{"title":"A systematic literature review on the effects of bullying at school","authors":"Tharishini ap, Mana Mohan, A. Bakar","doi":"10.23916/08747011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08747011","url":null,"abstract":"Bullying is a severe problem that is experienced, especially in schools. Children belong to the same social group, but some feel powerful than others and therefore take advantage of them to physically or verbally abuse them. Many institutions are aware, but most cases are not handled because most victims do not report. Therefore, only physical bullying is addressed as the impacts can be easily seen by adults. Various articles were analyzed to illustrate the different effects of bullying on the bully, the victim, and those around. The results demonstrate that bullying results in emotional, physical, and health effects and affects a victim's academic performance.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80732577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Konselor dalam Mengembangkan Bakat Siswa melalui Layanan Penempatan dan Penyaluran","authors":"Yola Endriani, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08790011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08790011","url":null,"abstract":"Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol dari berbagai jenis yang dibawa oleh individu semenjak dia lahir, kemampuan khusus itu dapat berbentuk suatu keterampilan, misalnya bakat seseorang dalam musik, seni, olahraga, akademik, bahasa dan lainnya. Bakat perlu untuk dikembangkan karena jika tidak bakat tersebut akan terpendam dan individu tersebut tidak akan mengetahui bakatnya. Ada berbagai Faktor- faktor dalam pengembangan bakat yaitu faktor internal dan eksternal. Dengan demikian konselor memiliki peran untuk membantu mengembangkan bakat anak tersebut, dengan menggunakan berbagai layanan yang ada dalam bimbingan konseling, salah satunya layanan penempatan dan penyaluran. Dengan begitu anak dapat mengembangkan bakat yang ia miliki","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"41 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83878519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Metode Problem Solving","authors":"Eka Fajri Anugrah, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08789011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08789011","url":null,"abstract":"Motivasi belajar sangat penting diperlukan karena dengan adanya motivasi dan dorongan dari orang tua atau guru maka individu akan semanagat dalam melakukan kegiatan belajar dan tercapailah suatu kegiatan belajar yang lebih kondusif. Penelitian ini juga bertujuan meningkatkan motivasi belajar siswa melalui layanan bimbingan kelompok menggunakan metode problem solving,secara khusus tujuan penelitian ini adalah (1) mengethaui kondisi objektif motivasi belajar peserta didik sebelum di berikan layanan bimbingan kelompok, (2) mengetahui pelaksanaan metode problem solving dalam layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (3) mengetahui peningkatan motivasi belajar peserta didik setelah diberikan layanan bimbingan kelompok menggunakan metode problem solving.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"30 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76027401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Konselor dalam Mengembangkan Karakter Siswa Peduli Sosial","authors":"Nila Frischapanzola, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08794011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08794011","url":null,"abstract":"Di dalam pembuatan kepribadian/karakter pada siswa memerlukan sesuatu contoh yang nyata panutan dan contonya ialah seseorang guru BK. Seseorang guru BK wajib mempunyai keahlian dalam melayani siswa dan interaksi keduanya yang intensif lewat layanan yang diberikan hendak menjadikan siswa mencontoh kepribadian seseorang Guru BK. Oleh sebab itu, konselor sekolah wajib berpartisipasi aktif dalam pengembangan serta penumbuhan kepribadian pada siswa. Dalam Pembelajaran kepribadian ada sebagian kepribadian yang mau dibesarkan oleh pemerintah serta satuan Pembelajaran, antara lain kepribadian/karakter religious, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa mau ketahui, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, peduli social serta bertanggung jawab. Sehingga nantinya interaksi yang hendak dijalani tiap hari oleh siswa membentuk diri siswa yang berkarakter peduli sosial. Terpaut dengan aktivitas pembelajaran kepribadian/karakter di sekolah konselor sekolah harus memfasilitasi pengembangan serta penumbuhan kepribadian/karakter dan tanpa mengabaikan kemampuan hard skills lebih lanjut yang dibutuhkan dalam ekspedisi hidup pembuatan kepribadian/karakter di Sekolah. Mewujudkan seorang siswa merupakan wujud guru BK.