{"title":"Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Terhadap Generasi Digital Native","authors":"Eko Sulistyo","doi":"10.21043/LIBRARIA.V7I1.4994","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V7I1.4994","url":null,"abstract":"Improving the Quality of Library Services for Digital Native Generations. The generation of Digital Natives, the younger generation born and living in the internet era, tends to use the internet in their daily lives. They are very master of this and of course require librarians to be able to provide access based communication technology. To improve service quality in addition to facilities and communication technology, libraries must provide collections that can be accessed through the internet, so that they can be read anytime and anywhere, including E-Book, E-Paper and E-Journal. Primarily is the collection of E-Journal. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perpustakaan Terhadap Generasi Digital Native. Generasi Digital Natives, yaitu generasi muda yang lahir dan hidup pada era internet cenderung menggunakan dunia internet dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sangat menguasai akan hal ini dan tentunya menuntut pustakawan mampu menyediakan akses berbasis teknologi komunikasi tersebut. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan selain fasiltas dan teknologi komunikasi, perpustakaan harus menyediakn koleksi yang sudah bisa diakses melalui internet, sehingga bisa dibaca kapan saja dan dimana saja, antara lain yaitu E-Book, E-Paper dan E-Journal.Utamanya adalah koleksi E-Journal.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46443889","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Perbandingan Pemanfaatan Layanan Koleksi Skripsi Tercetak Atau Hardcopy Dengan Layanan Koleksi Skripsi Online Pada Repositori IAIN Kudus Sebagai Sumber Referensi Bagi Mahasiswa di UPT Perpustakaan IAIN Kudus","authors":"Radiya Wira Buwana","doi":"10.21043/LIBRARIA.V7I1.4474","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V7I1.4474","url":null,"abstract":"Layanan koleksi skripsi sebagai salah satu bagian dari layanan koleksi referensi di UPT Perpustakaan IAIN Kudus masih menjadi tempat yang paling sering dikunjungi oleh pemustaka yang membutuhkan koleksi bahan pustaka, terutama bagi mahasiswa semester akhir yang sedang menyusun tugas akhir atau skripsi. Sebagai wujud pelayanan prima untuk memenuhi kebutuhan pemustaka akan sumber bahan pustaka di IAIN Kudus yang dilakukan oleh UPT Perpustakaan IAIN Kudus, layanan koleksi skripsi masih menyajikan hardcopy atau edisi cetak dengan edisi terbatas 2 tahun terakhir dari tahun berjalan untuk bisa dibaca di tempat dan dimanfaatkan. Dengan kemajuan teknologi, UPT perpustakaan IAIN Kudus sudah menyediakan layanan repositori / e-prints IAIN Kudus untuk bisa dimanfaatkan oleh seluruh pemustaka di IAIN Kudus menelusur semua karya ilmiah, tugas akhir, skripsi maupun tesis secara online yang pernah ditulis oleh seluruh civitas akademi IAIN Kudus. Dari dua hal di atas, melalui tulisan ini penulis mencoba membandingkan bagaimana pemustaka di perpustakaan IAIN Kudus dalam menggunakan layanan koleksi skripsi secara online maupun cetak/hardcopy bagi terpenuhinya koleksi pustaka yang mereka butuhkan.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45433156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Peran Hastag (#) Dalam Social Media Sebagai Upaya Branding Pustakawan","authors":"M. Mustofa","doi":"10.21043/LIBRARIA.V7I1.4970","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V7I1.4970","url":null,"abstract":"Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui manfaat dalam menciptakan branding pustakawan dengan menggunakan hashtag. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur. Dalam memanfaatkan dan membuat hashtag yang baik ada beberapa tips, antara lain adalah: 1) Membuat hashtag dengan menggunakan kata sesederhana mungkin dan mudah diingat serta usahakan kurang dari tiga kata. 2) Jika menggunakan dua kata atau lebih maka gunakan format “Camel Case”. Ide ini merupakan penggabungan dua kata tanpa menggunakan spasi dan penggunakan huruf kapital pada awal kata. 3) Tentukan maksud dan tujuan menggunakan hashtag, sehingga pemilihan kata untuk hashtag akan lebih familiar. Hashtag ini fungsinya untuk mengelompokkan atau mengkategorikan jenis postingan. Selain dapat digunakan sebagai branding, hashtag juga memiliki manfaat bagi pustakawan pengguna media sosial, yaitu: 1) Mempermudah semua orang menemukan postingan, 2) Mempermudah pencarian lokasi, 3) Mempermudah promosi produk, 4) Menjangkau konsumen lebih luas, 5) Mendapat banyak followers/like. Untuk mengenalkan profil pustakawam yang profesional, ada dua cara yaitu: 1) Seorang pustakawan boleh membuat hashtag sendiri yang unik dan berbeda, tujuannya agar dapat viral dan dikenal di dunia maya. 2) Menggunakan hashtag yang sudah pernah digunakan atau dengan sistem mengekor.