","authors":"Eka Farida, S. Supriyanto","doi":"10.30734/jpe.v8i2.1733","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/jpe.v8i2.1733","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45676733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penanaman Pendidikan Karakter melalui Pemecahan Masalah Matematika","authors":"Dwi Erna Novianti","doi":"10.30734/jpe.v8i2.1302","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/jpe.v8i2.1302","url":null,"abstract":"Abstract The development of technology which is increasingly rapid nowadays certainly has a positive and negative impact on student development, especially on character development. The role of integration character education is very needed as an effort to overcome this. So far, character education is identical to the subject of Religion or Pancasila Education only. However, the development of time, the integratio of character education can be integrated with the entire learning process, including the learning process of mathematics. Teachers play an important role in this. Teachers can become facilitators and role models in providing role models in behavior, attitudes, and speech related to cultivating student character. Teachers can also develop and instill character education in the learning process from the planning stage to the evaluation stage. The use of models, strategies, and learning approaches can help teachers instill character values. One approach that can be used is to use mathematic problem solving which includes several steps to solve it, namely (1) understanding the problem, (2) planning for problem solving, (3) solving results and (4) checking the answer again. At each completion step contains character values that can be developed, including values of interest, hard work, independence, negotiation and persistence.Keyword: Character Education, Mathematicl Problem SolvingAbstrakPerkembangan teknologi yang semakin pesat pada masa sekarang ini tentunya mempunyai dampak positif dan negatif terhadap perkembangan siswa terutama terhadap perkembangan karakter. Peran pengintegrasian pendidikan karakter sangat diperlukan sebagai salah satu upaya mengatasi hal tersebut. Selama ini, pendidikan karakter identik dengan mata pelajaran Agama atau Pendidikan Pancasila saja. Akan tetapi seiring perkembangan waktu, penanaman pendidikan karakter dapat diintegrasikan dengan seluruh proses pembelajaran tidak terkecuali proses pembelajaran matematika. Guru mempunyai peran penting dalam hal ini. Guru dapat menjadi fasilitator dan sebagai role model dalam memberikan tauladan dalam perilaku, sikap, dan ucapan terkkait penanaman karakter siswa. Guru juga dapat mengembangkan dan menannamkan pendidikan karakter dalam proses kegiatan pembelajaran mulai dari tahap perencenaan sampai dengan tahap evaluasi. Penggunaan model, startegi, dan pendekatan pembelajaran dapat membantu guru dalam menanamkan nilai - nilai karakter. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan pemecahan masalah matematika yang didalamnya memuat beberapa langkah penyelesaian yaitu (1) pemahaman masalah, (2) perencenaan penyelesaian masalah, (3) pelaksanaan rencana penyelesaian dan (4) mengecek kembali jawaban. Pada setiap langkah penyelesaian ini memuat nilai karakter yang dapat dikembangkan, diantaranya nilai ketertarikan minat, kerja keras, kemandirian, negoisasi dan kegigihan. Kata kunci: Pendidikan Karakter, Pemecahan Masalah Matematika","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42069464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pkn dengan Pembelajaran Direct Instruction berbantukan Google Classroom","authors":"I. G. N. A. Windu","doi":"10.30734/jpe.v8i2.1715","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/jpe.v8i2.1715","url":null,"abstract":"Abstract: Civics is a compulsory subject especially for senior high school students. Therefore, the students must have complete learning in each of the existing basic competencies. This study aims to improve students' learning outcomes in civics subject that implements direct instruction using google classroom. This study is Classroom Action Research with 34 students as the research subjects. The research instruments are test questions, interview guidelines, and observation guidelines. The data is collected using tests, observations, and interviews. The data is validated using triangulation techniques of theory and data. The technique of analysis data uses descriptive comparative technique. The result of study shows that there is an improvement of students' learning outcomes starting from pre-action activity to cycle II. It can be viewed from the percentages of classical completeness and success. This study concludes that students' learning outcomes in each cycle have improved and 75% of students have obtained scores above 70 (minimum completeness criteria of civics). Keywords: direct instruction, google classroom, learning outcomes, Civics subject Abstrak: Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaan menjadi matapelajaran wajib di jenjang sekolah, khususnya di sekolah menengah atas. Untuk itu, siswa harus memiliki ketuntasan belajar pada setiap kompetensi dasar yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPkn dengan penerapan model pembelajaran direct instruction berbantukan google classroom. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas dengan subjek sebanyak 34 siswa. Instrumen penelitian menggunakan soal tes, pedoman wawancara, dan pedoman observasi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi, dan wawancara. Data penelitian ini divalidasi dengan teknik triangulasi teori dan data. Teknik analisis data menggunakan teknik deksriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan hasil belajar siswa mulai dari kegiatan pratindakan sampai siklus II. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari persentase ketuntasan klasikal dan persentase keberhasilan. Simpulan penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan dan sebanyak 75% siswa sudah mendapat nilai di atas 70 (KKM mata pelarajan PPKn). Kata Kunci: direct instruction, google classroom, hasil belajar, mata pelajaran PPKn.","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47287803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lathifah Nurul Hidayah, L. Rahmawati, Lupita Sari Pitra Wardani
