{"title":"Peningkatan hasil belajar matematika materi menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah dengan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL)","authors":"Asrial Asrial","doi":"10.23916/08397011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08397011","url":null,"abstract":"Learning mathematics using fractions in problem-solving is boring for students. For this reason, researchers are interested in improving the process of learning mathematics, especially learning Using Fractions in Problem Solving with the Contextual Teaching Learning (CTL) approach. The CTL approach is felt to be able to overcome the existing problems. This study aims to describe the planning, implementation, and assessment of mathematics learning outcomes improvement using fractions in problem-solving with a contextual approach. The implementation of this research uses a qualitative and quantitative approach using a class action research design which includes: (1) Planning, (2) Implementation, (3) Observation and (4) Reflection. The study was conducted in 2 cycles. Research data in the form of information about the process and action data obtained from observations, test results, discussions and documentation. Research subjects consisted of Class V students totaling 20 students. The average percentage of completeness of learning outcomes in research conducted in the first cycle of meeting 1 was 60%, in cycle I meeting 2 was 70%, the average learning outcomes in cycle II meeting 1 was 80%, in cycle II meeting 2 was 90%. The conclusion obtained from this study is the CTL approach can improve learning outcomes Using Fractions in Problem Solving, namely about multiplication and division of fractions.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83017058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pendidikan Kejuruan di Era Industri 4.0: Tantangan dan Peluang Karier","authors":"M. Maysitoh, Desri Fitri Agung, Afdal Afdal","doi":"10.23916/08432011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08432011","url":null,"abstract":"Pendidikan kejuruan adalah salah satu sarana yang pengembangan ketrampilan siswa agar siap kerja. Perubahan dunia saat ini yang juga tengah memasuki era revolusi industri 4.0 semakin memberikan tantangan bagi individu untuk mampu menunjukkan eksistensinya pada era ini. Konseling karier yang terintegritas dengan pendidikan memegang kontribusi penting dalam membantu individu dalam hal ini. Adanya konseling karir dinilai menjadikan individu lebih matang dalam merencanakan karier dan meminimalisir stress kerja.Tulisan ini bertujuan memaparkan tantangan serta peluang karier pada pendidikan kejuruan di era industri 4.0. Kajian ini menggunakan metode kepustakaan (library research), sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dan/atau mengekplorasi beberapa jurnal, buku, hasil penelitian, dan dokumen-dokumen (baik yang berbentuk cetak maupun elektronik) serta sumber-sumber data dan atau informasi lainnya yang dianggap relevan dengan kajian.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"220 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74848948","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Konselor dalam Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa Disabilitas Fisik","authors":"Indah Permata Sari, Frischa Meivilona Yendi","doi":"10.23916/08408011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08408011","url":null,"abstract":"Disabilitas fisik adalah gangguan, keterbatasan fisik dan aktivitas individu yang mengalami kerusakan dan kelemahan pada bagian fisiknya serta dapat menghambat individu dalam berpartisipasi di masyarakat. Siswa disabilitas fisik memiliki tingkat kepercayaan diri yang rendah sehingga membuatnya menarik diri dari lingkungan. Selain itu, kurangnya rasa percaya diri bagi siswa disabilitas mengakibatkan siswa terlalu menutup diri dengan orang lain, jarang berinteraksi dan sulit untuk mengaplikasikan kemampuannya. Hal ini menunjukan perlu adanya upaya guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor untuk melakukan pengembangan pada praktik pelayanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan kualitas atau potensi siswa disabilitas fisik dalam meningkatkan kepercayaan dirinya dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri siswa disabilitas fisih sehingga munculnya rasa tidak percaya diri yang membuatnya menarik diri dari lingkungan.