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45583959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Transformasi Kepemimpinan Bagi Pustakawan di Era Digital","authors":"Jazimatul Husna","doi":"10.21043/LIBRARIA.V7I1.4971","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V7I1.4971","url":null,"abstract":"Librarians as library leaders are required to change their thinking to start a library-oriented management and management strategy for the future and innovative creative thinking. The challenge of future library leaders is not only to find ways to keep up with information technology, but also to find effective and efficient ways as alternative solutions to implement changes according to the wishes of millennial users in finding the information they want. This paper discusses the leadership transformation for libraryans in the digital era. Using descriptive qualitative methodology a literature review data source from previous research. The paper displays leadership in a different perspective from previous research. The results of this paper outline the definition of the practice of leadership transformation into an outline of leadership transformation that must be done by future librarians in the library of the digital era is to change library management and management, prove the value of transformation, art of influence and negotiation, the spirit of creativity and innovation in using space, supporting digital information research and literacy, digital information marketing and management, able to collaborate towards effective and efficient library management.Pustakawan sebagai pemimpin perpustakaan dituntut untuk merubah pemikiran mereka memulai strategi pengelolaan dan manajemen perpustakaaan berwawasan masa depan dan berpikiran kreatif inovatif. Tantangan pimpinan perpustakaan masa yang akan datang tidak hanya menemukan cara mengikuti perkembangan teknologi informasi, tetapi juga mencari jalan yang efektif dan efisien sebagai solusi alternatif untuk melaksanakan perubahan sesuai keinginan pemustaka milenial dalam mencari informasi yang mereka inginkan. Makalah ini membahas tentang transformasi kepemimpinan bagi pustakawan di era digital. Menggunakan meteodologi kualitatif deskriptif bersumber pada data literature review dari penelitian sebelumnya Makalah menampilkan kepemimpinan dalam sudut pandang yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Hasil penulisan makalah ini menguraikan definisi praktik transformasi kepemimpinan kedalam garis besar transformasi kepemimpinan yang harus dilakukan oleh pustakawan masa depan di perpustakaan era digital adalah dalam mengubah pengelolaan dan manajemen perpustakaaan, pembuktian nilai transformasi, seni mempengaruhi dan bernegosiasi, jiwa kreativitas dan inovasi dalam menggunakan ruang, mendukung penelitian dan literasi informasi digital, pemasaran dan manajemen informasi digital, mampu berkolaborasi menuju pengelolaan perpustakaan yang efektif dan efisien.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43248694","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Repositori Institusi : Hak Cipta dan Peran Pustakawan","authors":"Iman Wahyudi","doi":"10.21043/LIBRARIA.V7I1.5453","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V7I1.5453","url":null,"abstract":"Repositori institusi merupakan media preservasi bagi semua karya ilmiah yang diterbitkan oleh institusi. Repositori bersifat open akses, sehingga bisa diakses oleh segenap civitas akademika maupun pihak lain. Pustakawan memiliki peran yang sangat strategis didalam membangun dan mengembangkan repositori institusi. Tetapi disisi lain pustakawan juga wajib menjaga hak cipta dari karya ilmiah yang ada didalamnya. Pustakawan harus memiliki kompetensi literasi informasi. Ketrampilan literasi informasi merupakan salah satu solusi untuk menghindari pelanggaran hak cipta, maka pembekalan ketrampilan literasi informasi bagi mahasiswa menjadi suatu kewajiban bagi setiap institusi.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47915270","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Sertifikasi Kompetensi Pustakawan Sebagai Syarat Kenaikan Jabatan Fungsional Pustakawan","authors":"Nadia Amelia Qurrota A’yunin","doi":"10.21043/LIBRARIA.V6I2.3846","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V6I2.3846","url":null,"abstract":"Artikel yang berjudul Sertifikasi Kompetensi Pustakawan Sebagai Syarat kenaikan Jabatan Fungsional Pustakawan ini bertujuan untuk mengetahui tentang apa itu sertifikasi kompetensi pustakawan serta syarat kenaikan jabatan fungsional pustakawan yang salah satunya dengan sertifikasi kompetensi pustakawan.Sertifikasi kompetensi pustakawan adalah sertifikat yang didapatkan oleh seorang pustakawan setelah dianggap berkompeten dan lulus dalam uji kompetensi pada klaster tertetu dalam uji kompetensi jabatan fungsional pustakawan. Mulai 1 Juli tahun 2016 ini, sesuai dengan surat edaran Kepala Perpustakaan Nasional no. 4036/1/KPG.09.00/XI.2015 tentang Jabatan Fungsional Pustakawanserta adanya peraturan baru dari Permenpan No. 9 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya bahwa adanya syarat kenaikan jabatan fungsional pustakawan, selain terpenuhinya angka kredit yang dipersyaratkan, juga terdapatnya syarat dengan mengikuti uji kompetensi atau dengan adanya sertifikat uji kompetensi pustakawan. Dengan adanya persyaratan tersebut, pustakawan yang hendak mengajukan kenaikan jabatan terlebih dahulu harus mengikuti uji kompetensi dan telah mempersiapkan sebelumnya.