{"title":"DINAMIKA PENERAPAN IJTIHAD BIDANG HUKUM EKONOMI SYARIAH DI INDONESIA","authors":"Zaitun Abdullah, Endra Wijaya","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2004","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2004","url":null,"abstract":"Perkembangan bidang ekonomi syariah secara praktik dan konsep sangat dinamis. Untuk merespons keadaan seperti itu, kehadiran hukum yang tepat menjadi penting untuk mengatur aktivitas-aktivitas di bidang ekonomi syariah. Walaupun sudah ada Al-Quran dan Hadis yang menjadi sumber hukum bagi segala aktivitas, namun para pelaku ekonomi atau bisnis masih tetap membutuhkan pedoman lainnya bagi mereka saat melakukan aktivitas ekonomi atau bisnis yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Pada poin itulah, ijtihad bisa menjadi instrumen yang penting serta dapat membantu para pelaku ekonomi atau bisnis terlibat dalam aktivitas ekonomi yang demikian berkembang. Dalam konteks Indonesia, untuk merespons perkembangan aktivitas-aktivitas di bidang ekonomi syariah, ijtihad dapat hadir dalam bentuk fatwa yang diterbitkan, salah satunya, oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Artikel ini difokuskan untuk membahas beberapa aspek mengenai fatwa sebagai salah satu wujud dari ijtihad yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas ekonomi syariah, termasuk persoalan kekuatan mengikatnya, serta kesiapan dari institusi Pengadilan Agama dalam menyelesaikan sengketa syariah.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2004","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48631205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PUTUSAN SELA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM","authors":"Bisariadi Bisariadi","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2010","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2010","url":null,"abstract":"Tulisan ini berangkat dari anggapan adanya salah kaprah dalam penggunaan istilah putusan sela yang diadopsi dari hukum acara pidana dan perdata. Istilah putusan sela dalam hukum acara Mahkamah Konstitusi memiliki konsepsi yang berbeda dengan yang diatur dalam hukum acara pidana dan perdata. Salah satu bentuk perbedaannya adalah terletak pada lingkup materi yang menjadi ranah untuk dapat dijatuhkan putusan sela. Putusan sela dalam hukum acara pidana maupun perdata tidak menyangkut mengenai materi pokok perkara, dimana dalam hukum acara Mahkamah Konstitusi putusan sela justru berkenaan dengan materi pokok perkara. Disamping itu, dalam praktek berkembang pengertian bahwa putusan sela tidak hanya difungsikan sebagai bagian dari proses pembuktian tetapi juga merupakan bagian dari mekanisme penjatuhan sanksi atas adanya pelanggaran pemilu yang menisbikan nilai demokrasi. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk meluruskan dan merumuskan kembali konsepsi mengenai putusan sela berdasarkan pengalaman empiris yang telah dilakukan Mahkamah Konstitusi dalam memeriksa perkara perselisihan hasil pemilihan umum selama ini. Oleh karenanya, kajian ini juga mengajukan usulan untuk pembenahan hukum acara Mahkamah Konstitusi, khususnya pengaturan mengenai putusan sela.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2010","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44927844","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERTANGGUNGJAWABAN HUKUM PIDANA TERHADAP PELANGGARAN RAHASIA MEDIS","authors":"R. Ridwan","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2007","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2007","url":null,"abstract":"Rahasia kedokteran atau rahasia medis merupakan hak pasien, Rahasia kedokteran ini merupakan kewajiban moril berdasarkan norma kesusilaan yang berasal dari sumpah Hippokrates. Rahasia ini dikenal juga dalam berbagai profesi diantaranya advokat, alim ulama ustat dan pastor, notaris dan sebagainya, tetapi profesi kedokteran adalah profesi tertua yang diwajibkan menjaga rahasia kedokteran. Menjaga rahasia kedokteran merupakan kewajiban bagi profesi kedokteran dalam menjalankan tugas dan praktiknya sebagai penghormatan terhadap harkat dan martabat manusia. Rahasia kedokteran diatur dalam hukum Internasional terutama hukum tentang hak asasi manusia Declaration of Human Rights dan UUD 1945 dan lebih khusus lagi dalam Pasal 48 Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik kedokteran. Rahasia kedokteran tidak bersifat absolut karena dapat dibuka dalam keadaan tertentu sesuai peraturan perundang-undangan. Apabila rahasia kedokteran ini dibocorkan dapat dimintai