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80035188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Keterbukaan Diri Pria yang Telah Menikah","authors":"Anggia Wahyu Agustin, Berru Amalianita, I. Ifdil","doi":"10.23916/08400011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08400011","url":null,"abstract":"This study describing the self disclosure husband in young married couple. Type of the research is quantitative descriptive. Research subjects are young age couples who totaled 42 men. Instruments used for data collection is a likert model scale. Dana analyzed is using percentage and interval. The results of this reseach is self disclosure husband in the open category.Based on finding of research, hopefully the counselor can provide professional assistance with information services and personal counseling to help young couple to enhancing self dislcosure.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"47 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73778031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Konselor Terhadap Klien Yang Mengalami Trauma Melalui Teknik Rational Emotif Behaviour Theraphy (REBT)","authors":"Dini Fitriani","doi":"10.23916/08403011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08403011","url":null,"abstract":"Trauma adalah suatu gejala psikologis yang menyebabkan penderitanya mengalami ketakutan terhadap suatu peristiwa yang pernah dialaminya. Penderita trauma akan selalu terbayang-bayang peristiwa yang membuatnya menjadi ketakutan, apabila penderita trauma tidak mendapatkan pelayanan terbaik, atau mendapatkan bantuan dalam menghadapi traumanya. REBT adalah suatu pendekatan yang ebrtujuan untuk merasionalkan pemikiran seseornag agra mamu menajdi pemikiran yang rasional dan dapat menajlani kehidupannya dengan layan dan norma. Untuk oenderita trauam hal ini sangat bisa digunakan, karena sebagai penderita truama, seseorang aka selalu mengingat atau teringat oleh peristiowa yang menyebabkannya menjadi trauma. Serta pemikiran-emikirannya yang irasional terhadap peristiwa traumatis terebut. REBT dapat membantu penderita trauma tersebut merasional kembali pemikirannya.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85629383","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran orang tua dalam perkembangan kepribadian anak usia dini","authors":"Ratih Kemala Ardiati","doi":"10.23916/08413011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08413011","url":null,"abstract":"Artikel ini menemukan bahwa orang tua sangat berperan terhadap kepribadian anak. Setiap tindakan yang dilakukan orang tua akan membawa pengaruh terhadap pembentukan karakter anaknya baik di lingkungan keluarga, maupun sosialnya di masa akan datang. Orang tua yang benar-benar memberi perhatian khusus terhadap anaknya, akan membentuk kepribadian yang positif terhadap anaknya itu. Sebaliknya, orang tua yang tidak peduli atau sangat mengekang, akan membentuk kepribadian yang negatif terhadap anak tersebut. Artikel ini mendeskripsikan tentang pentingnya peran orang tua dalam perkembangan pribadi anak usia dini.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"31 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75022434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Kemandirian Anak Panti Asuhan","authors":"E. Rianti, I. Ifdil","doi":"10.23916/08406011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08406011","url":null,"abstract":"Kemandirian merupakan aspek penting yang harus dimiliki oleh seorang anak, apalagi untuk anak yang tidak lagi tinggal bersama orangtua. Kemandirian secara sederhana artinya tidak terlaliu bergantung kepada orang lain. Dalam beberapa hal tertentu anak memang sebaiknya dilatih untuk hidup mandiri agar ketika dewasa, mereka tidak merasa kesulitan jika harus tinggal jauh dari orang tua, dan sedini mungkin kemandirian itu harus dilatihkan kepada anak, terutama untuk anak yang tidak tinggal dengan orangtua, seperti anak panti asuhan. Panti Asuhan merupakan salah satu lembaga sosial yang sengaja didirikan oleh pemerintah ataupun kalangan swasta dengan tujuan menampung anak – anak terlantar, yang keluarganya tidak ada atau tidak mampu membiayai kehidupannya. Anak – anak yang tinggal di panti asuhan pada umumnya lebih mandiri bila dibandingkan dengan anak – anak yang tinggal dengan orangtua. Hal ini disebabkan salah satunya oleh ketersediaan materi yang dimiliki oleh orangtua dalam pemenuhan kebutuhan anak yang tinggal dengan orangtua, sementara di panti asuhan, anak – anak harus menerima segala keterbatasan baik materi ataupun hal lainnya.