{"title":"Variasi Tugas dan Aktivitas Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Corona","authors":"Lathifah Nurul Hidayah, L. Rahmawati, Lupita Sari Pitra Wardani","doi":"10.30734/JPE.V8I1.1068","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/JPE.V8I1.1068","url":null,"abstract":"Abstrak: This research aims (1) to identify task variations in elementary school during the corona pandemic; and (2) to identify learning activities in elementary school during the corona pandemic. This research approach is descriptive qualitative. The data of this research are the the forms of task and learning activities during the corona pandemic. The data source comes from elementary school teachers in the Boyolali area. Data collection in this research uses a questionnaire in the form of Google Forms. The data analysis in this research uses an interactive method. The results showed (1) the task variations in elementary school during the corona pandemic in the form of portfolios, practice, and exercise. Applications or media that are mostly used by elementary school teachers in giving assignments during the corona pandemic namely Whatsapp; and (2) the learning activities in elementary school during the corona pandemic is the provision of instructional videos from YouTube, questions and answers discussion through Whatsapp, and working on exercises. Keywords: task variations, learning activities, corona, online learning Abstrak: Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi variasi tugas di Sekolah Dasar pada masa pandemi corona; dan (2) mengidentifikasi aktivitas pembelajaran di Sekolah Dasar pada masa pandemi corona. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah bentuk-bentuk tugas dan aktivitas pembelajaran pada masa pandemi corona. Sumber data berasal dari guru-guru SD di wilayah Boyolali. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dalam bentuk Google Forms. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode interaktif. Hasil penelitian menunjukkan (1) variasi tugas di Sekolah Dasar pada masa pandemi corona berupa portofolio, praktik, dan soal latihan. Adapun aplikasi atau media yang banyak digunakan guru SD dalam memberikan tugas pada masa pandemi corona yaitu Whatsapp; dan (2) aktivitas pembelajaran di Sekolah Dasar pada masa pandemi corona ialah pemberian video pembelajaran dari Youtube, diskusi tanya jawab melalui aplikasi Whatsapp, dan mengerjakan soal latihan. Kata kunci: variasi tugas, aktivitas pembelajaran, corona, pembelajaran daring","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46887504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Studi Komparasi Penggunaan WhatsApp dan Schoology Terhadap Hasil Belajar Di Masa Darurat","authors":"Miftahul Khair Abdul Muqsith, H. Zainiyati","doi":"10.30734/JPE.V8I1.1033","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/JPE.V8I1.1033","url":null,"abstract":"Abstra ct This research aims to determine the differences between learning using Whatsapp and Schoology web-based sites learning . The method used in this research is a quantitative type of quasi experiment design with non-equivalent pretest & postest group design. The sample in this study were students of Class X IPA 1 and Class X IPA 2. Data measurement is done by multiple choice tests with five answer choices and student questionnaires. The results of this research indicate that there are differences between class groups using Whatsapp and class groups using Schoology web-based sites learning , where class groups using Whatsapp have higher average scores than class groups Schoology web-based sites learning . This shows that Whatsapp media is more effectively to improve learning outcomes than Schoology web-based sites learning. Keywords : Whatsapp, schoolgy, learning, emergencies. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan antara pembelajaran dengan menggunakan Whatsapp dan pembelajaran dengan situs berbasis web Schoology. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif jenis quasi eksperiment dengan desain non-equivalent pretest & postest group design. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 1 dan siswa kelas X IPA 2. Pengukuran data dilakukan dengan tes pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban dan angket (kuisioner) siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara kelompok kelas menggunakan Whatsapp dan kelompok kelas dengan situs berbasis web Schoology, dimana kelompok kelas menggunakan Whatsapp memiliki hasil nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kelas dengan situs berbasis web Schoology. Hal ini menunjukan bahwa media Whatsapp lebih efektif digunakan dalam meningkatkan hasil belajar daripada dengan pembelajaran dengan situs berbasis web Schoology. Kata kunci : Whatsapp, schoolgy, pembelajaran, masa darurat.","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":"8 1","pages":"57-62"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44233979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizka Febriyani Awliyah, S. Suyadi, Fina Raudlatul Jannah, Arif Mustofa