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"94 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73745359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Penanganan Kasus Kesulitan Menulis pada Siswa","authors":"Rizka Ramadhani, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08795011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08795011","url":null,"abstract":"Kesulitan belajar menulis nama lain dari disgrafia. Disgrafia menunjuk adanya suatu ketidakmampuan peserta didik mengingat cara membuat huruf atau simbol-simbol yang berbentuk angka dalam matematika. Disgrafia sering dikaitkan dengan dysleksia (kesulitan membaca) karena masih dalam kategori kesulitan belajar. Gangguan menulis atau kesulitan belajar menulis terdapat beberapa faktor diantaranya yaitu, terganggunya motorik pada anak, perilaku ketika menulis, persepsi, ingatan, penggunaan tangan yang dominan, kemampuan cross modal, serta kemampuan memahami instruksi.Adanya program bimbingan dan konseling ini guru BK dapat memberikan solusi-solusi yang telah diuraian di atas terhadap keslitan belajar yang di alami siswa terkhusus pada siswa yang kesulitan dalam hal menulis.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"146 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88637512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Art Therapy Sebagai Penyaluran Emosi Anak","authors":"Siti Azizi Fauziyyah, I. Ifdil, Yolanda Eka Putri","doi":"10.23916/08972011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08972011","url":null,"abstract":"Dalam undang-undang perlindungan anak pada tahun 2012 mengatakan bahwa anak merupakan generasi muda penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki peran penting dalam menjamin kelangsungan negara dan juga eksistensi bangsa ini. Dikarenakan hal ini tentu nya anak diharuskan berkembang secara optimal, baik secara fisik, mental serta sosial serta berakhlak mulia dan sejahtera kehidupannya. Dengan perkembangan emosi anak anak berbeda dan berkembang dengan pengalamanya serta hal diatas juga dapat menimbulkan permasalahan yang berbeda terkait. Emosi pada anak ibarat bom waktu yang ketika dibiarkan akan meledak dan jika demikian maka anak akan kehilangan pengendalian emosinnya. Oleh karena itu anak memerlukan wadah untuk penyaluran emosinya, seperti bermusik, olahraga, bermain, serta menggambar. Kegiatan menggambar pada anak dipercaya sebagai salah satu bentuk penyaluran emosia yang efektif dan kegiatan menggambar juga dapat sebagai bentuk terapi yang membantu anak menyalurkan emosi dalam diri nya yang dipendamnya selama ini yang berada di alam bawah sadarnya. Kegiatan ini dinamakan art therapy yang mana anak menggambar sesuai dengan hal-hal yang ingin disampaikan nya, dan melalui menggambar ini juga diharapkan juga efektif dalam penyelesaiain masalah yang di hadapi anak.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78450978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Teknik Desensitisasi untuk Korban Bullying","authors":"Riri Sri Yana, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08784011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08784011","url":null,"abstract":"Permasalahan yang banyak terjadi di kalangan remaja ataupun dewasa yaitu bullying. Bullying merupakan suatu perilaku yang bisa membuat korban menjadi tidak percaya diri, minder ataupun bisa membuat korban merasa terasingkan. Bullying tidak bisa dikataakan suatu permasalahan yang remeh, karena bullying bisa menimbulkan dampak jangkaa panjang. Tulisan ini akan mengkaji leibih dalam tentang peran teknik desensitisasi untuk korban bullying. Teknik disensitisasi merupakan suatu teknik yang membawa klien untuk mengurangi respon emosional yang menakutkan, menegangkan ataupun pengalaman yang membuat klien menjadi merasa tidak diinginkan. Pendekatan desensitisasi dimaksudkan untuk mengubah tingkah laku melalui perpaduan beberapa teknik yang terdiri dari memikirkan sesuatu, menenangkan diri dan membayangkan sesuatu. Dalam hal ini, konselor berusaha memberikan “stimulus” bagi klien untuk menanggulangi ketakutan ataupun kebimbangan yang mendalam dalam suasana tertentu. Konselor melakukan teknik ini dengan memanfaatkan ketenangan jasmaniah klien untuk melawan ketegangan jasmaniah yang timbul bila klien berada pada suasana yang menakutkan atau menegangkan.