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"39 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79441955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Konsep Diri LANSIA di Panti Jompo","authors":"Yiyit Yentika","doi":"10.23916/08431011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08431011","url":null,"abstract":"When someone getting old, he/she will get physical changing and physical decreasing which is influencing self-concept decreasing. From the result of introduction study in Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin, the researchers get data as 110 oldsters male and female. Based on the interview to these three elders that has been nursed in this dwelling, one elder says happy although living far away from the family and the brother feels grateful, 2 elders say that they feel sad and yearning of their family. The elders describe their selves that they are old, sick often, and have low self esteem, shy, and feeling inferior. Living in the dwelling is like being thrown away and do not have any interactions anymore. ","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73295973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Menumbuh kembangkan Kreativitas Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa","authors":"Lia Mita Syahri","doi":"10.23916/08433011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08433011","url":null,"abstract":"Kreativitas, siswa, dunia pendidikan, prestasi belajar memiliki hubungan yang sangat erat, dalam hal ini objek yang paling utama yaitu siswa tersebut, dimana siswa dapat mencapai hasil prestasi yang membanggakan dengan berbagai unsur atau factor salah satunya dapat berupa pengungkapan diri kreativitas pada siswa tersebut. Jika di kaji maka kreativitas itu dapat dikatakan sebagai pemecahan masalah bagi siswa dalam hal pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh siswa. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh siswa dalam mewujudkan kreativitas dalam mencapai hasil prestasi belajar siswa, dalam hal-hal kecil pun bisa dilakukan oleh siswa, seperti penggunaan catatan pelajaran, penghafalan rumus dengan cara yang disesuaikan dengan tipe belajar siswa, penggunaan waktu belajar dan aktivitas yang bisa membuat efektif antara waktu belajar dan aktivitas lainnya. Kreativitas yang dapat dilakukan oleh siswa dapat berdampak dengan hasil belajar siswa yang membanggakan, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa itu memiliki prestasi dalam belajar, dengan bukti siswa mendapatkan nilai yang memuaskan yang sesuai dengan proses pembelajaran selama dilakukan oleh siswa. Peroleha nilai atau tindakan dan sikap siswa yang baik memang merupakan bukti bahwa prestasi tersebut telah dicapai oleh siswa, maka dari itu kreativitas memiliki peranan dalam hal prestasi belajar. Sedangkan dalam segi belajar, siswa dapat dikatakan memiliki prestasi apabila sikap dan tingkah lakunya itu terjadi perubahan yang maju atau baik dari sebelumnya, maka dari itu apa yang dinamakan belajar dapat dikatakan berhasil.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82688710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pentingnya Orang Dewasa Awal Menyelesaikan Tugas Perkembangannya","authors":"Alifia Fernanda Putri","doi":"10.23916/08430011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08430011","url":null,"abstract":"Dalam menghadapi kehidupan orang dewasa awal wajib menyelesaikan tugas perkembangannya agar dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak mengalami masalah yang berarti serta tidak mengganggu proses masa perkembangan selanjutnya. Masa dewasa awal merupakan transisi dari masa remaja yang masih menjalani kehidupan yang hura-hura menuju masa yang menuntut akan rasa tanggung jawab. Perkembangan masa dewasa awal ini di mulai saat seseorang menginjak pada umur 19 tahun sampai 25 tahun. Tidak dipungkiri dalam masa dewasa awal sangat rentan mengalami permasalahan, hal ini bisa saja dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal seperti faktor lingkungan, masyarakat, teman sebaya dan lainnya. Dalam masa dewasa awal banyak sekali masalasah yang dihadapi dalam menjalani kehidupannya, baik dari segi individu, sosial, fisik, budaya maupun yang lainnya. Oleh karena itu sangatlah dibutuhkan peran maupun bantuan dari seorang guru BK atau konselor dalam membimbing orang dewasa awal dalam melaksanakan tugas perkembangannya agar orang dewasa awal bisa menyelesaikan tugas perkembangannya dengan seoptimal mungkin agar mendapatkan kehidupan yang bahagia kedepannya.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"72 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84236198","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}