{"title":"Aspek Perkembangan Bahasa Anak pada Tingkat Sekolah Dasar","authors":"Rizka Febriyani Awliyah, S. Suyadi, Fina Raudlatul Jannah, Arif Mustofa","doi":"10.30734/JPE.V8I1.1045","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/JPE.V8I1.1045","url":null,"abstract":"Abstract: Language is used as a means for communication and language is an untroduction education. To understand the important information, understand what the teacher and others are communicating, and to be able to communicate better then the child must understand the language. This research is done in order to better understand the development of children’s language and the factors that influence it. In this research, researchers used the study literatur method and use a qualitative approach. Books, journals, and reports of past research are the sources of data usedthe results of this study stated that the development of a rapidly increasing language in elementary school level children is development of morphology, syntactic, phoneme, vocabulary, pholonogy, and semantic. With this research is expected to help parents, teacher and prospective teachers to understand the development of the language of elementary school level children. Keyword: development, language, children, elementary school. Abstrak: Bahasa digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan bahasa merupakan sebuah pengantar dalam Pendidikan. Untuk memahami berbagai informasi penting, mengerti dengan apa yang di sampaikan oleh guru dan orang lain, serta untuk dapat berkomunikasi dengan baik maka anak harus memahami bahasa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih memahami perkembangan bahasa anak serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi pustaka (literatur) dan menggunakan pendekatan kualitatif. Buku, jurnal, serta laporan hasil penelitian terdahulu merupakan sumber data yang digunakan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa perkembangan bahasa yang meningkat pesat pada anak tingkat sekolah dasar adalah perkembangan morfologi, sintaksis, fonem, kosa kata, fonologi, dan semantik. Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat membantu orang tua, guru serta calon guru untuk memahami perkembangan bahasa anak tingkat sekolah dasar. Kata kunci: perkembangan, bahasa, anak, sekolah dasar.","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":"8 1","pages":"99-106"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47706046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Aljabar: Bagaimana Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Kelas VII?","authors":"Ali Noeruddin, Piyanto Piyanto","doi":"10.30734/JPE.V8I1.1517","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/JPE.V8I1.1517","url":null,"abstract":"Abstract: A learning process, understanding is a prerequisite for improving cognitive abilities. To find out the extent of students' mathematical understanding ability by describing based on indicators used by researchers. The purpose of this study was to describe the five abilities of students towards mathematical understanding of algebra material in grade 7 MTs. This research method is a qualitative descriptive study. The sample selection uses the purposive sample method, namely three 7th grade students at MTs Manbaul Islam Soko, Tuban Regency. The research instrument used was a UAS test and interview questions, while to ensure the validity of the data, the researcher analyzed the data in two ways, namely the triangulation of data sources and triangulation of methods. The results of the study describe five students' mathematical understanding abilities on algebra material, namely reasoning and argument, devising strategies for solving problems, mathematizing, and communication. Keywords: Mathematical understanding ability, algebra Abstrak: S uatu proses belajar, pemahaman merupakan prasyarat untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Untuk mengetahui sejauh manakah kemampuan pemahaman matematis siswa dengan menguraikan berdasarkan indikator yang digunakan peneliti. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan lima kemampuan siswa terhadap pemahaman matematis pada materi aljabar di kelas 7 MTs. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pemilihan sampel menggunakan metodhe sampel bertujuan (Purposive Sample) yaitu tiga siswa kelas 7 di MTs Manbaul Islam Soko Kabupaten Tuban. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes soal UAS dan wawancara, sedangkan untuk memastikan kevalidan data, peneliti menganalisis data dengan dua cara yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Hasil penelitian memaparkan lima kemampuan pemahaman matematis siswa pada materi aljabar yaitu reasoning and argument, devising strategies for solving problems, mathematizing, dan communication. Kata Kunci: kemampuan pemahaman matematis, aljabar","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":"8 1","pages":"63-70"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41655296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif IPS Berbasis Problem Based Learning dan Ular Tangga","authors":"Dita Priska Pravita Sari, Murtono Murtono, Slamet Utomo","doi":"10.30734/JPE.V8I1.1305","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/JPE.V8I1.1305","url":null,"abstract":"This study aims to (1) developing interactive learning media based on Problem Based Learning and snakes and ladders for fourth grade social studies, (2) describe the feasibility of interactive learning media based on Problem Based Learning and