{"title":"Mengajarkan Pemecahan Masalah Matematika di Sekolah Dasar","authors":"S. Suhartono","doi":"10.33477/mp.v6i2.671","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/mp.v6i2.671","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Artikel ini membahas tentang mengajarkan pemecahan masalah matematika di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah analisa literatur. Beberapa literatur yang berhubungan dengan pemecahan masalah dan pemecahan masalah matematika dianalisa untuk mendapatkan informasi tentang cara mengajarkan pemecahan masalah matematika di sekolah dasar. \u0000Pemecahan masalah merupakan sebuah kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam pembelajaran matematika. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi, sangat tergantung kepada pengalaman belajar peserta didik ketika di jenjang sekolah dasar. Oleh karena itu, mengajarkan pemecahan masalah matematika sejak jenjang sekolah dasar merupakan sesuatu yang penting. \u0000Kemampuan pemecahan masalah (problem solving) setidaknya membutuhkan dua kemampuan, yaitu (1) kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, dan (2) kemampuan untuk merencanakan strategi untuk memecahkan masalah. Kemampuan memecahkan masalah merupakan salah satu bentuk keterampilan kognitif. Dengan demikian, kemampuan pemecahan masalah ini akan tergantung setidaknya pada dua hal. Pertama, pengetahuan awal yang dimiliki oleh peserta didik (previous knowledge). Kedua, kemampuan peserta didik untuk memanggil pengetahuan yang tersimpan dalam memori jangka panjangnya (long-term memory). \u0000Mengajarkan pemecahan masalah matematika di jenjang sekolah dasar membutuhkan sejumlah kemampuan. Pertama, kemampuan mengajarkan cara untuk mengidentifikasi masalah matematika yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Kedua, kemampuan untuk mengajarkan strategi untuk memecahkan masalah matematika \u0000Kata kunci: Pemecahan Masalah, Pemecahan Masalah Matematika, Sekolah Dasar \u0000 \u0000Abstract \u0000This article discusses about how to teach mathemathical problem solving on elementary school. The method that is used to write this article is literature analysis. Some literatures which are related to problem solving and mathematical problem solving are analysed in order to find information about how to teach mathematical problem solving on elementary school. \u0000Problem solving is a competency that is has to be mastered by students in mathemathics education. It is stated in Indonesian curriculum document. The ability of students to solve mathematical problem on higher education is rely on their ability to solve mathematical problem on elementary school. For this reason, it is important to teach mathematical problem solving since elementary school. \u0000Problem solving need minimally two abilities, that are (1) the ability to identify the problem, and (2) the ability to plan a strategy to solve the problem. Problem solving is one kind of cognitive skills. For this reason, this skill is depended on two factors. Firstly, previous knowledge that is own by the student. Secondly, the ability of student to retrieve th","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88452697","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Profil Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau dari Kepribadian","authors":"Nurjamian Azis","doi":"10.33477/MP.V6I2.666","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/MP.V6I2.666","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu hal yang sangat diperlukan untuk mendorong seseorang terampil memecahkan masalah. Setiap orang mempunyai cara berpikir kreatif yang berbeda karena setiap orang mempunyai tipe keperibadian yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil keterampilan berpikir kreatif siswa bertipe kepribadian sanguinis, koleris, melankolis, dan phlegmatis dalam memecahkan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian berjumlah tujuh siswa Gradien Private yang terdiri dari satu subjek pada masing-masing tipe kepribadian. Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data hasil tes kepribadian, data hasil tes pemecahan masalah, dan data hasil wawancara. Tes pemecahan masalah dianalisis dengan mendeskripsikan komponen-komponen berpikir kreatif, yaitu kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap tipe kepribadian mempunyai keterampilan berpikir kreatif yang berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Tipe kepribadian phlegmatis mampu menunjukkan komponen kefasihan, fleksibilitas, dan kebaruan. Tipe kepribadian sanguinis, dan koleris mampu menunjukkan komponen kefasihan, dan fleksibilitas, sedangkan tipe kepribadian melankolis hanya mampu menunjukkan komponen kefasihan. Semua tipe kepribadian menggunakan cara coba-coba dalam memecahkan masalah. \u0000 \u0000Kata