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46226453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Teori Abraham Maslow dalam Pengambilan Kebijakan di Perpustakaan","authors":"Asnah Yuliana","doi":"10.21043/LIBRARIA.V6I2.3845","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V6I2.3845","url":null,"abstract":"AbstrakAbraham Harold Maslow merupakan salah seorang tokoh psikologi yang lahir di Brookolyn New York pada tahun 1908. Abraham Maslow mengembangkan model Hierarki kebutuhan (1950) dan sampai saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi manusia. Hierarki kebutuhan dari Maslow terdiri dari Physical Needs, Safety Needs, Social Needs, Esteem Needs, dan Self Actualization. Teori ini nantinya menjadi pijakan pengembangan mutu di perpustakaan. Mengapa mengembangkan perpustakaan? Karena perpustakaan memiliki peranan strategis dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, baik di negara maju maupun negara berkembang. Begitu banyaknya perpustakaan yang ada di Indonesia saat ini, namun belum diimbangi secara kualitas dan fasilitas yang baik, karena arah pengembangannya bukan pada analisis kebutuhan pembaca. Banyak kendala yang dirasakan oleh pembaca, sehingga membuat kondisi minat baca bangsa Indonesia yang cukup memprihatinkan. Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Bandingkan dengan kondisi perpustakaan luar negeri yang mempunyai fasilitas yang unggul dan memadai. Teori dari Abraham Maslow itulah yang nantinya penulis coba uraikan, dijadikan pula sebagai pijakan teori untuk memahami alternative pengambilan kebijakan di perpustakaan. Agar perpustakaan sesuai dengan hierarki kebutuhan pembaca.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48863952","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Undang-Undang tentang Kearsipan dan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik (Sebuah Kolaborasi dalam Menjawab Tantangan Zaman)","authors":"Agustian Bhaskoro Abimana Aryasatya, Ade Yul Pascasari Katili","doi":"10.21043/libraria.v6i2.4381","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/libraria.v6i2.4381","url":null,"abstract":"Artikel ini bertujuan untuk mengkaji keterkaitan antara Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dengan Undang-Undang No 43 tahun 2009 tentang Kearsipan, termasuk di dalamnya mengenai filosofi lahirnya undang-undang tersebut, analisis kontennya, dan implementasi di kehidupan masyarakat. pemakalah menggunakan pendekatan studi kepustakaan dengan menggunakan UU No. 14 Tahun 2008 dan UU No. 43 Tahun 2009 sebagai literatur utama serta buku-buku dan jurnal digunakan sebagai bahan referensi dalam menganalisis sumber literatur utama. Keseluruhan pembahasan dinarasikan secara deskriptif dengan mengunakan bantuan observasi pada bagian implementasi untuk penguatan teori yang penulis paparkan. Artikel ini menghasilkan kesimpulan bahwa hal yang mendasar yang yang menjadi perbedaan dari Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dengan Undang-Undang 43 tahun 2009 tentang Kearsipan dapat dilihat dari perbandingan substansi dan isi muatannya, yaitu dari sifat informasi dan aspek hukumnya. Adapun harapannya, setelah memahami isi dari Undang-Undang No 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang-Undang 43 tahun 2009 tentang Kearsipan kita mampu memahami sekaligus mengimplementasikan kedua undang-undang tersebut dengan bijak sesuai dengan apa yang diinstruksikan.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45174114","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Urgensi Eksistensi Perpustakaan Sebagai Upaya Pengurangan Perilaku Menyimpang Siswa di Sekolah","authors":"S. Utomo, Ahmad Sa'i","doi":"10.21043/LIBRARIA.V5I2.2736","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/LIBRARIA.V5I2.2736","url":null,"abstract":"Perpustakaan merupakan tempat membaca untuk merubah mindset manusia. Karena dengan membaca seseorang dapat terbuka luas wawasan jendela dunia. Dengan membaca pula seseorang dapat empunyai cara pandang hidup dan mengatasi kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakanpendekatan pustaka (library research), yaitu suatu pendekatan yangmengkaji serta mengggunakan literatur sebagai bahan acuan danrujukan dalam mengelola data. [1] Penelitian kualitatif ini sebagai prosedur penilaian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari seseorang yang dapat diamati. [2] Dalam hal ini objeknya adalah urgensi perpustakaan sebagai upaya pengurangan