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88027562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Penerapan Teknik Art Therapy untuk Mengurangi Kecemasan Sosial terhadap Korban Cyberbullying","authors":"Yona Mita Soma, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08774011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08774011","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan teknik art therapy untuk mengurangi kecemasan sosial terhadap korban cyberbullying. Teknik art therapy adalah sebuah teknik terapi dengan menggunakan media seni, proses kreatif, dan hasil dari seni untuk mengeksplorasi perasaan, konflik emosi, meningkatkan kesadaran diri, mengontrol perilaku, mengembangkan kemampuan sosial, meningkatkan orientasi realitas, mengurangi kecemasan dan meningkatkan penghargaan diri. Art therapy adalah sebuah proses penyembuhan yang dilakukan dengan membuat sebuah karya seni yang kreatif. Proses penyembuhan ini berguna dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Art therapy sangat membantu dalam mengatasi gangguan emosi, menyelesaikan konflik, menambah wawasan, mengurangi perilaku bermasalah, serta meningkatkan kebahagiaan hidup.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86486905","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Readiness Retirement Based on Sex, Position and Family Social Support","authors":"Wia Septia, H. Nirwana, A. Afdal","doi":"10.23916/08635011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08635011","url":null,"abstract":"Readiness for retirement based on sex, position and family social support and its implications for Guidance and Counseling services. This study aims to describe the readiness to face retirement in civil servants in terms of sex, position and family social support. The sample used in this study were 40 civil servants who would retire in various government agencies in Padang Panjang City, West Sumatra. This research uses Proportional Random Sampling technique. The instrument used in this study was a scale of readiness retirement with a reliability of 0.893 and a scale of family social support with a reliability of 0.941. The findings show that there is no difference in readiness retirement in terms of sex, position and family social support. This shows that there are other factors that can affect a person's retirement readiness. These factors are age, education level, race, ethnicity and personality. Self-efficacy is a personality dimension which is an individual's assessment of his or her ability or competence to do a task, achieve a goal, and produce something.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82078438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Pemanfaatan Layanan Informasi Guna Mencegah Terjadinya Dampak Negatif Perilaku Pacaran di Kalangan Remaja","authors":"Vivi Yuliani, Yeni Karneli","doi":"10.23916/08788011","DOIUrl":"https://doi.org/10.23916/08788011","url":null,"abstract":"Keterlarikan antar lawan jenis pada masa remaja sudah dipastikan sangat wajar. Pada masa remaja memang merupakan masa transisi, dimana seorang individu pada masa perkembangan dari anak-anak menuju dewasa. Ketertarikan dengan lawan jenis, rasa ingin memiliki, itu akan mewujudkan suatu hubunga yang saat ibi sedang marak-marakanya yaitu pacaran. Hubungan pacaran itu dianggap penting bagi remaja. pada masa dulu pacaran itu sangat berhati-hati untuk sekedar pegangan tangan saja itu hal yang tabu, namun pada masa kini pacaran dapat menimbulkan hal negatif, seperti seks pranikah. Perilaku negatif ini terjadi dikarenakan kurangnya informasi yang didapat oleh remaja. tujuan penelitin ini agar dapat mengetahui penggunaan layanan informasi guna mencegah dampak negtif dari pacaran di kalangan remaja. Dengan melihat dari beberapa artikel yang terkait didapat hasil bahwa faktor utama dampak negatif ini timbul karna media informasi, dan kurangnya pemberian layanan informasi yang memadai terkait pendidikan kesehatan reproduksi. Layanan informasi ini sangat berguna agar rasa ingin tau remaja terkait seks itu tidak disalurkan dengan cara berpacaran, melainkan dengan cara remaja mendapat pengetahuan yang lengkap terkait kesehatan reproduksi sehingga tidak penasaran dan mencoba-coba dengan pacaran.","PeriodicalId":55778,"journal":{"name":"SCHOULID Indonesian Journal of School Counseling","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88561501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}