kunci: Berpikir kreatif, pemecahan masalah, tipe kepribadian. \u0000 \u0000Abstract \u0000Creative thinking ability is needed to push everyone to solve the problem skill fully. Everyone has different way in creative thinking because everyone has different personality type. The aim of this research is to describe the profile of creative thinking skill of students personality type sanguine, choleric, melancholic, and phlegmatic in problem solving. This research is descriptive using qualitative approach. This research is conducted on 7 students at Gradien Private consist of one subjects in each personality type. The data obtained in this research are personality test data, problem solving test data, and interview data. Problem solving test is analyzed by describing the creative thinking components those are fluency, flexibility, and novelty. The result shows that each personality type has different creative thinking skill in solving problem. Phlegmatic personality types is able to show the components of fluency, flexibility, and novelty. Sanguine, and choleric personality types are able to show the components of fluency, and flexibility, but personality type of melancholic is only able to show fluency components. Those four personality types use trial and error to solve the problem","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89884364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Kesalahan Menyelesaikan Soal- Soal Pecahan BerdasarkanTaksonomi Bloom dan Kemampuan Awal Siswa Kelas V SD Negeri Rappocini","authors":"Rasid Ode, Kasriana Kasriana","doi":"10.33477/MP.V6I2.668","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/MP.V6I2.668","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan menyelesaikan soal-soal pecahan berdasarkan toksonomi bloom dan kemampuan awal siswa. Tujuan penelitian ini adalah (i) mendeskripsikan kesalahan konseptual dan prosedural dalam menyelesaikan soal-soal pecahan; Dan (ii) mendeskripsikan penyebab terjadinya kesalahan konseptual dan prosedural dalam menyelesaikan soal-soal pecahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (i) kesalahan konseptual terjadi pada subjek berkemampuan tinggi dan sedang yaitu salah menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, salah mengaitkan berbagai konsep, salah mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dan salah menyatakan ulang sebuah konsep. Kesalahan prosedural yang terjadi pada subjek berkemampuan tinggi dan sedang yaitu salah menggunakan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal-soal pecahan, salah memanipulasi langkah-langkah untuk menjawab suatu soal, melakukan penyimpulan tanpa alasan yang benar, serta salah dalam mencermati dan memahami petunjuk tes diagnostik (ii) penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa antara lain adalah siswa kurang teliti membaca dan memahami maksud dari soal sehingga melakukaan kesalahan dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, siswa kurang memahami materi pecahan sehingga kurang mampu dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan materi tersebut, daya ingat siswa terhadap rumus maupun pengertian-pengertian mengenai materi pecahan masih kurang sehingga siswa mengalami kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal. \u0000 \u0000Kata kunci: Analisis kesalahan, taksonomi bloom, kemampuan awal \u0000 \u0000Abstract \u0000Concept in mathematics learning is the basic element that must be understood by students. The objectives of the research are to describe (i) conceptual and procedural mistakes in solving fractions questions; and (ii) the cause of conceptual and procedural mistakes in solving fractions questions.The results of the research showed that (i) conceptual mistakes occurred to high and medium ability subjects, namely mistake in connecting various concepts, mistake in classifying certain objects according to certain characters based on the concept, and mistake in restating a concept. Procedural mistakes occurred to high and medium ability subjects, namely mistake in using stages in solving fractions questions, mistake in manipulating stages in solving fractions questions, mistake in manipulating stages to answer a question, drawing conclusion without the right reason, and mistake in observing and understanding diagnostic test instructions, namely students did not continue solving stage; (ii) the causes of the mistakes which were conducted by the students were: students did not read carefully and lack of comprehension of the questions so they conducted mistake in writing what had been understood and being questioned, students had lacked of understanding the meaning of what was asked in the question so they co","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84519376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Trigonometri Ditinjau dari Tipe Kepribadian dan Tingkat Kecemasan Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Makassar","authors":"Kasriana Kasriana, Rasid Ode","doi":"10.33477/MP.V6I2.667","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/MP.V6I2.667","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan siswa SMA dalam memecahkan masalah berdasarkan tipe kepribadian dan tingkat kecemasan belajar. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 6 Makassar dengan cara stratified sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa:(1) dalam memahami masalah, siswa tipe idealist tingkat kecemasan tinggi tidak menuliskan syarat cukup dan syarat perlu; (2) dalam membuat rencana pemecahan masalah, siswa mampu dalam menentukan informasi yang relevan untuk menyelesaikan soal; (3) dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa mengerjakan soal sesuai dengan langkah pemecahan masalah. (1) dalam memahami masalah, Subjek idealist dengan tingkat kecemasan rendah mampu menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan; (2) dalam membuat rencana pemecahan masalah, siswa mampu mengaitkan antara hal yang diketahui dan hal yang ditanyakan; (3) dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa menggunakan langkah-langkah yang telah disusun. (1) dalam memahami masalah, siswa tipe rational dengan tingkat kecemasan tinggi tidak menuliskan syarat cukup dan syarat perlu; (2) dalam membuat rencana pemecahan masalah, siswa mampu menerima informasi yang digunakan untuk menentukan rumus. (3) dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa mampu menyelesaikan soal sesuai strategi yang telah dirancang. (1) dalam memahami masalah, siswa tipe rational dengan tingkat kecemasan rendah tidak menuliskan syarat cukup dan syarat perlu; (2) dalam membuat rencana pemecahan masalah, siswa mampu mengaitkan informasi yang ada pada soal; (3) dalam melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa mampu menggunakan langkah-langkah secara benar. \u0000 \u0000Kata kunci: Pemecahan masalah, tipe kepribadian, kecemasan belajar \u0000 \u0000Abstract \u0000This study aimed to describe the high school students in solving problems based on personality types and levels of anxiety learn. The subjects were students of class X SMA 6 Makassar with stratified sampling.The results showed that: (1) in understanding the problem, studentstype of idealist high anxiety levels did not write sufficient conditions and a necessary condition; (2) in planning problem solving, students are able to determine the relevant information to solve problems; (3) in carrying out the plan of solving the problem, the students do the problems in accordance with the troubleshooting steps. (1) in understanding the problem, subject idealist with low anxiety level is able to write what is known and what is being asked; (2) in planning problem solving, students are able to find connections between things that are known and things that were asked; (3) in carrying out the plan of solving the problem, the students use the steps that have been prepared. (1) in understanding the problem, students rational types with high anxiety levels did not write sufficient conditions and a necessary condition; (2) in planning problem solving, students are able to receive the information used to determine the for","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"26 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76723768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"COVER DEPAN, DAFTAR ISI, DAN COVER BELAKANG","authors":"Cover DEPAN, Daftar ISI, COVER BELAKANG","doi":"10.33477/mp.v6i2.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/mp.v6i2.672","url":null,"abstract":"MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN \u0000VOLUME 6, NOMOR 2 TAHUN 2018","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77920758","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Metode Komunikasi Semut (Komusem) untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Trigonometri Peserta Didik","authors":"P. Prayitno, Abdillah Abdillah","doi":"10.33477/MP.V6I2.670","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/MP.V6I2.670","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode komunikasi semut untuk meningkatkan keaktifan belajar trigonometri peserta didik kelas X IPS-4 SMA Negeri 3 Jombang tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sebagai upaya menguji cobakan ide-ide ke dalam praktek untuk memperbaiki atau merubah sesuatu agar memperoleh dampak nyata dari situasi. Adapun indikator keaktifan yang diamati meliputi: (1) data hasil pengamatan peserta didik dalam membentuk kelompok, (2) data hasil pengamatan peserta didik dalam menyampaikan ide atau pertanyaan, (3) data hasil pengamatan peserta didik dalam bekerja sama dengan peserta lain, dan (4) data hasil