perilaku penyimpangan siswa di sekolah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan studi pustaka. Dalam tahapan ini, peneliti berusaha menyeleksi data-data (buku) yang ada relevansinya dengan urgensi perpustakaan sebagai upaya pengurangan perilaku penyimpangan remaja di sekolah. Dengan analisis data hermeneutika sebagai proses mengubah sesuatu dari situasi ketidaktahuan menjadi mengerti, secara harfiah dapat diartikan sebagai penafsiran atau interpretasi. Langkah metode ini dimaksud untuk menangkap arti, nilai dan maksud urgensi perpustakaan sebagai upaya pengurangan perilaku penyimpangan siswa di sekolah. Kemudian penulis juga mengunakan analisis sintesis yaitu dengan penanganan terhadap objek ilmiah tertentu dengan jalan menggabungkan pengertian yang satu dengan pengertian lain, yang pada akhirnya dapat diperoleh pengetahuan yang sifatnya baru yaitu urgensi perpustakaan sebagai upaya pengurangan perilaku penyimpangan siswa di sekolah. Penulis juga menggunakan content analysis yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan dan lain-lain. Dengan metode ini akan dilakukan analisis data dan pengolahan secara ilmiah tentang isi tulisan urgensi perpustakaan sebagai upaya pengurangan perilaku penyimpangan siswa di sekolah Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan perpustakaan sangat berperan penuh dalam mendukung proses pembelajaran sehingga potensi para peserta didik dapat dikembangkan baik potensi berupa kognitif, afektif maupun psikomotorik. Karena beberapa kenakalan siswa saat ini sangatlah banyak seperti kenalakan dalam kategori biasa, kenakalan menjurus dan kenakalan khusus. Beberapa solusi yang dapat dilakukan seperti upaya pereventif, upaya kuratif maupun pembinaan terhadap penyimpangan siswa. juga dapat dilakukan dengan optimalisasi perpustakaan melalui upaya siswa untuk minat dalam membaca.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":"5 1","pages":"381-394"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47998094","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"Analisis Faktor-Faktor Pendukung Minat Baca Mahasiswa Jurusan Tari di Perpustakaan","authors":"E. Mulyani","doi":"10.21043/libraria.v6i2.4479","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/libraria.v6i2.4479","url":null,"abstract":"The rescarch entitled “Analysis of the supporting factors for reading interest in dance students in the library” contains about reading , reading in ferest factors and analysis of reading in ferest factors in Surakarta dance content students. The results of thes study used qualitative research methods with data obtained from written sources, observation and interviews. The theory used is a theory abaut reading and reading interest becouse it is a frame work for solving problems faced. The factors found in this study were the factors of purpose and benefits of reading, the availability of fasilies and infrastructure, the factor of teacher or lecturer, the availability of reading books, gender and the means of classmates. The results obtained from this study are that reading in terest of prospective dance graduates is very minimal or their lack of attention to reading books, research sources, and space in the library is sufficient and the problem of reading enthusiasts is a little making the library quiet several factors related to students majoring in dance to foster reading interest need to be strengthenet and encouraged so that libraries and reading centers in libraries become reference search destinations. Penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Pendukung Minat Baca Mahasiswa Jurusan Tari di Perpustakaan” memuat tentang minat baca, membaca, faktor-faktor minat baca dan analisis faktor-faktor minat baca mahasiswa Jurusan Tari di ISI Surakarta. Hasil penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan data diperoleh dari sumber tertulis, observasi dan wawancara. Teori yang digunakan adalah teori tentang minat baca dan membaca karena merupakan kerangka dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Faktor yang ditemukan dalam penelitian ini adalah faktor tujuan dan manfaat membaca, tersedianya sarana dan prasarana, faktor Guru atau Dosen, tersedianya buku bacaan, jenis kelamin, dan saran-saran teman sekelas. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa minat baca para calon sarjana tari sangat minim sekali dan kurangnya perhatian mereka pada membaca. Pengelolaan tentang buku bacaan, sumber penelitian, dan ruang di dalam perpustakaan sudah mencukupi dan masalah peminat baca sedikit menjadikan perpustakaan sepi pengunjung. Beberapa faktor yang terkait dengan mahasiswa Jurusan Tari untuk menumbuhkan minat baca perlu dipertebal dan digalakkan agar perpustakaan dan buku bacaan diperpustakaan menjadi destinasi pencari referensi.","PeriodicalId":55732,"journal":{"name":"Libraria Jurnal Perpustakaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47953848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}