snakes and ladders for fourth grade social studies This study uses Borg and Gall development, namely (1) information gathering, (2) initial product development, (3) expert evaluation, (4) product testing, (5) product revision, (6) product testing, (7) final product. This interactive learning media products are packaged on CD or soft files with a guidebook. This interactive learning media can be played on computers, laptops, and Android smartphone . Interactive learning media based on problem-based learning and snakes and ladders proved to be very feasible by seeing the results of the material expert's validation, media expert validation, linguist validation, and field practitioner validation respectively 97.50%, 96.67%, 92.50%, and 77.86% with an average percentage of eligibility reaching 91.13%. Product feasibility is also seen based on the results of field trials which show teacher responses and student responses respectively 89.28% and 81.06% with an average percentage of 85.17%. This interactive learning media is suitable for use in the fourth grade social studies. Keywords: Problem Based Learning, Snake and Ladder Games Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning dan ular tangga pelajaran IPS Kelas IV SD, dan (2) mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning dan ular tangga pelajaran IPS Kelas IV SD. Penelitian ini menggunakan desain pengembangan menurut Borg and Gall yakni (1) pengumpulan informasi, (2) pengembangan produk awal, (3) evaluasi ahli, (4) uji coba produk, (5) revisi produk, (6) uji coba produk, (7) produk akhir. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk media pembelajaran interaktif yang dikemas dalam bentuk CD atau soft file dilengkapi dengan buku panduan penggunaan. Media pembelajaran interaktif ini bisa dimainkan di komputer, laptop, dan smartphone Android. Media pembelajaran interaktif berbasis Problem Based Learning dan permainan ular tanggaterbukti sangat layak digunakan dengan melihat hasil validasi ahli materi, validasi ahli media, validasi ahli bahasa, dan validati praktisi lapangan berturut-turut 97,50 %, 96,67 %, 92,50 %, dan 77,86% dengan rata-rata persentase kelayakan mencapai 91,13%. Kelayakan produk juga dilihat berdasarkan hasil ujicoba lapangan yang menunjukkan respon guru dan respon siswa berturut-turut 89,28 % dan 81,06 % dengan rata-rata persentase sebesar 85,17 %. Media pembelajaran interaktif ini layak digunakan pada mata pelajaran IPS kelas IV SD. Kata kunci: Problem Based Learning, Permainan Ular Tangga","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":"8 1","pages":"1-12"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46036038","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"An Analysis of Students’ Perceptions in Implementation 2013 Curriculum on Senior High School English Language Teaching (ELT) in Bojonegoro","authors":"M. Fatoni, M. Zainuddin","doi":"10.30734/JPE.V8I1.1348","DOIUrl":"https://doi.org/10.30734/JPE.V8I1.1348","url":null,"abstract":"Abstract: This study aims to analyze students’ perception in implementation of the 2013 curriculum on senior high school English language teaching (ELT) in Bojonegoro in (1) How are the students’ perceptions of the 2013 curriculum in terms of the learning process senior high school English language teaching ?(2) How are the students' perceptions on the 2013 curriculum in terms of learning support in senior high school English language teaching?. Results of the analysis of students' perceptions of the 2013 curriculum in English Language Learning and Teaching in terms of the learning process and learning support, they were answered with a questionnaire. The learning process shows the following results: knowledge-perception (81%), exploration (84%), consolidation of learning (81%), the formation of attitudes and behavior (84%), formative assessment (81%), and learning support as follows: teacher quality (97%), student quality (90%) facility quality (68%). It can be concluded that the students' perceptions about the 2013 curriculum were positive, with the percentage strongly agreeing or very suitable between 76% -100%. Keywords: 2013 Curriculum; Students’ Perceptions; English Language Teaching (ELT); Qualitative Research Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi siswa dalam implementasi kurikulum 2013 pada pengajaran bahasa Inggris di sekolah menengah atas (ELT) di Bojonegoro dalam (1) Bagaimana persepsi siswa terhadap kurikulum 2013 ditinjau dari proses pembelajaran pada pembelajaran bahasa Inggris di SMA? (2) Bagaimana persepsi siswa terhadap kurikulum 2013 dalam hal dukungan pembelajaran pada pembelajaran bahasa Inggris di SMA ?. Hasil analisis persepsi siswa terhadap kurikulum 2013 dalam Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Inggris ditinjau dari proses pembelajaran dan penunjang pembelajaran dijawab dengan angket. Proses pembelajaran menunjukkan hasil sebagai berikut: pengetahuan-persepsi (81%), eksplorasi (84%), konsolidasi pembelajaran (81%), pembentukan sikap dan perilaku (84%), penilaian formatif (81%) dan dukungan pembelajaran sebagai berikut: kualitas guru (97%), kualitas siswa (90%) kualitas fasilitas (68%). Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kurikulum 2013 adalah positif dengan persentase sangat setuju atau sangat sesuai antara 76% -100%. Kata Kunci: Kurikulum 2013; Persepsi Siswa; Pengajaran Bahasa Inggris (ELT); Penelitian kualitatif","PeriodicalId":56227,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Edutama","volume":"8 1","pages":"81-92"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47806745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}