pengamatan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar (PBM) dan (5) data hasil pengamatan peserta didik dalam mencatat materi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode komunikasi semut dapat meningkatkan keaktifan belajar trigonometri peserta didik kelas X IPS-4 SMA Negeri 3 Jombang tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat ditunjukkan dengan meningkatnya persentase hasil observasi keaktifan peserta didik yang meningkat dari siklus 1 ke siklus berikutnya \u0000Kata kunci: Penerapan, metode komunikasi semut, keaktifan siswa \u0000 \u0000Abstract \u0000This research aims to describe application of ants’ communication to improve students’ activeness when learn trigonometry on grade 10th in SMA Negeri 3 Jombang, academic year 2013/2014. This research is action reseach as an effort to make ideas in action to improve or change something to real effect. There are some indicators such as, 1) observation data when formed a group 2) observation data when student told idea or question 3) observation data when student collaborative with the other 3) observation data when student noted material. Result of this research shows that ants’ communication can improve students’ activeness when learn trigonometry on grade 10th in SMA Negeri 3 Jombang, academic year 2013/2014. It can be showed by the percetage progress when observed students’ activeness from first cycle to the second cycle. \u0000Keywords: application, ants’ communication, students’ activeness","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76015599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Metode Permainan Bingo Matematik pada Materi Operasi Hitung Pecahan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV","authors":"Hery Setiyawan","doi":"10.33477/MP.V6I2.662","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/MP.V6I2.662","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Penelitian ini bermaksud mengembangkan dan mengimplementasikan permainan bingo matematik untuk meningkatkan keterampilan berhitung operasi pecahan siswa SD. Selain itu penelitian ini akan mendeskripsikan hasil belajar, aktivitas belajar respon siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan permainan bingo matematik. \u0000Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode permainan bingo matematik dengan subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Pakis V Surabaya. Hasil yang didapat dari penelitian ini berupa data aktivitas siswa yang dikumpulkan menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang menunjukkan bahwa siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Data respon siswa yang dikumpulkan melalui angket terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode permainan bingo matematik adalah positif. Data hasil belajar siswa menggunakan tes hasil belajar yang menentukan ketuntasan belajar baik individu maupun klasikal \u0000Aktivitas rata-rata peserta didik aktif lebih besar dari rata-rata aktivitas peserta didik pasif (66,44% > 52,62%), respon yang ditangkap oleh siswa kelas IV SDN Pakis 5 Surabaya selama proses pembelajaran menggunakan metode permainan bingo matematik adalah positif dan memiliki minat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil perolehan belajar siswa kelas IV SDN Pakis 5 Surabaya selama proses pembelajaran menggunakan metode permainan bingo matematik adalah sebesar 89,18% sehingga secara klasikal dapat dinyatakan tuntas. \u0000Kata kunci: Operasi hitung pecahan, metode permainan bingo matematik, hasil belajar siswa sekolah dasar. \u0000 \u0000Abstract \u0000This study intends to develop and implement mathematical bingo games to improve numeracy skills of elementary school students fractional operations. In addition, this study will describe the results of study before, after and learning activities of students in the learning of mathematics using mathematical bingo game. \u0000The method used in this research is the method of mathematical bingo game with the subjects in this study is the 4th grade students of SDN Pakis V Surabaya. The results obtained from this research is a student activity data were collected using observation sheet student activity indicating that the student is active in the following study . Student response data were collected through questionnaires to learning by using mathematical methods bingo game is positive. Data of student learning outcomes using achievement test that determines whether individual mastery learning and classical \u0000Activities average active learners greater than average activity passive learners (66,44% > 52,62%), responses were captured by fourth grade students of SDN Pakis 5 Surabaya during the learning process using mathematical methods bingo game is positive and has an interest in participating in learning. The result of the