pertanggungjawaban hukum bagi pelanggarnya khususnya Pasal 322 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2007","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43768633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN SISTEM PENDAYAGUNAAN ZAKAT MELALUI MODAL USAHA BERGULIR DI DESA SINDANGLAKA KABUPATEN CIANJUR","authors":"Cucu Solihah, M. Mulyana, Aji Mulyana","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2005","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2005","url":null,"abstract":"Melibatkan kaum perempuan dalam program peningkatan kesejahteraan masyarakat merupakan pilihan yang wajib dikembangkan dewasa ini, pengarusutamaan gender merupakan kebijakan tepat mengingat kaum perempuan termasuk kaum rentan terhadap krisis kemiskinan. Pola pengembangan usaha dengan modal bergulir dari program zakat community development (ZCD) BAZNAS dengan sasaran program kaum perempuan dapat menjadi alternatifnya dengan dikaji dari aspek kemampuan dan potensi mempertahakan usaha, kecenderungan atau karakteristik kaum perempuan sebagai pemanfaat program dan kemampuan managerial permodalan yang bersumber dari dana zakat.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2005","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42735931","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PERMASALAHAN PENERAPAN KLAUSULA PEMBATASAN PERTANGGUNGJAWABAN DALAM PERJANJIAN TERKAIT HAK MENUNTUT GANTI KERUGIAN AKIBAT WANPRESTASI","authors":"Togi Pangaribuan","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2012","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2012","url":null,"abstract":"Salah satu aspek dalam perkembangan asas kebebasan berkontrak adalah dibuatnya klausula tentang pembatasan ganti kerugian yang didasarkan pada ketentuan pasal 1249 KUHPerdata. Dalam penerapan klausula demikian ternyata muncul dimensi lain dalam perkembangannya karena kerap kali klausula pembatasan pertanggungjawaban ternyata bersinggungan dengan asas-asas lain seperti asas keseimbangan, asas moral dan asas kepatutan yang juga tidak terpisahkan dari konstruksi hukum perjanjian di Indonesia. Permasalahan demikian menjadi semakin nyata ketika wanprestasi kemudian justru terjadi karena disengaja dengan dilandasi itikad tidak baik salah satu pihak demi mendapatkan keuntungan dan wanprestasi tersebut dianggap sebagai resiko yang dapat diterima dengan perlindungan berupa klausula pembatasan pertanggungjawaban ganti kerugian. Perkembangan hukum di Belanda telah melahirkan kaidah hukum bahwa klausula pembatasan tanggung jawab dalam perjanjian dapat disimpangi apabila terdapat aspek kelalaian berat dalam pelaksanaan perjanjian","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46597774","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"EKSISTENSI LEMBAGA PENGAWASAN PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA","authors":"Adam Setiawan","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2002","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2002","url":null,"abstract":"Lembaga pengawasan pengelolaan keuangan negara yang dilakukan oleh seperti BPKP, DPR/DPRD, BPK dan KPK bertujuan agar implementasi asas-asas pengelolaan keuangan negara berjalan dengan seharusnya dan sesuai tujuan pengelolaan keuangan negara yaitu untuk menjamin negara dalam rangka menciptakan kesejahteraan, menjamin pemenuhan hak-hak masyarakat dan membiayai pelayanan kepada masyarakat.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2002","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47480764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"MENULIS DI JURNAL HUKUM: GAGASAN, STRUKTUR, DAN GAYA","authors":"A. Wibisana","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2014","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2014","url":null,"abstract":"Menulis artikel pada jurnal hukum berbeda dari menulis artikel pada surat kabar dan artikel pada jurnal ilmiah pada umumnya. Sayangnya, seringkali para penulis di Indonesia seringkali tetapi gagal memperlihatkan permasalahan yang hendak dibahas di dalam artikelnya, tidak menjelaskan thesis statement atau gagasan (claim) yang hendak diajukan, tidak pula menuliskan struktur penulisan dari artikel, terlalu bersifat deskriptif, dan memuat referensi yang sangat terbatas. Tulisan ini bertujuan membantu para penulis menemukan hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam penulisan sebuah artikel hukum yang baik. Untuk itu, tulisan ini menjelaskan bahwa sebuah artikel harus memuat pernyataan gagasan (claim atau thesis), bersifat kebaruan (novelty), bersifat non-obvious, dan memiliki kegunaan. Tulisan ini juga menjelaskan pentingnya pendahuluan dari sebuah artikel dan menerangkan bagaimana memulai pendahuluan. Hal yang juga penting di dalam artikel adalah struktur artikel, referensi, dan bahasa. Dengan diketahui dan diperhatikannya elemen penyusun artikel yang baik, artikel dari penulis Indonesia dapat memiliki kualitas yang sejajar dengan artikel pada jurnal-jurnal internasional bereputasi, sehingga hambatan publikasi pada jurnal tersebut menjadi bukan lagi persoalan kualitas tulisan, tetapi hanya persoalan bagaimana menulis artikel ke dalam bahasa Inggris","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42426237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KEJAHATAN DAN HUKUMAN: TANTANGAN FILOSOFIS DETERMINISME-KAUSAL TERHADAP PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA","authors":"Syahrul Fauzul Kabir","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2003","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2003","url":null,"abstract":"Eksistensi kehendak bebas (free will) diperlukan guna melegitimasi secara legal maupun moral pemberian tanggung jawab pidana. Pertanggungjawaban pidana, yang dikonstruksi melalui konsep actus reus dan mens rea, kini mulai dipertanyakan relevansinya oleh pandangan determinisme-kausal karena melalui konsep-konsep itulah pertanggungjawaban moral dan praktik pemidanaan, secara filosofis, dilegitimasi. Determinisme, sebagai suatu pandangan dunia (worldview) yang total, justru menutup ruang bagi eksistensi kehendak bebas. Temuan sains kontemporer dalam bidang genetika, psikologi, dan neurosains kian memverifikasi tesis determinisme, alih-alih memfalsifikasi. Konsep hukum mencerap psikologi-rakyat (folk-psychology) di mana segala perbuatan ditimbang secara etis bahkan oleh orang yang meyakini determinisme-kausal sekalipun. Konsep tanggungjawab dan pemidanaan adalah praktik sosial yang dibutuhkan oleh masyarakat demi ketertiban, kemanfaatan dan kepastian hukum. Tujuan penghukuman tidak hanya beralaskan konsep keadilan retributif, tetapi juga berdasarkan asas kemanfaatan (utility) yang bersifat konsekuensialis, dalam arti, hukuman lebih dimaksudkan untuk menghindari potensi terulangnya kejahatan serupa, sehingga menciptakan ketertiban.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2003","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47754638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"KONSEPSI BANGUN PERUSAHAAN KOPERASI: KERANGKA PEMIKIRAN BADAN USAHA YANG IDEAL MENURUT PASAL 33 AYAT (1) UUD 1945","authors":"M. Pulungan","doi":"10.21143/JHP.VOL49.NO2.2001","DOIUrl":"https://doi.org/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2001","url":null,"abstract":"Bangun perusahaan koperasi adalah sebuah konsep pemikiran yang berasal dari Pendiri Bangsa yang terdapat dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945. Konsep ini selanjutnya dikembangkan oleh ahli ekonomi dan hukum terkemuka. Tulisan ini menggali pemikiran Mohammad Hatta, Soepomo dan para ahli ekonomi dan hukum yang dipandang telah berkonstribusi dalam pengembangan konsepsi bangun perusahaan koperasi. Selanjutnya tulisan ini menawarkan suatu kerangka pemikiran yang menempatkan kedudukan ketentuan konstitusi usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan sebagai filosofi bangun perusahaan koperasi. Menggunakan gagasan Sri-Edi Swasono mengenai Triple-Co sebagai tolak ukur, konsepsi bangun perusahaan koperasi seharusnya menjadi jiwa dan semangat dalam pengaturan berbagai bentuk badan usaha. Tulisan ini juga merekomendasikan suatu pilihan politik hukum yang bisa digunakan oleh Pemerintah dan DPR dalam mewujudkan cita-cita Pendiri Bangsa untuk menciptakan suatu bentuk badan usaha yang ideal menurut Pasal 33 ayat (1) UUD 1945.","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"https://sci-hub-pdf.com/10.21143/JHP.VOL49.NO2.2001","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49092317","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
{"title":"PENERAPAN UNSUR KEALPAAN DALAM PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA KECELAKAAN LALU LINTAS","authors":"Yuliantoro Yuliantoro","doi":"10.26532/jh.v35i1.11047","DOIUrl":"https://doi.org/10.26532/jh.v35i1.11047","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":53034,"journal":{"name":"Jurnal Hukum Pembangunan","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84693703","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}