acquisition of the fourth grade students of SDN Pakis 5 Surabaya during the learning process using mathematical methods bingo games amounted to 89.18 %, so the classical can b","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"62 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89228540","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Motor Dengan Metode Simple Additive Weighting (SAW)","authors":"H. Hermanto, Nailul Izzah","doi":"10.33477/mp.v6i2.669","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/mp.v6i2.669","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Sepeda motor merupakan alat transportasi yang sangat efektif dan efisien. Peningkatan jumlah produk motor saat ini membuat konsumen memiliki pilihan tersendiri untuk membeli sepeda motor yang tepat dan sesuai dengan keinginan, kebutuhan dan kemampuannya. Tujuan penelitian ini adalah membuat desain sistem pendukung keputusan pemilihan produk motor dengan metode Simple Additive Weighting (SAW). Sistem pendukung keputusan ini hanya membandingkan 3 produk motor Honda,Yamaha dan Suzuki. Obyek penelitian di lakukan di wilayah Kabupaten Gresik.Hasil dari penelitian ini adalah sistem pendukung keputusan pemilihan produk motor dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang mempermudah pengguna dalam menjalankan sistem pendukung keputusan pemilihan produk motor terbaik dan mendukung keputusan pembeli motor dalam memilih motor sesuai dengan kriteria yang di inginkan. \u0000Kata Kunci: Sistem pendukung keputusan, simple additive weighting, pemilihan motor \u0000 \u0000Abstract \u0000Motorcycle is a very effective and efficient means of transportation. The increasing number of motorcycle products now makes consumers have their own choice to buy the right motorcycle and according to their desires, needs and abilities. The purpose of this study is to create a system design for decision support for motor product selection using the Simple Additive Weighting (SAW) method. This decision support system only compares 3 Honda, Yamaha and Suzuki motorcycle products. The object of the research was carried out in the Gresik regency. The results of this study were a decision support system for motorcycle product selection using the Simple Additive Weighting (SAW) method that made it easier for users to run the decision support system for selecting the best motor products and support motorbike buyers' decisions in choosing a motor in accordance with the desired criteria.","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"101 1-2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77947558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pengembangan Desain Pembelajaran Matematika Realistik Melalui Lesson Study Berbantuan Wolframs Mathematica","authors":"Saiful Marom","doi":"10.33477/mp.v6i1.439","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/mp.v6i1.439","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000 \u0000Matematika adalah salah satu matapelajaran yang dipelajari oleh peserta didik sejak jenjang Sekolah Dasar sampai di tingkat Perguruan Tinggi oleh karena itu matematika menjadi salah satu pondasi keilmuan pada jenjang dasar. Dalam proses pembelajaran matematika banyak sekali kendala yang terjadi karena matematika adalah konsep yang mempunyai tingkat abstraksi yang cukup tinggi sehingga diperlukan suatu inovasi pembelajaran oleh para pendidik untuk mengurangi tingkat abstraksi dalam belajar matematika. Konsep matematika adalah konsep dari dinamika kehidupan yang disimbolkan dengan bahasa matematis dan diselesikan menggunakan logika matematika. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk menerapkan pembelajaran matematika realistic atau pembelajaran yang didasarkan pada kehidupan nyata. Inovasi pembelajaran ini tidak mudah dikarenakan dibutuhkan konsep yang mendalam oleh para pendidik. Berdasarkan hasil focus group discussion dengan para pendidik di lingkungan SD Negeri 4 Muryolobo banyak pendidik yang kesulitan dalam menerapkan inovasi tersebut sehingga peneliti menawarkan solusi untuk membuat forum lesson study untuk kegiatan pendampingan pengembangan desain pembelajaran matematika realistik yang kemudian untuk membuat simulasi digunakan wolframs mathematica. Dalam hasil penelitian ini membawa dampak positif karena dengan adanya kegiatan lesson study dapat meningkatkan motivasi Pendidik untuk melaksanakan desain pembelajaran matematika realistik di lingkungan Sekolah Dasar Negeri 4 Muryolobo Jepara. \u0000Kata kunci:Pembelajaran Matematika Realistik, Lesson Study, wolframs Mathematica. \u0000 \u0000Abstract \u0000Math is one of supervised by studied by school tuition since junior high school ground until at higher levels of education hence maths both one of the foundation to achieving qualification at the the base of this scientific. In the process of learning mathematics a lot of the obstacles because math is concept have a level of abstraction that enough high that required a innovation learning by educators to reduce a level of abstraction in learning mathematics.The concept of math is the concept of the dynamics of life symbolized to the language mathematical and resolved use mathematical logic, based on it researchers interested to apply learning mathematics realistic or learning based on real life. Innovation learning this is not easy because needed concept depth by educator. Based on the results of focus group discussion with educators in the neighborhood of ElementarySchool4 of muryolobo many educator who difficulty in applying innovation so the researchers with solution to make the forum as well as the learned study to mentoring activity design development learning mathematics realistic after you make simulation used wolframs mathematica.In the result of this research give positive impact because with the activities as well as the learned study can increased the motivation educator to implement design learning mathematics realistic in the nei","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"53 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79404437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pola Penerapan Metode Co-Op Co-Op dan Strategi Peninjauan Kembali dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Kreativitas Siswa","authors":"Muhammad Istiqlal","doi":"10.33477/MP.V6I1.445","DOIUrl":"https://doi.org/10.33477/MP.V6I1.445","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Keaktifan dan kreativitas siswa dalam pembelajaran matematika masing tergolong rendah. Terdapat banyak hal yang mempengaruhi rendahnya keaktifan dan kreativitas siswa. Salah satu yang menyebabkannya adalah pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat. Pemilihan metode pembelajaran harus didasarkan pada karakteristik materi dan karakteristik siswa. Pendekatan pembelajaran modern saat ini menuntut siswa untuk berusaha membangun sendiri pengetahuannya. Bantuan guru harus diminalisir agar siswa memiliki kebebasan untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Dengan demikian siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, dan kreatif dalam menemukan solusi permasalahan matematika. \u0000Kombinasi metode co-op dan strategi peninjauan kembali dimungkinkan untuk meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode Co-op Co-op dan strategi peninjauan kembali pada pembelajaran matematika kelas VIII SMP Sunan Averroes Yogyakarta dapat meningkatkan aktivitas siswa. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa terdapat adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 6,55 %. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan metode Co-op Co-op dan strategi peninjauan kembali pada pembelajaran matematika kelas VIII SMP Sunan Averroes Yogyakarta dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dari hasil angket diketahui bahwa peningkatan kreativitas siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 6,53 %. \u0000Kata Kunci: Metode Co-op co-op, strategi peninjauan kembali, keaktifan, kreativitas \u0000Abstract \u0000 \u0000Activity and creativity of students in learning mathematics each classified as low. There are many things that affect the low activity and creativity of students. One of the causes is the selection of inappropriate learning methods. The selection of learning methods should be based on the topic and students characteristics. The modern learning approach requires students to try to build their own knowledge. Teacher help must be minimalized so that students have the freedom to find their own knowledge. Thus students can be actively involved in learning, and creative in finding \u0000solutions to mathematical problems. \u0000 \u0000The combination of co-op method and review strategy is possible to improve students' activity and creativity. This research concludes that the application of Co-op Co-op method and review strategy on 7th grade mathematics learning at SMP Sunan Averroes Yogyakarta can increase student activity. From the questionnaire results can be seen that there is an increase in student activity from cycle I to cycle II that is equal to 6.55%. This research concludes that the application of Co-op Co-op method and review strategy on 7th grade mathematics learning at SMP Sunan Averroes Yogyakarta can improve students' creativity. From the result of questionnaire, it is known that the improvement of student creativity from cycle I to cycle II is 6.53%. \u0000 \u0000Keywords: Co-op co-op method, review strategy, activity, creativity","PeriodicalId":55794,"journal":{"name":"MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74132663","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}